BAB IV TINJAUAN LOKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB IV ANALISA TAPAK

Tabel 3 Kecamatan dan luas wilayah di Kota Semarang (km 2 )

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III TINJAUAN WILAYAH YOGYAKARTA

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V DATA DAN ANALISIS

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2004 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2004

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH YPCM

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB II DESKRIPSI LOKASI STUDI

BAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN LOKASI

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III TINJAUAN KAWASAN WILAYAH

III. KEADAAN UMUM LOKASI

BAB III TINJAUAN KAWASAN / WILAYAH 3.1 TINJAUAN UMUM KOTA MAGELANG MAGELANG

III. BAHAN DAN METODE. perancangan. Inventarisasi dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai bulan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

Pokok Bahasan Analisis Program, Tapak dan Lingkungan. Subject Matter Expert Ir. Irina Mildawani, MT. Agus Suparman, ST., MT.

I. KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB II KONDISI UMUM LOKASI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB VI R E K O M E N D A S I

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB III TINJAUAN LOKASI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

Rumah Susun Sewa Di Kawasan Tanah Mas Semarang Penekanan Desain Green Architecture

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 5. A. IDENTIFIKASI CITRA PENGINDERAAN JAUH a. Identifikasi Fisik

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Kota Palembang adalah 102,47 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN


BAB IV ANALISIS PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TABEL V.1 KESESUAIAN JALUR HIJAU

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

BAB V KONSEP PERENCANAAN

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB II. Analisa yang Mewujudkan Art Deco. Kegiatan survey lapangan yang telah penulis alami dan perolehan akan data

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Konsep Hunian Vertikal sebagai Alternatif untuk Mengatasi Masalah Permukiman Kumuh, Kasus Studi Kampung Pulo

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2004 SERI E

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

PENGANTAR. Latar Belakang. Tujuan pembangunan sub sektor peternakan Jawa Tengah adalah untuk

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN LOKASI 4.1. Gambaran umum lokasi penelitian Lokasi perumahan yang diambil adalah perumahan yang berada dalam satu Kecamatan Banyumanik. Perumahan tersebut antara lain Perumahan Syailendra, Villa Pinus dan Villa Krista dimana ketiga perumahan tersebut memiliki kriteria RTH yang berbeda-beda. : 1. Perumahan Syailendra 2. Perumahan Villa Pinus 3. Perumahan Villa Krista Gedawang 1 2 3 Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Sumber : googleearth.com Kecamatan Banyumanik yang berada pada daerah Semarang Selatan dengan tingkat kepadatan penduduk sedang, sehingga cocok untuk dijadikan kawasan pemukiman, hal ini ditunjang juga oleh fasilitas yang cukup memadai dan akses yang cukup mudah untuk menuju ke pusat kota. Perumahan Syailendra, Perumahan Villa Pinus dan Villa Krista Gedawang terletak di Kecamatan Banyumanik yang termasuk dalam BWK VII pada RDTRK Kota Semarang.Batas-batas wilayah Kecamatan banyumanik adalah: 36

a. Sebelah Utara : Kecamatan Gajahmungkur dan Kecamatan Candisari. b. Sebelah Selatan : Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. c. Sebelah Timur : Kecamatan Tembalang. d. Sebelah Barat : Kecamatan Gunungpati. Fungsi Bagian Wilayah Kota (BWK) VII adalah: a. Permukiman; b. Perkantoran; c. Perdagangan dan Jasa; d. Kawasan Khusus Militer; e. Campuran Perdagangan dan Jasa, Permukiman; f. Konservasi; g. Transportasi. Gambar 4.2 Peta Wilayah Tata Ruang Kota Semarang Sumber : www.semarang.go.id. 4.1.1.TopografiTapak Kota Semarang memiliki topografi yang variatif karena terdiri dari dataran rendah, perbukitan, dan pesisir. Kondisi topografi Perumahan Syailendra, Villa Pinus dan Villa krista yang memiliki kontour yang sangat variatif disebabkan oleh letaknya di daerah perbukitan, sehingga memerlukan penggaturan cut dan fill yang baik. Gambar 4.3 Peta Kondisi Tanah Kota Semarang Sumber : www.semarang.go.id. 37

