EVALUASI KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. harus tepat (dapat mengukur variabel yang diinginkan) dan dengan validitas

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, jalan perkotaan

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

Lampiran 1 Data Volume pada Saat Ada Limpasan Air Hujan. Data Volume Lalu Lintas Dari Arah Barat Timur pada Saat Ada Limpasan Air Hujan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Data hasil pengamatan dari studi kasus Jalan Ngasem Yogyakarta

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA RUAS JALAN SETIABUDI SEMARANG. Laporan Tugas Akhir

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN SULTAN SALEH PONTIANAK

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

BAB III LANDASAN TEORI

pada kondisi tertentu (geometrik distribusi arah dan komposisi lalu lintas, faktor

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

pengalaman, perubahan, kejadian atau kenyataan yang cukup mantap sehingga

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SANUR

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

EVALUASI DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN DR. DJUNJUNAN, BANDUNG, AKIBAT PENGARUH LIMPASAN AIR HUJAN

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA RUAS JALAN RAYA SESETAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI Lokasi Studi

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

PERNYATAAN. Denpasar, Oktober Anak Agung Arie Setiawan NIM

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

STUDI TINGKAT KINERJA JALAN BRIGADIR JENDERAL KATAMSO BANDUNG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN IR. H. JUANDA, BANDUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

BAB III LANDASAN TEORI. karakteristik arus jalan, dan aktivitas samping jalan.

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Analisis Kinerja Ruas Jalan Kaliurang KM 12 KM 14,5 Sleman Yogyakarta

LAMPIRAN A (Hasil Pengamatan)

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar 3.1.

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

Gambar 5.8 Grafik hubungan hambatan samping (SF) dan kecepatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

II. TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

BAB IV HASIL DAN ANALISA. kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan Kalimalang. a. Sistem jaringan jalan : Kolektor sekunder

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT BANGKITAN PERGERAKAN DI PASAR GALIRAN, KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN MENURUT MKJI 1997 ( Studi Kasus : Jalan Sulawesi Denpasar, Bali ) Oleh : Ngakan Putu Ari Kurniadhi NPM.

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

MANAJEMEN LALU LINTAS DI SEKITAR PERSIMPANGAN JL. PASARMINGGU - JL. KALIBATA - JL. DUREN TIGA JL. PANCORAN TIMUR DI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapan-tahapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

Transkripsi:

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS: JALAN SAMUDERA PADANG) Titi Kurniati Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang, titi@ft.unand.ac.id Arif Aulia Rahman Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang Abstrak Pertumbuhan jumlah kendaraan yang tinggi dan tidak seimbang dengan peningkatan prasarana jalan berdampak pada masalah lalu lintas di jalan raya, yaitu kemacetan, seperti yang terjadi pada jalan Samudera. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan Samudera yang merupakan jalan 2 lajur 2 arah tak terbagi. Survey dilaksanakan dua hari yaitu pada hari Kamis, 14 November 2013 dan Sabtu, 16 November 2013. Survei volume lalu lintas dan hambatan samping dilakukan secara manual untuk setiap arah lalu lintas, dan survei kecepatan kendaraan dengan bantuan alat pencatat kecepatan Speedgun. Metode yang digunakan untuk menganalisis kinerja jalan berpedoman kepada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dari hasil analisis kondisi saat ini diperoleh derajat kejenuhan (DS) = 0,77 dan kecepatan kendaraan ringan 24,2 km/jam, angka derajat kejenuhan sudah melewati batas maksimum yang disyaratkan MKJI 1997 yaitu 0,75. Dalam kondisi ini sudah perlu adanya upaya untuk meningkatkan kinerja ruas jalan. Upaya upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam kondisi saat ini yaitu dengan cara memberlakukan arus tanpa kendaraan berat sehingga diperoleh derajat kejenuhan 0,75, dengan memberlakukan arus tanpa angkot diperoleh derajat kejenuhan 0,70. Selanjutnya dengan cara memberlakukan arus satu arah diperoleh derajat kejenuhan 0,45. Kata Kunci : Kinerja, derajat kejenuhan, kecepatan 1. PENDAHULUAN Untuk mengatasi masalah kemacetan di sekitar pusat aktivitas di kota Padang, pemerintah telah mengambil tindakan rekayasa lalu lintas yaitu dengan pemberlakuan jalan satu arah pada ruas jalan yang paralel dengan jalan Samudera. Jalan Samudera merupakan tipe jalan dua lajur dua arah tak terbagi menjadi alternatif tujuan akibat kebijakan itu baik menuju dan meninggalkan pusat kota. Hal ini tentunya berakibat peningkatan jumlah lalu lintas di jalan Samudera, sehingga mempengaruhi kinerja ruas jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja ruas jalan Samudera. 2. METODOLOGI 2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di kota Padang, pada ruas jalan Samudera tipe dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) seperti terlihat pada Gambar 1. Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 107

