Skema Sertifikasi Indonesian Good Aquaculture Practices (IndoGAP) Bagian 2: Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB)

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER /MEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Penerapan skema sertifikasi produk

BAB IV PENILAIAN KESESUAIAN. Bagian Kesatu Kegiatan Penilaian Kesesuaian

Penerapan skema sertifikasi produk

Skema sertifikasi produk

Penerapan skema sertifikasi produk Garam Komsumsi Beryodium(13.10)

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

Penerapan skema sertifikasi produk

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG

SYARAT DAN ATURAN SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PALEMBANG LSPRO BIPA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG SERTIFIKASI PRODUK HASIL KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017

LAMPIRAN PERJANJIAN SERTIFIKASI PERATURAN SERTIFIKASI

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

Penerapan skema sertifikasi produk Tepung Terigu ( )

Terbitan Nomor : 4 Desember 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PEINDUSTRIAN. SNI. Industri.

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMILIK HUTAN HAK

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

DP INFORMASI KAN MENGENAI PROSEDUR AKREDITASI JANUARI 2004

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI TENAGA PROFESIONAL DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KOPI INSTAN SECARA WAJIB

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK, PROSES, JASA. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

2 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL TENT

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK PT QUALIS INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM DAN LEMBAGA INSPEKSI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG SKEMA SERTIFIKASI PASAR RAKYAT

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

SURAT PERJANJIAN SERTIFIKASI PRODUK/PENGGUNAAN SPPT SNI ANTARA ... DENGAN LSPRO CHEMPACK. Nomor :... Nomor :...

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Kompetensi. Kelembagaan. Audit Lingkungan Hidup. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

DRAFT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

2. Layanan-layanan LS ICSM Indonesia akan memberikan layanan-layanan sebagai berikut:

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Penerapan skema sertifikasi produk Kakao Bubuk (15.05)

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK. Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

2 Mengingat penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

Pedoman KAN Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektr

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK BANJARBARU SERTIFIKASI PRODUK PENGGUNAAN TANDA SNI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO terpenuhi. 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman: PD Rev. 02

Penerapan skema sertifikasi produk Sub kategori produk karet dan produk plastik (20.03)

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

Meliputi penerimaan survailen, resertifikasi & perluasan lingkup audit.

P02 Rev.C 01/06/2016 : Pedoman Transfer Sertifikat PHPL dan Legalitas Kayu

Komite Akreditasi Nasional

LSSM BBLM PEDOMAN MUTU ATURAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ATURAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

FORMULIR PERMOHONAN PENETAPAN BALAI UJI DALAM NEGERI KOP DIRJEN SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFROMATIKA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

2017, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/ PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian (Berita N

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERJANJIAN LISENSI PENGGUNAAN TANDA SNI No. : /ABI-Pro/X/2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

- 7 - BAB III STANDARDISASI. Bagian Kesatu Perencanaan

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Skema Sertifikasi Indonesian Good Aquaculture Practices (IndoGAP) Bagian 2: Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB) 1 Ruang lingkup 1.1. Dokumen ini berlaku untuk acuan pelaksanaan sertifikasi IndoGAP yang meliputi cara pembuatan pakan ikan yang baik (CPPIB) di Indonesia yang menghasilkan pakan ikan. 1.2. Dokumen ini berlaku untuk produsen pakan ikan di Indonesia. 1.3. Dokumen ini dapat diterapkan untuk kegiatan sertifikasi terhadap: sertifikasi produsen pakan ikan industri, dan sertifikasi produsen pakan ikan mandiri. Sertifikasi produsen pakan ikan mandiri adalah sertifikasi yang dilakukan terhadap kegiatan memproduksi pakan ikan secara mandiri yang dilaksanakan oleh perorangan, kelompok atau instansi pemerintah dengan pemanfaatan bahan baku lokal. 2 Persyaratan Sertifikasi Persyaratan sertifikasi mencakup SNI terbitan terakhir dan memperhatikan masa transisi yang ditetapkan oleh BSN. Daftar SNI yang digunakan adalah SNI 8227, Cara Pembuatan Pakan Ikan Yang Baik (CPPIB) dan SNI yang diacu di dalamnya termasuk SNI 7814, SNI 7813, SNI 4414 dan SNI 2724 serta SNI dan Peraturan lainnya yang relevan dengan persyaratan sertifikasi IndoGAP. 3 Persyaratan Lembaga Penilaian Kesesuaian Sertifikasi IndoGAP dilakukan oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) berdasarkan SNI ISO/IEC 17065, Penilaian Kesesuaian Persyaratan untuk Lembaga Sertifikasi Proses, Produk, dan Jasa, untuk lingkup IndoGAP CPPIB. 4 Sertifikasi Awal 1 dari 10

