BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia adalah proses perkembangan biologis yang akan dialami oleh semua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang usianya lanjut, mengalami perubahan. serta dalam berperan aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup

Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di Dusun Ngentak

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

BAB I PENDAHULUAN. lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk berusia 60

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. atas yang mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Fenomena ini dikenal sebagai penuaan penduduk yang terjadi di seluruh dunia. Pada Tahun

BAB I PENDAHULUAN. psikososial (Nugroho, 2008). Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan jumlah usia lanjut meningkat (Mulyani, 2009). banyak penduduk lanjut usia (Kompas, Edisi 17 April 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (2008) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia (lanjut usia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lanjut usia yang berusia antara tahun, danfase senium yaitu lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lanjut usia yang lazim disingkat, Lansia adalah warga negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya

EKA SETYAWAN J Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. umur harapan hidup (life expectancy). Pembangunan kesehatan di Indonesia sudah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. yang terkadang menimbulkan masalah sosial, tetapi bukanlah suatu penyakit

SKRIPSI. DiajukanSebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar sarjana Keperawatan. Oleh: JOKO PURNOMO J

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36 juta

BAB I PENDAHULUAN. mendorong pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan di Indonesia tingkat

BAB I PENDAHULUAN. fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap. lahir dan umumnya dialami pada semua mahluk hidup (Nugroho, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam maupun luar tubuh (Padila, 2013). Menjadi tua merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerataan dan meningkatkan derajat kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal apabila proses kepemimpinan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari. kesehatan dan Keadaan Sejahtera Badan, Jiwa dan Sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Secara teori perkembangan manusia dimulai dari masa bayi, anak,

BAB 1 PENDAHULUAN. semua spesies" (Weiss 1965, dan Shack dalam Hadywinoto dan Tony 1999). Dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

I. PENDAHULUAN. satu sasaran dalam pembangunan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Jepang 129%, Jerman 66%, dan Swedia 33% (Depkes,2003). Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang pertumbuhan penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia. hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri tersebut yaitu permasalahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemunduran (Padila, 2013). Penuaan biasanya diikuti dengan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. seksualnya sesuai dengan keinginan dan orientasi seksual yang dimilikinya (Lis Susanti,

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU DI WILAYAH PUSEKSMAS MONGOLATO TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan lanjut usia Bab 1 Pasal 1, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional, telah. mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang berupa kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. oleh Myobakterium Tuberk ulosis, sejenis bakteri berbentuk batang (basil) tahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. usia (lansia) di dunia. Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tinggi. Undang-Undang No.14 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia

BAB 1 PENDAHULUAN. Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses. pembangunan,terutama di bidang kesehatan (Komnas Lansia, 2010).

HUBUNGAN STRESS PASCAMENOPAUSE DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL DI MASYARAKAT PADA IBU-IBU DI DESA TANJUNG KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran. Meningkatnya proporsi penduduk lanjut usia (lansia) ini, berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. mental dalam beberapa hal disebut perilaku abnormal (abnormal behavior). Hal

BAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), lanjut usia (lansia) adalah orang berusia

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR JENIS KELAMIN DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI DESA LUWANG, GATAK, SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi usia lanjut dini yaitu berkisar antara tahun, dan lansia yang

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

ANALISIS FAKTOR KEHADIRAN LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU DI DESA PAGERSARI KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Ayat 1 dan UU NO.36 Tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, kesehatan yang optimal (Komnas Lansia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. waktu beberapa dekade (Notoatmodjo, 2007) terdapat sebanyak 130 juta lansia (4% dari total populasi), pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

FIFI AZISYAH NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja pada undang-undang yang mengatur tentang ibu menyusui.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. setelah melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan. kepada orang lain (Adnani & Mahastuti, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini transisi demografi terjadi di seluruh dunia, dimana proporsi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU

PENDUDUK LANJUT USIA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

Agus Sumarno 1, Ana Sukriah Salam 2 1. Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Assyafi iyah

