PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PERPUSTAKAAN NASIONAL TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2015, No dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2017, No Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 200

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

2015, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

2017, No Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Menteri tentang Organisasi dan Tat

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik I

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 5. Per

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2016, No Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

2016, No Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat :

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2017, No tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);

-2- Teknologi tentang Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Seni Teknologi Keramik Porselin Bali dengan Peraturan ini; Mengingat :

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2015, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 10); 2. Keputusan Presiden

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131, Tambahan Lembar

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. SAKIP. Evaluasi. Juklak. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tanggal 3 Novembe

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1997 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III OBJEK PENELITIAN

2015, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presid

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 55 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI KESEHATAN PENERBANGAN

2017, No Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan; Mengingat : 1.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PERPUSTAKAAN NASIONAL TAHUN 2015-2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengukuran kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama Nasional Tahun 2015-2019; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Nasional tentang Indikator Kinerja Utama Nasional Tahun 2015-2019; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4774); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 76, Tambahgan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);

- 2-3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 6. Keputusan Kepala Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Nasional Nomor 3 Tahun 2001tentang Organisasi dan Tata Kerja Nasional; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL TAHUN 2015-2019.

- 3 - Pasal 1 Indikator Kinerja Utama Nasional Tahun 2015-2019 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. Pasal 2 Indikator Kinerja Utama Nasional Tahun 2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan ukuran kinerja yang digunakan oleh unit kerja di lingkungan Nasional untuk: a. menetapkan rencana kinerja tahunan; b. menyampaikan rencana kerja dan anggaran; c. menyusun dokumen penetapan kinerja; d. menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan e. melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Nasional Tahun 2015-2019. Pasal 3 Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan unit kerja dan disampaikan kepada Kepala Nasional. Pasal 4 Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Peraturan Kepala ini, memberi tugas kepada Inspektorat Nasional untuk: a. melakukan review atas capaian kinerja setiap unit kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja; dan b. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Peraturan Kepala ini dan melaporkan secara berkala kepada Kepala Nasional melalui Sekretaris Utama.

- 4 - Pasal 5 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2016 KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, MUHAMMAD SYARIF BANDO Diundangkan di Jakarta pada tanggal November 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR

- 5 - LAMPIRAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL TAHUN 2015-2019 INDIKATOR KINERJA UTAMA PERPUSTAKAAN NASIONAL TAHUN 2015-2019 A. PERPUSTAKAAN NASIONAL NO. 1 Nama Organisasi : Nasional 2 Tugas 1. Menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum dan kebijakan teknis pengelolaan 2. Melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi terhadap pengelolaan 3. Membina kerjasama dalam pengelolaan berbagai jenis ; dan 4. Pengembangan standar nasional. 3 Tanggung Jawab : 1. Mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat; 2. Mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa; 3. Melakukan promosi dan gemar membaca dalam rangka mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat; dan 4. Mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang berada di luar negeri. 4 Fungsi : pembina, rujukan; deposit, penelitian, pelestarian, dan pusat jejaring. 5 Indikator Kinerja Utama : SASARAN 1. Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca dengan Nilai tingkat kegemaran membaca atau literasi Dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, perlu ditumbuhkan budaya gemar membaca melalui pengembangan dan