4.1 Pengajuan permohonan sertifikasi 4.1.1 Lembaga Sertifikasi harus mendesain format permohonan sertifikasi yang dapat memastikan pengumpulan informasi seperti diatur dalam klausul 4.1.3. 4.1.2 Pengajuan permohonan sertifikasi dapat dilakukan oleh produsen pakan ikan mandiri atau industri yang telah memproduksi pakan ikan secara rutin minimal 3 (tiga) bulan. 4.1.3 Permohonan sertifikasi harus dilengkapi dengan: a) informasi pemohon: 1) nama Pemohon, alamat Pemohon, serta nama dan kedudukan atau jabatan personel yang bertanggungjawab atas pengajuan permohonan sertifikasi, 2) untuk produsen pakan ikan mandiri, menyertakan salinan Tanda Daftar Industri (TDI) atau surat keterangan usaha dari instansi yang berwenang, 3) untuk produsen pakan ikan industry, menyertakan salinan Nomor Induk Berusaha (NIB), 4) Surat pernyataan bahwa pemohon sertifikasi telah menerapkan prinsip-prinsip CPPIB dan bertanggungjawab penuh atas pemenuhan persyaratan tanda IndoGAP serta pemenuhan persyaratan proses sertifikasi dan bersedia memberikan akses terhadap lokasi dan/atau informasi yang diperlukan oleh Lembaga Sertifikasi dalam melaksanakan kegiatan sertifikasi. b) Informasi proses produksi pakan ikan 1) Data umum unit produsen pakan ikan i. Nama unit produksi ii. NPWP iii. Alamat unit produksi iv. Tahun mulai produksi v. Penanggung jawab vi. Personel penghubung vii. Kapasitas Produksi 2 dari 10

2) Struktur Organisasi dan uraian tugas 3) Gambar tata letak (layout) ruangan 4) Data jenis dan asal bahan baku pakan ikan 5) Data Produksi Pakan Ikan c) informasi terdokumentasi sesuai lingkup sertifikasi yang diajukan mengenai pengelolaan dan pengendalian: i. prosedur operasional baku, ii. tahapan pra produksi, produksi sampai pasca produksi, iii. keluhan pelanggan, iv. penarikan produk, v. laporan hasil uji kandungan proksimat Pakan Ikan yang dilakukan sepanjang masih relevan (kondisi terkini masih sama dengan saat dilakukan pengujian) dan sesuai dengan ketentuan, jika tersedia. 4.2 Seleksi 4.2.1 Tinjauan permohonan sertifikasi 4.2.1.1 Lembaga Sertifikasi harus memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari permohonan sertifikasi yang diajukan oleh pemohon telah lengkap dan memenuhi persyaratan, serta memastikan kemampuan Lembaga Sertifikasi untuk menindaklanjuti permohonan sertifikasi. 4.2.1.2 Tinjauan permohonan harus dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi sesuai dengan lingkup permohonan sertifikasi. 4.2.2 Penandatanganan perjanjian sertifikasi Setelah permohonan sertifikasi dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan serta pemohon menyetujui persyaratan dan prosedur sertifikasi yang ditetapkan oleh Lembaga Sertifikasi, dilakukan penandatanganan perjanjian sertifikasi oleh Pemohon dan Lembaga Sertifikasi. Perjanjian ini dapat dilakukan secara luring dan/atau daring. 4.2.3 Penyusunan rencana audit Berdasarkan informasi yang diperoleh dari persyaratan permohonan sertifikasi yang disampaikan oleh Pemohon, Lembaga Sertifikasi menetapkan rencana audit yang mencakup: 3 dari 10

