BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I-1. I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Penyediaan bahan pangan sesuai potensi daerah masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berupa lempengan tipis yang terbuat dari adonan dengan bahan utamanya pati

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ketergantungan masyarakat terhadap tepung terigu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, 1.6 Hipotesis Penelitian, dan 1.7 Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan terigu oleh masyarakat Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data dari APTINDO (2014) dilaporkan bahwa konsumsi tepung

PENDAHULUAN. terigu dari negara Timur Tengah seperti Turki, Srilanka, dan Australia. Impor

I. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang

BAB I PENDAHULUAN. impor. Volume impor gandum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Berdasarkan data APTINDO (2013), Indonesia mengimpor gandum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

PENDAHULUAN. aktif dan sehat (Martianto, 2005). Diversifikasi pangan akan memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, teksturnya yang lembut sehingga dapat dikonsumsi anak-anak

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

BAB I PENDAHULUAN. yang rentan mengalami masalah gizi yaitu kekurangan protein dan energi.

I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan protein (Suherman, 2012). Koro pedang (Canavalia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Mie adalah makanan alternatif pengganti beras yang banyak. dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007 BPS mencatat rata-rata konsumsi ubi jalar orang Indonesia

PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAGUNG SEBAGAI PANGAN LOKAL Oleh : Endah Puspitojati

BAB I PENDAHULUAN. diizinkan, berbentuk khas mie (Badan Standarisasi Nasional, 1992). Berdasarkan survey oleh USDA dalam Anonim A (2015) mengenai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki potensi di sektor

PERBANDINGAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK MI ALTERNATIF DARI PATI GANYONG (Canna edulis Ker) DAN PATI UBI KAYU (Manihot utilissima Pohl) SKRIPSI

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tepung terigu digunakan untuk pembuatan mie, roti, kue sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan. Dasar (2013), sebanyak 3,8% penduduk Indonesia mengonsumsi mi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BIJI NANGKA DALAM PEMBUATAN MIE BASAH TERHADAP KOMPOSISI PROKSIMAT DAN DAYA TERIMA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. misalnya sebagai lauk pauk, hal ini karena rasanya yang enak dan memiliki nilai. pangan juga tidak jauh berbeda (Hadiwiyoto, 1993).

I. PENDAHULUAN. berasal dari gandum yang ketersediaannya di Indonesia harus diimpor,

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Standar Nasional Indonesia mendefinisikan tepung terigu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman singkong adalah komoditas tanaman umbi-umbian yang dapat

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan utama pembuatan biskuit pada umumnya adalah dengan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Konsumsi beras di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk bertekstur garing dan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. asupan zat gizi makro yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi vitamin A

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang terbentang di sepanjang garis

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa Indonesia adalah beras, karena beras merupakan. makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Utilization of Cassava Peel Flour for Producing Sago Instant Noodle.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) adalah jenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

Transkripsi:

I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tepung merupakan hasil pertanian yang luas penggunaannya untuk berbagai bahan pangan, dan salah satu jenis tepung yang mendominasi di Indonesia adalah tepung terigu. Kebutuhan tepung terigu di masyarakat mengakibatkan pengadaannya melalui impor dalam jumlah cukup besar, walaupun sebenarnya tanaman pangan lain yang berpotensi sebagai sumber bahan baku pembuatan tepung cukup melimpah. Jagung merupakan tanaman palawija yang dikenal luas di masyarakat Indonesia. Jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting, yang produksinya terus meningkat beberapa tahun terakhir, dengan jumlah produksi dari tahun 2010 sampai 2015 adalah 18.327.638, 17.643.250, 19.387.022, 18.511.853, 19.008.426 dan 19.612.435 ton (Badan Pusat Statistik, 2014). Produksi jagung yang sedemikian besar menyebabkan jagung menjadi bahan pangan alternatif di Indonesia. Jagung memiliki kadar karbohidrat yang tinggi dan dapat menjadi alternatif pengganti nasi. Untuk menarik minat masyarakat dalam mengkonsumsi jagung, perlu melakukan pengolahan lebih lanjut guna mendapatkan makanan olahan yang menarik dari segi rasa, tekstur, maupun penampilannya, seperti pembuatan mie instan. Jagung dapat diolah menjadi tepung yang dapat menggantikan tepung terigu. Harga jagung yang relatif murah dan diproduksi secara luas di Indonesia merupakan keunggulan tersendiri dari tepung jagung. Tepung jagung dapat menjadi bahan baku utama pembuatan mie instan. Mie instan jagung memiliki beberapa keunggulan yaitu mie instan yang dihasilkan bebas gluten dan sangat cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes dan diet. Mie instan merupakan makanan olahan yang sangat digemari di Indonesia. Selain karena tekstur dan pilihan rasanya yang beragam, mie instan juga praktis dalam hal penyajiannya. Pada pembuatan mie instan dengan menggunakan jagung lokal Jawa Timur, mie instan yang dihasilkan memiliki kadar air sebesar 6,225%, kadar protein 5,881% dan bilangan asam 0,125% yang telah memenuhi standar SNI 01-3551- 2000.

