Uji Aktivitas Adsoben Karbon Aktif Tempurung Kelapa Termodifikasi dengan Active Site Fe2O3

dokumen-dokumen yang mirip
DEGRADASI LIMBAH ZAT WARNA DENGAN KATALIS KARBON AKTIF TEREMBAN OKSIDA BESI. Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 3,4

PENGARUH WAKTU IRADIASI GELOMBANG MIKRO TERHADAP KUALITAS KARBON AKTIF DARI KAYU EUCALYPTUS PELLITA SEBAGAI ADSORBEN. Fitri, Rakhmawati Farma

ANALISIS SIFAT ADSORPSI KARBON AKTIF KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA PADA LIMBAH CAIR BATIK DI KOTA PEKALONGAN

KAPASITAS ADSORPSI METILEN BIRU OLEH LEMPUNG CENGAR TERAKTIVASI ASAM SULFAT

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. karakterisasi luas permukaan fotokatalis menggunakan SAA (Surface Area

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

Eksergi, Vol 14, No ISSN: X. Lucky Wahyu Nuzulia Setyaningsih a*, Zahra Ike Asmira, Nadhya Chairiza Fitri W

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES PEMUCATAN MINYAK SAWIT MENTAH DENGAN ARANG AKTIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

ANALISA SIFAT ADSORPSI LOGAM BERAT PADA ECENG GONDOK DALAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH ELEKTROPLATING

Lembaran Pengesahan KINETIKA ADSORBSI OLEH: KELOMPOK II. Darussalam, 03 Desember 2015 Mengetahui Asisten. (Asisten)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. cahaya matahari.fenol bersifat asam, keasaman fenol ini disebabkan adanya pengaruh

PEMANFAATAN BENTONIT TEKNIS SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA USAGE OF TECHNICAL BENTONITE AS A DYE ADSORBENT

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat sarjana S-1. : Kurnia Andriati NIM :

JURNAL REKAYASA PROSES. Kinetika Adsorpsi Nikel (II) dalam Larutan Aqueous dengan Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Agustus 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

BAB I PENDAHULUAN. seperti buah-buahan dan sayuran tropis. Produk hortikultura Indonesia memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Preparasi Awal Bahan Dasar Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa dan Batu Bara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

EFEKTIFITAS BAGLOG DENGAN ENKAPSULASI ALGINATE GEL DALAM MENGADSORPSI ZAT WARNA METHYLENE BLUE

KARAKTERISASI SIFAT FISIS MEMBRAN PADAT SILIKA (SiO 2 ) UNTUK FILTRASI AIR LAUT MENJADI AIR TAWAR

BAB I PENDAHULUAN. Proporsi Protein kasar limbah (%) (% BK) Palabilitas. Limbah jagung Kadar air (%)

Sintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Pada Gambar 6 ditunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

DALAM AIR MENGGUNAKAN PARTIKEL TRICALCIUM PHOSPHATE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

PENURUNAN KADAR PHENOL DENGAN MEMANFAATKAN BAGASSE FLY ASH DAN CHITIN SEBAGAI ADSORBEN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

BAB III METODE PENELITIAN

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG DENGAN AKTIVATOR KOH DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI LOGAM Fe

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

ANALISIS KADAR LOGAM TEMBAGA(II) DI AIR LAUT KENJERAN

ABSTRAK. Kata Kunci: fotokatalis, fenol, limbah cair, rumah sakit, TiO 2 anatase. 1. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

PENGEMBANGAN MATERIAL SEMEN BERBAHAN DASAR INSINERASI LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN TEKNOLOGI HIDROTERMAL

KARAKTERISTIK DAN AKTIVASI CAMPURAN TANAH ANDISOL / LEMPUNG BAYAT / ABU SEKAM SEBAGAI PENJERAP LOGAM BERAT KROMIUM (Cr) TESIS

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PRINSIP DAN TEKNIK PENGGUNAAN GAS SORPTION ANALYZER (GSA) Oleh: Sudarlin, M.Si Jurusan Kimia UIN Sunan Kalijaga 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Oleh : ENDAH DAHYANINGSIH RAHMASARI IBRAHIM DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Achmad Roesyadi, DEA NIP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

Aktivasi Batu Padas dengan Asam dan Pemanfaatannya sebagai Penyerap Limbah Deterjen

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

STUDI TENTANG PEMANFAATAN KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA PADA PROSES DESALINASI AIR LAUT DENGAN TEKNIK REVERSE OSMOSIS

