EVALUASI KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS: JALAN SAMUDERA PADANG) Titi Kurniati Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang, titi@ft.unand.ac.id Arif Aulia Rahman Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang Abstrak Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi dan tidak seimbang dengan peningkatan prasarana jalan berdampak pada masalah lalu lintas di jalan raya, yaitu kemacetan, seperti yang terjadi pada jalan Samudera. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan Samudera yang merupakan jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi. Survey dilaksanakan dua hari yaitu pada hari Kamis, 14 November 2013 dan Sabtu, 16 November 2013. Survei volume lalu lintas dan hambatan samping dilakukan secara manual untuk setiap arah lalu lintas, dan survei kecepatan kendaraan dengan bantuan alat pencatat kecepatan Speedgun. Metode yang digunakan untuk menganalisis kinerja jalan berpedoman kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dari hasil analisis kondisi saat ini diperoleh derajat kejenuhan (DS) = 0,77 dan kecepatan kendaraan ringan 24,2 km/jam, angka derajat kejenuhan sudah melewati batas maksimum yang disyaratkan MKJI 1997 yaitu 0,75. Dalam kondisi ini sudah perlu adanya upaya untuk meningkatkan kinerja ruas jalan. Upaya upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam kondisi saat ini yaitu dengan cara memberlakukan arus tanpa kendaraan berat sehingga diperoleh derajat kejenuhan 0,75, dengan memberlakukan arus tanpa angkot diperoleh derajat kejenuhan 0,70. Selanjutnya dengan cara memberlakukan arus satu arah diperoleh derajat kejenuhan 0,45. Kata Kunci : Kinerja, derajat kejenuhan, kecepatan 1. PENDAHULUAN Untuk mengatasi masalah kemacetan di sekitar pusat aktivitas di kota Padang, pemerintah telah mengambil tindakan rekayasa lalu lintas yaitu dengan pemberlakuan jalan satu arah pada ruas jalan yang paralel dengan jalan Samudera. Jalan Samudera merupakan tipe jalan dua lajur dua arah tak terbagi menjadi alternatif tujuan akibat kebijakan itu baik menuju dan meninggalkan pusat kota. Hal ini tentunya berakibat peningkatan jumlah lalu lintas di jalan Samudera, sehingga mempengaruhi kinerja ruas jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan Samudera. 2. METODOLOGI 2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di kota Padang, pada ruas jalan Samudera tipe dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) seperti terlihat pada Gambar 1. Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 107
Gambar 1. Lokasi Penelitian 2.2 Sumber Data 1. Data primer yaitu data volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, hambatan samping untuk dua arah, dan data geometrik jalan. 2. Data volume lalu lintas diperoleh dengan cara menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan dengan menggunakan counter. Survei dilakukan oleh dua surveyor pada titik pengamatan untuk setiap arah lalu lintas, dimana setiap surveyor akan menghitung tiap jenis kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan. Jenis kendaraan yang diamati adalah: sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV) dan kendaraan berat (HV). 3. Survei kecepatan kendaraan mengunakan alat Speedgun. Survey dilakukan 2 orang surveyor yang masing-masing mengukur kecepatan berdasarkan jenis kendaraan menggunakan speedgun. 4. Survei hambatan samping dilakukan dengan cara menghitung langsung setiap tipe kejadian per jam per 200 meter pada lajur jalan yang diamati. Tipe kejadian yaitu jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan, jumlah kendaraan berhenti atau parkir, jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping jalan, arus kendaraan yang bergerak lambat. 5. Data sekunder yang diperlukan adalah tingkat pertumbuhan jumlah kendaraan dan jumlah penduduk kota Padang dari data BPS. 2.3 Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, diawali proses dengan melakukan penghitungan terhadap kinerja ruas jalan berdasarkan MKJI 1997. Adapun yang dihitung adalah kapasitas jalan, derajat kejenuhan dan kecepatan arus bebas. Hasil perhitungan dianalisis apakah perilaku arus lalu lintas melebihi standar yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukan penerapan rekayasa lalu lintas untuk memperbaiki kinerja arus lalu lintas ruas jalan tersebut. 3. HASIL, ANALISA, DAN PEMBAHASAN 3.1 Geometrik Jalan Hasil pengukuran geometrik jalan sebagai berikut atau terlihat pada Gambar 2. Tipe Jalan : Dua lajur tak terbagi (2/2 UD), dengan lebar jalur efektif : 9 m. Lebar bahu efektif karena di lokasi survey hanya terdapat pada satu sisi, maka bahu rata rata adalah Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 108
setengah lebar bahu tersebut yaitu 0.5 m ( sebelah Barat ). Jarak kerb penghalang < 0,5 m ( sebelah Timur ) 3.2 Hambatan Samping Gambar 2. Penampang Melintang Jalan Lokasi Studi Jumlah kejadian hambatan samping maksimum pada ruas jalan Samudera terjadi pada hari Kamis, 14 November 2013 yaitu 139 kejadian/jam dengan komposisi frekwensi berbobot 5 kendaraan lambat (SMV), 41 kendaraan parkir/berhenti (PSV), 60 kendaraan keluar/masuk (EEV), dan 33 pejalan kaki (PED). Berdasarkan MKJI 1997 kelas hambatan samping pada jalan Samudera termasuk dalam kelas Rendah karena berada dalam rentang 100 299 kejadian/jam. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 36 39 36 33 48 85 54 40 48 50 46 45 SMV PSV EEV PED TOTAL Gambar 3. Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Maksimum 3.3 Volume Lalu lintas Hasil analisis terhadap volume lalu lintas dari tiga jam sibuk (jam sibuk pagi 7.00-9.00, jam sibuk siang 12.00-14.00, dan jam sibuk sore 16.00-18.00 WIB) untuk dua hari diperoleh volume lalu lintas maksimum dalam satuan smp/jam pada ruas jalan Samudera terjadi pada hari Kamis pukul 16.15 17.15 yaitu sebanyak 2101 smp/jam seperti terlihat pada Tabel 1. Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 109
