BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan (stakeholder)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengguna laporan keuangan baik internal maupun eksternal. Menurut SFAC

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara. kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dapat menimbulkan konflik.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. baik jika laba tersebut menjadi indikator yang baik untuk laba masa mendatang,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebab terjadinya asimetri informasi (ketidakseimbangan penguasaan informasi)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba Nama : Gahani Purnama Wati NIM : Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indikator penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu negara adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak eksternal maupun pihak-pihak

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap good corporate governance yang selama ini kurang diperhatikan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Rerangka Teori dan Penurunan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan arus informasi di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan atas usaha yang dijalankannya. Tujuan-tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap entitas bisnis (perusahaan) dalam operasinya tentu memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan laba rugi, menurut Financial Accounting Standard Board atau FASB

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sumber daya tambangnya dan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pentingnya informasi laba membuat setiap perusahaan berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bentuk pajak (Jin dan Machfoedz, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan memiliki kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham) sebagai prinsipal. Manajer sebagai agent memiliki asimetri

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Pasar modal perusahaan real estate and property di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada satu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja keuangan perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan (stakeholder) dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan juga menunjukkan kinerja yang dilakukan oleh manajemen perusahaan sebagai bentuk pertanggugjawaban manajamen atas sumber daya yang dipercayakan padanya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, serta arus kas. Dimana informasi tersebut sangat membantu pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dalam suatu periode tertentu (IAI, 2011). Laporan keuangan yang harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan ini diakui oleh investor, kreditur, supplier, organisasi buruh, bursa efek dan para analis keuangan sebagai sumber informasi penting mengenai keberadaan sumber daya ekonomi perusahaan yang diharapkan berguna untuk pengambilan keputusan. 1

Di dalam laporan keuangan, salah satu hal yang penting dan diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) adalah informasi mengenai laba perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan selalu memandang laba sebagai tolak ukur kinerja atas pertanggungjawaban manajemen dalam pengelolaan sumber daya oleh perusahaan, serta dapat digunakan untuk memprediksi prospeknya di masa depan (Parawiyati, 1996). Penyusunan laba yang dilakukan oleh pihak manajemen dapat menimbulkan masalah karena manajemen sebagai pihak yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan, dievaluasi dan dihargai berdasarkan laporan yang dibuatnya sendiri. Laba yang kurang berkualitas bisa terjadi karena dalam menjalankan bisnis perusahaan, manajer bukan merupakan pemilik perusahaan. Pemisahan kepemilikan ini dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer bertindak tidak sesuai dengan keinginan para pemilik. Konflik yang terjadi akibat pemisahan kepemilikan ini akan disebut dengan konflik keagenan. Konflik keagenan menyebabkan terjadinya sifat manajemen yang melaporkan laba secara oportunis untuk memaksimalkan kepentingan pribadinya (Rachmawati dan Triatmoko, 2007). Apabila hal ini terjadi, maka akibatnya adalah rendahnya kualitas laba yang dihasilkan. Rendahnya kualitas laba dapat mengakibatkan para penggunanya membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan. Laba yang tidak menunjukkan informasi kinerja manajemen yang sebenarnya, akan membuat pihak pengguna laporan menjadi tersesat. 2

Kualitas laba adalah salah satu alat ukur untuk menilai kualitas informasi keuangan. Tingginya kualitas informasi keuangan berasal dari tingginya kualitas laporan keuangan. Bellovary et al. (2005) menyatakan bahwa kualitas laba adalah kemampuan laba dalam menentukan kebenaran laba perusahaan dan memprediksi laba yang akan datang dengan mempertimbangkan stabilitas perusahaan dan persistensi laba. Pentingnya informasi laba juga dijelaskan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 yang menyatakan bahwa laba dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para investor, kreditur, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam pengambilan keputusan investasi Siallagan dan Mahfoedz (2006) berpendapat bahwa laba merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Informasi tentang laba dapat mengukur keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasional yang ditetapkan. Baik investor maupun kreditur, menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen serta untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang. Beberapa penelitian mendukung bahwa manipulasi terhadap laba yang dilakukan oleh manajemen dapat menurunkan kualitas laba. Teruel et al. (2008) menyatakan bahwa kualitas laba dapat mengurangi asimetri informasi antara manajer dengan investor, sehingga dapat mengurangi jumlah cost of equity capital yang dibayarkan perusahaan. Tingkat asimetri informasi yang berkurang dapat mengurangi konflik keagenan dalam perusahaan. Givoly et al. (2010) menyebutkan bahwa kualitas laba dari informasi akuntansi yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, 3