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

PENGARUH KOMPOSISI Poly Ethylene Glycol (PEG) DALAM SINTESIS MEMBRAN PADAT SILIKA DARI SEKAM PADI DAN APLIKASINYA UNTUK DEKOLORISASI LIMBAH CAIR BATIK

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG BAB I

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN KOH PADA KARBON AKTIF TEMPURUNG KELAPA UNTUK ADSORPSI LOGAM Cu

SINTESIS HIBRIDA SILIKA-KARBON DENGAN METODE SOL-GEL UNTUK APLIKASI ADSORBENT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT

PENGARUH AKTIVASI FISIK ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN DALAM PROSES ADSORPSI MINYAK JELANTAH

Penggunaan Karbon Aktif Cangkang Pala - TiO 2 Untuk Fotodegradasi Zat Warna Metanil Yellow

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ADSORBEN CANGKANG TELUR BEBEK YANG DIAKTIVASI SECARA TERMAL SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SAT. Drastinawati 1 dan Zultiniar Pendahuluan. Jurnal Teknobiologi, IV(1) 2013: ISSN :

PEMBUATAN RESIN PHENOL FORMALDEHYDE SEBAGAI PREKURSOR UNTUK PREPARASI KARBON BERPORI

Oleh: Mei Sulis Setyowati Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Endah Mutiara Marhaeni Putri, M.Si

KAPASITAS ADSORPSI KOMPOSIT BESI OKSIDA KITOSAN TERHADAP ION LOGAM Pb(II) DALAM MEDIUM CAIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB III METODE PENELITIAN

Sintesis Karbon Aktif dari Kulit Jeruk dengan Aktivasi Menggunakan Subkritik Air

Transkripsi:

CHEMICA : Jurnal Teknik Kimia ISSN 2355-8776 51 Uji Aktivitas Adsoben Karbon Aktif Tempurung Kelapa Termodifikasi dengan Active Site Fe2O3 Shinta Amelia a,1,*, Zahrul Mufrodi a,2 a Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Kampus IV, Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, D.I Yogyakarta 55164 1 shinta.amelia@che.uad.ac.id*; 2 zahrul.mufrodi@che.uad.ac.id * corresponding author AR TICLE I N F O AB ST R ACT Article history Received January 02, 2019 Revised April 14, 2019 Accepted April 16, 2019 Keywords activated carbon adsorption iron oxide The use of dyes in the textile industry has a negative impact, namely water pollution if the waste is discharged directly into the river or not treated properly. Liquid waste from the textile industry generally still contains dyes that are harmful to living things and the environment. In this study the dye adsorption method was used by using modified activated carbon from the coconut shell with the addition of the active site Fe 2O 3. Characterization and activity testing of iron / porous oxide activated carbon adsorbent will be carried out. The type of porous activated carbon used is coconut shell carbon with micropore characters. The stages of this study consisted of the impregnation process of iron oxide on porous carbon, the methylene blue adsorption process and the characterization of the resulting adsorbent. Based on the research that has been done, it can be concluded that the adsorption of Fe 2O 3 / coconut shell activated carbon is very effectively applied for the absorption of dye wastewater. The adsorption capacity of methylene blue increased with increasing concentrations of loading of active sites of Fe and the percentage of adsorption capacity in the 180 minutes reaction was 89.8% with the loading of iron oxide / coconut shell adsorbent 2%. In addition, from the results of the adsorbent activity test with variations in the mass addition of the adsorbent it can be concluded that the mass increase of the adsorbent significantly affected the yield of blue methylene adsorption. This is an open access article under the CC BY-SA license. 1. Pendahuluan Industri tekstil menggunakan zat warna dalam proses produksi untuk menghasilkan tekstil dengan kualitas yang baik. Namun, penggunaan zat warna dalam industri tekstil memberikan dampak negatif, yaitu pencemaran air jika limbah dibuang ke sungai secara langsung ataupun tidak diolah dengan baik. Limbah cair dari industri tekstil umumnya masih mengandung zat warna yang berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Zat warna biasanya merupakan struktur molekul aromatik kompleks yang membuat mereka sangat tahan terhadap biodegradasi dengan proses perlakuan oksidasi fisik dan biologis konvensional [1]. Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan zat warna, antara lain flokulasi, koagulasi, presipitasi, adsorpsi, filtrasi dengan membran, teknik elektrokimia, ozonisasi, dan dekolorisasi [2]. Dalam penelitian ini digunakan metode adsorpsi zat warna dengan menggunakan karbon aktif tempurung kelapa yang telah dimodifikasi menggunakan active site Fe 2O 3. Hasil dari penelitian ini nantinya akan digunakan pada penelitian selanjutnya yakni proses simultan antara adsorpsi dan reaksi fenton menggunakan katalis heterogen untuk degradasi limbah zat warna. http://dx.doi.org/10.26555/chemica.v5i2.12185 http://journal.uad.ac.id/index.php/chemica/ chemica@che.uad.ac.id