- 6 - NO. SASARAN Memberdayakan informasi masyarakat pendayagunaan sebagai sumber informasi yang berupa karya tulis, kaya cetak, dan/atau karya rekam. UU No. 43/2007 tentang, pasal 48 menjelaskan pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat. Berdasarkan Unesco, ukuran tingkat kegemaran membaca atau literasi informasi masyarakat dapat diukur: (1) penerbit; penulis dan toko buku (2) Tingkat pendidikan; (3) Sumber internet; (4) Sumber ;(5) sumber terbitan berkala; (6) peredaran surat kabar yang diukur melalui metode survey. Terwujudnya Layanan Prima Nilai tingkat kepuasan pemustaka Pemustaka adalah pengguna, yaitu perorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan. sebagai pelayanan publik kualitas layanan diukur dari sejauh mana kepuasan pemustaka terhadap untuk dilakukan perbaikan terus menerus sehingga terwujudnya pelayanan prima. Kepuasan yang diukur meliputi pelayanan, dan produk jasa yang diukur melalui metode survey. Terwujudnya sebagai Pelestari Khazanah Budaya Bangsa Persentase peningkatan serah simpan KCKR menjadi koleksi nasional Deposit nasional adalah salah satu upaya untuk mengelolah khazanah intelektual bangsa dalam bentuk bahan sesuai amanat UU no.4 Tahun 1990 tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya rekam. Jumlah bahan yang berhasil dihimpun di Nasional, diukur dari statistik penerimaan bahan

- 7 - NO. SASARAN tahun sebelumnya dan seluruh terbitan/rekaman pada saat tahun berjalan. Persentase peningkatan pelestarian bahan dan naskah kuno Salah satu fungsi Nasional adalah fungsi pelestarian. Pelestarian mencakup kegiatan melindungi, memelihara, mengawetkan dan alih media bahan untuk menjaga keutuhan kandungan informasinya. Naskah kuno sebagai warisan dokumenter bangsa mempunyai nilai penting bagi pengembangan budaya, sejarah dan ilmu pengetahuan. Diukur dari jumlah bahan yang tersedia dengan yang dilestarikan. Terwujudnya Sesuai Standar Nasional Persentase sesuai standar nasional Nasional memiliki salah satu fungsi pembinaan semua jenis. Dalam rangka memastikan ketercukupan jumlah dan menjaga kualitas pengelolaan, diperlukan penetapan standar, akreditasi kelembagaan, sertifikasi tenaga. dari jumlah yang memenuhi standar, terakterditasi dan tenaga yang tersertifikasi.

- 8 - B. DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN BAHAN PUSTAKA DAN JASA INFORMASI 1 Nama Organisasi : Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka Dan Jasa Informasi 2 Tugas : Melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan di bidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi. 3 Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi; b. Pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengembangan bahan pustaka danjasa informasi; c. Pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala; 4 Indikator Kinerja Utama : NO. SASARAN 1 Terpenuhinya Nilai tingkat Kebutuhan kepuasan Pemutaka pemustaka Nasional merupakan pusat sumber belajar masyarakat maka harus menjamin ketersediaan layanan yang bisa diakses oleh pemustaka secara cepat, mudah, akurat, tepat dan merata dengan didukung SDM berkualitas, koleksi yang lengkap dan teknologi informasi yang handal. Indikator keberhasilan yang diukur adalah : meningkatnya indeks kepuasan pemustaka, meningkatnya tingkat kunjungan pemustaka, meningkatnya tingkat ketersediaan koleksi, meningkatnya tingkat ketermanfaatan koleksi, meningkatnya tingkat akses terhadap koleksi, meningkatnya jumlah produk kemas ulang informasi. jumlah kerjasama antar dan lembaga. jumlah yang tergabung dalam jaringan

- 9 - NO. SASARAN digital lingkup nasional, 2 Terwujudnya sebagai Pelestari Khazanah Budaya Bangsa Persentase peningkatan serah simpan KCKR menjadi koleksi nasional 3 Persentasi peningkatan pelestarian bahan dan naskah kuno Karya Cetak Karya Rekam merupakan salah satu karya bangsa sebagai perwujudan cipta karsa rasa manusia Indonesia yang berguna bagi pembangunan pendidikan, pengembangan ilmu. KCKR setiap tahun senantiasa mengalami peningkatan baik dari jumlah maupun jenisnya maka Nasional merupakan lembaga yang bertanggungjawab dalam menghimpun, melestarikan dan mendayagunakan hasil KCKR sehingga menjadi pusat deposit terbitan nasional Indikator keberhasilan yang diukur melalui: jumlah bahan yang dihimpun Jumlah entri bibliografis dan katalog induk nasional yang tercatat. Jumlah buku dan karya music yang teregistrasi ISBN dan ISMN. Nasional sebagai pusat pelestari hasil budaya bangsa bertanggungjawab terhadap kelestarian bahan dan naskah kuno baik fisik maupun kandungan informasinya yang tersebar di Indonesia dalam upaya mewujudkan Masyarakat Indonesia menjadi masyarakat pembelajar sepanjang hayat yang menghargai karya leluhur bangsanya. Indikator keberhasilan yang diukur adalah : meningkatnya kualitas perawatan bahan meningkatnya bahan yang dialih mediakan

