DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 48

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Hipertensi merupakan salah satu kondisi kronis yang sering terjadi di

4.10 Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Manajemen Data Analiasis Data BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

ABSTRAK PENGARUH DAN HUBUNGAN ANTARA BMI (BODY MASS INDEX) DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DAN KADAR GLUKOSA DARAH 2 JAM POST PRANDIAL

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TB PARU DI RSI BANDUNG DENGAN DOTS DAN RS

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

ABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari 90 mmhg (World Health Organization, 2013). Penyakit ini sering

ABSTRAK KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

ABSTRAK PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI PRIMER TERHADAP HIPERTENSI

PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh pembuluh dimana akan membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah

A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR.

ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

Kata kunci: diabetes melitus, diabetic kidney disease, end stage renal disease

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR

HUBUNGAN HIPERTENSI DERAJAT 1 DAN 2 PADA OBESITAS TERHADAP KOMPLIKASI ORGAN TARGET DI RSUP DR KARIADI SEMARANG


PERBANDINGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN TEKANAN DARAH ANTARA PENGGUNAAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DAN APLIKASI DIGITAL PILLBOX REMINDER

PREVALENSI RETINOPATI DIABETIKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

KARAKTERISTIK PENDERITA RETINOPATI HIPERTENSI YANG DATANG BEROBAT KE POLIKLINIK MATA RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2012-MEI 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, karena dalam jangka panjang peningkatan tekanan darah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

Hubungan Usia Penyandang Diabetes Melitus Tipe 2 dan Disfungsi Ereksi

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

ABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.

DAFTAR ISI RINGKASAN... SUMMARY... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PENDERITA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BEBERAPA FAKTOR RISIKO PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUD W.Z. YOHANNES KUPANG PERIODE LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. PENGARUH LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH

Susanty Wahyu Nanurlaili, I Wayan Sudhana Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Udayana, Denpasar, Bali.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYAKIT KUSTA DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

ABSTRAK. Gea Nathali Halim, 2017, Pembimbing 1: Penny Setyawati M, Dr, SpPK, MKes Pembimbing 2: Yenni Limyati, Dr, SSn,SpKFR,MKes

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

GAMBARAN BERAT JENIS DAN GLUKOSA PADA URIN PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE SEPTEMBER NOVEMBER 2014

Mengetahui Hipertensi secara Umum


PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA DI PUSKESMAS JAGASATRU CIREBON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LAMA KAMBUH PASIEN HIPERTENSI DENGAN SENSOR TIPE III MENGGUNAKAN REGRESI COX KEGAGALAN PROPORSIONAL

ABSTRAK HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN DERAJAT PROTEINURIA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KOMPLIKASI NEFROPATI DIABETIK DI RSUP SANGLAH

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK MIGRAIN DI RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN (RSUP) DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2010 JUNI 2012

HUBUNGAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN PENATALAKSANAAN DIET DM TIPE 2 DI PAGUYUBAN PUSKESMAS III DENPASAR UTARA

HIPERTENSI SKRIPSI. Persyaratan. Diajukan Oleh J

BAB 1 PENDAHULUAN. nefrologi dengan angka kejadian yang cukup tinggi, etiologi luas, dan sering diawali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii PENETAPAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi RINGKASAN... vii SUMMARY... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR SINGKATAN... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah... 6 2.1.1 Hipertensi... 7 2.2 Faktor Risiko Potensial Hipertensi... 9 2.2.1 Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi... 9 2.2.2 Faktor Risiko Potensial yang Tidak Dapat Dimodifikasi... 11 2.3 Penyakit Cardiovascular-metabolic... 13 2.3.1 Penyakit Jantung Hipertensi... 13 2.3.2 Penyakit Ginjal Kronik... 16 2.3.3 Penyakit Diabetes mellitus... 17 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir... 19 3.2 Kerangka Konsep... 20 3.3 Hipotesis... 21 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian... 22 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 22 4.3 Ruang Lingkup Penelitian... 22 4.4 Penentuan Sumber Data... 22 4.5 Kriteria Inklusi... 23 4.6 Kriteria Eksklusi... 23 4.7 Subjek yang Benar-Benar Diteliti... 23 4.8 Perhitungan Besar Sampel... 23 4.9 Teknik Pengambilan Sampel... 23 4.10 Variabel Penelitian... 24 x