4.1.2.Keadaan Iklim Semarang memiliki iklim tropis yang terdiri dari dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan yang memiliki siklus pergantian 6 bulan. Temperatur udara berkisar antara 25.8ºC sampai dengan 29.3ºC, kelembaban udara rata-rata bervariasi dari 62 % sampai dengan 84 %. Arah angin sebagian besar bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Laut dengan kecepatan ratarata berkisar antara 5.7 km/jam 4.1.3.Keadaan Tanah Menurut RDTRK BWK VII, tanah di daerah ini memiliki daya dukung tanah yang baik dan cukup kuat untuk menyangga bangunan diatasnya dengan sigma tanah antara 0,5 1 kg / cm2. Pada umumnya jenis tanah yang ada adalah jenis tanah keras. 4.2. Lokasi Objek Penelitian Berikut ketiga objek penelitian yang berada di Kecamatan Banyumanik: 4.2.1.Perumahan Villa Krista Gedawang Perumahan ini terletak di Jl. Villa Krista Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik. Batas batas kawasan: - Utara : Perbukitan - Selatan : Perbukitan - Timur : Perbukitan - Barat : Jembatan layang Tol Semarang-Solo Letak perumahan yang berada di sisi timur jalan tol ini merupakan percabangan dari Jalan Gedawang, sehingga termasuk ke dalam jalan local sekunder. Sesuai Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota VII (Kecamatan Banyumanik) Tahun 2000 2010, perumahan Villa Krista termasuk ke dalam Jalan lokal sekunder dengan peraturan untuk perumahan: - Perumahan KDB yang direncanakan 40 % - GSB Perumahan 17 meter - Termasuk ke dalam Kelurahan Gedawang dengan luas konservasi dan Ruang Terbuka Hijau : 138,957 Ha Daerah ini berada di daerah perbukitan, sehingga perumahan ini memiliki kontur yang miring dan agak curam. Tetapi, justru karena kontur 38

yang miring inilah view di perumahan ini menarik. View yang menarik yang ditawarkan oleh perumahan ini adalah view Gunung Ungaran. Perumahan Villa Krista mulai dibangun pada tahun 2008. Terbagi menjadi 8 tipe rumah dengan luas lahan yang bevariasi. Luas lahan perumahan sekitar ±6 Ha. Terdiri dari 13 blok dan satu cluster Mansion Villa krista.perumahan ini mengoptimalkan lahan yang ada untuk dimanfaatkan sebagai pembangunan rumah rumah dengan berbagai type rumah. Dalam satu blok, terdapat beberapa type rumah sesuai dengan luas bangunan dan luas lahannya masing masing. Sehingga di perumahan ini dapat ditemui berbagai macam type bangunan. Gambar 4.4 Siteplan Perumahan Villa Krista Sumber : PT. Properindo Griya Pelangi, 2013 Gambar 4.5 Denah Rumah Standar Type 33 dan Type 36 Sumber : PT. Properindo Griya Pelangi, 2013 39

Gambar 4.6 Foto Perumahan Villa Krista Gedawang 4.2.2.Perumahan Syailendra Perumahan ini terletak di Jl. Tejosari Raya, Kelurahan Gedawang Batas batas tapak: - Utara : Permukiman Penduduk Selatan : Permukiman Penduduk Timur : Jalan Lingkungan Barat : Sungai Sesuai Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota VII (Kecamatan Banyumanik) Tahun 2000 2010, perumahan Syailendra termasuk ke dalam Jalan lokal sekunder dengan peraturan untuk perumahan: - Perumahan KDB yang direncanakan 40 % - GSB Perumahan 17 meter - Termasuk ke dalam Kelurahan Gedawang dengan luas konservasi dan Ruang Terbuka Hijau : 138,957 Ha Perumahan Syailendra mulai dibangun pada tahun 2011, perumahan ini memiliki 39 unit rumah yang terbagi menjadi 2 type rumah yaitu 20 unit type 54 dan 19 unit type 60. Pada tahun 2013, 90 % unit rumah di perumahan Syailendra telah terisi oleh penghuni.konsep desain modern minimalis tropis dimana memiliki akses jalan yang cukup lebar. Disetiap rumah memiliki konsep awal taman yang seragam. Kondisi kontur tanah yang miring membuat beberapa rumah harus memiliki anak tangga diakses masuk rumahnya. 40