Gambar 1. Lokasi Penelitian 2.2 Sumber Data 1. Data primer yaitu data volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, hambatan samping untuk dua arah, dan data geometrik jalan. 2. Data volume lalu lintas diperoleh dengan cara menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan dengan menggunakan counter. Survei dilakukan oleh dua surveyor pada titik pengamatan untuk setiap arah lalu lintas, dimana setiap surveyor akan menghitung tiap jenis kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan. Jenis kendaraan yang diamati adalah: sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV) dan kendaraan berat (HV). 3. Survei kecepatan kendaraan mengunakan alat Speedgun. Survey dilakukan 2 orang surveyor yang masing-masing mengukur kecepatan berdasarkan jenis kendaraan menggunakan speedgun. 4. Survei hambatan samping dilakukan dengan cara menghitung langsung setiap tipe kejadian per jam per 200 meter pada lajur jalan yang diamati. Tipe kejadian yaitu jumlah pejalan kaki berjalan atau menyeberang sepanjang segmen jalan, jumlah kendaraan berhenti atau parkir, jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan samping jalan, arus kendaraan yang bergerak lambat. 5. Data sekunder yang diperlukan adalah tingkat pertumbuhan jumlah kendaraan dan jumlah penduduk kota Padang dari data BPS. 2.3 Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, diawali proses dengan melakukan penghitungan terhadap kinerja ruas jalan berdasarkan MKJI 1997. Adapun yang dihitung adalah kapasitas jalan, derajat kejenuhan dan kecepatan arus bebas. Hasil perhitungan dianalisis apakah perilaku arus lalu lintas melebihi standar yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukan penerapan rekayasa lalu lintas untuk memperbaiki kinerja arus lalu lintas ruas jalan tersebut. 3. HASIL, ANALISA, DAN PEMBAHASAN 3.1 Geometrik Jalan Hasil pengukuran geometrik jalan sebagai berikut atau terlihat pada Gambar 2. Tipe Jalan : Dua lajur tak terbagi (2/2 UD), dengan lebar jalur efektif : 9 m. Lebar bahu efektif karena di lokasi survey hanya terdapat pada satu sisi, maka bahu rata rata adalah Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 108

setengah lebar bahu tersebut yaitu 0.5 m ( sebelah Barat ). Jarak kerb penghalang < 0,5 m ( sebelah Timur ) 3.2 Hambatan Samping Gambar 2. Penampang Melintang Jalan Lokasi Studi Jumlah kejadian hambatan samping maksimum pada ruas jalan Samudera terjadi pada hari Kamis, 14 November 2013 yaitu 139 kejadian/jam dengan komposisi frekwensi berbobot 5 kendaraan lambat (SMV), 41 kendaraan parkir/berhenti (PSV), 60 kendaraan keluar/masuk (EEV), dan 33 pejalan kaki (PED). Berdasarkan MKJI 1997 kelas hambatan samping pada jalan Samudera termasuk dalam kelas Rendah karena berada dalam rentang 100 299 kejadian/jam. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 36 39 36 33 48 85 54 40 48 50 46 45 SMV PSV EEV PED TOTAL Gambar 3. Frekwensi Kejadian Hambatan Samping Maksimum 3.3 Volume Lalu lintas Hasil analisis terhadap volume lalu lintas dari tiga jam sibuk (jam sibuk pagi 7.00-9.00, jam sibuk siang 12.00-14.00, dan jam sibuk sore 16.00-18.00 WIB) untuk dua hari diperoleh volume lalu lintas maksimum dalam satuan smp/jam pada ruas jalan Samudera terjadi pada hari Kamis pukul 16.15 17.15 yaitu sebanyak 2101 smp/jam seperti terlihat pada Tabel 1. Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 109

