PROSEDUR OPERASIONAL BAKU BUDIDAYA BANGUN BANGUN (Plectranthus amboinicus)



dokumen-dokumen yang mirip
PEWARNA ALAMI UNTUK PANGAN

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

PENGOLAHAN UMBI GADUNG

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN INSTAN JAHE MERAH DI KOTA MANADO

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Nyoman Semadi Antara, Ph.D.

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

TROPICAL CURRICULUM PROJECT

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

SISTEM PENGAWASAN MUTU dan KEAMANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Cara Menanam Cabe di Polybag

PRAKTEK BUDIDAYA PERTANIAN YANG BAIK (Good Agricultural Practices) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENGOLAHAN UMBI PORANG (ILES-ILES)

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

Good Agricultural Practices

Modul Pelatihan BUDIDAYA DAN PASCA PANEN TANAMAN SEREH (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf.)

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

BUDIDAYA BROKOLI ORGANIK DI DATARAN RENDAH. Oleh : Team PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENDAHULUAN. Kondisi tanah di Indonesia yang merupakan negara tropis basah. tahunnya diperlukan penambahan unsur hara yaitu untuk lahan kering sekitar

Karakteristik Pertumbuhan Vegetatif dari Beberapa Aksesi Tanaman Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

I. PENDAHULUAN. Tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PERENCANAAN AGRIBISNIS, PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT 1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai nilai ekonomis tinggi. Selada mengandung mineral iodium, fosfor,

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Pedoman. Budi Daya. Buah dan Sayur.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Teknologi Produksi Ubi Jalar

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NO 48/ Permentan/OT.140/10/2009

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

PRODUKSI TANAMAN NURSERY

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai keunggulan nyata dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MODUL PROSEDUR OPERASIONAL BAKU BUDIDAYA BANGUN BANGUN (Plectranthus amboinicus) Oleh: Sandra Arifin Aziz Southeast Asian Food And Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center Research and Community Service Institution BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY http://seafast.ipb.ac.id

DISCLAIMER This publication is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Development (USAID). The contents are the responsibility of Texas A&M University and Bogor Agricultural University as the USAID Tropical Plant Curriculum Project partners and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.

Plectranthus amboinicus Bangun-bangun, Torbangun SAYUR FUNGSIONAL DIBUDIDAYAKAN BERLANDASKAN BUDIDAYA YANG BAIK Sandra Arifin Aziz DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA SOUTHEAST ASIAN FOOD AND AGRICULTURAL SCIENCE AND TECHNOLOGY INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

KATA PENGANTAR Bangun-bangun (Plectranthus amboinicus) merupakan salah satu sayur fungsional yang mempunyai khasiat sebagai laktagogum, penambah ASI (air susu ibu), yang belum menjadi tanaman budidaya, masih dikumpulkan dari hutan yang ada terutama di Sumatera Utara. Pedoman umum untuk pelaksanaan atau praktek produksi tanaman bangun-bangun diperlukan, dan yang disampaikan pada tulisan ini meliputi kegiatan pra tanam sampai panen. Budidaya sayuran yang diperlukan pada masa kini adalah budidaya yang berwawasan lingkungan, tidak merusak lingkungan dan produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi manusia. Acuan yang dibuat oleh Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Sayuran berupa GAP Sayuran dan Tanaman Obat mensyaratkan budidaya secara. Budidaya secara dalam rangka menindaklanjuti pasal 4 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, yang ternyata masih memerlukan penjabaran selanjutnya untuk masing-masing jenis sayur yang diusahakan. Di sisi lain, pengembangan sayuran asli yang menjadi bagian dari budaya nenek moyang dan belum banyak dimanfaatkan merupakan suatu tantangan tersendiri. Salah satu perilaku tumbuhan yang kemudian dijadikan tanaman adalah tidak responsif terhadap pemupukan dan secara khusus pada bangun-bangun perilaku pertumbuhan yang sangat lambat. Hasil penelitian budidaya yang dilakukan menunjukkan bahwa bangun-bangun masih memerlukan penelitian lanjut akibat pertumbuhannya yang lambat, dan usaha pemanenan berulang dengan pemangkasan masih harus dilakukan agar pucuk yang dapat dipanen lebih banyak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada para peneliti, mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor yang melaksanakan penelitian bangunbangun, yang menjadi bahan POB (Pelaksanaan Operasional Baku) panduan ini, dan USAID yang telah memfasilitasi penyusunan panduan ini. Bogor, September 2013 Penulis

