Volume 1 - Nomor 2, April 2019, ( ) ISSN: , e-issn: Available online at

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

Briandika Doni Arnanda Dr. T.Sulistyono, M.Pd., MM. Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SD NEGERI NO

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Joyful Learning Journal

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Peningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Membuat Senter Sederhana Dengan Metode Demonstrasi Sularno SD Negeri 03 Nglebak Karanganyar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE QUESTIONS STUDENT HAVE DI KELAS V SDN 04 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Nagari et al., Penerapan Metode Course Review Horay... 1

Joyful Learning Journal

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PEMBENTUKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 1 PADANG SIBUSUK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

ABSTRACT. Keywords: Learning Interest, Explicit Instruction, and IPS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

Transkripsi:

Volume 1 - Nomor 2, April 2019, (083-092) ISSN: 2622-7819, e-issn: 2622-7800 Available online at https://ejournal.unmus.ac.id/index.php/primary/index Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui Pembelajaran Saintifik dengan Menggunaan Media Gambar Foto di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Boameze Rudolfus Ruma Bay Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Musamus rumarudolfus@gmail.com Received: 21st February 2019; Revised: 25th February 2019; Accepted: 01st March 2019 Abstrak Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran saintifik dengan menggunakan media gambar foto pada siswa kelas V SDN Boameze, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri atas satu kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Boameze yang berjumlah 23 siswa pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018, dan objek penelitian adalah aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto materi pokok contoh-contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil pengamatan dan analisis data pada setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari peningkatan persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 75,36% menjadi 82,09% pada siklus II dan 87,83% pada siklus III. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus I sebesar 60,87% menjadi 78,26% pada siklus II dan 95,65% pada siklus III. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto dengan materi contoh-contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Boameze, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Kata Kunci: aktivitas siswa, hasil belajar, media gambar. Increased Activity and Student Learning Outcomes in Citizenship Education Subjects through Scientific Learning by Using Photo Image Media in Class V of Boameze State Elementary School Abstract: This research is a class action research which aims to improve the activity and results of the scientific study of students in learning using media images on photo fifth grade at SDN Boameze Subdistrict Soa Ngada Regency. This research was carried out during the three cycles of learning. Each cycle consists of one times. The subject of this research is student s fifth Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 83

grade at SDN Boameze that add up to 23 students in semester 2 year 2017/2018, lessons and object of research is the learning activities of students and student learning outcomes. The research results showed that the civic education study using media photographic images subject matter examples of organizations on the environment and society, seklah can improve the activity and results of student learning. This is evident from the observations and analysis of data on each cycle. The increased activity of students can be seen from the increase in the percentage of student activity on the cycle I of 75.36% to 82.09% in cycle II and 87.83% in cycle III. Improved student learning outcomes can be seen from the increase in ketuntasan the results of the study on cycle I of 60.87% to 78.26% in cycle II and 95.65% in cycle III. Based on the results of this research it can be concluded that the civic education with learning to use media photos with material examples of organizations in the school environment and society can improve the learning results of activity and fifth grade student s at SDN Boameze Subdistrict Soa Ngada Regency. Keywords: student Activities, the results of the study, the media image. PENDAHULUAN Pendidikan yang merupakan tiang dalam mewujudkan terciptanya manusia yang seutuhnya, maka sudah seharusnya dapat tercipta pendidikan yang maksimal dalam mendidik. Dalam hal ini pendidikan memegang peranan penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembaharuan dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan di Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara lain. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya anak Indonesia yang sekolah ataupun kuliah diluar negeri. Disisi lain rendahnya standar pendidikan yang tercermin dalam upaya pencapaian tujuan nasional yang masih menyisahkan permasalahan sampai saat ini karena masih banyak peserta maupun petugas pelaksana dalam ujian nasional melakukan tindakan kecurangan-kecuranagan dalam pelaksanaanya. Oleh karena itu perlu diadakan penyempurnaan dan peningkatan kualitas pendidikan nasional. Menurut Simandjuntak (1983:8) belajar ialah suatu proses perubahan tingkah laku, yakni bila dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan sebelum proses belajar. Sedangkan menurut Dahar (Roosano:2011) Mengajar adalah seni, ilmu pengetahuan dan sekaligus juga suatu pekerjaan yang membutuhkan waktu yang cukup banyak. Mengajar dikatakan seni (art) karena mengajar itu membutuhkan inspiratif, instuisi bakat dan kreatifitas. Mengajar dapat juga dikatakan ilmu pengetahuan (science) karena dalam mengajar diperlukan penguasaan terhadap keterampilan didalam memberikan bahan ajar tersebut. Dalam mewujudkan suasana belajar yang aktif dan efektif maka metode, strategi dan media dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting. Sehingga dapat merubah asumsi bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegaraan tidak hanya pembelajaran yang menghafal, tetapi juga berisi hal-hal yang dapat dijadikan pedoman bersikap dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia. Ada kesan penilaian sebagian siswa bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegaraan disekolah kurang menarik, bahwa sering dianggap membosankan. Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sering dirasakan sebagai uraian sering berupa materi norma-norma, nilai-nilai, aturan-aturan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dalam kenyataan seringnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah mendapat sorotan dari masyarakat, karena ternyata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diselenggarakan dengan caracara yang kurang memadai. Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 84

