Penanganan Kasus Erectile Disfunction dari Sudut Pandang Neuropsikiatri

dokumen-dokumen yang mirip
Tentang Penyakit SIPILIS dan IMPOTEN...!!! Posted by AaZ - 12 Aug :26

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

STRATEGI COPING UNTUK MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN PADA WANITA YANG SUAMINYA MENGALAMI DISFUNGSI SEKSUAL

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DAN SEKSUALITAS PADA LANSIA

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

Mitos dan Fakta Kolesterol

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Reproduksi

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

MENGAPA ISTRI MASIH BELUM HAMIL??

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di seluruh negara-negara industri stroke merupakan. problem kesehatan besar. Penyakit ini masih merupakan

Pilose Antler Capsule, Tingkatkan Fungsi Seksual

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

3 KUESIONER PENELITIAN

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), sampai dengan tahun 2008, PJK masih

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. (Maryam, 2008). Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah memasuki usia lanjut

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

Studi Komunikasi dan Konseling Tatalaksana Terapi Ejakulasi Dini

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini di seluruh dunia jumlah lansia di perkirakan lebih dari 629 juta jiwa

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. tidak selalu diidentikkan semata-mata untuk menghasilkan keturunan (prokreasi),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

pusing, dan kelelahan). Pada kasus PAH, tadalafil merelaksasi pembuluh darah di paru-paru untuk memungkinkan darah mengalir lebih mudah (MedlinePlus,

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Menurut Basha (2009) hipertensi adalah satu keadaan dimana seseorang

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. disabilitas atau disertai peningkatan resiko kematian yang. kebebasan (American Psychiatric Association, 1994).

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. namun demikian ternyata tidak semua pasangan dapat mengalami. Hubungan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

Keistimewaan metode barier ini adalah: Mencegah infertilitas, kanker servix dan PMS Meningkatkan partisipasi pria dalam kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dan dunia. World Health Organization (WHO) memperkirakan 30%

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses penuaan merupakan rangkaian proses yang terjadi secara alami

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

LEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE

BAB I PENDAHULUAN. Penyekat beta merupakan salah satu terapi medikamentosa pada pasien

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ilmu kimia kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

216 Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 2, Nomor 3, Desember 2015, hlm

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

Menghilangkan Kecemasan Berlebihan Itu Mudah.. Begini Caranya..

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

I. PENDAHULUAN. wilayah pesisir yang sangat ter-marginal-kan, kesulitan mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Disusun Oleh : SARI INDAH ASTUTI F

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Transkripsi:

Penanganan Kasus Erectile Disfunction dari Sudut Pandang Neuropsikiatri Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) Seksi Psikoseksual & Marital PDSKJI

GANGGUAN APAKAH INI?

Disfungsi Ereksi (DE) sering kali disalahpersepsikan oleh pria sebagai fenomena dari proses penuaan / aging, dimana untuk pria dengan usia > 60 th dianggap hal yang wajar apabila mengalami gangguan fungsi seksualnya. Padahal sebenarnya disfungsi ereksi pada pria usia > 40 th bisa jadi merupakan tanda / indikator adanya penyakit lain pada tubuh seperti diabetes ataupun penyakit kardiovaskular. Disfungsi Ereksi (DE) sendiri adalah ketidakmampuan seorang pria yang menetap untuk mencapai dan atau mempertahankan ereksi untuk sanggama yang memuaskan baik bagi dirinya atau pun pasangannya.

Pengertian Disfungsi Ereksi Gagalnya seorang pria untuk memulai dan juga mempertahankan ereksi hingga batasan waktu tertentu Kekecewaan akan mendera istri dan rasa tidak percaya diri dialami suami, sehingga akhirnya muncul ketakutan dan keraguan untuk memulai berhubungan intim lagi dengan pasangan Dikenal dengan istilah lemah syahwat/ impotensi

Penyebab Disfungsi Ereksi Otak seorang pria akan mengirim sinyal kepada saraf di penis ketika dirinya mengalami ketertarikan secara seksual atau ketika libidonya naik Kemudian aliran darah akan meningkatkan ke penis sehingga CCP menjadi membesar dan mengeras Jika sistem saraf, aliran darah, kadar hormon atau tingkat libido seseorang terganggu maka otak sulit memicu ereksi, maka itulah yang dinamakan impotensi atau disfungsi ereksi

Penyebab Disfungsi Ereksi Faktor psikologis penyebab impotensi bisa meliputi kecemasan, stres, depresi, atau masalah di dalam hubungan Jika penyebab dasar bersifat psikologis, biasanya ereksi masih bisa terjadi pada waktu tertentu. Misalnya ereksi terjadi saat pria melakukan masturbasi atau pada saat bangun tidur. Namun pada saat berhadapan dengan pasangannya, pria tersebut tidak mampu ereksi

Penyebab Disfungsi Ereksi Ada kelainan pada pembuluh darah Kelainan pada penis Kelainan sistem saraf dan permasalahan psikis yang berpengaruh pada gairah seksual yang menghilang

Penyebab Disfungsi Ereksi Faktor fisik: mengkonsumsi minuman beralkohol, pembedahan prostat atau rektum, penyakit tulang belakang, stroke, sklerosis multipel, diabetes melitus, cedera, ketidakseimbangan hormon tiroid, penyakit parkinson, sindrom cushing, hipertensi, kadar kolestrol tinggi, aterosklerosis/penyumbatan pembuluh darah, obesitas, penyakit Peyronie/pertumbuhan jaringan parut di penis

