22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik, karena akan membandingkan hasil diagnosis laboratorium infeksi kecacingan dari spesimen faeses yang diambil pada pagi hari dan sore hari. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Pasunggingan Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Sementara itu tempat pemeriksaan spesimen faeses dilakukan di laboratorium parasitologi Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari hingga bulan Mei 2011. C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 1 Pasunggingan, Pengadegan, Purbalingga dari kelas 1 hingga kelas 6 sejumlah 106 orang. Penelitian ini diambil secara total populasi. Unit sampling pada penelitian ini adalah siswa sedangkan spesimen pemeriksaan laboratorium berupa faeces dari siswa. 22
23 D. Variabel Penelitian Variabel Independen : - Waktu pengambilan pagi hari - Waktu pengambilan sore hari E. Hipotesa Ada perbedaan hasil diagnosis laboratorium infeksi Soil Transmitted Helminth pada anak sekolah dengan waktu pengambilan spesimen pagi dan sore hari. F. Definisi Operasional 1. Infeksi Soil Transmitted Helminth adalah infeksi yang disebabkan oleh masuknya cacing dari kelompok Soil Transmitted Helminth ke dalam tubuh anak yang dideteksi dengan pemeriksaan spesimen faeces menggunakan cara langsung dan dikategorikan menjadi : a. Positif b. Negatif Skala data : nominal 2. Soil Transmitted Helminth (STH) adalah kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah, memiliki habitat hidup di dalam usus, yang meliputi 5 spesies, yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus, Ancylostoma sp dan Strongyloides stercoralis. Skala data : Nominal
24 3. Waktu pengambilan specimen adalah waktu yang ditentukan untuk pengambilan specimen faeces anak sekolah, yang dibedakan menjadi dua yaitu : a. Pagi hari (diambil saat aktifitas defekasi yang pertama kali pada pagi hari). b. Sore hari (diambil pada rentang waktu antara jam 17.00 hingga 19.00) Skala data : nominal 4. Pravalensi adalah angka dari kasus lama dan baru yang menunjukkan kejadian infeksi Soil Transmitted Helminth, dinyatakan dalam satuan persentase (%). Skala data : Ratio G. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji laboratorium, observasi dan penyebaran angket. 1. Uji laboratorium Uji laboratorium dilakukan untuk memperoleh data perihal kejadian infeksi Soil Transmitted Helminth (variabel terikat), dimana metode yang digunakan adalah metode flotasi NaCl jenuh. 2. Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data pendukung perihal kondisi nyata lingkungan fisik dan lingkungan sosial masyarakat di lokasi penelitian.
25 H. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mengelompokkan kategori dari masing-masing variabel yang akan diamati. Variabel bebas jenis spesimen berdasarkan waktu pengambilan tidak diolah lagi karena sudah jelas kategorinya yaitu faeces yang diambil pada pagi dan sore hari. Sedangkan variabel terikat hasil diagnosis laboratorium dikategorikan menjadi positif jika ditemukan telur dan atau cacing dari kelompok Soil Transmitted Helminth dan negatif jika tidak ditemukan telur dan atau cacing dewasa. I. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menghitung besaran prevalensi yang dinyatakan dalam satuan persentase (%) dan grafik atau diagram. Sedangkan untuk mengetahui adanya perbedaan hasil diagnosis laboratorium berdasarkan jenis spesimen dari waktu pengambilan pagi dan sore hari, dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji Mc Nemar. J. Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini ada 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penulisan. 1. Persiapan a. Perijinan Pengurusan perijinan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dilaksanakan. Perijinan yang diproses adalah ijin Kesbanglinmaspol Kabupaten Purbalingga.
26 b. Instrumen penelitian Instrument penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu instrumen untuk uji laboratorium dan instrumen untuk pengambilan data pendukung. Instrumen yang digunakan untuk melakukan uji laboratorium yaitu : kaca obyek, kaca penutup, mikroskup, botol sampling dan aplikator. Sementara yang digunakan untuk mengumpulkan data pendukung lainnya yaitu berupa angket dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan a. Sosialisasi program Sosialisasi program akan dilaksanakan untuk memberikan arahan kepada orang tua maupun siswa itu sendiri, dalam proses pengambilan data. Kegiatan sosialisasi ini akan memberikan informasi dalam pengambilan specimen pemeriksaan laboratorium dan juga penyuluhan tentang adanya infeksi kecacingan dan pentingnya hidup sehat. b. Pengambilan data a) Pengambilan specimen pemeriksaan Pemeriksa datang ke masyarakat untuk memberikan pengarahan dan membagikan informasi atau selebaran kepada orangtua bahwa akan ada pemeriksaan untuk Soil Transmitted Helminths, serta membagikan botol penampung sampel berlabel kepada para orang tua, dengan tujuan melatih orang tua dalam
27 pengambilan sampel sendiri. Selain itu, untuk mempercepat proses pengambilan sampel. Pengambilan specimen sesuai ketentuan berikut : Feses dipilih pada bagian yang tidak keras. Diambil feses sebesar ibu jari tangan dengan aplikator, lalu dimasukkan ke dalam botol bermulut lebar bertutup ulir. Botol ditutup rapat dan diberikan label. b) Pengolahan dan Persiapan Sampel Setelah sampel terkumpul kemudian di tambah larutan formalin 5% kedalam masing masing botol kurang lebih 5 cc. Hal ini memperkecil kemungkinan telur cacing menetas sebelum dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya sampel dibawa ke Laboratorium Parasitologi Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang untuk diperiksa. c) Pemeriksaan specimen Cara pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode flotasi NaCl jenuh dengan cara kerja sebagai berikut : 1) Sampel diambil dari botol wadah kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi. 2) Tabung yang berisi sampel diisi dengan NaCl jenuh sambil diaduk lalu menekan feases menggunakan pengaduk sehingga feases berada di dasar tabung, kemudian diisi
28 kembali secara perlahan sampai permukaan larutan dimulut tabung sampai menjadi cembung. 3) Diambil deck glass, diletakkan di atas permukaan larutan. 4) Diamkan ± 45 menit kemudian deck glass diambil dan diletakkan di atas objeck glass. 5) Diperiksa di bawah mikroskop. (Hadidjadja.P, 1990) d) Penulisan Penulisan yaitu intepretasi hasil penelitian yang berupa data menjadi sebuah kalimat.