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya saja. Hasil pengamatan selama ini khususnya pada kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, di kelas V SDN Boameze, sebagian siswa bersemangat untuk memperhatikan materi pembelajaran dan menjawab pertanyaan gurunya,tetapi sebagian siswa kurang menghiraukan gurunya dalam menjelaskan dan bahkan ketika guru bertanya mereka diam dan tidak menjawab, kalaupun berani menjawab dilakukan dengan suara koor (jawaban bersama siswa lainnya). Hal ini timbul karena perasaan kurang percaya diri. Metode pelajaran yang konvensional seperti mencatat, menghafal dan guru yang hanya menggunakan metode ceramah, dan media papan tulis saja, sehingga materi pelajaran yang disampaikan oleh guru diterima oleh siswa hanya sebagai hafalan saja. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal. Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Boameze disebabkan karena kurangnya perhatian guru terhadap kemampuan berpikir dan karakteristik masing masing siswa. Dari hasil observasi awal didapati bahwa hasil belajar siswa masih terbilang rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa dari 23 siswa masih terdapat 18 orang atau sekitar 80% siswa yang belum mencapai KKM. Sedangkan yang mencapai KKM ada 5 orang atau sekitar 20%. Hasil pembelajaran data awal ini belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh Sekolah yaitu 75. Penerapan model pembelajaran yang hanya dengan ceramah konvensional dan menggunakan media papan tulis saja kurang efektif diterapakan dikelas V SDN Boameze sehingga hasil belajarnyapun rendah, hal tersebut dikarenakan metode dan media yang diterapakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SDN Boameze cenderung bersifat pasif dan yang aktif hanya gurunya saja sehingga siswa hanya mengandalkan guru sebagai sumber belajar yang utama. KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik belajar meskipun sedikit demi sedikit dari konteks yang terbatas kemudian siswa mengkontruksi sendiri pemahamannya dan pemahaman tersebut diperoleh dari pengelaman yang bermakna. Budimansya (2010:121) menyatakan: pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang mengfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Sanaky, 2011: 65). Sedangkan menurut Sutjipto (2011: 76), media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh sumber pesan (source/communicator) sebagai wahana penyampai atau pengirim pesan kepada penerima pesan (receiver/communicant). Media pembelajaran memiliki berbagai macam fungsi dalam pembelajaran diantaranya adalah untuk: menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah, membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya, membuat konsep abstrak ke konsep konkret, memberi kesamaan presepsi, mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak, menyajikan ulang informasi secara konsisten, memberikan suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat mencapai Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 85