a) tujuan audit, b) lingkup sertifikasi yang diproses mencakup proses pembuatan pakan ikan, c) kriteria audit yang digunakan, d) tim audit, e) metode audit, f) waktu pelaksanaan dan durasi audit, serta agenda audit, g) rencana sampling untuk pengujian (jika relevan). 4.3 Determinasi 4.3.1 Pelaksanaan audit tahap 1 4.3.1.1 Pelaksanaan audit tahap 1 dilakukan untuk: a) memastikan kesesuaian informasi terdokumentasi yang disampaikan, b) mengevaluasi kondisi spesifik lokasi audit dan melaksanakan diskusi dengan pemohon untuk kesiapan pelaksanaan audit tahap 2, c) mengevaluasi proses dan peralatan yang digunakan, d) mengidentifikasi tingkatan pengendalian, e) mengidentifikasi aturan dan regulasi terkait, f) melakukan review alokasi sumberdaya untuk audit tahap 2, g) mengidentifikasi fokus perencanaan audit tahap 2. 4.3.1.2 Bila hasil audit tahap 1 menunjukkan ketidaksesuaian terhadap persyaratan, Pemohon harus diberi kesempatan untuk melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebijakan Lembaga Sertifikasi. 4.3.2 Pelaksanan audit tahap 2 4.3.2.1 Audit tahap 2 dilakukan pada saat produsen pakan ikan memproduksi pakan ikan. 4.3.2.2 Audit tahap 2 dilakukan terhadap: a) tanggung jawab dan komitmen personel penanggungjawab unit produksi pakan ikan terhadap konsistensi pemenuhan proses pembuatan pakan ikan yang baik terhadap persyaratan, b) tahapan proses pembuatan pakan ikan mulai dari tahap pra produksi, proses produksi sampai pasca produksi mencakup pemilihan lokasi, 4 dari 10

kemudahan aksesibilitas, kesesuaian desain dan tata letak, ketersediaan bangunan, penerapan sanitasi dan hygiene, pengelolaan bahan baku pakan, pembuatan pakan ikan, pengendalian mutu pakan, pengemasan dan pelabelan, penyimpanan dan pendistribusian pakan, manajemen usaha, pengelolaan lingkungan, dan pendokumentasian. c) Informasi terdokumentasi mengenai proses pembuatan pakan d) kelengkapan dan fungsi prasarana dan sarana produksi, e) kesesuaian lokasi, fasilitas, desain dan tata letak. 4.3.2.3 Dalam melakukan audit, Lembaga Sertifikasi harus mengacu kepada daftar periksa audit pada lampiran I. 4.3.2.4 Jika telah tersedia laporan hasil pengujian yang relevan dan sesuai dengan persyaratan, maka Lembaga Sertifikasi melakukan review terhadap laporan hasil pengujian tersebut. 4.3.2.5 Untuk produsen pakan ikan mandiri, jika belum tersedia laporan hasil pengujian yang relevan selama audit di unit produksi pakan ikan, Lembaga Sertifikasi dapat melakukan pengambilan sampel untuk pengujian yang relevan dan sesuai dengan persyaratan dan selanjutnya diuji di Laboratorium milik Lembaga Sertifikasi atau Laboratorium yang telah memiliki perjanjian alih daya dengan Lembaga Sertifikasi. 4.3.2.6 Jika berdasarkan hasil audit tahap 2 pada unit produksi pakan ikan, termasuk hasil pengujian tidak diperoleh bukti yang menjamin konsistensi proses pembuatan pakan ikan sesuai persyaratan SNI, maka pemohon harus diberi kesempatan untuk melakukan tindakan perbaikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebijakan Lembaga Sertifikasi. 4.4 Tinjauan (review) dan Keputusan 4.4.1 Tinjauan (review): 4.4.1.1 Tinjauan dilakukan untuk memastikan pemenuhan seluruh persyaratan sertifikasi dan kesesuaian keseluruhan rangkaian proses sertifikasi, pengelolaan dan pelaksanaan audit dan lainnya yang relevan. 4.4.2 Penetapan keputusan sertifikasi 4.4.2.1 Penetapan keputusan sertifikasi dilakukan berdasarkan hasil review. 5 dari 10