- 10 - C. DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN 1 Nama Organisasi : Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya 2 Tugas : Melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan di bidang pengembangan sumber daya 3 Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang pengembangan sumber daya ; 2. Pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengembangan sumber daya ; 3. Pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala. 4 Indikator Kinerja Utama : NO. SASARAN 1 Terwujudnya Sesuai Standar Nasional Persentase sesuai standar nasional Standar Nasional Umum dan Khusus merupakan dasar acuan pendirian, pengelolaan dan pengembangan yang berlaku sama secara nasional. Indikator sesuai standar yang telah ditetapkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan. Indikator keberhasilan yang diukur adalah : Meningkatnya berstandar Meningkatnya Budaya Baca meningkatnya Kompetensi SDM

- 11 - D. SEKRETARIAT UTAMA 1 Nama Organisasi : Sekretariat Utama 2 Tugas : Mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian administrasi, dan sumber daya di lingkungan Nasional. 3 Fungsi : 1. Pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan Nasional; 2. Pengkoordinasian perencanaan kebijakan teknis Nasional; 3. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga Nasional; 4. Pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas Nasional; 5. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan Nasional. 4 Indikator Kinerja Utama: NO. SASARAN 1. Tersedianya Tingkat Peraturan efektivitas Perundangundangan peraturan di perundang- Bidang undangan di bidang yang Efektif Untuk mewujudkan tatakelola kelembagaan dibidang diperlukan suatu peraturan perundang-undangan sebagai dasar pelaksanaan tugas. Jumlah Peraturan Perundangundangan yang tersedia dan telah disyahkan sebagai produk Hukum bertujuan untuk pengaturan pelaksanaan tugas di bidang dan dilaksanakan secara efektif baik yang mengikat internal maupun eksternal. 2. Terwujudnya ASN Perpusnas yang Kompeten dan Profesional Nilai kompetensi ASN Perpusnas melalui jumlah Peraturan (baik baru maupun revisi) yang disahkan dan berlaku efektif. Kinerjalembaga sangat ditentukan oleh kompetensi ASN yang ada didalamnya. Untuk meningkatkan kinerja lembaga perlu peningkatan kompetensi SDM ASN melalui : Dengan membandingkan hasil asesmen dengan standar kompetensi yang ditetapkan

- 12 - NO. SASARAN 3. Terwujudnya Birokrasi Perpusnas yang Efektif dan Efisien Nilai penerapan RB Perpusnas sesuai peraturan perundangundangan. Persentase capaian output pegawai pada SKP Persentase tingkat kehadiran pegawai LHKASN/LHKPN Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (a) kelembagaan atau organisasi; (b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun atau membentuk profil dan perilaku aparatur negara dengan : (1) integritas tinggi; (2) produktivitas tinggi dan bertanggung jawab; dan (3) kemampuan memberikan pelayanan yang prima. Pelayanan prima adalah kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang profesional. Sasaran reformasi birokrasi adalah mengubah pola pikir (mindset) dan budaya kerja (cultural set), serta sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada : (1) kelembagaan (organisasi); (2) budaya organisasi; (3) ketatalaksanaan (sistem, proses, prosedur kerja yang efisien dan efektif); (4) deregulasi birokrasi (regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, kondusif); (5) sumber daya manusia (SDM yang kompeten, berintegritas, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera); (6) pengawasan internal (akuntabilitas kinerja); dan (7)