Beragam rasa ditawarkan oleh mie instan yang menyebabkan masyarakat menjadi tidak bosan dalam menikmati mie instan. Untuk dapat menghasilkan mie instan dari tepung jagung yang mampu bersaing di pasaran, rasa dari mie tersebut juga perlu diperhatikan selain keunggulan dalam bidang gizi. Rasa mie instan rasa kaldu sapi di mana rasa tersebut belum pernah ada di pasaran. Selain itu perlu dilakukan pencampuran tepung jagung dengan tepung singkong untuk memperbaiki tekstur mie yang dihasilkan. Singkong merupakan umbi umbian yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan singkong sudah banyak ditemui pada produk olahan makanan seperti keripik, dan lain-lain. Singkong dapat diolah menjadi tepung sebagai bahan baku dalam pembuatan mie instan. I.2 Sifat Sifat Bahan Baku dan Produk I.2.1 Tepung Jagung Tepung jagung terbuat dari jagung pipil tua dan kering. Caranya sebagai berikut : jagung dicuci, direndam beberapa jam lalu ditiriskan. Kemudian melalui tahap penggilingan besar hingga diperoleh beras jagung, pemisahan kulit dan lembaga, penggilingan halus, dan pengayakan. Kandungan kimia tepung jagung dalam 100 gram bahan menurut Departemen Kesehatan RI ditampilkan pada tabel I.1 Tabel I.1. Kandungan Kimia Tepung Jagung Dalam 100 gram Bahan Sumber : Departemen Kesehatan RI, (1996) I-2

I.2.2 I.2.3 I.2.5 I.2.8 Tepung Singkong Tepung singkong terbuat dari potongan ubi kayu kering yang dihaluskan. Tepung singkong memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi. Kadar karbohidrat dalam tepung singkong dapat mencapai 88 gram per 100 gram tepung singkong, akan tetapitepung singkong sangat sedikit mengandung protein. Kadar proteinnya hanya mencapai 1 gram per 100 gram tepung singkong. Tepung singkong juga tidak mengandung gluten, sehingga aman dikonsumsi oleh para penderita penyakit celiac dan autisme.tepung singkong mengandung kadar air 12% - 13% setelah pengeringan. Selain itu, tepung singkong juga mengandung HCN dengan kadar berkisar 14 ppm dan pati 80%. Garam (NaCl) Garam (NaCl) merupakan mineral yang biasa digunakan sebagai penambah rasa pada makanan. Bentuk garam berupa kristal putih dengan atom relatif 58,45 g/gmol. Karakteristik lain dari garam meliputi : Melting point = 800,4 o C Boiling point = 1413 o C % Solubility = 26,68% Pada proses pembuatan mie, penambahan garam juga berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan jamur/kapang serta menghambat aktivitas enzim protease dan amilase sehingga adonan menjadi tidak lengket dan mengembang secara berlebihan. Air Pada pembuatan mie, air berfungsi sebagai pelarut garam dan membentuk sifat kenyal. Penambahan air yang terlalu sedikit akan membuat adonan sulit dicetak. Sebaliknya, apabila penambahan air terlalu banyak, maka adonan mie akan menjadi lengket. Air yang digunakan sebaiknya memiliki ph 6-9 atau larutan basa. Makin tinggi ph air, maka mie yang dihasilkan tidak mudah patah karena absorbsi air meningkat dengan meningkatnya ph. Selain ph, syarat lain adalah air harus memenuhi persyaratan sebagai air yang layak digunakan, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Minyak Goreng Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan. Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, kelapa sawit, biji-bijian, dll. Minyak goreng berfungsi sebagai bahan pengantar panas yang baik, penambah cita rasa gurih, penambah kalori dan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K pada makanan. I-3

I.2.9 Natrium Karbonat Natrium karbonat (Na 2 CO 3 ) adalah salah satu tambahan pangan pada pembuatan mie instan. Natrium karbonat dapat digunakan untuk bahan antikempal dan penstabil. Jumlah natrium karbonat untuk mie instan yang disarankan oleh pemerintah adalah sebanyak 0,1% hingga 0,5% dari berat adonan. Penambahan natrium karbonat sesuai dengan Peraturan Menkes RI (No.033/Menkes/PER/XII/2012) tentang bahan tambahan pangan sesuai penggolongan seperti pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemantap, antioksidan, pengawet, pengemulsi, anti gumpal, pemucat dan pengental. I.3 Kegunaan dan Keunggulan Produk 1. Kegunaan Produk Penggunaan tepung jagung dalam pembuatan mie instan berbeda dari segi karakteristik fungsional, terutama disebabkan kandungan protein gluten (memiliki sifat elastis dan kenyal) yang sangat rendah, sehingga masih dibutuhkan tepung singkong untuk memenuhi kebutuhan protein gluten pada pembuatan mie instan. Pembuatan mie instan dari tepung jagung memiliki keunggulan yaitu dapat mengurangi biaya bahan baku dan produksi, mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku terigu dalam jumlah besar, mengingat pengadaan tepung terigu harus impor dari luar negeri 2. Keunggulan Mie instan merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat. Mie instan mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga menjadi salah satu makanan alternatif pengganti nasi di Indonesia. Mie instan dari tepung jagung ini memiliki beberapa manfaat seperti rasa yang lezat, praktis dan mudah untuk dikreasikan. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan mie instan adalah tepung jagung dan tepung singkong. Tepung jagung dan tepung singkong memberikan keunggulan terhadap mie, yaitu adanya kandungan beta karoten serta gluten yang rendah sehingga mie instan dari tepung jagung ini dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes dan autism, selain itu mie instan yang dihasilkan berwarna putih alami karena tanpa tambahan zat pewarna. I-4