52 Chemica: Jurnal Teknik Kimia ISSN 2355-8776 Metode impregnasi merupakan salah satu metode pembuatan katalis berupa pengisian logam ke dalam rongga pori dengan cara mengkontakkan padatan yang terlarut dalam pelarut ke dalam rongga pori agar dapat terikat pada permukaan penyangga seperti zeolit, silica gel, karbon, dll. Ada beberapa jenis metode impregnasi salah satunya yaitu wet impregnation method. Metode ini adalah proses pembuatan katalis dimana volum larutan yang digunakan lebih besar dari volum pori penyangga [3]. Tahap pertama adalah mengontakkan larutan garam logam pada permukaan karbon. Proses dilanjutkan dengan pengeringan dan kalsinasi untuk menguapkan komponen-komponen yang mudah menguap sehingga metal sebagai situs aktif akan terikat pada permukaan penyangga. Metal oksida merupakan katalis yang dapat digunakan dalam proses oksidasi zat warna. Metal oksida yang dapat digunakan seperti Fe 2O 3 dan Ce 2O 3 [4]. Dalam penggunaannya metal oksida dapat digunakan dalam bentuk nanopartikel ataupun diembankan dalam material pengemban (support material). Dari sisi kemudahan separasi metal oksida teremban dalam material berpori memiliki keunggulan. Karbon berpori merupakan sebuah kandidat yang sangat baik sebagai bahan pengemban karena luas permukaan tinggi dan stabilitas kimia yang sangat baik [2]. Pada penelitian ini, karakterisasi dan uji aktivitas adsorben besi oksida/karbon aktif berpori akan dilakukan. Jenis karbon aktif berpori yang digunakan yaitu karbon tempurung kelapa dengan karakter mikropori. Karbon berpori karena sifat kestabilan fisika dan kimia yang baik dan luas permukaan yang tinggi (500-2000 m 2 /g) merupakan katalis support yang sangat potensial [5]. 2. Metodologi 2.1. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain, pompa vakum, thermometer, pemanas mantel, labu leher tiga, beaker glass dan magnetic stirer. Sedangkan bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbon tempurung kelapa. Fe(NO 3) 3.9H 2O (99%, Merk) dan isopropanol (97% analytical grade, Bratacem) masing-masing digunakan sebagai prekursor besi dan solvent. Dalam reaksi Fenton, methylene blue (95% analytical grade, Sigma Aldrich) digunakan sebagai limbah simulasi. Struktur pori dari karbon dikarakterisasi dengan mengunakan N 2-sorption analyzer (Nova 2000, Quantachrome). UV/Vis spektrofotometer (Shimadzu Mini 1240) digunakan untuk menganalisa konsentrasi methylene blue per satuan waktu. 2.2. Proses Impregnasi Oksida Besi pada Permukaan Karbon Berpori Sebanyak 2 gram karbon aktif yang telah dioven dimasukkan dalam botol sampel. Larutan garam Fe(NO 3 ) 3.9H 2 O ditambahkan sesuai variabel loading Fe (0,5%, 1%, atau 2%) ke dalam botol sampel yang telah berisi karbon aktif. Campuran larutan garam Fe(NO 3 ) 3.9H 2 O dengan karbon aktif kemudian diaduk selama 1 jam dengan ultrasonikator. Setelah proses evaporasi pada suhu ruangan selanjutnya karbon tersebut dioven pada suhu 60 ºC. Proses kalsinasi kemudian dilakukan pada suhu 300ºC selama 3 jam dengan aliran N 2 inert. 2.3. Proses Adsorpsi Zat Warna Sebanyak 200 ml larutan methylene blue dengan konsentrasi 20 ppm disiapkan dalam beaker glass. Larutan diaduk dengan magnetic stirrer pada kecepatan konstan 450 rpm dan suhu ruang 30 ºC. Selanjutnya 0,025 gram adsorben Fe 2 O 3 /karbon aktif dengan variabel loading masing-masing dimasukkan kedalam beaker glass yang telah berisi larutan methylene blue. Sebanyak 2 ml larutan sampel diambil tiap selang waktu tertentu selama 3 jam. Selanjutnya konsentrasi methylene blue dalam larutan (C) tiap selang waktu tertentu dianalisis dengan Spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 663 nm. 2.4. Metode Analisis Data hasil adsorpsi dianalisis menggunakan spektrometer UV VIS dengan panjang gelombang λ= 663 nm. Data hasil analisa tersebut digunakan untuk perhitungan konsentrasi methylene blue dalam cairan (C AL ).