DAFTAR ISI Apa yang Dinamakan Tanaman Bangun-bangun?.1 Jenis-jenis Plectranthus sp. 2 Apakah Bangun-bangun Sama dengan Jinten atau Jinten Hitam?...3 Apakah Semua Jenis Bangun-bangun Dapat Dimakan? 4 Budidaya Secara vs Konvensional.....5 Pelaksanaan Operasional Baku Budidaya Bangun-bangun.. 7 Penutup 16 Daftar Pustaka. 17

Apa yang Dinamakan Tanaman Bangun-bangun? Bangun-bangun Nama lain bangun-bangun yaitu torbangun, daun jinten, Cuban oregano, country borage, Indian borage. Bangun bangun mempunyai nama binomial Plectranthus amboinicus yang dulu dinamakan sebagai Coleus amboinicus, merupakan herba sukulen semi semak tahunan dengan tinggi 100-120 cm dan tidak berumbi. Bercabang-cabang dan mempunyai bulu-bulu tegak yang halus. Batang berdaging, berdaun sederhana, lebar, berbentuk bulat telur/oval, ovate dan tebal dengan bulu-bulu yang banyak. Bagian bawah daun mempunyai banyak rambut glandular yang menyebabkan tampilan berkilat. Bunga-bunga bertangkai pendek, berwarna keunguan dalam kumpulan yang padat, pada interval jarak menyatu pada sebuah raceme yang panjang dan ramping. Termasuk kedalam famili Lamiaceae, mempunyai bau harum seperti oregano yang menyegarkan. Berasal dari bagian selatan dan timur Afrika. Dibudidayakan secara luas dan sudah ternaturalisasi baik di dunia lama dan dunia baru. Plectranthus amboinicus yang digunakan sebagai bumbu disebut daun jinten, yang mempunyai daun yang lebih tebal dan daun-daun yang lebih tegak. Bau harum seperti oregano yang dimiliki merupakan tambahan yang baik untuk membumbui daging dan ayam. Sering menjadi pengganti oregano dan dalam perdagangan dilabel sebagai mempunyai flavor oregano. Jenis yang lain adalah yang mempunyai daun yang lebih tipis dan lebar yang biasa disebut sebagai bangun-bangun atau torbangun dalam bahasa batak. Jenis ini dipakai sebagai sayur.

Daun Jinten Ada 200 species Plectranthus terdistribusi di daerah tropis dan subtropis di Dunia Lama. Keragaman teringgi ditemukan di Afrika. Beberapa species telah diintroduksi dan dibudidayakan di luar daerah distribusi asalnya sejak lama, juga di Amerika tropis, dan telah ternaturalisasi sehingga sering sulit untuk mengetahui daerah asalnya. Di daerah Malesiana ditemukan 15 species. P. amboinicus jarang berbunga di Malesia, bunga disebuk oleh serangga. Coleus dianggap sinonim dengan Plectranthus. Biasa ditemukan di tempat terbuka. P. scutellarioides sering ditemukan di tempat ternaungi dan menjadi vegetasi hutan. Daun-daun mempunyai beberapa kegunaan untuk pengobatan di berbagai negara, terutama untuk batuk, radang tenggorokan dan gangguan di hidung, tetapi juga untuk berbagai masalah seperti luka, infeksi, reumatik, diare, hepatoprotective, lactatogum, dan perut kembung. Kegunaan lain adalah sebagai tanaman hias dan sumber minyak esensial. Kegunaan umum Plectranthus di Asia Tenggara sebagai obat eksternal untuk menyembuhkan luka, bengkak, luka bakar, luka gigitan serangga, haemorrhoids, sebagai obat internal untuk mengobati asma, bronchitis, batuk, dyspepsia, diare dan analgesik. Produk alami aktif forskolin, untuk anti hipertensi, anti tumor, anti mikrob, anti alergi.