Gambar 4.8 Denah Standar Syailendra Tipe 54 dan Tipe 60 Sumber : Teknik Perumahan Syailendra, 2013 Gambar 4.7 Siteplan Perumahan Syailendra Sumber : Teknik Perumahan Syailendra, 2013 Gambar 4.9 Foto Lokasi Perumahan Syailendra Sumber : Teknik Perumahan Villa Pinus, 2013 4.2.3.Perumahan Villa Pinus Perumahan ini terletak di Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik. Batas batas tapak: - Utara : Perumahan Watu Gong - Selatan : Sungai - Timur : Perbukitan - Barat : Perbukitan Sesuai Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota VII (Kecamatan Banyumanik) Tahun 2000 2010, perumahan Villa Pinus termasuk ke dalam Jalan lokal sekunder dengan peraturan untuk perumahan: - Perumahan KDB yang direncanakan 40 % - GSB Perumahan 17 meter - Termasuk ke dalam Kelurahan Gedawang dengan luas konservasi dan Ruang Terbuka Hijau : 138,957 Ha 41

Perumahan Villa Pinus mulai berdiri pada tahun 2010. Perumahan ini memiliki84 unit rumah, dan sampai tahun 2013 sebanyak 36 unit rumah yang sudah terisi oleh penghuni. Pembagian jumlah unit rumah antara lain: - Type 75 : 12 unit - Type 60 : 24 unit - Type 54 : 26 unit - Type 48 : 15 unit - Type 45 : 9 unit Villa pinus memiliki konsep perumahan perbukitan dengan desain yang tropis. Kondisi kontur tanah yang miring sehingga pengembang memiliki konsep sendiri yaitu penanaman pohon pinus yang sangat cocok untuk iklim dan kontur tanah tersebut. Gambar 4.10 Siteplan Villa Pinus Sumber : Teknik Perumahan Villa Pinus, 2013 Gambar 4.11 Denah Standar Type 54 dan Type 60 Villa Pinus Sumber : Teknik Perumahan Villa Pinus, 2013 Gambar 4.12 Foto Perumahan Villa Pinus. 42

4.3. Data Hasil Survey Dari 3 Lokasi Penelitian 4.3.1. Kondisi Keberadaan Jumlah Pohon saat Ini Gambar 4.13 Grafik Jumlah Pohon Saat Ini Dari grafikdiatas menunjukan profil dari jumlah pohon pada kondisi saat ini dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 14 responden terdapat 14% (2/14) yang memiliki 1 pohon, 7% (1/14) yang memiliki 2 pohon, 57% (8/14) yang memiliki 3 pohon dan 21% (3/14) tidak memiliki pohon. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 23% (3/13) yang memiliki 1 pohon, 0% (0/13) yang memiliki 2 pohon, 77% (10/13) yang memiliki 3 pohon dan 0% (0/13) tidak memiliki pohon. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 14% (2/14) yang memiliki 1 pohon, 7% (1/14) yang memiliki 2 pohon, 57% (8/14) yang memiliki 3 pohon dan 21% (3/14) tidak memiliki pohon. 43

Kondisi jumlah pohon pada masing-masing perumahan : Perumahan 1 pohon 2 pohon 3 pohon Tidak ada pohon Villa Krista Syailendra Tidak Ada Tidak Ada Villa Pinus Tidak Ada Gambar 4.14 Foto Keberadaan Pohon Pada 3 lokasi Perumahan 4.3.2. Profil alasan Penanaman Pohon Tambahan Gambar 4.15 Grafik Alasan Tidak Menambah Pohon 44