Tabel 3.1. Arus lalu lintas maksimum WAKTU 16.15-17.15 Q JENIS KENDARAAN TOTAL Arah Arah MC LV HV (smp/jam) (%) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) arah ke Jl. Olo Ladang 345 1075 38 1458 69.40 arah ke Jl. Hang Tuah 282 347 14 643 30.60 Total 626 1422 53 2101 Sumber: Hasil Analisis 3.4 Kecepatan Kendaraan Ringan Data kecepatan rata rata dalam hal ini untuk kendaraan ringan (LV) yang diperoleh dari hasil survey menggunakan alat pengukur kecepatan speedgun dianalisa untuk kondisi jalam puncak sesuai hasil volume lalu lintas maksimum. Data tersebut kemudian dihitung menjadi kecepatan rata-rata ruang (SMS). Hasilnya k ecepatan rata-rata ruang kendaraan ringan saat arus puncak pada pukul 16.15 17.15 pada jalan Samudera yaitu 23,7 km/jam. 3.5 Analisa Kinerja Ruas Jalan Kondisi Eksisting Evaluasi kinerja jalan berdasarkan MKJI 1997 dengan meninjau derajat kejenuhan (DS) dan kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada saat jam puncak. Hasilnya terlihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Kinerja Ruas Jalan pada Jam Puncak Kapasitas (C) Volume Derajat Kecepatan arus SMS smp/jam (smp/jam) Kejenuhan (DS) bebas (km/jam) (km/jam) 2729 2101 0,77 42,4 23,7 Sumber: Hasil Analisis Penilaian terhadap perilaku lalu lintas menunjukkan Derajat Kejenuhan (DS) sudah melebihi batas 0,75 dan kecepatan kendaraan ringan di lapangan berkurang 44,10 % dari kecepatan arus bebas perhitungan. Hal ini menjadi indikator untuk dilakukan perbaikan kinerja jalan tersebut. 3.6 Prediksi Kinerja Jalan dengan Penerapan Manejemen Lalu Lintas Pada tahap ini selain dilakukan penerapan manajemen lalu lintas untuk perbaikan kenerja jalan, juga dilakukan prediksi kinerja jalan sampai lima tahun kedepan. Dari data sekunder diperoleh pertumbuhan jumlah kendaraan di kota Padang dari tahun 2007 2012. Data tersebut dirata-rata sehingga diperoleh pertumbuhan per tahun yaitu sepeda motor 5,33%, kendaraan ringan 5,32%, dan kendaraan berat ratarata 5,47%. Pertumbuhan lalu lintas tiap jenis kendaraan per tahun diperoleh. Tabel 3.3 sampai Tabel 3.6 merupakan hasil prediksi kinerja jalan Samudera dengan penerapan berbagai teknik manajemen lalu lintas Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 110
Tabel 3.3. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera hingga Tahun 2018 Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 2101 2729 0.77 2014 2213 2729 0.81 2015 2331 2729 0.85 2016 2455 2729 0.90 2017 2586 2729 0.95 2018 2724 2729 1.00 Tabel 3.4. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera Tanpa kendaraan Berat Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 2048 2729 0.75 2014 2157 2729 0.79 2015 2272 2729 0.83 2016 2393 2729 0.88 2017 2520 2729 0.92 2018 2655 2729 0.97 Tabel 3.5. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera Tanpa Angkot Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 1914 2729 0.70 2014 2016 2729 0.74 2015 2123 2729 0.78 2016 2237 2729 0.82 2017 2356 2730 0.86 2018 2481 2731 0.91 Tabel 3.6. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera Pemberlakuan Arus Satu Arah ( arah Jl.Olo Ladang) Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 1458 3218 0.45 2014 1536 3218 0.48 2015 1618 3218 0.50 2016 1704 3218 0.53 2017 1794 3218 0.56 2018 1890 3218 0.59 Dari hasil evaluasi kinerja jalan kondisi eksisting sampai tahun 2015 sudah memerlukan tindakan perbaikan. Hal ini dapat ditunjukkan tidak saja dengan indikator nilai DS yang mulai berada pada kondisi arus tidak stabil tetapi juga dengan cukup rendahnya kecepatan Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 111
rata-rata ruang di ruas tersebut yang dapat berakibat kemacetan. Perbaikan dengan pelarangan kendaraan tertentu (kendaraan berat atau angkot) melewati lokasi studi ternyata tidak memperbaiki tingkat kinerja. 4. KESIMPULAN Hasil evaluasi terhadap kinerja jalan pada tahun dilaksanakan studi (tahun 2013) ditinjau dari parameter derajat kejenuhan(ds=0,77) dan kecepatan kendaraan 23,7 km/jam yang berkurang 44,1% dari kecepatan arus bebas menunjukkan jalan Samudera memerlukan perbaikan kinerja. Tindakan perbaikan yang mungkin untuk jangka waktu lima tahun (sampai 2018) adalah dengan pemberlakukan jalan satu arah, arah ke jalan Olo Ladang dilihat dari komposisi arah sebesar 69,4% ke arah tersebut. DAFTAR PUSTAKA Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Jakata, Indonesia. Bina Marga, 1970, Peraturan Perencanaan Geometri Jalan Raya No.13 tahun 1970, Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta. Website Pemerintah Kota Padang, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=artcle&id=198itemid=58 (diakses 24 November 2013) Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 112