Jenis-jenis Plectranthus amboinicus Beberapa jenis Plectranthus amboinicus, bangun-bangun (a), daun jinten (b), dan bangun-bangun variegata (c) (a) (b) (b) (c)

Tiga klon Bangun-bangun yang dimiliki oleh SEAFAST IPB: klon A merupakan torbangun bertipe daun tebal, sedangkan klon B dan C bertipe daun tipis. Dua klon (klon A dan B) didapat dari Sringanis (toko tanaman obat di Cipaku, Bogor), satu klon (klon C) dari kebun pribadi keluarga bersuku Batak yang berdomisili di Bekasi. Apakah Bangun-bangun Sama dengan Jinten atau Jinten Hitam? Bangun-bangun dan juga daun jinten mempunyai nama binomial Plectranthus amboinicus, yang sering disangka sama dengan jinten (Cuminum cyminum), adas manis (Carum carvi), dan jinten hitam (Nigella sativa). Bangun-bangun, torbangun

JINTEN, cumin (Cuminum cyminum) Jinten adalah tanaman berbunga dari family Apiaceae, berasal dari Mediterania timur sampai ke India. Digunakan dalam banyak masakan dari berbagai budaya, buah digunakan baik secara utuh atau bubuk. Sumber: loghouseplants.com Sumber: gernot-katzers-spice-pages.com Adas manis, caraway (Carum carvi) Jinten sering disangka sama dengan adas manis (Carum carvi), sejenis bumbu Umbelliferae yang lain yang disebut sebagai caraway dalam bahasa Inggris, tetapi jinten mempunyai rasa yang lebih pedas, berwarna lebih terang, dan lebih besar. Banyak bahasa Eropa tidak membedakan antara keduanya. Sumber: Wikipedia

Nigella sativa- jinten hitam Jenis lain yang disangka sama dengan bangun-bangun adalah jinten hitam (Nigella sativa) Sumber Wikipedia Sumber: Taopik Ridwan 2013 Sumber: wordpress.com Jinten hitam masih satu kelompok atau spesies dari Genus Nigella yang memiliki kurang lebih 14 spesies. Jinten hitam masuk dalam family tanaman Rannunculaceae. Tanaman ini berasal dari Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Asia Selatan. Namun ada pula yang mengatakan bahwa jinten hitam berasal dari kawasan tanah Mediterania. Apakah Semua Jenis Bangun-bangun Dapat Dimakan? Jenis yang biasa dimakan adalah bangun-bangun dan daun jinten. Beberapa yang lain dipakai sebagai tanaman hias.

Budidaya Secara vs Konvensional Banyak orang menyatakan produk mempunyai rasa yang lebih renyah dan enak. Hasil yang beragam didapatkan hingga akhir tahun 2007 tentang studi banding kualitas produk tanaman dengan in. Produk menurut SNI adalah suatu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar sistim pangan termasuk bahan baku pangan olahan, bahan asupan, tanaman dan produk segar tanaman, ternak dan produk peternakan, produk olahan tanaman dan produk olahan ternak. Ketentuan pertanian sendiri mencakup usaha budidaya yang kegiatan produksinya harus berada dalam satu unit yang secara terus menerus menjadi lahan areal produksi. Bangunan dan fasilitas penyimpanan untuk produk tanaman secara jelas terpisah dari unit lain yang tidak memproduksi produk. Pertanian adalah salah satu teknologi dalam budidaya tanaman yang mempunyai tujuan awal untuk mengurangi kerusakan lingkungan karena penggunaan pupuk dan pestisida buatan (an) secara intensif. Suatu sistem produksi yang holistik untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati, siklus biologi dan aktifitas biologi tanah. Penggunaan pupuk dan pestisida anorganik dihindari dalam sistem pertanian, oleh karena itu konsumen menganggap bahwa produk adalah produk yang aman. Komponen titik kendali pertanian adalah: Lahan bebas dari cemaran limbah bahan berbahaya dan beracun. Kemiringan lahan < 30% Media tanam tidak mengandung cemaran bahan berbahaya dan beracun (B3) Tindakan konservasi dilakukan pada lahan miring Pupuk disimpan terpisah dari produk pertanian Pelaku usaha mampu menunjukkan pengetahuan dan keterampilan mengaplikasikan pestisida Pestisida yang digunakan tidak kadaluwarsa Pestisida disimpan terpisah dari produk pertanian Air yang digunakan untuk irigasi tidak mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Wadah hasil panen yang akan digunakan dalam keadaan baik, bersih dan tidak terkontaminasi Pencucian hasil panen menggunakan air bersih Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas produk Tempat/areal pengemasan terpisah dari tempat penyimpanan pupuk dan pestisida Pelaksanaan Operasional Baku (POB) Wajib tidak memakai kotoran manusia sebagai pupuk Sangat dianjurkan bahan kimia yang digunakan dalam proses pasca panen terdaftar dan diijinkan

