PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai manfaat sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk memenuhi seluruh kehidupan manusia jika tidak diimbangi dengan tindakan bijaksana dalam pengelolaannya, akan mengakibatkan kerusakan pada sumberdaya air. Menurut Effendi (2003), bahwa kegiatan industri, domestik dan kegiatan lain akan berdampak negatif terhadap sumberdaya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumberdaya air. Sungai merupakan salah satu sumberdaya air alami yang harus dijaga, karena sangat rentan terhadap pengaruh masukan limbah akibat dari peningkatan aktivitas antropogenik. Peningkatan aktivitas antropogenik di sungai telah sering dilaporkan memberikan dampak negatif terhadap penurunan kualitas air dan bagi kehidupan organisme perairan yang hidup di dalamnya (Sudarso dkk., 2009). Ada beberapa sungai yang terdapat di Kabupaten Langkat, satu diantaranya yaitu Sungai Pelawi. Sungai Pelawi terletak di Desa Pelawi, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Jumlah penduduk yang berada di Desa Pelawi kurang lebih sebanyak 12.399 orang. Sebanyak 1200 kepala keluarga memanfaatkan air Sungai Pelawi melalui jasa PDAM milik daerah sebagai Badan Pengelola Penyaluran Air dan jumlah penduduk yang memanfaatkan air sungai tersebut secara langsung sebanyak 100 kepala keluarga. Sungai Pelawi merupakan sungai yang membelah kota Pangkalan Berandan dengan panjang sungai sekitar 6 km dan lebar sekitar 5 m, yang
akhirnya akan mengalir ke Selat Malaka. Sungai ini merupakan cabang dari Sungai Lepan yang berasal dari mata air Gunung Leuser (Kelurahan Pelawi, 2014). Aktivitas antropogenik yang diperkirakan memberikan dampak penurunan kualitas air di Sungai Pelawi berupa aktivitas pertanian, domestik dan industri. Beragamnya aktivitas antropogenik yang terdapat di daerah aliran sungai tersebut diperkirakan akan mengubah faktor fisika, kimia dan biologi perairan sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak negatif bagi makhluk hidup yang memanfaatkannya. Perubahan faktor fisika, kimia dan biologi pada akhirnya akan menurunkan fungsi dan nilai ekosistem sungai bagi organisme yang hidup di dalamnya. Pengukuran secara kualitatif maupun kuantitatif atas parameter fisika, kimia dan biologi suatu perairan dapat menjelaskan kondisi kualitas suatu perairan. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian tentang Analisis Kualitas Air Sungai Pelawi di Desa Pelawi Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Rumusan Masalah Berbagai akivitas yang terdapat di Sungai Pelawi baik aktivitas domestik maupun non domestik dapat mempengaruhi kualitas perairan tersebut. Limbah yang dihasilkan dan masuk ke dalam perairan dapat menimbulakan pencemaran yang akan berdampak pada kehidupan organisme perairan. Sampai saat ini kondisi fisika, kimia dan biologi Sungai Pelawi belum diketahui. Padahal kondisi tersebut penting dipelajari untuk mengetahui kualitas air suatu perairan. Perairan yang kualitasnya diketahui berguna untuk menentukan cara pengelolaan dan pemanfaatan perairan tersebut. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, maka penelitian ini perlu untuk dilakukan.
1. Apakah nilai kualitas air (parameter fisika dan kimia) Sungai Pelawi di Desa Pelawi memenuhi baku mutu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001? 2. Berdasarkan parameter fisika, kimia dan biologi (makrozoobenthos), bagaimana kualitas air Sungai Pelawi di Desa Pelawi? Kerangka Pemikiran Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, yang diikuti dengan meningkatnya aktivitas manusia di segala bidang, kondisi ini berpotensi menyebabkan besarnya volume limbah yang masuk ke badan perairan dan akan menimbulkan perubahan terhadap ekosistem di perairan. Limbah yang dihasilkan oleh aktivitas pertanian, domestik dan aktivitas industri yang masuk ke dalam badan sungai berpotensi mempengaruhi kondisi fisika dan kimia air sungai dan menyebabkan gangguan terhadap kehidupan biota akuatik yang pada akhirnya dapat menimbulkan pencemaran. Menurut Agustiningsih dkk., (2013), bahwa perubahan tata guna lahan yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas domestik, pertanian dan industri akan mempengaruhi dan memberikan dampak terhadap kondisi kualitas air sungai. Dalam hal ini, dibutuhkan data beberapa parameter fisika, kimia dan biologi air sehingga diketahui nilai kualitas air Sungai Pelawi di Desa Pelawi. Berikut kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian (Gambar 1).
Aktivitas Pertanian (Perkebunan Kelapa Sawit) Aktivitas Domestik (Pemukiman) Aktivitas Industri (Pabrik Latex) Limbah Sungai Pelawi Pencemaran Sungai Penurunan Kualitas Perairan Dampak terhadap Biota Analisis Data Strategi Pengelolaan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tujuan Penelitian 1. Menganalisis nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia dan biologi di Sungai Pelawi, Desa Pelawi, Kabupaten Langkat. 2. Membandingkan nilai kualitas air (parameter fisika dan Kimia) tersebut dengan baku mutu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 sehingga diketahui kategori peruntukan dan strategi pengelolaannya.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kualitas air (parameter fisika, kimia dan biologi) Sungai Pelawi di Desa Pelawi bagi pihak yang membutuhkan baik dalam bidang pendidikan, masyarakat dan instansi tertentu yang memanfaatkan dan mengelola sungai tersebut.