BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian bayi terbesar di Indonesia adalah kematian neonatal dan dua per tiga kematian neonatal pada satu minggu

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

1

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sedini mungkin, bahkan sejak masih dalam kandungan. Usaha untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012). diberikan sampai usia bayi 2 tahun atau lebih (Wiji, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. penuhi. Alasan yang menerangkan pernyataan tersebut adalah ASI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa terdapat perbedaan yang mencolok Angka Kematian Balita (AKB)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

Disusun Oleh: Wiwiningsih

BAB 1 PENDAHULUAN. biskuit, bubur nasi dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru dimulai diberikan. berusia 2 tahun atau lebih. ( Weni, 2009 : 23 )

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung pertumbuhan otak bayi yaitu sesuatu yang tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, terhadap kekurangan gizi (Hanum, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan dalam pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI sangat

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pertama. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi penting untuk. meningkatkan kelangsungan hidup dan kualitas bayi.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah (Roesli, 2009).

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) padabayi

BAB I. A. Latar Belakang. Dalam Al-Qur an terkandung segala bentuk tata kehidupan, mulai dari. Qur an surat Al- Baqarah dan surat Yunus yang artinya :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organization (WHO)/United Nations International

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu yang baru saja melahirkan dan diberikan kepada bayi langsung

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan susu yang tepat untuk bayi karena susu ini khusus diproduksi ibu

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

BAB 5 PEMBAHASAN. selama periode 10 Juni-10 Juli 2014 terdapat 96 bayi atau 85,7% Hasil ini masih lebih rendah daripada penelitian yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. garam-garam organik yang di sekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu, serta

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan dan kamatian ibu dan bayi. menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seorang anak selain memperoleh nutrisi yang berkualitas

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN. ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. anak yang kemudian diterapkan diseluruh belahan dunia yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. digantikan oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial dalam masa transisi menjadi seorang ibu. (Afiyanti, 2003) Minggu-minggu pertama setelah kelahiran bayi,

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terdiri dari 5,7% balita yang gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh kembang bayi pada tahun pertama sangat penting untuk. diperhatikan, oleh karena itu bayi merupakan harapan penerus bangsa.

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN DUKUNGAN MERTUA DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI PUSKESMAS SEWON I BANTUL BULAN DESEMBER 2013 JULI 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 45-54

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian bayi terbesar di Indonesia adalah kematian neonatal dan dua per tiga kematian neonatal pada satu minggu pertama, dimana daya tahan tubuh bayi masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya dikarenakan rendahnya pemberian ASI secara dini kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Adapun upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan kematian bayi tersebut yaitu dengan pemberian ASI secara Eksklusif (Pertiwi et al, 2017) Berdasarkan World Breastfeeding Trends Intiative (WBTI) 2012 menyatakan bahwa di Indonesia ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif (cakupan ASI yang diberikan bayi saat usia 0-6 bulan tanpa tambahan cairan lain) hanya 27,5%, dari hal tersebut Indonesia berada di peringkat 3 (tiga) terbawah dunia dengan kedudukan 49 dari 51 negara didunia yang mendukung pemenuhan ASI Eksklusif. Sedangkan menurut World Health Organisation (WHO) ASI Eksklusif adalah makanan dan minuman yang diberikan bayi hanya ASI tanpa tambahan lain (kecuali obat-obatan) hingga usia 6 bulan (Pertiwi et al, 2017). Pemerintah Indonesia telah mengatur kebijakan terkait pemberian ASI Eksklusif dalam peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 yang menyatakan Setiap bayi yang baru lahir harus mendapatkan ASI Eksklusif dari ibu sampai berusia 6 (enam) bulan. Dari data Kemenkes RI pada tahun 2016 menyatakan bahwa cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya sebesar 54%, jika cakupan ini dibandingkan dengan target nasional sebesar 80% tentunya Indonesia belum memenuhi target dalam pemenuhan pemberian ASI Eksklusif (Wismantari et al, 2018) Berdasarkan profil kesehatan Kabupaten Wonogiri menyatakan bahwa cakupan ASI Eksklusif hanya sebesar 59,86% atau sebesar 4.234 bayi dari 7073 bayi. Angka ini didapatkan dengan membandingkan bayi berumur 0-6 bulan yang mendapatkan ASI dengan jumlah seluruh bayi. Hal yang menyebabkan belum maksimalnya pemberian ASI Eksklusif ini 1