Dari grafik diatas menunjukan profil alasan penanaman pohon tambahan pada kondisi saat ini dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 8 responden terdapat 63% (5/8) terbatas lahan, 0% (0/8) menghalang sinar matahari, 0% (0/8) menghalang pandangan dan 38% (3/8) Lain-lain. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 9 responden terdapat 33% (5/9) terbatas lahan, 22% (2/9) menghalang sinar matahari, 22% (2/9) menghalang pandangan dan 22% (2/9) Lain-lain. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 3 responden terdapat 33% (1/3) terbatas lahan, 0% (0/3) menghalang sinar matahari, 67% (2/3) menghalang pandangan dan 0% (0/3) Lain-lain. 4.3.3. Profil Tahun Pembangunan Rumah Gambar 4.16 Grafik Tahun Pembangunan Rumah Dari grafik diatas menunjukan profile pembangunan rumah dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 12 responden terdapat 42% (5/12) dari tahun 2010, 8% (1/12) dari tahun 2011, 17% (2/12) dari tahun 2012 dan 33% (4/12) tahun 2013. 45

b. Kondisi perumahan Syailendra dari 12 responden terdapat 0% (0/12) dari tahun 2010, 8% (1/12) dari tahun 2011, 50% (6/12) dari tahun 2012 dan 42% (5/12) dari tahun 2013. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 38% (3/8) dari tahun 2010, 38% (3/8) dari tahun 2011, 25% (2/8) dari tahun 2012 dan 0% (0/8) dari tahun 2013. 4.3.4. Profil Kesesuaian Denah Awal Dan Sekarang Gambar 4.17 Grafik Denah Sesuai Awal Dari grafik diatas menunjukan profile denah rumah sesuai awal dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 14 responden terdapat 43% (6/14) masih sesuai dengan denah rumah awal dan 57% (8/14) tidak sesuai dengan denah awal rumah dibangun. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 62% (8/13) masih sesuai dengan denah rumah awal dan 38% (5/13) tidak sesuai dengan denah awal rumah dibangun. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 50% (4/8) masih sesuai dengan denah rumah awal dan 50% (4/8) tidak sesuai dengan denah awal rumah dibangun. 46

Perbedaan perubahan dari rumah eksisting ke sekarang : Perumahan Awal Sekarang Villa Krista Syailendra Villa Pinus Gambar 4.18 Foto Penambahan Perkerasan 4.3.5. Kondisi Penambahan Ruangan Dalam Rumah Dari grafik dibawah menunjukan penambahan perkerasan dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 13 responden terdapat 8% (1/13) di bagian depan, 54% (7/13) di bagian belakang, 23% (3/13) dibagian samping dan 15% (2/13) lain-lain. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 9 responden terdapat 11% (1/9) di bagian depan, 67% (6/9) di bagian belakang, 0% (0/9) dibagian samping dan 22% (2/9) lain-lain. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 13% (1/8) di bagian depan, 75% (6/8) di bagian belakang, 13% (1/8) dibagian samping dan 0% (0/8) lain-lain. 47

Gambar 4.19 Grafik Posisi Penambahan Perkerasan Denah dan kondisi awal tiap perumahan : 1. Perumahan Villa Krista Gambar 4.20 Denah Rumah Standar Type 33 Dan Foto Villa Krista Gedawang 48

2. Perumahan Syailendra Gambar 4.21 Denah Standar Syailendra Tipe 54 Dan Foto Syailendra 3. Perumahan Villa Pinus Gambar 4.22 Denah Standar Type 54 dan Foto Villa Pinus Perubahan masing-masing rumah di tiap perumahan. 1. Perubahan denah rumah perumahan Villa Krista adalah dari 14 rumah, terdapat 8 rumah yang melakukan perubahan dan 6 rumah tidak melakukan perubahan. Tabel 4.1 Perubahan Denah Dengan Penambahan Pada Kedelapan Di Perumahan Villa Krista No. Rumah 1 Denah Penjelasan Tipe 30/82.5 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 82.5 m2 33 m2 35.3 m2 81 % 19 % 49

2 3 4 5 6 Tipe 30/82.5 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 82.5 m2 33 m2 24.6 m2 68 % 32 % Tipe 30/82.5 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 82.5 m2 33 m2 34.7 m2 82 % 12 % Tipe 36/99 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 99 m2 39.6 m2 6 m2 46 % 54 % Tipe 36/99 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 99 m2 39.6 m2 6 m2 44 % 56 % Tipe 36/99 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 99 m2 39.6 m2 48 m2 88 % 12 % 50