ISSN 2355-8776 Chemica: Jurnal Teknik Kimia 53 3. Hasil dan pembahasan 3.1. Karakterisasi Adsorben Fe 2O 3/Karbon Aktif Karakteristik dari karbon aktif tempurung kelapa berpori meliputi luas permukaan spesifik, diameter pori rata-rata dan volume pori dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel tersebut menunjukkan bahwa karbon berpori tempurung kelapa merupakan karbon mikropori (klasifikasi IUPAC) dengan diameter rerata yaitu 1,82 nm. Table 1. Karakteristik karbon tempurung kelapa [6]. Karakter Nilai Luas permukaan spesifik (S BET), m 2 /gram 1320 Luas mikropori (S mic), m 2 /gram 1220 % S mic 92 Total volume pori, cm 3 /gram 0,60 Volume mikropori (V mic), cm 3 /gram 0,45 % V mic 75 Diameter pori rata-rata, nm 1,82 Distribusi ukuran pori dihitung dengan model Quenched Solid State Functional Theory (QSDFT). Pada gambar 1 terlihat bahwa distribusi pori dengan ukuran dibawah 2 nm sangat dominan. Berdasarkan hasil distribusi pori semakin memperkuat bahwa karbon berpori tempurung kelapa merupakan karbon mikropori (klasifikasi IUPAC). Gambar 1. Distribusi ukuran pori dengan QSDFT-N 2 model [6]. Pembuatan adsoben Fe 2O 3/Karbon aktif diawali dengan impregnasi precursor, yakni Fe ke dalam permukaan pori karbon. Dari segi ukuran ion besi (194 pm, hydrate), ion ini dapat masuk ke dalam pori-pori karbon berbasis tempurung kelapa tersebut. Proses impregnasi diawali dengan mengontakkan larutan logam pada permukaan karbon. Proses selanjutnya adalah pengeringan dan kalsinasi untuk pembentukan oksida besi. Distribusi oksida besi pada permukaan karbon merupakan aspek yang cukup penting dalam proses impregnasi oksida besi pada permukaan karbon. Distribusi logam yang merata pada permukaan karbon akan memaksimalkan proses penjerapannya. Hasil analisa morfologi katalis menggunakan Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDX) dapat dilihat pada Gambar 2.(a). Sedangkan hasil distribusi logam pada permukaan karbon dapat dilihat pada Gambar 2.(b). Warna biru pada gambar menunjukkan elemental mapping keberadaan Fe pada permukaan karbon [7]. Dari gambar dapat dilihat bahwa oksida besi dapat tersebar cukup baik pada permukaan karbon tempurung kelapa tersebut.

54 Chemica: Jurnal Teknik Kimia ISSN 2355-8776 (A) (B) Gambar 2. (a) SEM untuk adsorben Fe 2O 3/karbon aktif tempurung kelapa (b) Elemental Mapping C- Fe 3.2. Hasil Uji Aktivitas Adsorben Kemudian untuk mengetahui aktivitas adsorben terhadap zat warna, adsorben digunakan untuk proses adsorpsi methylene blue. Hal tersebut penting dilakukan untuk menunjukkan daya serap dari karbon setelah adanya loading Fe pada permukaan karbon aktif tempurung kelapa tersebut. Tabel 2 menunjukkan persentase penjerapan methylene blue pada berbagai adsorben dengan loading Fe yang berbeda-beda pada waktu adsorpsi 180 menit. Adsorpsi tertinggi didapat pada sampel dengan konsentrasi loading Fe sebesar 2% dengan kapasitas adsorpsi sebesar 89,8%. Hal tersebut kemungkinan diakibatkan oleh jumlah Fe yang cukup banyak dan berkontribusi positif terhadap peningkatan kapasitas adsorpsi methylene blue [8]. Table 2. Pengaruh loading Fe terhadap kapasitas adsorpsi methylene blue Variasi loading Fe (% massa) Kapasitas Adsorpsi (%) 0,5% 88,1 1% 89,4 2% 89,8 Gambar 3. Kapasitas adsorpsi methylene blue dengan variasi massa adsorben Pada penelitian ini juga mempelajari pengaruh penambahan massa terhadap kapasitas adsorpsi methylene blue yakni 16 mg/ 100 mg adsorben dengan konsentrasi active site bervariasi mulai dari