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posyandu lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk lanjut usia, sangat efektif digunakan sebagai sarana dan fasilitas kesehatan bagi lansia untuk memonitor maupun mempertahankan status kesehatan lansia. Oleh karena itu lansia diharapkan mampu berkunjung dan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh posyandu lansia di daerah mereka masing-masing, sehingga lansia mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang memadai untuk kebutuhan kesehatan di masa tuanya (Sunaryo, 2015). Lansia adalah proses perkembangan biologis yang akan dialami oleh semua orang dan terjadi secara alami pada usia >65 tahun. Dalam proses penuaan, lansia mengalami penurunan fungsi organ tubuh dan sangat rentan terhadap penyakit, oleh karena itu sarana pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan di masa usia lanjut ini. Indonesia merupakan Negara keempat dengan jumlah lansia terbanyak setelah China, Amerika dan India. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai 7,78% atau tercatat 18,55 juta jiwa. Dari jumlah lansia di Jawa Tengah sebanyak 10,35%, Jawa Timur sebanyak 11,4% atau sebanyak 4.4 juta jiwa. Jumlah lansia Kota Malang saat ini sekitar 53.800 jiwa atau sekitar 8% dari jumlah penduduk 895,387juta jiwa (Depkes RI, 2013). Indonesia termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia karena jumlah penduduk yang berusia >65 tahun sekitar 7,18%. Peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan oleh tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meningkat, kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan tingkat pengetahuan

2 masyarakat yang meningkat. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, mengakibatkan jumlah penduduk lansia terus meningkat dari tahun ke tahun. Angka Harapan Hidup (AHH) pada lansia tahun 2011 adalah 70,76% per tahun. Untuk perempuan Angka Harapan Hidupnya lebih tinggi sekitar 73,38% per tahun, sedangkan laki-laki lebih rendah yaitu 68,26% per tahun (Muhith., 2016). Masalah yang sering di jumpai pada lansia (a series of I s) adalah imobilisasi (immobility), instabilitas dan jatuh (instability), inkontenensia (incontinence), gangguan intelektual ( intellectual impairment), infeksi (infection), gangguan penglihatan dan pendengaran (impairment of vision and hearing), depresi (isolation), malnutrisi (inanition), gangguan tidur (insomnia), dan penurunan kekebalan tubuh (immune deficiency). Penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan dikhawatirkan dapat berakibat buruk jika tidak dipantau secara teratur, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit. Dengan demikian, peningkatan jumlah lansia di samping menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam pembangunan. Bila permasalahan tersebut tidak diantisipasi dari sekarang, maka tidak menutup kemungkinan bahwa proses pembangunan akan mengalami berbagai hambatan (Sunaryo, 2015). Besarnya populasi lanjut usia serta pertumbuhan yang sangat cepat menimbulkan berbagai permasalahan terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia, sehingga lansia perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua sektor untuk upaya peningkatan drajat kesehatan dan mutu lansia. Salah satu bentuk

3 perhatian terhadap lansia adalah terlaksananya pelayanan pada lanjut usia melalui kelompok Posyandu Lansia (Azizah, 2011). Sebagai upaya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada lansia maka kegiatan posyandu lansia harus dijalankan dengan baik dengan tujuan memberikan kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut tetap terjaga dengan baik dan optimal, di Kota Malang sendiri terdapat 15 Puskesmas dan 299 Posyandu yang memberikan pelayanan kesehatan untuk lansia (Profil Kesehatan Kota Malang., 2014). Untuk itu seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya posyandu tersebut. Namun fenomena yang terjadi di lapangan menunjukan fakta yang berbeda. Posyandu Lansia ternyata hanya ramai pada awal pendiriannya saja, selanjutnya lansia yang berkunjung mengikuti kegiatan posyandu semakin berkurang (Muhith, 2016). Berdasarkan data hasil survey di tempat penelitian diketahui bahwa kunjungan posyandu lansia di Kota Lama RW 09 Kota Malang dari bulan Januari sampai Mei 2018 mengalami penurunan. Jumlah lansia di Kota Lama sebanyak 3.053, dengan jumlah laki-laki sebanyak 1.535 dan perempuan 1.518. Lansia yang mengikuti posyandu pada bulan Januari sebanyak 20 orang, Februari sebanyak 13 orang, Maret sebanyak 20 orang, April sebanyak 26 orang, dan Mei sebanyak 25 orang. Peneliti melakukan wawancara pada tanggal 10 April 2018 terhadap 6 lansia yang berada di Kota Lama RW 09 Kota Malang mengenai alasan mengapa tidak rutin mengikuti posyandu lansia, 4 orang menjawab tidak rutin ke posyandu karena merasa sehat dan tidak sakit, dan 2 orang menjawab tidak ke posyandu lansia karena menurut mereka jika sakit hanya perlu membeli obat di warung dan tidak perlu ke posyandu dan periksa ke Puskesmas.