tujuan pembelajaran. Menurut Arsyad (2012: 12), media pembelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi dilihat dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam: a) Media auditif yaitu media yang dapat didengar saja, seperti radio dan rekaman, b) Media visual yaitu media yang dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara, c) media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat. Dilihat dari kemampuan jangkauan, media dapat pula dibagi ke dalam: a) Media yang diproyeksikan seperti film, transparasi, film strip, b) Media yang tidak diproye Media gambar adalah suatu media visual yang hanya dapat dilihat saja, akan tetapi tidak mengandung unsur suara atau audio. Menurut Kunandar (2010: 277), mengungkapkan bahwa aktivitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas, kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam menentukan efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran. Keefektifan pembelajaran akan terjadi jika siswa secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi (pengetahuan) Menurut Sudjana (2011: 40), hasil belajar pada hakikatnya tersirat pada tujuan pembelajaran, oleh sebab itu hasil belajar disekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Sedangkan menurut Dimiyati dan Mudjiono (2009: 20), hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. PELAKSANAAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan PTK. Hal ini senada dengan pengertian dari kunandar (2010:41) bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila di implementasikan dengan baik dan benar. Dalam penelitian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep yaitu; (1) penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah, (2) tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar, (3) kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Jadi penelitian tindakan kelas bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas, jika siklus pertama hasil belajar belum mencapai ketuntasan klasikal, maka dilanjutkan dengan siklus kedua, dengan materi yang berbeda yaitu dilanjutkan ke materi berikutnya akan tetapi dalam Kompetensi Dasar (KD) yang sama dan dengan media pembelajaran yang sama juga yakni menggunakan Media gambar, pada tahap ini dilakaukan perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang terdapat pada siklus pertama atau berdasarkan refleksi dari siklus pertama Pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan tahapan-tahapan tindakan yang meliputi empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Maka langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan siklus untuk mengetahui kondisi belajar siswa sebelum tindakan dan sebagai upaya untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data hasil observasi awal dan hasil pra siklus yang diperoleh dari guru dan siswa kelas V, dapat diketahui permasalahan yang terjadi di kelas tersebut. Hasil observasi dan pra siklus dijadikan tolak Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 86

ukur dalam menentukan tindakan dalam menyelesaikan permasalahan di kelas V yaitu dengan menggunakan Media gambar. Dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran diharapkan akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas V. Subjek penelitian ini adalah guru sekaligus sebagai peneliti dan siswa kelas V SDN Boameze Kabupaten Ngada dengan jumlah 23 siswa yang terdiri atas 12 orang siswa dan 11 orang siswi. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini melalui tiga siklus. Setiap siklus dilakukan empat kegiatan utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu data hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan data hasil belajar siswa. Perencanaan siklus I pembelajarannya dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan. Pertemuan dilaksanakan Rabu 3 Februari 2016 dengan materi contoh-contoh organiasai disekolah dan masyarakat beserta fungsinya dan strukutur organisasi sekolah. Pembelajaran akan dilaksanakan di dalam kelas. Pada tahap perencanaan ini peneliti menganalisis kurikulum, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan media/sumber belajar, Lembar kerja siswa (LKS), membuat instrument berupa lembar observasi aktivitas siswa, dan menyusun alat evaluasi oleh pakar atau ahli validator yang berkompoten di bidangnya. Validasi dilakukan oleh 2 orang pakar atau ahli validator yang berkompeten di bidangnya. Validator pertama Dr. Nasution, M.Hum, M.Ed. dan validator kedua Alfonsa Goa, M.Pd. validasi yang dilakukan meliputi, RPP, LKS, lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar. Adapun hasil validasi berupa kritik, saran, serta pembetulan yang kemudian dapat dijadikan dasar dalam penyempurnaan perangkat pembelajaran. Aktivitas siswa pada pembelajaran PKn dengan menggunakan media gambar foto pada siklus 1 mencapai nilai rata-rata 75,36%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa belum mencapai indikator kriteria ketuntasan keberhasilan yaitu 80% untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi siswa saat itu pembelajaraan PKn dengan menggunakan media gambar foto, peneliti melakukan identifikasi terhadap hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran itu. Hasil belajar siswa pada siklus I, persentase ketuntasan klasikal baru mencapai 60,87% dengan kategori cukup. Sedangkan persentase ketuntasan yang ditetapkan sebesar 80% siswa mencapai 75. Hal ini menunjukan bahwa persentase siklus I belum mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan sebagai indikator keberhasilan hasil belajar siswa. Hal tersebut terjadi dan di pengaruhi oleh adanya siswa yang belum memahami materi pelajaran dan tidak mau bertanya pada guru, serta banyak siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal tes. Aktivitas siswa pada saat pembelajaran melalui penggunaan media gambar foto pada siklus II mencapai 82,09%. Hal ini menunjukan peningkatan sebesar 6,73% dari siklus I. Namun masih ada beberapa aspek yang belum tuntas yaitu mengajukan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok, dan menemui kesulitan (bertanya) sebesar 76,63% dan mempresentasikan hasil diskusi sebesar 79,38%. Kekurangan tersebut akan diperbaiki pada siklus III Hasil belajar pada siklus II mencapai 78,26%. Hal ini menunjukan peningkatan dari siklus I yaitu 17,39%. Hasil tersebut belum mencapai persentase yang telah ditetapkan yaitu 80%, sehingga perlu adanya tindak lanjut pada pelaksanaan siklus III. Untuk itu dilakukan perbaikan dengan cara guru Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 87