- 13 - NO. SASARAN peningkatan kualitas pelayanan publik. 4. Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses 5. Terkelolanya Anggaran Perpusnas Secara Optimal Persepsi unit kerja terhadap kemudahan akses informasi Opini BPK atas LK Perpusnas Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Perpunas melalui hasil penilaian dan evaluasi Kemenpan dan RB Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Kian terbuka serta semakin mudahnya informasi mengenai kegiatan dan kinerja sebuah organisasi dapat diakses secara luas oleh publik, maka semakin mudah pula organisasi yang bersangkutan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab, serta menciptakan pemerintahan yang bersih dan kredibel. melalui tingkat kemudahan unit kerja dalam akses informasi kebijakan kelembagaan dan jumlah publikasi kelembagaan yang didistribusikan. Opini BPK atas Laporan Keuangan adalah merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. melalui opini dari BPK Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

- 14 - NO. SASARAN keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja yang akan diukur adalah unit kerja di lingkungan Nasional yang meliputi unit kerja Eselon I, II, Inspektorat, dan Unit Mandiri Nilai efisiensi anggaran Perpusnas melalui hasil penilaian dan evaluasi Inspektorat Perpusnas Nilai efisiensi anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yg dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya. diukur melalui adalah mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L.

- 15 - E. PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG KARNO 1 Nama Organisasi : Proklamator Bung Karno (PPBK) 2 Tugas : Melaksanakan kebijakan di bidang proklamator Bung Karno, menghimpun, mengelola, melestarikan, mengembangkan, dan mendayagunakan koleksi Bung Karno. 3 Fungsi : 1. Pengkoordinasian dan penyusunan kebijakan teknis, program, serta pengendalian Unit Pelaksana Teknis Bung Karno; 2. Pelaksanaan pengadaan, pengumpulan, pengelolaan dan pelestarian bahan pustaka dan non pustaka; 3. Pelayanan, kerjasama dan promosi ; 4. Pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan Unit Pelaksana Teknis Bung Karno; 5. Penelitian dan pengkajian bahan pustaka tentang Bung Karno. 4 Indikator Kinerja Utama : NO. SASARAN 1 Tersedianya Kebijakan Pengembangan Proklamator Bung Karno 2 Terselenggaranya Kajian dan Penelitian Bahan tentang Bung Karno Persentase implementasi kajian dalam kebijakan meningkatnya kajian Bahan Bung Karno PPBK merupakan yang berdiri dengan tujuan untuk pengembangan ajaran dan pemikiran Bung Karno untuk itu kajian pengembangan dilakukan agar PPBK bisa menjadi tempat tumbuh kembang ajaran bung karno di Indonesia. Indikator keberhasilan yang diukur melalui meningkatnya kinerja tata kelola pengelolaan PPBK Sebagai pusat kajian PPBK harus melakukan pemutakhiran bahan tentang Bung Karno. ini dilakukan dengan melakukan kajian studi pustaka, pemetaan koleksi dengan melihat perkembangan bahan tentang

- 16-3 Terselenggaranya Pengembangan dan Pelestarian Bahan 4 Terselenggaranya Pelaksanaan Pelayanan Meningkatnya pengadaan bahan tentang Bung Karno Jumlah pelestarian koleksi tentang Bung Karno Tingkat kepuasan pemustaka Bung Karno yang terbit di Indonesia mau pun di Dunia. Indikator keberhasilan yang diukur melalui: Meningkatnya jumlah kajian dan Meningkatnya publikasi tentang Sukarno Pengadaan koleksi adalah hal penting dalam, peningkatan kualitas bahan adalah salah satu kunci dalam pelayanan di. melalui : meningkatnya jumlah koleksi bahan tentang Sukarno. Meningkatnya jumlah produk kemas ulang tentang Sukarno Pelestarian koleksi merupakan salah satu tugas PPBK dalam merawat semua koleksi di PPBK dalam rangka melestarikan informasi yang terkandng dalam bahan pustaka bisa terus digunakan. melalui : meningkatnya kualitas pelestarian koleksi PPBK dari tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah Alihmedia koleksi tentang Sukarno. Kepuasan pemustaka PPBK adalah ha yang utama dalam pelayanan, kepuasan pengguna diukur