disebabkan oleh beberapa faktor misalnya bayi usia 0-6 bulan rata-rata sudah diberikan makanan pendamping ASI (MPASI) secara dini, kurangnya dukungan dari orang terdekat (suami dan keluarga) maupun Instasi kesehatan dan semakin gencarnya promosi dan periklanan susu formula. Oleh karena itu, perlu peningkatan secara terus-menerus mengenai pengetauhan, sikap, dan praktek dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi (Dinkes Wonogiri, 2015) Cakupan ASI di Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber : Data profil kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 Grafik 1.1 Angka Prevelensi cakupan ASI di Kabupaten Wonogiri tahun 2011-2015 Berdasarkan grafik 1.1 diperoleh data bahwa tahun 2011 cakupan ASI sebesar 42,92 %, tahun 2012 sebesar 66 %, tahun 2013 sebesar 28,7%, 2014 sebesar 55,53%, dan pada tahun 2015 sebesar 59,86% atau sebesar 4.234 bayi dari 7073 bayi. ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Sedangkan ASI Eksklusif adalah pemberian makanan usia 0-6 bulan dengan ASI saja tanpa menambahkan cairan atau makanan lain kepada bayi. Kandungan ASI yang sempurna meningkatkan daya tahan tubuhnya dan kecerdasan ke level otimal. Bayi menjadi tumbuh sehat, tidak kegemukan, dan tidak terlalu kurus. Selain itu manfaat ASI juga dapat dirasakan ibu yaitu bahwa dengan menyusui Eksklusif dapat mengurangi presentase lemak tubuh Ibu (Anggraeni et al., 2018) 2

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan Fatimah (2007) di Puskesmas Fajar Bulan melalui kuesioner dari 86 responden, didapatkan 51 responden yang tidak menyusui secara Eksklusif (59,3%) dan 35 responden yang menyusui secara eksklusif (40,7%). Persentase hal ini menunjukkan pemberian ASI tidak eksklusif lebih tinggi dibandingkan dengan Pemberian ASI Ekskluisif. Pengetauhan responden yang kurang mengenai ASI Ekslusif, kurangnya kepedulian dan dukungan suami, keluarga serta petugas Kesehatan menjadi penyebab kurangnya pemberian ASI Eksklusif (Lestari et al, 2013) Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan Maryunani (2012) menyatakan bahwa ASI Eksklusif masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kurangnya Pengetahuan dan kurangnya dukungan pihak Rumah sakit dalam mendukung IMD (Insiasi Menyusui Dini) dimana sebagai langkah awal dalam keberhasilan pemberian ASI Eksklusif (Sipahutar et al, 2017) Pemberian ASI Eksklusif memang tidak selalu didasari oleh Pengetahuan saja karena terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi, jika didasari pengetahuan yang cukup dan sikap yang positif akan membentuk peilaku positif relatif yang lebih lama. Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ASI Eksklusif, keluarga akan mendorong ibu untuk dapat memberikan ASI Eksklusif dibandingan ibu yang tidak dapat informasi tentang ASI dari keluarganya. Dukungan dari keluarga ini merupakan dukungan psikologis untuk ibu agar memberikan ASI kepada bayi saat usia 0-6 bulan (Wati dan Muniroh, 2018) Karangtengah Pada tahun 2015 dari 129 bayi hanya 51 bayi atau setara 39,5% yang diberikan ASI Eksklusif. (Dinkes Wonogiri, 2015). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di Karangtengah Kabupaten Wonogiri pada tanggal 8 desember 2018 Bidan selaku penanggung jawab Puskesmas mengatakan bahwa kelahiran dari Januari-Oktober berjumlah 255 dan hanya 3 yang diberikan ASI Eksklusif. Dari data Ibu yang memberikan ASI Eksklusif saat usia satu bulan 3