Pemupukan diberikan pada tanaman dengan tujuan menambahkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara yang terdapat didalam tanah yang akan menyediakan kebutuhan tersebut, tetapi bila jenis tanah yang dipakai tidak mencukupi, atau terus-menerus diambil tanaman, maka perlu dilakukan pemupukan. Jenis pupuk yang diberikan pada tanaman dapat berupa pupuk atau an pada pertanian konvensional. Pada budidaya sayuran jenis pupuk yang lebih diutamakan. Menurut Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006 tentang pupuk dan pembenah tanah, menuliskan bahwa pupuk adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan menyuplai bahan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pembagiannya berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen, limbah ternak, limbah industri dan limbah kota, yang lazim dan banyak digunakan adalah pupuk kandang. Pestisida yang digunakan diusahakan yang berasal dari organisme, yang disebut pestisida. Beberapa contoh yang biasa digunakan, misalnya dari bawang putih, sirsak, tembakau, tahi kotok dan lain-lain. Bawang putih Sirsak Tembakau Tahi kotok Sirih Babadotan Bangun-bangun terutama ditemukan dan dipanen dari alam, dan belum banyak dibudidayakan. Salah satu perilaku tumbuhan yang kemudian dijadikan tanaman adalah tidak responsif terhadap pemupukan dan secara khusus pada bangun-bangun perilaku pertumbuhan yang sangat lambat. Kondisi di alam yang membuat tumbuhan memanfaatkan bahan yang ada, membuat kecocokan budidaya yang dipakai adalah.

Pelaksanaan Operasional Baku Budidaya Bangun-bangun 1. Pembibitan Perbanyakan dengan memakai setek batang15-20 cm. Pembibitan menggunakan polybag kecil ukuran 15 x 15 cm, stek yang digunakan adalah stek 2 buku dengan panjang ± 10-15 cm 2. Persiapan media tanam bibit Stek tersebut ditanam dengan media campuran tanah, pupuk kandang sapi, dan arang sekam (1:1:1 /v:v), pembibitan dilakukan selama 3 minggu sebelum pindah tanam (transplanting) ke lapang.

