BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan melakukan berbagai jenis keterampilan berbahasa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

Penerapan Strategi 3M (Meniru, Mengolah, Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Poster

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

BAB I PENDAHULUAN. (Tarigan, 1994:4). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Alwasilah (2012:43)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Windy Tantriyani, 2013

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan agar siswa terampil menyimak, terampil berbicara, terampil

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alpiah, 2014 Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Berita

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Octantya Prameswari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ema Rosalita, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

2015 PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL (SAVI) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh : EKA ROHMAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengungkapkan ide, gagasan kepada orang lain, karena bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan bahasa yang dimilikinya. Setelah ditemukannya tulisan, manusia berkomunikasi dengan melakukan berbagai jenis keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi terdiri dari empat komponen, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 1994:1). Keempat keterampilan berbahasa tersebut digunakan untuk berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung, dan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung sebagaimana diungkapkan oleh Tarigan (1994:3), bahwa menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Meskipun keterampilan menulis dilakukan secara tidak langsung atau tidak bertatap muka dengan orang lain, tidak semua orang mampu menulis, apalagi gemar menulis (Alwasilah, 1994:79). Hal tersebut mengindikasikan rendahnya minat dan kemauan menulis masyarakat Indonesia. Sutarman (2009:179) menyebutkan bahwa faktor penyebabnya adalah tingkat Nur Apriyani, 2012 Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dalam Pembelajaran Menulis Foster (Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajarab 2011/2012 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 kompleksitas keterampilan menulis dan proses pembelajaran menulis di setiap jenjang pendidikan yang belum optimal. Pada kenyataannya, apa yang dikemukakan oleh Sutarman (2009:179) merupakan fakta yang benar-benar terjadi di lapangan. Hasil wawancara dengan seorang guru Bahasa Indonesia sebuah SMP Negeri di kota Bandung menjelaskan beberapa kelemahan dalam pembelajaran menulis yang dilakukan di kelas. Kelemahan pertama dalam pembelajaran menulis yang disebabkan oleh kompleksitas keterampilan menulis adalah siswa kesulitan dalam menuangkan gagasan yang ada dalam benaknya menjadi sebuah tulisan. Kelemahan lainnya dalam pembelajaran menulis yang disebabkan oleh proses pembelajaran menulis di setiap jenjang pendidikan yang belum optimal adalah perlunya inovasi metode dalam pembelajaran menulis poster karena metode yang digunakan adalah metode penugasan yang peneliti anggap masih bersifat monoton dan konvensional. Kelemahan ketiga yang juga disebabkan oleh proses pembelajaran menulis di setiap jenjang pendidikan yang belum optimal adalah latar belakang siswa dalam hasil pembelajaran sebelumnya yang ditandai dengan tingkat kemahiran siswa dalam menulis. Menulis poster merupakan salah satu materi pembelajaran menulis di tingkat SMP yang dalam proses pembelajarannya diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran yang tidak hanya melibatkan penuangan gagasan di selembar kertas, namun poster yang dibuat, diharapkan dapat berfungsi untuk mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan sebagaimana diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai (2009:54) bahwa:

3 Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Jadi, ketika proses pembelajaran menulis poster terhambat oleh berbagai kelemahan dalam pembelajaran menulis, terutama ketika siswa kesulitan dalam menuangkan gagasan yang ada dalam benaknya menjadi sebuah tulisan dan perlunya inovasi metode baru dalam pembelajaran menulis dapat diatasi melalui penguasaan keterampilan berbahasa, yaitu menulis yang memang memerlukan praktek dan banyak latihan (Tarigan, 1994:3) dan inovasi metode dalam pembelajaran agar siswa tidak jenuh dan hasil pembelajaran pun lebih optimal. Inovasi metode dalam sebuah pembelajaran, terutama pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sangatlah diperlukan karena metode pembelajaran sebagai salah satu komponen pembelajaran dapat menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, menentukan metode merupakan sesuatu yang penting dalam proses pembelajaran walaupun sebenarnya dalam proses pembelajaran yang ada hanyalah metode yang cocok (tepat) sebagaimana diungkapkan Sastromiharjo (2009:9): Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak ada istilah metode yang baik atau metode yang jelek. Yang ada adalah metode yang cocok (tepat). Untuk itu perlu dipersiapkan seperangkat metode yang menarik, atraktif, normatif, taktis, andal dan praktis. Metode yang tepat dan tidak selalu berupa metode yang monoton/konvensional akan membawa keberhasilan dalam pembelajaran menulis poster dan hasilnya akan bermanfaat bagi siswa sebagaimana diungkapkan oleh Darningwati (2008:61) bahwa:

4 Pembelajaran menulis poster dan slogan melatih kemampuan siswa menulis pesan kreatif dan memadukannya dengan seni menggambar. Proses belajar mengajar ini akan lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa bila ditunjang dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat oleh guru. Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia di sebuah SMP Negeri di kota Bandung dapat menjelaskan bahwa manfaat dari keberhasilan pembelajaran menulis poster akan dirasakan ketika siswa berkecimpung dalam masyarakat dan menggeluti dunia desain grafis dan periklanan. Dalam wawancara tersebut, guru tersebut mengungkapkan pula bahwa siswa perlu mempelajari cara membuat poster yang baik dan berkualitas sesuai dengan fungsi dan tujuan pembuatan poster. Dengan demikian, untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran menulis poster, sebaiknya kita tidak salah langkah dalam memilih metode pembelajaran. Maka, dalam penerapannya terhadap Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster dan Kompetensi Dasar : Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif alangkah baiknya apabila kita tidak lagi menggunakan metode lama yang mengakibatkan proses pembelajaran berlangsung kaku dan monoton. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebuah metode pembelajaran yang menawarkan teknik pembelajaran yang baru dan berbeda agar pembelajaran tidak lagi berlangsung secara kaku dan monoton. Metode ini sangatlah sesuai dengan pola pendekatan PAIKEM (Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan cocok digunakan dalam pembelajaran menulis poster. Pembelajaran menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan

5 suatu proses pembelajaran di mana siswa belajar secara aktif untuk membuat suatu penyelidikan mengenai suatu permasalahan dan dengan itu mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Metode ini sangat membantu dalam pembelajaran menulis poster karena dalam penerapannya, siswa diajak memahami masalah dan terjun langsung melihat akar permasalahan, serta belajar memecahkannya sehingga akan lebih mengerti mengenai garis besar permasalahan untuk kemudian dituangkan dalam suatu tulisan dan gambar berupa poster yang atraktif, menarik, dan berhasil menyampaikan pesan yang ada di dalamnya dengan memperhatikan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dipilih sebagai metode pembelajaran menulis poster dalam penelitian ini karena menurut sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis poster di tingkat SMP. Di samping berbagai hal tersebut, terdapat pula beberapa penelitian yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian pertama dilakukan oleh Asih dengan judul Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Poster dengan Menggunakan Media Domino (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 45 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Hasil penelitiannya membuktikan peningkatan hasil pembelajaran pada setiap siklusnya, antara lain pada siklus I nilai rata-rata menulis poster siswa sebesar 58, pada siklus II nilai rata-rata menulis poster siswa meningkat menjadi 75, dan pada siklus III nilai rata-rata menulis poster siswa terus meningkat menjadi 80. Penelitian kedua dilakukan oleh Masipuroh dengan judul Penggunaan Media Tayangan Iklan Layanan