4.11 Definisi Operasional Variabel Penelitian...24 4.12 Instrumen Penelitian... 28 4.13 Prosedur Pengumpulan Data... 28 4.14 Analisis Data... 30 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Penelitian... 31 5.2 Prevalensi Kejadian Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah... 32 5.3 Hubungan Faktor Risiko Potensial dengan Hipertensi... 32 5.3.1Hubungan Antara Umur dengan Hipertensi... 32 5.3.2Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Hipertensi... 34 5.3.3Hubungan Antara Merokok dengan Hipertensi... 35 5.3.4Hubungan Antara Obesitas dengan Hipertensi... 36 5.3.5Hubungan Antara Riwayat Keluarga dengan Hipertensi... 38 5.4 Hubungan Antara Hipertensi dengan Penyakit Cardiovascular-metabolic...... 39 5.4.1Hubungan Antara Hipertensi dengan Diabetes mellitus... 39 5.4.2Hubungan Antara Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis... 40 5.4.3Hubungan Antara Hipertensi dengan Penyakit Jantung Hipertensi... 41 5.5 Keterbatasan Penelitian... 42 BAB VI SIMPULAN SARAN 6.1 Simpulan... 43 6.2 Saran... 43 6.2.1 Bagi Masyarakat Umum... 43 6.2.2 Bagi Penelitian Selanjutnya... 43 6.2.3 Bagi Instansi dan Institusi Kesehatan... 43 DAFTAR PUSTAKA... 45 LAMPIRAN..... 48 xi

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA BEBERAPA FAKTOR RISIKO POTENSIAL DENGAN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR BALI Tekanan darah adalah faktor penting dalam menjaga keseimbangan homeostatis dalam tubuh manusia. Bila tekanan darah mengalami kenaikan melampaui batas normalnya disebut juga dengan Hipertensi. Hipertensi sendiri merupakan suatu manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik system kardiovaskular yang mana patofisiologinya adalah multi faktor yaitu umur, jenis kelamin, obesitas, riwayat keluarga serta beberapa penyakit cardiovascular-metabolic yang sering muncul bersamaan dengan hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko potensial dengan hipertensi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan rancangan penelitian observasional desain potong lintang analitik melalui pendekatan pengambilan secara sewaktu sesaat, dianalis menggunakan uji chi-square dengan p <0.005 untuk signifikansi. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari data primer yaitu dengan melakukan pengukuran tekanan darah serta wawancara dengan pasien dan data sekunder yaitu melihat rekam medis pasien. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan proporsi hipertensi pada poliklinik penyakit dalam sebesar 52%. Selain itu didapatkan adanya hubungan kejadian hipertensi signifikan dengan umur (p=0.001), obesitas (p=0.001), merokok (p=0.000), riwayat keluarga(p=0.000) dan tidak adanya hubungan antara jenis kelamin (p=0.255) dengan kejadian hipertensi. Selain itu didapatkan hubungan antara hipertensi dengan penyakit Diabetes mellitus (p=0.004), penyakit jantung hipertensi (p=0.020) dan penyakit ginjal kronis (p=0.001). Kata kunci :Faktor risiko, hipertensi, RSUP Sanglah. vi

ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN POTENTIAL RISK FACTOR AND HYPERTENSION IN SANGLAH HOSPITAL DENPASAR BALI Blood pressure is an important factor to maintain the homeostatic balance in the human body. If the level of blood pressure is increased above it s normal limit, it will result on hypertension. Hypertension itself is a manifestation of a disturbance in the homeostatic balance of the cardiovascular system. The pathophysiology is multi factoral, which ranges from age, gender, obesity, family history along with several cardiovascular-metabolicdisease which often accompany hypertension.the goal for this research is to find the relation between the potential risk factor and hypertension of the policlinic patient in Sanglah hospital. This research is an observational research using the analytical cross-sectional study. Data were analyzed using chi-square test with p value <0.005 for significance. This research is done by collecting data primarily via blood pressure measurement and direct interview with the patient, secondarily via patient s medical record. According to the research result, it was found that the proportion of hypertension within the internal medicine polyclinic is at 52%. It was also found that there is a significant relation between ages (p=0.001), obesity(p=0.001), smoking (p=0.000), family history(p=0.000) and hypertension, also it was found that gender has no relation with hypertension (p=0.255). Hypertension also has relationship with Diabetes mellitus (p=0.004), hypertensive heart disease (p=0.020) and chronic kidney disease (p=0.001). Keywords: hypertension, risk factors, Sanglah Hospital. vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita hipertensi prevalensinya terus naik dari tahun ke tahun hal tersebut dikarenakan oleh meningkatnya usia harapan hidup atau populasi usia lanjut (Anonim, 2007). Di dunia, estimasi prevalensi dari hipertensi bisa sebanyak satu miliar jiwa, dan kira-kira tujuh miliar kematian di dunia mungkin disebabkan oleh hipertensi (World Health Report, 2002). Hipertensi hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang sangat perlu diketahui oleh masyarakat umum, karena selain akibat jangka panjang yang ditimbulkan, komplikasi dari penyakit ini juga banyak. Di Indonesia sendiri, Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 adalah sebesar 31,7%. Menurut provinsi yang berada di Indonesia, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Barat (20,1%). Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%). Penurunan ini bisa terjadi berbagai macam faktor, seperti alat pengukur tensi yang berbeda, masyarakat yang sudah mulai sadar akan bahaya penyakit hipertensi. Walaupun begitu angka prevalensi hipertensi di Indonesia masih terbilang tinggi. Hipertensi sendiri merupakan suatu manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular yang mana patofisiologinya adalah multi faktor. Terdapat beberapa macam definisi serta klasifikasi dari Hipertensi. Menurut World Health Organization- International Society of Hypertension dan 1