3. Pemupukan Pemupukan dilakukan dengan hanya menggunakan pupuk kandang sapi 15 ton/ha saja, atau kombinasi pupuk kandang sapi 5.1 ton/ha, rock phosphate (466.5 kg/ha) dan abu sekam 8.6 ton/ha). Pupuk kandang sapi sebagai sumber Nitrogen, rock phosphate sebagai sumber Fosfat, dan abu sekam sebagai sumber Kalium. Pupuk tersedia sangat lambat bagi pertumbuhan tanaman, sehingga pemberiannya sebaiknya dilakukan + 1 bulan sebelum penanaman. Pemupukan ulang dilakukan di awal dan akhir musim hujan. Pemberian pupuk kandang, rock phosphate, dan abu sekam 4. Penanaman Jarak tanam 40 cm x 40 cm. Penanaman dilakukan pada saat bibit yang berasal dari stek batang telah berdaun dua helai dan membuka sempurna (± 21 hari di pembibitan). Bibit yang ditanam tersebut adalah bibit yang memiliki pertumbuhan yang sehat dan seragam di pembibitan. Bangun-bangun menyukai tempat yang agak ternaungi (25-60% naungan), dengan media yang sarang atau berdrainase baik dan tidak begitu menyukai air. Bila ditanam di tempat yang terkena sinar matahari langsung, maka daunnya akan berwarna kekuningan, menggulung dan terlihat jelek; bila kurang terkena sinar matahari, maka daun akan berwarna hijau tua dan jarang. Agar dapat memanen pucuk lebih banyak, maka tanaman dibentuk agar mempunyai cabang yang banyak dengan cara memotong pucuk tanaman (pinching).

5. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan gulma, dan pencegahan hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sekali setiap pada pagi hari pada awal pertumbuhan. Pencegahan hama dan penyakit dilakukan dengan memperhatikan gejala serangan. Hama nematode penyebab pembengkakan akar Meloidogyne incognita. Ulat dan telur pemakan daun Kondisi tanaman yang dimakan ulat

Daun menggulung karena serangan aphid, kemudian menyebabkan gejala terserang virus Busuk pangkal batang yang menyebabkan tanaman layu

Pangkal akar yang terpotong menyebabkan tanaman layu Tanaman yang sehat

6. Panen Pemanenan dilakukan dengan melihat kondisi dan kriteria panen daun bangunbangun. Panen dilakukan pada saat daun bangun-bangun telah memiliki kriteria panen yaitu dengan memetik bagian pucuk daun dan tiga daun yang membuka sempurna dan menyisakan 4 daun. Pemanenan dilakukan pada saat batang tanaman sudah berkayu pada umur 4-5 bulan setelah tanam. Kriteria panen Bangun-bangun Panen Pucuk Bekas panen dengan pucuk-pucuk samping yang mulai tumbuh

Penutup Bangun-bangun atau torbangun merupakan tumbuhan yang diusahakan menjadi tanaman budidaya, sehingga tanggap terhadap usaha budidaya belum optimum. Pemakaian saat ini berlandaskan pengetahuan etno botani, yang kemudian dijustifikasi lewat penelitianpenelitian dan masih memerlukan penanganan lebih lanjut. Khasiat sebagai sayuran fungsional dengan beragam kegunaan merupakan suatu kemungkinan penggunaan yang lebih luas di masa depan.

Daftar Pustaka Ekawati R. 2013. Produksi Pucuk dan Kandungan Metabolit Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) dengan Pemupukan Organik dan Pemangkasan. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Kaliappan ND, Viswanathan PK. Pharmacognostical studies on the leaves of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng. Int J Green Pharm [serial online] 2008 [cited 2013 Sep 26];2:182-4. Available from: http://www.greenpharmacy.info/text.asp?2008/2/3/182/42740 Padua, L. S. de, et al., eds, 1999, 'Medicinal and poisonous plants 1', in I. Faridah Hanum & L. J. G. van der Maesen, eds, Plant Resources of South-East Asia (PROSEA), 12(1):407. Porcher, M. H., et al., Searchable World Wide Web Multilingual Multiscript Plant Name Database (MMPND). SHENOY, Smita, et al., 2012, 'Hepatoprotective activity of Plectranthus amboinicus against paracetamol hepatotoxicity in rats', International Journal of Pharmacology and Clinical Sciences, 1(2): 32-8, http://www.ijpcs.net/uploads/1/0/3/4/10341868/ijpcs-0013-2012.pdf Suddee, S., et al., 2004, 'A taxonomic revision of tribe Ocimeae Dumort. (Lamiaceae) in continental South East Asia II. Plectranthinae', Kew Bull. 59:391 393. United States Department of Agriculture Agricultural Research Service, Beltsville Area Germplasm Resources Information Network (GRIN) Wikipedia, the free encyclopedia. Cumin.