seperti permintaan akan informasi laba perusahaan, penggunaan informasi untuk pangambilan keputusan, dan seberapa besar dorongan manajemen untuk melakukan pengelolaan laporan keuangan yang baik. Mulyani (2007) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba adalah persistensi laba, struktur laba, risiko sistematik, IOS, ukuran perusahaan dan mekanisme Good Corporate Governance (GCG). Akan tetapi dalam penilitian ini, peneliti hanya menggunakan variabel IOS, struktur modal, ukuran perusahaan, dan mekanisme GCG sebagai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kualitas laba perusahaan. Myers dalam Irma (2011) menyatakan bahwa Investment Opportunity Set (IOS) merupakan dana yang dimiliki sekarang oleh perusahaan dan pilihan perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang. IOS juga dapat digunakan untuk mengetahui nilai aset dan nilai perusahaan dimasa depan, jika perusahaan memiliki kesempatan yang tinggi untuk bertumbuh dengan adanya kesempatan investasi, maka hal ini dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga pasar akan memberikan respon yang besar terhadap perusahaan tersebut. Menurut (Kallapur dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007) menyatakan bahwa hubungan IOS dengan kualitas laba dapat dilihat dari besarnya kesempatan investasi perusahaan. Kesempatan investasi yang besar akan berpengaruh terhadap pengembalian (return) yang akan diterima oleh perusahaan, sehingga semakin tinggi tingkat pangembalian maka semakin tinggi pula tingkat IOS yang akan menyebabkan kualitas laba perusahaan mengalami peningkatan. 4

Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan (Fahmi, 2013). Apabila perusahaan mempunyai tingkat hutang yang tinggi maka akan berdampak terhadap risiko keuangan yang tinggi pula, dan kemungkinan besar perusahaan tidak akan mampu untuk membayar hutang-hutangnya. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan banyak biaya dan berdampak pada rendahnya kulaitas laba perusahaan, sehingga pihak manajemen perusahaan cenderung untuk melakukan manajemen laba, dan akibatnya laba yang dihasilkan perusahaan berkualitas rendah. Ukuran perusahaan adalah ukuran besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Penentuan besar kecilnya skala perusahaan dapat ditentukan dari total penjualan dan total aktiva. Jika semakin besar total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut (Saidi, 2004). Ukuran perusahaan memiliki hubungan dengan kualitas laba suatu perusahaan. Perusahaan yang besar dianggap dapat menghasilkan laba yang tinggi dan kelangsungan usaha yang tinggi. Hal ini akan berdampak pada tingkat kinerja keuangannya semakin baik dan perusahaan tersebut juga tidak perlu melakukan praktik manajemen laba, sehingga laba yang dihasilkan dapat dinilai sebagai laba yang berkualitas. Good Corporate Governance (GCG) merupakan tata kelola perusahaan yang baik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas laba perusahaan. 5

Mekanisme GCG dapat dijadikan sebagai pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan kepentingan antara principal dan manajer, dimana pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu cenderung menyusun laporan laba yang sesuai dengan tujuannya dan bukan demi kepentingan principal (Boediono, 2005). Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan mampu meningkatkan kualitas laba perusahaan, sehingga nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh investor. Ada 3 Mekanisme (GCG) yang dipakai dalam penelitian ini, dimana mekanisme GCG diharapkan dapat mengurangi konflik keagenan antara principal dan pihak manajemen. Proksi yang digunakan dalam mekanisme GCG ini adalah komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional. Komposisi dewan komisaris merupakan salah satu karakteristik dewan yang berhubungan dengan kandungan informasi laba. Melalui perannya dalam menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005). Struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional) oleh beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba yang berkualitas yang dapat maksimalisasi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki (Wahyudi dan Pawestri, 2006). 6

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen (Sabrina, 2010). Adanya kepemilikan saham oleh pihak manajemen akan menimbulkan suatu pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh manajemen perusahaan. Jensen dan Meckling dalam Sabrina (2010) menemukan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingankepentingan manajer dengan pemegang saham. Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, et.al. dalam Sabrina 2010). Adanya kepemilikan oleh institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaanperusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Mekanisme monitoring tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Perusahaan ". 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 7

1. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan? 2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan? 4. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan? 5. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan? 6. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memahami serta mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), struktur modal, ukuran perusahaan, komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional terhadap kualitas laba perusahaan. 2. Untuk memahami serta mendapatkan bukti empiris mengenai variabel independen mana yang memiliki pengaruh paling baik terhadap kualitas laba perusahaan. 8

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan untuk kemajuan suatu perusahaan dalam penilaian dan penyajian laporan keuangan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan mampu membantu para investor dalam melakukan keputusan investasi. 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai kualitas laba perusahaan. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya yang menggunakan variabel yang sama. 1.5 Kontribusi Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Paulus (2011) dengan judul "Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba" dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba adalah mekanisme Good Corporate Governance yang diproksikan dengan Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional. Warianto (2012) juga melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, Likuiditas dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI". Oleh karena itu, penelitian ini ingin menggabungkan variabel mekanisme Good Corporate Governance dengan variabel IOS, Struktur Modal, dan Ukuran 9

Perusahaan sebagai variable independennya, sehingga judul penelitian ini adalah "Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Perusahaan". 10