memberikan penjelasan yang lebih jelas kepada siswa sebelum evaluasi dan selanjutnya guru memberi motivasi agar tidak malu dan takut bertanya apabila kurang memahami soal. Juga berjanji akan mengumumkan hasil evaluasi pada pertemuan berikutnya Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus III ini telah mengalami peningkatan sebesar 5,74% dari siklus II, yaitu dari 82,09% menjadi 87,83%. Aktivitas siswa ini telah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80%. Hasil belajar siswa yang diperoleh siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus III telah tuntas dengan perolehan persentase ketuntasan klasikal sebesar 95,65%. Terdapat kenaikan sebesar 17,39% dari siklus II yang ketuntasan klasikalnya 78,26%. Hal ini berarti pada siklus III dinyatakan tuntas karena mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 80%. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui penggunaan media gambar foto, dapat diketahui bahwa nilai aktivitas siswa tidak merata dari setiap aspek yang diamati. Berdasarkan hasil pengamatan, dari komponen pembelajaran melalui penggunaan media gambar foto, skor terendah pada pengajuan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok, dan menemui kesulitan (bertanya) dengan presentase 69,88%. Kedua mempresentasikan hasil diskusi dengan persentase 71,75%. Ketiga menjawab pertanyaan/mengerjakan LKS dengan presentase 73,63% Keempat melakukan diskusi kelompok dengan persentase 75,38%. Kelima menyebutkan contoh organisasi di sekolah dan di masyarakat dengan persentase 76,13%. Keenam mendengar dan memperhatikan penjelasan guru atau siswa dengan persentase 77,75%. Ketujuh membuat kesimpulan (refleksi) dengan persentase 78,50%. Selanjutnya skor tertinggi mengerjakan evaluasi dengan persentase 79,88%. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 75,36% dengan kategori baik. Berdasarkan data tersebut diperoleh informasi ketuntasan indikator belum tercapai pada siklus I dan perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II, menjadi peningkatan dari semua aspek pembelajaran melalui penggunaan media gambar foto. Skor tertinggi pada aspek siswa mengamati media gambar foto dengan persentase 85,00%, pada urutan kedua mengerjakan evaluasi dengan persentase 84,75%, urutan ketiga mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru atau siswa dengan persentase 84,50%, urutan keempat membuat kesimpulan (refleksi) dengan persentase 84,25%, urutan kelima melakukan diskusi kelompok dengan persentase 81,88%, urutan keenam menjawab/mengerjakan LKS dengan persentase 80,38%, urutan ketujuh mempresentasikan hasil diskusi 79,38%. Selanjutnya perolehan terendah pada mengajukan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok,dan menemui kesulitan (bertanya) dengan persentase 76,63%. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II, menunjukan peningkatan dari siklus I dengan ratarata aktivitas 82,09% dengan kategori sangat baik. Apabila dibandingkan dengan rata-rata aktivitas siklus I 75,36% berarti terjadi peningkatan sebesar 6,73% dari siklus I. hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 6,73% dari siklus I. Aktivitas siswa pada siklus II ini juga belum tuntas, karena masih ada dua aspek yang diamati yang belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang adalah ditentukan peneliti yaitu 80%. Aktivitas siswa dalam pembelajran PKn materi pokok contoh-contoh organisasi di sekolah dan masyarakat serta fungsinya pada siklus III menunjukan bahwa aktivitas yang paling tinggi adalah Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 88

mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru atau siswa dan mengerjakan evaluasi dengan persentase 89,25%. Kedua mengamati media gambar foto dengan persentase 88,88%. Ketiga membuat kesimpulan (refleksi) dengan persentase 88,13%. Keempat melakukan diskusi kelompok dengan persentase 87,88%. Kelima menjawab pertanyaan pada LKS sebesar 87,50%. Keenam mempresentasikan hasil diskusi dengan persentase 87,00%. Sedangkan aspek terendah mengajukan pertanyaan ketika mengamati, diskusi, kerja kelompok, dan menemui kesulitan (bertanya) dengan persentase 84,75%. Berdasarkan data tersebut maka diperoleh rata-rata sebesar 87,83% dengan kategori baik sekali. Hal ini berarti terjadi peningkatan sebesar 5,74% dari siklus II. Aktivitas pada siklus III ini berarti telah tuntas, karena telah melampaui presentase kriteria indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu sebesar 80%, sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa telah berhasil meningkat baik dari segi proses maupun presentase yang diperoleh. Penilaian hasil belajar siklus I sesuai tabel 4.6 menunjukan 14 dari 23 siswa atau 60,87% telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sebesar 75. Siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa, dengan rincian: 6 siswa memperoleh nilai 76, 4 siswa memperoleh nilai 80, 3 siswa memperoleh nilai 84, dan 1 siswa memperoleh nilai 88. Sedangkan 9 siswa atau 39,13% masih memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, dengan rincian: 1 siswa memperoleh nilai 56, 2 siswa memperoleh nilai 60, 3 siswa memperoleh nilai 64, dan 3 iswa memperoleh nilai 68. Jumlah nilai hasil belajar siswa pada siklus I sebanyak 1.688, dengan nilai rata-rata kelas mencapai 73,39, dan presentase ketuntasan klasikal mencapai 60,80%. Berdasarkan kriteria ketuntasan yang ditetapkan sebesar 75 secara perorangan dan 80% secara klasikal maka hasil evaluasi pada siklus I dinyatakan belum tuntas dan perlu ditingkatkan pada siklus II. Penilaian hasil belajar siswa pada siklus II sesuai tabel 4.8 menunjukan 18 dari 23 siswa atau 78,26% telah mencapai ketuntasan minimal yang yang ditetapkan sebesar 75. Siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 18 siswa, dengan rincian: 8 siswa memperoleh nilai 76, 4 siswa memperoleh nilai 80, 4 siswa memperoleh nilai 84, dan 2 siswa memperoleh nilai 88. Sedangkan 5 dari 23 siswa atau 21,74% masih memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal yang ditetapkan, dengan rincian: 2 siswa memperoleh nilai 60, 1 siswa memperoleh nilai 68, dan 2 siswa memperoleh nilai 72. Jumlah nilai hasil belajar siswa pada siklus II sebanyak 1.772, dengan nilai rata-rata kelas mencapai 78,26%. Berdasarkan kriteria ketuntasan yang ditetapkan sebesar 75 secara perorangan dan 80% secara klasikal maka hasil evaluasi pada siklus II dinyatakan belum tuntas dan perlu ditingkatkan pada siklus III Penilaian hasil belajar pada siklus III sesuai tabel 4,10 menunjukan bahwa 22 dari 23 siswa atau 96,65% telah mencapai ketuntasan minimal yang ditetapkan sebesar 75. Siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa, dengan rincian: 4 siswa memperoleh nilai 76, 5 siswa memperoleh nilai 80, 4 siswa memperoleh nilai 84, 4 siswa memperoleh nilai 88, 3 siswa memperoleh nilai 92, dan 2 siswa memperoleh nilai 96. Sedangkan 1 dari 23 siswa atau 3,35% masih memperoleh nilai dibawah ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu dengan nilai 64. Jumlah nilai hasil belajar siswa pada siklus III sebanyak 1.924 dengan nilai rata-rata kelas mencapai 83,65, dan presentase ketuntasan klasikal mencapai 96,65%. Hasil yang telah dicapai pada siklus III, menunjukan indikator ketuntasan tercapai sehingga dapat disimpulkan peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media gambar foto. Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 89