- 17 - Informasi berdasarkan skor penilaian melalui kuisioner dan kajian 5 Terselenggaranya Kerjasama dan Promosi 6 Terselenggaranya Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan UPT Proklamator Bung Karno Peningkatan kerjasama Peningkatan promosi peningkatan kualitas pemantauan dan evaluasi melalui : Jumlah kunjungan ke PPBK Jumlah Pemanfaatan Koleksi PPBK Jumlah Anggota PPBK Kerjasama antar- merupakan salah satu kegiatan PPBK dalam bersinergi guna menciptakan layanan yang prima. melalui : Jumlah MoU kelembagaan yang di tanda tangani Jumlah MoU yang di implementasikan Pomosi adalah bagian dari layanan. Promosi bertujuan untuk mengenalkan layanan PPBK kepada pemustaka. melalui : Meningkatnya jumlah pameran PPBK Meningkatnya Publikasi PPBK di media massa. Pelaporan dan evaluasi merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan kegiatan di PPBK. Melalui Monev diharapkan adanya kesinambungan program dan kegiatan pengelolaan PPBK yang lebih baik di masa depan. melalui jumlah laporan yang dihasilkan.

- 18 - PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA 1 Nama Organisasi : Proklamator Bung Hatta (PPBH) 2 Tugas : Melaksanakan kebijakan di bidang proklamator Bung Hatta, menghimpun, mengelola, melestarikan, mengembangkan, dan mendayagunakan koleksi Bung Hatta. 3 Fungsi : 1. Pengkoordinasian dan penyusunan kebijakan teknis, program, serta pengendalian Unit Pelaksana Teknis Bung Hatta; 2. Pelaksanaan pengadaan, pengumpulan, pengelolaan dan pelestarian bahan pustaka dan non pustaka; 3. Pelayanan, kerjasama dan promosi ; 4. Pelaksanaan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan Unit Pelaksana Teknis Bung Hatta; 5. Penelitian dan pengkajian bahan pustaka tentang Bung Hatta. 4 Indikator Kinerja Utama : NO SASARAN 1 Tersedianya Kebijakan Pengembangan Proklamator Bung Hatta 2 Terselenggarangnya Kajian dan Penelitian Bahan Persentase implementasi kajian dalam kebijakan meningkatnya kajian Bahan Bung Hatta PPBH merupakan yang berdiri dengan tujuan untuk pengembangan ajaran dan pemikiran Bung Hatta untuk itu kajian pengembangan dilakukan agar PPBH bisa menjadi tempat tumbuh kembang ajaran Bung Hatta di Indonesia. Indikator keberhasilan yang diukur melalui meningkatnya kinerja tata kelola pengelolaan PPBH Sebagai pusat kajian PPBH harus melakukan pemutakhiran bahan tentang Bung Hatta. ini dilakukan dengan melakukan kajian

- 19 - tentang Bung Hatta studi pustaka, pemetaan koleksi dengan melihat perkembangan bahan tentang Bung Hatta yang terbit di Indonesia mau pun di Dunia. 3 Terselenggaranya Pengembangan dan Pelestarian Bahan Meningkatnya pengadaan bahan tentang Bung Hatta Jumlah pelestarian koleksi tentang Bung Hatta Indikator keberhasilan yang diukur melalui: Meningkatnya jumlah kajian dan Meningkatnya publikasi tentang Bung Hatta Pengadaan koleksi adalah hal penting dalam, peningkatan kualitas bahan adalah salah satu kunci dalam pelayanan di. Indikator keberhasilan diukur melalui : meningkatnya jumlah koleksi bahan tentang Bung Hatta Meningkatnya jumlah produk kemas ulang tentang Bung Hatta Pelestarian koleksi merupakan salah satu tugas PPBH dalam merawat semua koleksi di PPBH dalam rangka melestarikan informasi yang terkandng dalam bahan pustaka bisa terus digunakan. Indikator keberhasilan diukur melalui : meningkatnya kualitas pelestarian koleksi PPBH dari tahun sebelumnya.