European Society of Hypertension- European Society of Cardiology, tekanan darah di atas atau sama dengan 140/90 mmhg disebut sebagai hipertensi. Telah lama diketahui bahwa tekanan darah sendiri banyak dipengaruhi oleh hal-hal spontan yang terjadi dalam 24 jam (Parati G dkk, 2012), bukan hanya karena perubahan siang dan malam, namun juga berpengaruh pada perbedaan antara jam, menit, detik, bahkan juga dalam waktu yang cukup lama seperti perubahan cuaca serta musim (Sega R dkk, 1998). Selain itu ada sebuah tren dimana tekanan darah sistolik bisa meningkat tiap tahunnya serta diikuti dengan perubahan tekanan darah diastolik seiring dengan bertambahnya usia. (Wolf-Maier K dkk, 2003). Secara etiologi, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, atau biasa disebut sebagai hipertensi idiopatik. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebab spesifiknya telah diketahui. Angka dari penderita hipertensi primer jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penderita hipertensi sekunder. Fase awal pada hipertensi seringkali tidak menimbulkan symptom apapun, sehingga banyak penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi, oleh karena itu hipertensi disebut sebagai the silent killer. Gejala pada hipertensi biasanya tidak memiliki suatu keluhan khusus dan penderita biasanya tidak mengetahui dirinya menderita hipertensi. Penderita hipertensi datang berobat ke dokter dikarenakan oleh keluhan-keluhan yang disebabkan oleh kenaikan tekanan darah itu sendiri yang mengganggu aktivitas. Keluhan tersebut seperti sakit kepala, terutama pada waktu bangun tidur kemudian menghilang sendiri setelah beberapa jam, kemerahan pada wajah, cepat capek, lesu, impotensi, gejala-gejala yang mungkin timbul karena 2

adanya kelainan pembuluh darah antara lain : mimisan, kencing darah (hematuria), penglihatan terganggu karena gangguan retina, nyeri dada (angina pectoris), lemah dan lesu yang sering karena adanya gangguan iskemia pada pembuluh darah otak (Karyadi, 2002). Komplikasi dari hipertensi sangat beragam, mulai dari penyakit pada ginjal bahkan jantung yang bisa menyebabkan kematian. Mengetahui faktor risiko dari hipertensi merupakan langkah yang baik dalam mencegah berbagai komplikasinya. Faktor risiko dapat dibagi menjadi dua, yang pertama adalah faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain adalah obesitas, serta penggunaan rokok dan sebagainya. Kedua adalah faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti jenis kelamin, umur serta riwayat keluarga. Terdapat pula beberapa penyakit penyerta yang biasanya muncul bersamaan dengan adanya hipertensi seperti penyakit jantung hipertensi, ginjal kronik dan juga diabetes yang dalam beberapa penilitian dinyatakan memiliki hubungan kuat dengan timbulnya hipertensi. Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara faktor risiko potensial dengan hipertensi maka penulis merasa perlu dilakukan penelitian analitik tersebut pada pasien poliklinik penyakit dalam di Rumah Sakit Sanglah, Bali. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana prevalensi pasien dengan hipertensi pada poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah? 1.2.2 Apakah ada hubungan antara faktor risiko potensial hipertensi dengan hipertensi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah? 3

1.2.3 Apakah ada hubungan antara hipertensi dengan penyakit cardiovascularmetabolic: penyakit jantung hipertensi, ginjal kronik dan diabetes melitus pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko potensial dengan hipertensi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui hubungan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti umur, jenis kelamin dan riwayat keluarga dengan hipertensi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah. 2. Untuk mengetahui hubungan faktor risiko potensial yang dapat dimodifikasi seperti obesitas dan penggunaan rokok dengan hipertensi pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah. 3. Untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan penyakit cardiovascular-metabolic seperti penyakit jantung hipertensi, ginjal kronik dan diabetes mellitus pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Sanglah. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran dan landasan penelitian-penelitian selanjutnya dalam meneliti hubungan antara faktor risiko potensial dengan hipertensi. 4

1.4.2 Manfaat Praktis Apabila dari penelitian ditemukan terdapat hubungan faktor risiko potensial dengan hipertensi, maka dapat dijadikan pertimbangan dalam tindakan pencegahan, diagnosis dan intervensi lebih awal sehingga dapat mencegah target organ damage. 5