7 8 Tipe 36/99 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 99 m2 39.6 m2 48 m2 88 % 12 % Tipe 30/82.5 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 82.5 m2 33 m2 34.7 m2 82 % 12 % 2. Perubahan denah rumah perumahan Syailendra adalah dari 13 rumah, terdapat 8 rumah yang melakukan perubahan dan 5 rumah tidak melakukan perubahan. Tabel 4.2 Perubahan Denah Dengan Penambahan Pada Kedelapan Di Perumahan Syailendra No. Rumah 1 2 Denah Penjelasan Tipe 54/135 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 135 m2 54 m2 6 m2 53 % 47 % Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 27 m2 59 % 41 % 51

3 4 5 6 7 Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 84 m2 97 % 3% Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 48 m2 73 % 27 % Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 41 m2 41 m2 69 % 31 % Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 5 m2 49 % 51 % Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 31 m2 63 % 37 % 52

8 Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 21 m2 57 % 43 % 3. Perubahan denah rumah perumahan Villa Pinus adalah dari 8 rumah, terdapat 4 rumah yang melakukan perubahan dan 4 rumah tidak melakukan perubahan. Tabel 4.3 Perubahan Denah Dengan Penambahan Pada Kedelapan Di Perumahan Villa Pinus No. Rumah 1 2 3 Denah Penjelasan Tipe 54/135 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 135 m2 54 m2 6 m2 53 % 47 % Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 27 m2 59 % 41 % Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 14 m2 52 % 48 % 53

4 Tipe 60/153 Luas Lahan Luas Denah Awal Luas Penambahan KDB RTH 153 m2 60 m2 40 m2 68 % 32 % 4.3.6. Alasan Dilakukan Penambahan Bangunan Gambar 4.23 Grafik Alasan Penambahan Dari grafik diatas menunjukan kegunaan dari penambahan perkerasan dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 12 responden terdapat 0% (0/12) karena jumlah keluarga, 100% (12/12) karena kebutuhan ruang, 0% (0/12) karena kendaraan dan 0% (0/12) tidak menambah. b. Kondisi perumahan Villa Krista dari 12 responden terdapat 0% (0/12) karena jumlah keluarga, 100% (12/12) karena kebutuhan ruang, 0% (0/12) karena kendaraan dan 0% (0/12) tidak menambah. 54

c. Kondisi perumahan Villa Krista dari 12 responden terdapat 0% (0/12) karena jumlah keluarga, 100% (12/12) karena kebutuhan ruang, 0% (0/12) karena kendaraan dan 0% (0/12) tidak menambah. 4.3.7. Luasan Penambahan Perkerasan Rumah Yang Berada Di Depan Rumah Gambar 4.24 Grafik Luasan Penambahan Depan Rumah Dari grafik diatas menunjukan luas penambahan perkerasan di bagian depan rumah dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 11 responden terdapat 27% (3/11) dengan luas 1m2-2m2, 9% (1/11) dengan luas >2 m2 3 m2, 18% (2/11) dengan luas> 3 m2 dan 45% (5/11) tidak ada. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 7 responden terdapat 29% (2/7) dengan luas 1m2-2m2, 0% (0/7) dengan luas >2 m2 3 m2, 14% (1/7) dengan luas > 3 m2 dan 57% (4/7) tidak ada. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 13% (1/8) dengan luas 1m2-2m2, 13% (1/8) dengan luas >2 m2 3 m2, 13% (1/8) dengan luas > 3 m2 dan 63% (5/8) tidak ada. 55

4.3.8. Luasan Penambahan Perkerasan Rumah Yang Berada Di Belakang Rumah Gambar 4.25 Grafik Luasan Penambahan Belakang Rumah Dari grafik diatas menunjukan luas penambahan perkerasan di bagian belakang rumah dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 11 responden terdapat 45% (5/11) dengan luas 1m2-2m2, 18% (2/11) dengan luas >2 m2 3 m2, 36% (4/11) dengan luas > 3 m2 dan 0% (0/11) tidak ada. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 7 responden terdapat 29% (2/7) dengan luas 1m2-2m2, 14% (1/7) dengan luas >2 m2 3 m2, 43% (3/7) dengan luas > 3 m2 dan 14% (1/7) tidak ada. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 13% (1/8) dengan luas 1m2-2m2, 13% (1/8) dengan luas >2 m2 3 m2, 38% (3/8) dengan luas > 3 m2 dan 38% (3/8) tidak ada. 56