sejumlah 16 orang, Eksklusif dua sejumlah 8 orang, Eksklusif tiga sejumlah 8 orang, Eksklusif empat sejumlah 6 orang, Eksklusif lima sejumlah 4 orang, dan tiga ibu yang memberikan anaknya ASI eksklusif dalam usia 0-6 bulan. Jumlah tersebut diperoleh dari data satu tahun terakhir pada bulan januari-oktober 2018. 20 15 10 5 0 Cakupan ASI Eksklusif Cakupan ASI Eksklusif Sumber : Laporan Tahunan KIA UPT Puskesmas Karangtengah Tahun 2018 Grafik 1.2 Jumlah cakupan ASI Eksklusif Tahun 2018 Berdasarkan grafik 1.2 desa Karangtengah menduduki peringkat tiga terendah dalam hal pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 Ibu menyusui 1 diantaranya mengatakan memberikan ASI Eksklusif dan 9 lainnya mengatakan tidak, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Karangtengah Kabupaten Wonogiri. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana Karakteristik dan Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif? 4

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mendeskripsikan Karakteristik, pengetauhan, sikap, dan praktek ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui Karakteristik Umur Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. b. Mengetahui Karakteristik Pendidikan Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. c. Mengetahui Karakteristik Status Pekerjaan Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. d. Mengetahui Pengetauhan Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. e. Mengetahui Sikap Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. f. Mengetahui Praktek Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Karangtengah Kabupaten Wonogiri. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti. Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai tambahan atau Referensi Penelitian selanjutnya tentang Perilaku Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif dengan metode yang berbeda. 2. Bagi Petugas Kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu kebijakan di Puskesmas Karangtengah dalam meningkatkan pemberian ASI Eksklusif. 5

3. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah studi kepustakaan sehingga diharapkan menjadi sumber informasi dan bermanfaat bagi mahasiswa STIKES AISYIYAH SURAKARTA. E. Keaslian Penelitian Keaslian Penelitian ini ditunjukkan dengan menyatakan beberapa Penilitian terdahulu sebagai kelanjutan atas Penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu yang memiliki Relevensi Penelitian ini adalah : 1. Hikmawati & Muniroh (2018) penelitian ini dengan judul Pengaruh Kelompok Pendukung Air Susu Ibu (KP-ASI) Terhadap Perilaku Pemberian ASI Eksklusif dan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan. Tujuan untuk mengetauhi perbedaan riwayat pemberian ASI Eksklusif dan status gizi bayi 6-12 bulan antara peserta KP-ASI dan non peserta KP- ASI. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian diambil menggunakan metode stratified random sampling sebesar 36 ibu bayi 6-12 bulan peserta KP-ASI dan 36 ibu bayi 6-12 bulan non peserta KP- ASI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan riawayat pemberian ASI Eksklusif pada kelompok (p=0,002) namun tidak terdapat perbedaan status gizi bayi 6-12 bulan pada dua kelompok tersebut (p=0,547). Status pekerjaan ibu (p=0,022, OR=0,211) dan dukungan keluarga lain (p=0,015, OR=0,195) menjadi variabel perancu selain pelaksana KP-ASI (p=0,032 OR=3,701) yang dapat memberikan pengaruh terhadap riwayat pemberian ASI Eksklusif. Perbedaan : perbedaan dengan penelitian saat ini adalah judul, populasi,waktu, dan tempat. Persamaan : persamaan dengan penelitian ini adalah memiliki variabel terikat yaitu pemberian ASI Eksklusif. 2. (Nuzulia& Anggorowati, 2013) penelitian ini dengan judul Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten 6

Kendal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetauhi hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Desa Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan adalah cross sectional. Sampel yang digunakan 34 orang. Hasil penelitian diperoleh nilai value = 0,003 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terkait adalah sample dan tempat yang berbeda dan persamaan penelitian ini memiliki variabel terikat yang sama. 3. (Wismantari et al, 2018) judul Analisis input dan Lingkungan Ibu Menyusui terhadap Progam Pemberian ASI Eksklusif (Studi Kasus Puskesmas Pandanaran Kab Semarang). Tujuan : Untuk mengetauhi analisis input terhadap Lingkungan Ibu menyusui. Hasil Penelitian :Hasil penelitian menunjukan Input yang penting adalah Sumber daya yang baik, ketersediaan personal, uang dan ketersedian SOP. Perbedaan: perbedaan dengan penelitian saat ini adalah judul, populasi, waktu, dan tempat. Persamaan: persamaan dengan penelitian ini adalah memiliki variabel terikat yaitu pemberian ASI Eksklusif. 7