Tabel 3.1. Arus lalu lintas maksimum WAKTU 16.15-17.15 Q JENIS KENDARAAN TOTAL Arah Arah MC LV HV (smp/jam) (%) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) arah ke Jl. Olo Ladang 345 1075 38 1458 69.40 arah ke Jl. Hang Tuah 282 347 14 643 30.60 Total 626 1422 53 2101 Sumber: Hasil Analisis 3.4 Kecepatan Kendaraan Ringan Data kecepatan rata rata dalam hal ini untuk kendaraan ringan (LV) yang diperoleh dari hasil survey menggunakan alat pengukur kecepatan speedgun dianalisa untuk kondisi jalam puncak sesuai hasil volume lalu lintas maksimum. Data tersebut kemudian dihitung menjadi kecepatan rata-rata ruang (SMS). Hasilnya k ecepatan rata-rata ruang kendaraan ringan saat arus puncak pada pukul 16.15 17.15 pada jalan Samudera yaitu 23,7 km/jam. 3.5 Analisa Kinerja Ruas Jalan Kondisi Eksisting Evaluasi kinerja jalan berdasarkan MKJI 1997 dengan meninjau derajat kejenuhan (DS) dan kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada saat jam puncak. Hasilnya terlihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Kinerja Ruas Jalan pada Jam Puncak Kapasitas (C) Volume Derajat Kecepatan arus SMS smp/jam (smp/jam) Kejenuhan (DS) bebas (km/jam) (km/jam) 2729 2101 0,77 42,4 23,7 Sumber: Hasil Analisis Penilaian terhadap perilaku lalu lintas menunjukkan Derajat Kejenuhan (DS) sudah melebihi batas 0,75 dan kecepatan kendaraan ringan di lapangan berkurang 44,10 % dari kecepatan arus bebas perhitungan. Hal ini menjadi indikator untuk dilakukan perbaikan kinerja jalan tersebut. 3.6 Prediksi Kinerja Jalan dengan Penerapan Manejemen Lalu Lintas Pada tahap ini selain dilakukan penerapan manajemen lalu lintas untuk perbaikan kenerja jalan, juga dilakukan prediksi kinerja jalan sampai lima tahun kedepan. Dari data sekunder diperoleh pertumbuhan jumlah kendaraan di kota Padang dari tahun 2007 2012. Data tersebut dirata-rata sehingga diperoleh pertumbuhan per tahun yaitu sepeda motor 5,33%, kendaraan ringan 5,32%, dan kendaraan berat ratarata 5,47%. Pertumbuhan lalu lintas tiap jenis kendaraan per tahun diperoleh. Tabel 3.3 sampai Tabel 3.6 merupakan hasil prediksi kinerja jalan Samudera dengan penerapan berbagai teknik manajemen lalu lintas Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 110

Tabel 3.3. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera hingga Tahun 2018 Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 2101 2729 0.77 2014 2213 2729 0.81 2015 2331 2729 0.85 2016 2455 2729 0.90 2017 2586 2729 0.95 2018 2724 2729 1.00 Tabel 3.4. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera Tanpa kendaraan Berat Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 2048 2729 0.75 2014 2157 2729 0.79 2015 2272 2729 0.83 2016 2393 2729 0.88 2017 2520 2729 0.92 2018 2655 2729 0.97 Tabel 3.5. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera Tanpa Angkot Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 1914 2729 0.70 2014 2016 2729 0.74 2015 2123 2729 0.78 2016 2237 2729 0.82 2017 2356 2730 0.86 2018 2481 2731 0.91 Tabel 3.6. Prediksi Kinerja Ruas Jalan Samudera Pemberlakuan Arus Satu Arah ( arah Jl.Olo Ladang) Tahun Q (smp/jam) C (smp/jam) DS 2013 1458 3218 0.45 2014 1536 3218 0.48 2015 1618 3218 0.50 2016 1704 3218 0.53 2017 1794 3218 0.56 2018 1890 3218 0.59 Dari hasil evaluasi kinerja jalan kondisi eksisting sampai tahun 2015 sudah memerlukan tindakan perbaikan. Hal ini dapat ditunjukkan tidak saja dengan indikator nilai DS yang mulai berada pada kondisi arus tidak stabil tetapi juga dengan cukup rendahnya kecepatan Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 111

rata-rata ruang di ruas tersebut yang dapat berakibat kemacetan. Perbaikan dengan pelarangan kendaraan tertentu (kendaraan berat atau angkot) melewati lokasi studi ternyata tidak memperbaiki tingkat kinerja. 4. KESIMPULAN Hasil evaluasi terhadap kinerja jalan pada tahun dilaksanakan studi (tahun 2013) ditinjau dari parameter derajat kejenuhan(ds=0,77) dan kecepatan kendaraan 23,7 km/jam yang berkurang 44,1% dari kecepatan arus bebas menunjukkan jalan Samudera memerlukan perbaikan kinerja. Tindakan perbaikan yang mungkin untuk jangka waktu lima tahun (sampai 2018) adalah dengan pemberlakukan jalan satu arah, arah ke jalan Olo Ladang dilihat dari komposisi arah sebesar 69,4% ke arah tersebut. DAFTAR PUSTAKA Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Jakata, Indonesia. Bina Marga, 1970, Peraturan Perencanaan Geometri Jalan Raya No.13 tahun 1970, Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta. Website Pemerintah Kota Padang, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=artcle&id=198itemid=58 (diakses 24 November 2013) Prosiding 2 nd Andalas Civil Engineering National Conference; Padang, 13 Agustus 2015 112