4.3.9. Luasan Penambahan Perkerasan Rumah Yang Berada Di Samping Rumah Gambar 4.26 Grafik Luas Penambahan Samping Rumah Dari grafik diatas menunjukan luas penambahan perkerasan di bagian samping rumah dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 11 responden terdapat 18% (5/11) dengan luas 1m2-2m2, 18% (2/11) dengan luas >2 m2 3 m2, 27% (4/11) dengan luas > 3 m2 dan 36% (0/11) tidak ada. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 7 responden terdapat 0% (0/7) dengan luas 1m2-2m2, 0% (0/7) dengan luas >2 m2 3 m2, 0% (0/7) dengan luas > 3 m2 dan 100% (7/7) tidak ada. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 0% (0/8) dengan luas 1m2-2m2, 25% (2/8) dengan luas >2 m2 3 m2, 25% (2/8) dengan luas > 3 m2 dan 50% (4/8) tidak ada. 57

4.3.10. Anggapan Penghuni Terhadap Penambahan Perkerasan Gambar 4.27 Grafik Anggapan Penambahan Perkerasan Dari grafik diatas menunjukan anggapan dari penambahan perkerasan dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 11 responden terdapat 18% (2/11) dengan luas 1m2-2m2, 0% (0/11) dengan luas >2 m2 3 m2, 0% (0/11) dengan luas > 3 m2 dan 82% (9/11) tidak ada. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 7 responden terdapat 14% (1/7) dengan luas 1m2-2m2, 0% (0/7) dengan luas >2 m2 3 m2, 0% (0/7) dengan luas > 3 m2 dan 86% (6/7) tidak ada. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 6 responden terdapat 17% (1/7) dengan luas 1m2-2m2, 0% (0/7) dengan luas >2 m2 3 m2, 0% (0/7) dengan luas > 3 m2 dan 83% (5/7) tidak ada. 58

4.3.11. Aspek Persetujuan Penghuni Dukungan Pemberian Reward / Penghargaan Dari Pemerintah Bila Mana Rumah Mempertahan RTH Gambar 4.28 Grafik Pemberian Reward / Penghargaan Dari grafik diatas menunjukan aspek persetujuan penghuni dukungan pemberian reward / penghargaan dari pemerintah bila mana rumah mempertahankan RTH dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 13 responden terdapat 100% (6/13) setuju dan 0% (0/13) tidak setuju. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 100% (13/13) setuju dan 0% (0/13) tidak setuju. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 5 responden terdapat 80% (4/5) setuju dan 20% (1/5) tidak setuju. 59

4.3.12. Aspek Persetujuan Penghuni Dukungan Pemberian Punishment / Sanksi Dari Pemerintah Bila Mana Rumah Melanggar RTH Gambar 4.29 Grafik Pemberian Punishment / sanksi Dari grafik diatas menunjukan aspek persetujuan penghuni dukungan pemberian punishment / sanksi dari pemerintah bila mana rumah melanggar RTH dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 12 responden terdapat 42% (5/12) setuju dan 58% (7/12) tidak setuju. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 77% (10/13) setuju dan 23% (3/13) tidak setuju. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 6 responden terdapat 83% (5/6) setuju dan 17% (1/6) tidak setuju. 60

4.3.13. Kondisi Taman Saat Ini Gambar 4.30 Grafik Kondisi Taman Dari grafik diatas menunjukan kondisi taman saat ini dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 13 responden terdapat 77% (10/13) terawat dan 23% (3/13) tidak terawat. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 85% (11/13) terawat dan 15% (2/13) tidak terawat. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 88% (7/8) terawat dan 13% (1/8) tidak terawat. Kondisi taman yang terawat dan tidak terawat di setiap perumahan : Perumahan Terawat Tidak Terawat Villa Krista 61