- 20-4 Terselenggaranya Pelaksanaan Pelayanan Informasi 5 Terselenggaranya Kerjasama dan Promosi Tingkat kepuasan pemustaka Peningkatan kerjasama Peningkatan promosi Peningkatan jumlah Alihmedia koleksi tentang Bung Hatta. Kepuasan pemustaka PPBH adalah ha yang utama dalam pelayanan, kepuasan pengguna diukur berdasarkan skor penilaian melalui kuisioner dan kajian Indikator keberhasilan diukur melalui : Jumlah kunjungan ke PPBH Jumlah Pemanfaatan Koleksi PPBH Jumlah Anggota PPBH Kerjasama antar merupakan salah satu kegiatan PPBK dalam bersinergi guna menciptakan layanan yang prima. Indikator keberhasilan diukur melalui : Jumlah MoU kelembagaan yang di tanda tangani Jumlah MoU yang di implementasikan Pomosi adalah bagian dari layanan. Promosi bertujuan untuk mengenalkan layanan PPBH kepada pemustaka. Indikator keberhasilan diukur melalui : Meningkatnya jumlah pameran PPBH Meningkatnya Publikasi PPBH di media massa.

- 21-6 Terselenggaranya Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan UPT Proklamator Bung Hatta peningkatan kualitas pemantauan dan evaluasi Pelaporan dan evaluasi merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan kegiatan di PPBH. Melalui Monev diharapkan adanya kesinambungan program dan kegiatan pengelolaan PPBH yang lebih baik di masa depan. Indikator keberhasilan diukur melalui jumlah laporan yang dihasilkan.

- 22 - F. INSPEKTORAT 1. Nama Organisasi : Inspektorat 2. Tugas : Melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Nasional. 3. Fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern; 2. Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, review, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; 3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala; 4. Penyusunan laporan hasil pengawasan; 5. Pelaksanaan adminisrasi Inspektorat. 4. Indikator kinerja Utama : NO. Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Nilai penerapan Birokrasi RB Perpusnas Perpusnas yang Efektif dan Efisien Alasan Reformasi Birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2011 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025, Perpusnas turut melaksanakan pembenahan pada delapan area perubahan. melalui nilai penerapan RB Perpusnas diperoleh melalui Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan diverifikasi oleh KemenPANRB. 2 Terkelolanya Anggaran Perpusnas Secara Optimal Opini BPK atas LK Perpusnas Opini BPK merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada empat kriteria yakni kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate

- 23 - Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Perpunas Nilai efisiensi anggaran Perpusnas disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. Indikator ini penting sebagai ukuran kewajaran informasi keuangan yang disajikan oleh Perpusnas sebagai pertanggungjawaban terhadap stakeholder. Sebagai implementasi Perpres No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah, Perpusnas dituntut untuk melaksanakan penyusunan dokumen SAKIP sebagai bentuk pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi. melalui meningkatnya penilaian oleh KemenPANRB. Nilai Efisiensi anggaran adalah hasil pengukuran efisiensi pengeluaran publik terhadap capaian output atau prestasi hasil pekerjaan yang telah dicapai oleh satuan kerja yang terdiri dari efisiensi teknis, efisiensi ekonomis, dan efisiensi alokatif di samping tingkat penyerapan anggaran. melalui Kementerian Keuangan untuk mengetahui tingkat efisiensi anggaran Perpusnas dalam pelaksanaan program dan kegiatannya. KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, MUHAMMAD SYARIF BANDO