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Boameze Kecamatan Soa Kabupaten Ngada. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tercapainya indikator keberhasilan penelitian yang telah ditentukan. Ketercapainya indikator keberhasilan tersebut terjadi pada siklus III dengan presentase aktivitas siswa 80% pada delapan aspek yang diamati. 2. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Boameze Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tercapainya indikator keberhasilan penelitian yang telah ditentukan. Ketercapainya indikator keberhasilan tersebut terjadi pada siklus III, yaitu dengan presentase ketuntasan hasil belajar 80% siswa yang mendapat nilai 75 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto di kelas V SDN Boameze Kecamatan Soa Kabupaten Ngada, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. 1. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan media gambar foto pada konteks dan materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A danprasetya, J. T. 1997. Satrategi belajar mengajar. Bandung: PustakaSetia. Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Anderson, R. H. 1984. Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta. Universitas terbuka dan PT Raja Grafindo Persada. Aqib, Dinati, Jaiyorah dan Khotimah. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. CV. Yrama Widya. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada. Arsyad. A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada. Budimansya, D. 2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun karakter bangsa: Widya Aksara Press. Carney, R. N and Levin, J. R. 2002. Pictorial Illustrational Still Improve Students, Learning From Text. Educational Psychology Review. Vol. 14 No. PP 12-26. Dahar, R.W.1995.Teori-Teori Belajar, Bandung Erlangga Dale, E. 1969. Audio Visual Methods in Teaching. New York: Holt, Rinehart and Winston Inc. The Dryden Perss. Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 90

Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2007. Model Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Penerapan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Home. Vol. 1, No. 4. PP 6-15. Gerlach, V. G. dan Ely, D.P. 1971.Teaching. And Media, A systematic Approach, Prentice-Hall, Englewood Cliffs. Gordon, D.dan Jeannette 2002. Revolusi Cara Belajar terjemahan. Kaifa. Bandung. Hamalik, Oemar 1989.Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan Berdasarkan Pendekatan kompetensi PT: Bandung: CV, Mandar Maju Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. Klasone, I. 2013, Using Picturrs When Teaching Prepositions in English Lesson in the Froms. Jurnal of Language and Literature Education, No. 8, PP 23-28. Kunandar. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Kunandar. 2010. Penerapan Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Vol.1, No. 4. PP 10-15. MD. Melor. Yunus dkk. 2013. Using Visual Aids as a Motivational Tool in Enhancing Students, Interest in Reading Literary Texts. Recent Advances in Educational Technologies, PP 116-117. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Nasution. 1997. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar IPA. Jakarta: Depdikbud Peraturan Pemerintah RI. 2005. Standard Nasional Pendidikan no. 1. Jakarta. Ratumanan dan Laurens. 2003. Evaluasi Hasil Belajar yang Relevan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Surabaya: University Press Rohani, A. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Rokni, S. J. A and Karimi, N. 2013. Visual Instrution: an Advantage or a Disavantage? What About its Effect on Efl Learners. Vocabulary Learning?. Asian Journal of social sciences dan Humanities. Vol. 2 No. 4 PP 236-243. Rusman. 2012. Belajardan Pembelajaran berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Sadiman. 2008. Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. JPGSD. Vol. 01, No. 02 PP 2-12. Sanaky, H. A. 2011. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Schell, K dkk. 2009. Photovoice as a Teaching Tool: Learning by Doing With Visual Methods. International journal of Teaching and Learning in Higher Education Vol 21, No. 3 PP 340-352. Simanjuntak, I. P. 1983. Proses Belajar Mengajar. Kanisius. Jakarta. Slameto. 2005. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta. Sudjana, N. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Sudjana, N. dan Rivai. A. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D, Bandung: Alfabeta. Sukidin, Basrowi dan Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 91

Sutjipto, C. K. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. Sudjana.2011: 40. Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Hasil Bejar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. JPGSD. Vol. 01. No. 02. PP 2-12. Sukiman. (2012: 6). Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Kewarganegaraan. JPGSD. Vol. 01. No. 02 PP 2-12. Tirtarahardja, Umar. Dkk. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Musamus Journal of Primary Education Vol. 1 No. 2 April 2019 92