Syailendra Villa Pinus Gambar 4.31 Perbandingan Kondisi Rumah Yang Terawat Dan Tidak Terawat Pada Taman Rumah Diketiga Lokasi 4.3.14. Kondisi Permukaan Tanah Taman Depan Gambar 4.32 Grafik Kondisi Permukaan Taman Depan Dari grafik diatas menunjukan kondisi permukaan taman saat ini dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 13 responden terdapat 54% (7/13) datar dan 46% (6/13) tidak datar. 62

b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 92% (12/13) datar dan 8% (1/13) tidak datar. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 7 responden terdapat 57% (4/7) datar dan 43% (3/7) tidak datar. Kondisi taman datar dan tidak datar Perumahan Datar Tidak Datar Villa Krista Syailendra datar miring Villa Pinus Gambar 4.33 Perbandingan 2 Kondisi Kontur Taman (Datar Dan Miring) Dari Diketiga Lokasi 63

4.3.15. Ragam Ornamen Yang Digunakan Pada Taman Depan Gambar 4.34 Grafik Ornamen Taman Depan Dari grafik diatas menunjukan ornamen taman depan saat ini dari 3 lokasi perumahan : a. Kondisi perumahan Villa Krista dari 13 responden terdapat 8% (1/13) ornamen perdu, 38% (5/13) ornamen pot bunga, 31% (4/13) ornamen rumput dan 23% (3/13) lain-lain. b. Kondisi perumahan Syailendra dari 13 responden terdapat 0% (0/13) ornamen perdu, 38% (5/13ornamen pot bunga, 46% (6/13) ornamen rumput dan 15% (2/13) lain-lain. c. Kondisi perumahan Villa Pinus dari 8 responden terdapat 0% (0/8) ornamen perdu, 50% (4/8) ornamen pot bunga, 25% (2/8ornamen rumput dan 25% (2/8) lain-lain. 64

Data Ornamen Taman Depan Di Setiap Perumahan Tabel 4.4 Pengolahan Ornamen Taman Depan di Villa Krista NO 1 DENAH AWAL DENAH SAAT INI FOTO KETERANGAN - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu (1 titik perdu) - Terdapat kolam ikan di halaman dalam - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan kolam ikan untuk keindahan 2 - Tidak terdapat pohon di halaman dalam - Terdapat tanaman perdu yang tidak terawat - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Semak tersebar tidak merata di halaman - Keberadaan taman yang tidak terawat. 65

3 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu yang tidak terawat - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Keberadaan taman yang tidak terawat 4 - Terdapat 2 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu (2 titik perdu) - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan 1 pohon di halaman depan 66

5 - Terdapat perkerasan penuh di halaman dalam - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu di halaman depan - Terdapat 7 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman pada taman 6 - Penambahan perkerasan penuh dan bangunan untuk mencukupi kebutuhan ruang. - Penambahan beberapa pot untuk keindahan sebagai pengganti keindahan taman - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu - Terdapat beberapa pot yang berisi bunga - Terdapat kolam ikan - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan kolam ikan untuk keindahan - Penambahan beberapa pot 67

7 - Terdapat 2 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu di halaman depan - Terdapat perkerasan penuh di halaman dalam - Penambahan perkerasan untuk ruang parkir sepeda motor - Penambahan 2 pohon di halaman depan sebagai pengganti pohon di halaman dalam. 8 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu - Rumput tersebar tidak merata di halaman - Semak tersebar merata di halaman - Keberadaan taman yang tidak terawat 68

9 - Terdapat 1 pohon - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Tidak terdapat pohon di halaman dalam - Tidak terdapat tanaman perduperdu 10 - Tidak terdapat pohon di halaman dalam dan depan - Terdapat penuh perkerasan di halaman dalam - Penambahan perkerasan penuh di halaman dalam untuk menambah kebutuhan ruang sebagai teras. 69

11 - Terdapat 3 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu (4 titik perdu) - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan 2 pohon di halaman depan 12 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu - Terdapat beberapa pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan beberapa pot untuk keindahan 70

13 - Terdapat 3 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu - Terdapat beberapa pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan 2 pohon di halaman depan - Penambahan beberapa pot untuk keindahan 71

Tabel 4.5 Pengolahan Ornamen Taman Depan Di Syailendra NO 1 DENAH AWAL DENAH SAAT INI FOTO KETERANGAN - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perduperdu di halaman ( 3 titik perdu ) - Rumput tersebar Penjelasan: Tidak terjadi perubahan di taman 2 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perduperdu ( 4 titik perdu) - Terdapat 6 pot tanaman yang berisikan bunga - Rumput tersebar Penjelasan: Penambahan 6 pot tanaman yang berfungsi untuk menambah keindahan halaman 72