ISSN 2355-8776 Chemica: Jurnal Teknik Kimia 55 0,5%, 1% dan 2 % Fe. Dari Gambar 3 diketahui bahwa semakin bertambahnya massa adsorben yang digunakan maka kapasitas adsorpsi methylene blue akan semakin besar. Hal ini dikarenakan jumlah massa adsoben semakin banyak sehingga methylene blue yang dapat terjerap juga semakin banyak. Selain itu hal tersebut juga dikarenakan tersedianya luas permukaan yang lebih besar pada sampel dengan jumlah adsorben yang lebih besar sehingga lebih banyak zat warna yang teradsorpsi [9]. 4. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa adsorben Fe 2O 3/Karbon aktif tempurung kelapa sangat efektif diaplikasikan untuk penjerapan limbah zat warna. Adsorpsi methylene blue meningkat dengan naiknya konsentrasi Fe loading dan hasil persentase kapasitas adsorpsi pada 180 menit sebesar 89,8% dengan Fe loading sebesar 2% oksida besi/karbon aktif tempurung kelapa. Selain itu, dari hasil uji aktivitas adsorben dengan variasi penambahan massa adsorben dapat disimpulkan bahwa peningkatan massa adsorben secara signifikan berpengaruh terhadap hasil penjerapan methylene blue. Ucapan Terimakasih Kami mengucapkan terimakasih kepada Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, S.U., Ph.D. beserta Dr-Ing. Teguh Ariyanto, S.T., M.Eng. dari Departemen Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam melaksanakan penelitian ini. Daftar Pustaka [1] Fayazi, M., Taher, M.A., Afzali,D., Mostafavi, A., 2016, Enhanced Fenton Like Degradation of Methylene Blue by Magnetically Activated Carbon/Hydrogen Peroxide with Hydroxylamine as Fenton Enhancer, Journal of Molecular Liquids, 216, 781-787. [2] Hameed, B.H., Ahmad, A.A., Aziz, N., 2007, Isotherm, kinetics and thermodynamics of acid dye adsorption on activated palm ash, ChemicalEngineering Science,133, 193-203. [3] Haber, J., Block, J.H. dan Delmon, B., 1995, Manual of Methods and Procedures for Catalyst Characterization, Pure & Appl. Chem., Vol. 67,1257-306. [4] Castro, C.S., Guerreiro, M.C., Oliveira, L.C.A., Goncalves, M., Anastacio, A.S., 2009, Iron Oxide Dispersed Over Activated Carbon : Support Influence on The Oxidation of The Model Molecule Methylene Blue, Applied Catalysis A : General, Vol.367, 53-58. [5] Prasetyo, I., Rochmadi, Ariyanto, T., Yunanto, R., 2013, Simple Method to Produce Nanoporous Carbon for Various Applications by Pyrolysis of Specially Synthesized Phenolic Resin, Indo. J. Chem, 13(2), 95-100 [6] Amelia,S., Sediawan, W.B., Prasetyo,I., Ariyanto, T., 2017, Degradasi Limbah Zat Warna dengan Katalis Karbon Aktif Teremban Oksida Besi, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Vol. 1 No. 1, 24-29. [7] Han, Zhantao., Sani, Badruddeen., Mrozik, Wojciech., Obst, Martin., Beckingham, Barbara., K.,Hrissi.,Werner, David., 2015, Magnetite Impregnation Effects on The Sorbent Properties of Activated Carbons and Biochars, Water Research, 70, 394-403. [8] Mukti, N.I.F., Prasetyo, I., dan Mindaryani, A., 2015, Preparasi Karbon Teremban Oksida Cobalt dari Limbah Kulit Manggis sebagai Adsorben Penjerap Etilen untuk Pengawetan Buah, Reaktor, 15(3), 165-174. [9] Sutrisno, B., Hidayat, A., Mufrodi, Z., 2014, Modifikasi Limbah Abu Layang menjadi Adsorben untuk Mengurangi Limbah Zat Warna pada Industri Tekstil, Jurnal Chemica, Vol. 1 No. 2, 57-66.