I.4 Ketersediaan Bahan Baku dan Analisa Pasar I. Ketersediaan Bahan Baku Pembuatan mie instan berbahan dasar tepung jagung berkaitan erat dengan produksi jagung di Indonesia. Jagung merupakan tanaman yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, Hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah produksi jagung di Indonesia sejak tahun 2010 selalu mencapai lebih dari 18 juta ton per tahun. Bahkan Indonesia merupakan salah satu penghasil jagung terbesar di dunia. Produksi singkong pada tahun 2010 2015 dapat dilihat pada Tabel I.4. Tabel I.4 Produksi Jagung Indonesia Tahun 2010 2015 Tahun Produk Jagung (ton) 2010 18.327.638 2011 17.643.250 2012 19.387.022 2013 18.511.853 2014 19.008.426 2015 19.612.435 Salah satu penghasil produksi terbesar di Indonesia adalah provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur menyumbang sekitar 30% produksi jagung nasional. Produksi jagung provinsi Jawa Timur dapat diberikan pada Tabel I.5. I-5

Tabel I.5 Produksi Jagung Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 2015 Tahun Produk Jagung ( ton ) 2010 5.587.318 2011 5.443.705 2012 6.295.301 2013 5.760.959 2014 5.737.382 2015 6.131.163 II. Produksi jagung di provinsi Jawa Timur yang mencapai lebih dari 5 juta ton per tahun dan terus mengalami peningkatan mengakibatkan banyaknya perusahaan yang memproduksi tepung jagung untuk diproses lebih lanjut maupun diolah menjadi makanan rumahan langsung. Analisa Pasar Untuk mengetahui kapasitas produksi mie jagung tahun 2023 dapat menggunakan data konsumsi mie instan di Indonesia per tahun pada tabel I.6 berikut: Tabel I.6 Konsumsi mie instan di Indonesia tahun 2013-2017 tahun konsumsi mie instan Tahun ke- (juta ton/tahun) 1 2013 1,01 2 2014 1,04 3 2015 1,06 4 2016 1,07 5 2017 1,08 I-6

1,09 1,08 1,07 1,06 1,05 1,04 1,03 1,02 1,01 1,00 0 1 2 3 4 5 6 Gambar I.1 Grafik hubungan antara konsumsi mie instan vs tahun ke- Dari grafik diatas mendapatkan persamaan kurva y = -0,0036x 2 + 0,0384x + 0,976 dan nilai R 2 = 0,9963. dari persamaan kurva diatas dapat diketahui data konsumsi mie instan di Indonesia pada tahun 2018 yaitu untuk 6 adalah y= -0,0036.6 2 + 0,0384.6 + 0,976 = 2.637, 81 ton/hari atau 2.637.808,22 kg/hari. Dengan cara yang sama maka dibuat perhitungan sampai tahun 2023. Hasil perhitungan tersebut dibuat dalam bentuk table dan disajikan dalam table I.7. Tabel I.7 Konsumsi mie instan di Indonesia 2018-2023 konsumsi Produksi 0,5% tahun ke- Tahun mie konsumsi konsumsi mie instan instan instan (kg/hari) (ton/hari) (kg/hari) 6 2018 2.637,81 2.637.808,22 13.189,04 7 2019 2.739,73 2.739.726,03 13.698,63 8 2020 2.821,92 2.821.917,81 14.109,59 9 2021 2.884,38 2.884.383,56 14.421,92 10 2022 2.927,12 2.927.123,29 14.635,62 11 2023 2.950,14 2.950.136,99 14.750,68 arena pabrik direncanakan mulai berproduksi tahun 2023 maka dari data dalam table I.7 untuk produksi mie instan dalam pabrik ini pada tahun 2023 diambil 0,5% dari I-7

konsumsi mie instan di Indonesia tahun 2023. Mie instan yang telah diproduksi pabrik lain di Indonesia pada tahun 2023 d[perkirakan sebesar 11.506,85 kg/hari (Karin, 2018). sehingga rencana produksi mie instan pabrik ini sebesar 14.750,68 11.506,85 = 3.243,84 kg/hari. Hasil mie yang diproduksi rencananya yang di diekspor 100% dari yang dijual di Indonesia. Jadi total produks pabrik ini tahun 2023 sebesar 2 X 3.243,84 = 6.487,76 kg/hari. Pada umumnya pabrik beroperasi antara 60-70% dari kapasitas produksi, maka kapasitas produksi pabrik mie instan 6.487,76/0,65 yaitu sebesar 9.981,03 kg/hari. I-8