3 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perduperdu ( 3 titik perdu) - Rumput tersebar merata - Perkerasan untuk jalur pejalan kaki dan sepeda motor Penjelasan: Penambahan perkerasan untuk jalur pejalan kaki dan sepeda motor 4 - Terdapat 2 pohon - Terdapat tanaman perduperdu (4 titik perdu) - Terdapat 1 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata - Perkerasan untuk jalur pejalan kaki - Terdapat ayunan - Penambahan perkerasan untuk jalur pejalan kaki - Penambahan 1 pohon 73

5 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perduperdu (3 titik perdu) - Rumput tersebar merata - Tidak ada perubahan di halaman 6 - Tidak terdapat pohon - Terdapat tanaman perduperdu - Terdapat 1 pot yang berisi bunga - Tidak terdapat rumput - Perkerasan penuh di halaman untuk carport - Penambahan perkerasan penuh di halaman untuk carport karena memiliki 2 mobil. - Penambahan pot untuk keindahan 74

7 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perduperdu (4 titik perdu) - Rumput tersebar merata - Tidak ada perubahan di halaman 8 - Terdapat 3 pohon - Tidak terdapat tanaman perdu - Terdapat 1 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata - Perkerasan untuk tangga - Penambahan perkerasan berupa tangga untuk akses masuk ke rumah karena keadaan kontur tanah 75

9 - Terdapat 1 pohon di - Terdapat tanaman perduperdu (3 titik perdu) - Rumput tersebar merata - Tidak ada perubahan di halaman 10 - Terdapat 2 pohon - Terdapat tanaman perduperdu - Terdapat 13 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata - Perkerasan untuk tangga - Penambahan perkerasan berupa tangga untuk akses masuk ke rumah karena keadaan kontur tanah - Penambahan 1 pohon 76

11 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perduperdu (2 titik perdu) - Rumput tersebar merata - Tidak ada perubahan di halaman 12 - Terdapat 1 pohon Terdapat tanaman perduperdu (2 titik perdu) - Rumput tidak tersebar - Perkerasan untuk tangga - Penambahan perkerasan berupa tangga untuk akses masuk ke rumah karena keadaan kontur tanah - Rumput sangat sedikit 77

13 - Terdapat 2 pohon - Terdapat tanaman perduperdu (3 titik perdu) - Rumput tersebar merata - Penambahan 1 pohon Tabel 4.6 Pengolahan Ornamen Taman Depan Di Villa Pinus NO DENAH AWAL DENAH SAAT INI FOTO KETERANGAN 1 1 - Terdapat 2 pohon - Tidak terdapat tanaman perduperdu - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Tidak ada perubahan di halaman 78

2 - Terdapat 1 pohon - Tidak terdapat tanaman perduperdu - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Terdapat 5 pot yang berisi bunga - Penambahan beberapa pot untuk keindahan 3 - Terdapat 2 pohon - Tidak terdapat tanaman perduperdu - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Tidak ada perubahan di halaman 79

4 - Terdapat 4 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu ( 2 titik) - Terdapat 9 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan 2 pohon di halaman depan - Penambahan beberpa pot dan tanaman perdu-perdu untuk keindahan 5 - Terdapat 2 pohon - Tidak terdapat tanaman perduperdu - Terdapat 4 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan beberapa pot untuk keindahan 80

6 - Terdapat 3 pohon Terdapat tanaman perdu-perdu Terdapat 6 pot yang berisi bunga Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan 1 pohon di halaman depan - Penambahan beberpa pot dan tanaman perdu-perdu untuk keindahan 7 - Terdapat 1 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu (2 titik perdu) - Terdapat 4 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan beberpa pot dan tanaman perdu-perdu untuk keindahan 81

8 - Terdapat 2 pohon - Terdapat tanaman perdu-perdu (1 titik perdu) - Terdapat 2 pot yang berisi bunga - Rumput tersebar merata di halaman - Rumput tersebar merata di halaman pada taman - Penambahan beberapa pot untuk keindahan 82