6 Masyarakat (Public Service Advertising) dalam Pembelajaran Menulis Poster (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011) dan hasil penelitiannya, yaitu pada kelas eskperimen nilai rata-rata tes awal diketahui sebesar 53,57 lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata tes akhir sebesar 78,33 dan pada kelas pembanding nilai rata-rata tes awal sebesar 54,70 dan saat tes akhir sebesar 69,27. Selain kedua penelitian tersebut, terdapat penelitian lain yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan metode Pembelajaran Berbasis Masalah dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pembelajaran menulis. Hal ini dibuktikan dengan penerapan metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis cerpen yang dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dan membantu siswa untuk mengungkapkan gagasan dalam pembelajaran menulis dan dengan ini peneliti berharap dengan diterapkannya metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis poster dapat mengatasi salah satu masalah dalam pembelajaran menulis, yaitu kesulitan siswa dalam menuangkan gagasan yang ada di benak mereka. Penelitian tersebut dilakukan oleh Saepul dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa Melalui Strategi Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning) (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2008/2009) dengan hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu pada siklus I nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 58,5 dan pada siklus II nilai rata-rata kemampuan siswa sebesar 76,6. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya persentase

7 hasil jawaban angket yang menunjukkan bahwa sebanyak 100% siswa menyatakan bahwa metode Pembelajaran Berbasis Masalah berhasil membuat mereka menjadi terampil dalam menulis cerita pendek dan sebanyak 93% siswa juga menyatakan bahwa dengan adanya metode Pembelajaran Berbasis Masalah dapat membantu mereka untuk mengungkapkan ide dalam penulisan cerpen. Berbagai latar belakang tersebut memotivasi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Pembelajaran Menulis Poster (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis poster. Permasalahan itu dapat dipaparkan sebagai berikut. 1. Kelemahan siswa dalam pembelajaran menulis, yaitu kesulitan siswa dalam menuangkan gagasan yang ada di benak mereka menjadi sebuah tulisan. 2. Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia masih bersifat monoton dan konvensional. 3. Menulis poster yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi siswa, hal ini dirasakan ketika siswa berkecimpung di masyarakat dan menggeluti dunia desain grafis dan periklanan.

8 Setelah dilakukan identifikasi masalah, selanjutnya dilakukan perumusan masalah yang dapat dirinci sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan menulis poster siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung sebelum diberikan metode Pembelajaran Berbasis Masalah? 2. Bagaimana kemampuan menulis poster siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung setelah diberikan metode Pembelajaran Berbasis Masalah? 3. Apakah terdapat perbedaan yang siginifikan antara kemampuan menulis poster siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Bandung sebelum dan sesudah diberikan metode Pembelajaran Berbasis Masalah? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran tentang hal-hal sebagai berikut. 1. Kemampuan siswa dalam menulis poster sebelum menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah. 2. Kemampuan siswa dalam menulis poster setelah menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah. 3. Perbedaan yang cukup signifikan antara kemampuan menulis poster siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah.

9 D. Manfaat/Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Dari segi teori, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan mengenai penerapan metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran menulis poster. 2. Sebagai seorang calon guru, peneliti dapat lebih memahami berbagai masalah dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi baru bagi guru mengenai sebuah metode yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran menulis poster. 4. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis poster. E. Struktur Organisasi Adapun sistematika penulisan dari laporan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi yang didapat setelah diadakannya penelitian serta struktur organisasi dari laporan penelitian. Bab II membahas mengenai berbagai landasan teori dari penelitian ini, kerangka pemikiran, serta rumusan hipotesis dari penelitian.

10 Bab III membahas mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan, serta gambaran analisis data yang diperoleh. Bab IV akan lebih fokus dalam mengungkapkan analisis serta pembahasan data secara lebih spesifik. Bab V akan membahas mengenai simpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti mengenai penelitian yang telah dilakukan. Di sini peneliti memberikan masukan untuk pembelajaran menulis poster yang baik berdasarkan pengalaman selama melakukan penelitian. Dalam suatu laporan penelitian dapat dipastikan terdapat sumber rujukan mengenai landasan teori dan berbagai sumber yang dijadikan pijakan/pedoman dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, laporan penelitian ini dilengkapi pula dengan daftar pustaka agar tetap terarah dan dapat digunakan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Lampiran dalam akhir penelitian ini berisi tentang instrumen, surat izin, lembar validasi, surat keputusan dan berbagai data yang diambil dalam proses penelitian yang menjadi bukti telah dilangsungkannya proses penelitian.