4.4.2.2 Penetapan keputusan harus dilakukan oleh satu atau sekelompok orang yang tidak terlibat dalam proses evaluasi. 4.4.2.3 Penetapan keputusan sertifikasi dapat dilakukan oleh satu atau sekelompok orang yang sama dengan yang melakukan review. 4.4.2.4 Rekomendasi untuk keputusan sertifikasi berdasarkan hasil review harus didokumentasikan. 4.4.2.5 Lembaga Sertifikasi harus memberitahu secara tertulis kepada Pemohon sertifikasi terkait alasan menunda atau tidak memberikan keputusan sertifikasi, dan harus mengidentifikasi alasan keputusan tersebut. Bila Pemohon sertifikasi menunjukan keinginan untuk melanjutkan proses sertifikasi, Lembaga Sertifikasi dapat memulai kembali dari proses audit tahap 2. Permohonan melanjutkan sertifikasi harus disampaikan oleh Pemohon secara tertulis selambatnya 1 (satu) bulan setelah keputusan. 4.5 Penerbitan sertifikat kesesuaian 4.5.1 Lembaga Sertifikasi menerbitkan sertifikat kesesuaian IndoGAP CPPIB sebagai acuan produsen pakan ikan telah memenuhi persyaratan. Sertifikat berlaku 4 (empat) tahun setelah diterbitkan. 4.5.2 Sertifikat kesesuaian terhadap persyaratan SNI diterbitkan sesuai ketentuan sebagai berikut: a) Sertifikat diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi setelah penetapan keputusan sertifikasi. b) Sertifikat kesesuaian IndoGAP diterbitkan dalam 2 (dua) bahasa yaitu Indonesia dan Inggris, paling sedikit harus memuat: 1) nomor sertifikat atau identifikasi unik lainnya; 2) nomor atau identifikasi lain dari skema sertifikasi; 3) nama dan alamat Lembaga Sertifikasi; 4) nama dan alamat Pemohon; 5) nama dan alamat lokasi unit produksi pakan ikan; 6) acuan ke perjanjian sertifikasi; 6 dari 10

7) pernyataan kesesuaian dengan persyaratan ruang lingkup peruntukan pakan ikan sesuai SNI acuan dan Lampiran II (daftar SNI pakan ikan) dokumen ini; 8) Logo KAN; 9) Logo IndoGAP sesuai ruang lingkup; 10) tanggal penerbitan sertifikat dan masa berlaku sertifikat, serta riwayat sertifikat; 11) tanda tangan yang mengikat secara hukum dari personel yang bertindak atas nama Lembaga Sertifikasi. 5 Pemeliharaan sertifikasi 5.1 Surveilans 5.1.1 Lembaga sertifikasi harus melaksanakan surveilans paling sedikit 1 (satu) kali dalam periode sertifikasi yang harus dilakukan pada bulan ke-20 sampai ke-26 setelah sertifikasi untuk produsen pakan mandiri; 5.1.2 Lembaga sertifikasi harus melaksanakan surveilans paling sedikit 2 (dua) kali dalam periode sertifikasi yang harus dilakukan paling lambat pada bulan ke-12 sampai ke-18 untuk surveilans pertama dan bulan ke-28 sampai ke-34 untuk surveilans kedua untuk produsen pakan industri. 5.2 Sertifikasi Ulang 5.2.1 Lembaga Sertifikasi harus mensyaratkan produsen pakan ikan untuk mengajukan permohonan sertifikasi ulang selambat-lambatnya pada bulan ke-42 setelah penetapan sertifikasi. 5.2.2 Bila tidak terdapat perubahan dari data-data yang disampaikan oleh produsen pakan ikan pada sertifikasi awal, Lembaga Sertifikasi dapat langsung melaksanakan audit tahap 2. 6 Audit Khusus Lembaga Sertifikasi dapat melaksanakan audit khusus dalam rangka audit perubahan lingkup maupun tindak lanjut (investigasi) atas informasi yang ada. 7 dari 10