4 Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Identifikasi faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di RW 09 Kota Lama Malang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat di rumuskan Identifikasi faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di RW 09 Kota Lama Malang? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengidentifikasi Faktor Faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di RW. 09 Kota Lama Malang. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi faktor jarak rumah yang mempengaruhi kunjungan 2. Mengidentifikasi faktor pendidikan yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di RW. 09 Kota Lama Malang 3. Mengidentifikasi faktor pengetahuan yang mempengaruhi kunjungan 4. Mengidentifikasi faktor dukungan keluarga yang mempengaruhi kunjungan 5. Mengidentifikasi faktor pelayanan kader yang mempengaruhi kunjungan

5 6. Mengidentifikasi faktor motivasi lansia yang mempengaruhi kunjungan 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi peneliti terkait dengan pentingnya kunjungan lansia ke posyandu lansia dalam upaya untuk memeriksakan kesehatanya. 2. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi dalam melakukan penelitian lebih lanjut dengan menghubungkan beberapa variable terkait terhadap kunjungan posyandu lansia. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Pelaksana Posyandu Lansia Untuk acuan dalam memberikan pelayanan pada lansia, dan sebagai bahan dalam memberikan informasi pada lansia sebagai bentuk terrealisasikanya semua program posyandu lansia pada masyarakat khususnya pada lansia 2. Bagi Lansia Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan agar lansia lebih mengerti tentang kesehatan dan hendaknya secara rutin melakukan kunjungan posyandu lansia sesuai waktu yang telah ditentukan.

6 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian terkait dengan kunjungan lansia keposyandu telah banyak dilakukan sebelumnya, tetapi sejauh penelusuran yang telah dilakukan peneliti belum ada penelitian yang sama dengan penelitian yang peneliti lakukan. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain: 1. Mulyanti, (2015) yang meneliti Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti Kegiatan Posyandu di Dusun Ngentak. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : Lansia yang tidak aktif mengikuti kegiatan posyandu lebih banyak. Faktor dukungan keluarga, pelayanan kader dan pelayanan petugas kesehatan memiliki hubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu di Dusun Ngentak Argorejo Sedayu Bantul. Pelayanan kader merupakan factor dominan yang berhubungan dengan keaktifan lansia mengikuti kegiatan posyandu di Dusun Ngentak Argorejo Sedayu Bantul. 2. Juniardi, (2014) yang meneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan lansia ke posyandu lansia di Puskesmas Batang Beruh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa: Rendahnya kunjungan lansia secara utama disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai posyandu lansia oleh pihak Puskesmas Batang Beruh sebagai pelaksana program posyandu lansia, sehingga para lansia awam tidak mengerti akan manfaat posyandu lansia. Hal ini terbukti karena banyak lansia yang tidak mengetahui manfaat dan keberadaan posyandu lansia. Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan posyandu lansia di Puskesmas Batang Beruh masih sangat rendah, salah satu contohnya yaitu sarana dan prasarana yang masih kurang. Program posyandu lansia tidak berjalan optimal karena belum menjadi program yang

7 utama dilakukan oleh Puskesmas Batang Beruh sehingga berdampak pada rendahnya kunjungan lansia. 3. Purnawati, (2014) yang meneliti Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan Lansia dalam kegiatan posyandu di desa Plumbon kecamatan mojolaban sukoharjo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa : Faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu Lansia di Desa Plumbon Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yaitu umur, pekerjaan, pengetahuan, sikap, akses ke posyandu, dukungan keluarga dan dukungan masyarakat. Faktor yang tidak mempengaruhi kunjungan lansia ke Posyandu Lansia di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo yaitu : jenis kelamin dan pelayanan kader petugas kesehatan. Faktor yang paling berbengaruh terhadap kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu di Desa Plumbon yaitu dukungan keluarga. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian tentang Identifikasi faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia ke posyandu lansia di kota lama RW 09 Malang