7 Ketentuan Perluasan, Pengurangan, Pembekuan dan Pencabutan 7.1 Perluasan dan pengurangan lingkup sertifikasi 7.1.1 Selama periode sertifikasi produsen pakan ikan dapat mengajukan perubahan ruang lingkup sertifikasi. 7.1.2 Audit terhadap perubahan ruang lingkup sertifikasi dapat dilakukan terpisah maupun bersamaan dengan survailens. 7.2 Pembekuan sertifikasi 7.2.1 Lembaga Sertifikasi dapat membekukan sertifikasi, jika: a) produsen pakan ikan gagal memperbaiki ketidaksesuaian yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi pada saat surveilan atau audit khusus, b) atas permintaan produsen pakan ikan. 7.2.2 Lembaga Sertifikasi harus membatasi periode pembekuan maksimal 6 (enam) bulan. 7.3 Pencabutan Sertifikasi Lembaga Sertifikasi dapat melakukan pencabutan sertifikasi bila: a) unit produsen pakan ikan gagal memperbaiki ketidaksesuaian yang mengakibatkan pembekuan sertifikasi melebihi batas waktu yang ditentukan, b) atas permintaan produsen pakan ikan. 8 Keluhan dan Banding Lembaga Sertifikasi harus mengembangkan aturan penanganan keluhan dan banding dengan mempertimbangkan kompetensi dan imparsialitas pelaksana penanganan keluhan dan banding. 9 Informasi Publik Lembaga Sertifikasi harus mempublikasikan informasi publik sesuai persyaratan ISO/IEC 17065 termasuk informasi unit produksi pakan ikan yang disertifikasi, dibekukan dan dicabut. 8 dari 10

10 Pelaporan Sertifikasi Lembaga Sertifikasi harus menyampaikan perkembangan sertifikasi yang dilakukan secara berkala kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Komite Akreditasi Nasional. Pengaturan lebih lanjut mengenai periode dan tata cara penyampaian informasi diatur oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. 11 Kondisi Khusus Dalam hal ditemukan situasi yang tidak memungkinkan penerapan persyaratan tertentu dalam sertifikasi IndoGAP ini, maka akan ditetapkan kebijakan BSN dengan mempertimbangkan masukan dari KKP, KAN, dan para pemangku kepentingan lainnya. 12 Penggunaan Logo IndoGAP 12.1 Lembaga Sertifikasi harus memiliki aturan penggunaan logo IndoGAP yang mengacu pada peraturan terkait. 12.2 Penggunaan logo IndoGAP sesuai ruang lingkup yang disertifikasi. 12.3 Lembaga Sertifikasi harus memiliki perjanjian penggunaan logo IndoGAP dengan unit produksi pakan ikan yang disertifikasi. Perjanjian penggunaan logo IndoGAP berlaku sampai dengan masa berakhir sertifikat kesesuaian. 12.4 Lembaga sertifikasi harus mengendalikan penggunaan logo IndoGAP oleh unit produksi pakan ikan yang disertifikasi, dan melakukan pengecekan kesesuaian penggunaan logo pada setiap audit yang dilakukan. 12.5 Perjanjian persetujuan penggunaan tanda IndoGAP/SNI dicabut bila sertifikat kesesuaian yang dimiliki unit produksi pakan ikan sudah tidak berlaku dan/atau dicabut oleh Lembaga Sertifikasi karena unit produksi pakan ikan tidak memenuhi persyaratan IndoGAP dan/atau persyaratan di dalam skema ini. 9 dari 10

12.6 Logo IndoGAP yang digunakan mengacu pada peraturan terkait logo IndoGAP yang ditetapkan oleh Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. 12.7 Logo IndoGAP dapat digunakan oleh produsen pakan ikan pada pakan hasil produksi atau kemasannya, dokumen, surat dan publikasi lainnya. 10 dari 10