Penyebab Disfungsi Ereksi Selain faktor psikologis dan fisik, impotensi juga bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan seperti: Antidepresan dan Antipsikotik Antagonis H2 Antihistamin Sitotoksik Antiandrogen Antikonvulsan Steroid jangka panjang Asam fibrat beta-blocker Diuretik

Diagnosis Disfungsi Ereksi Dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan fisik dan psikologis pasien. Jika impotensi diduga disebabkan oleh masalah psikologis, dokter akan merujuk pasien kepada psikiater. Namun jika impotensi diduga disebabkan oleh masalah fisik, maka tes lebih lanjut akan dianjurkan. Tes ini bisa berupa pemeriksaan urin dan tes darah. Pemeriksaan fisik biasanya dilakukan pada daerah kulit, perubahan suara, perubahan rambut, ukuran penis dan testis

Diagnosis Disfungsi Ereksi Pengukuran tekanan darah di daerah tungkai akan dilakukan untuk mengetahui kelainan di arteri di selangkangan dan panggul jika diperlukan. Tes penunjang lainnya adalah USG penis, pemeriksaan kadar TSH, pengecekan kadar gula darah untuk memastikan adanya penyakit diabetes dan pemeriksaan darah secara lengkap

Gejala Disfungsi Ereksi Impotensi atau disfungsi ereksi terkadang disalahartikan sebagai ejakulasi dini, padahal kedua kondisi ini berbeda Ejakulasi dini merupakan kondisi yang dialami pria, yaitu ketika proses berhubungan seksual sejak dari ereksi, orgasme, hingga ejakulasi berjalan dengan sangat cepat Sedangkan impotensi merupakan kondisi ketika pria yang mengalaminya kesulitan memulai dan mempertahankan ereksi

Gejala Disfungsi Ereksi Konsulkan kepada dokter ahlinya jika impotensi telah menjadi sebuah masalah bagi Anda dan pasangan Selain itu, sebaiknya temui dokter keluarga Anda jika Anda telah mengalami impotensi selama beberapa minggu. Dikhawatirkan impotensi tersebut merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, misalnya seperti diabetes atau penyakit jantung Jika gejala impotensi bersifat tidak konsisten atau dengan kata lain kadang timbul dan kadang baik-baik saja, kemungkinan besar penyebabnya bersifat psikologis

Pengobatan Disfungsi Ereksi Pengobatan akan tergantung etiologi Bisa antidepresan, psikoterapi, seks terapi Ada beberapa macam obat yang dapat digunakan, salah satunya adalah Tadalafil. Obat ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis secara sementara dan membantu terjadinya ereksi

Pengobatan Disfungsi Ereksi Sildenafil, tadalafil (Cialis), vardenafil. Ketiga obat ini efektif dalam meningkatkan aliran darah ke penis secara sementara. Obat-obatan ini hanya boleh dikonsumsi satu tablet dalam kurun satu hari dan biasanya 30 menit hingga satu jam sebelum melakukan hubungan seksual. Contoh efek samping penggunaan obat-obat ini bisa berupa gangguan pencernaan, nyeri punggung, mual, muntah, dan sakit kepala. Tadalafil once daily 5mg membantu memperbaiki remodelling CV Injeksi hormon testosteron (DEPO) Suppositoria prostaglandin. Obat ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam saluran uretra melalui ujung lubang penis guna menimbulkan ereksi.

Pengobatan Disfungsi Ereksi Pompa vakum. Alat ini berfungsi menarik darah ke dalam penis sehingga terjadi ereksi. Ereksi kemudian dipertahankan dengan cara memasangkan sebuah cincin karet pada pangkal penis. Namun cincin ini harus dilepas setelah 30 menit untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan penis serta memulihkan sirkulasi. Pompa vakum cukup efektif dalam membantu pengidap impotensi. Dilaporkan bahwa sembilan puluh persen pengguna alat ini mampu melakukan hubungan seks. Operasi. Operasi atau bedah biasanya dilakukan jika impotensi akibat terhalangnya suplai aliran darah ke penis tidak dapat ditangani oleh obatobatan atau pun alat lainnya. Selain itu, operasi juga biasanya diperuntukkan bagi pria yang mengalami impotensi akibat masalah anatomi pada penisnya dan akibat cidera serius pada bagian panggulnya.

Pengobatan Disfungsi Ereksi Bersamaan dengan itu perlu pendekatan psikologis untuk halhal yang dikarenakan faktor psikis, maka diperlukan juga pendekatan terapi lainnya seperti misalnya Psikoterapi, seks terapi, marital terapi, dll Biasanya penderita disfungsi seksual pada pria maupun wanita akan berdampak pada proses psikologisnya sehingga perlu pendampingan psikiater yang memberikan layanan psikoseksual.

Pengobatan Disfungsi Ereksi Teknik Sensate Fokus pada seks terapi: 1. Tahapan pertama. Dengan mencumbu pasangan tanpa menyetuh areal kemaluan. Konsentrasinya adalah untuk memberikan kesenangan pada setiap pasangan 2. Tahapan kedua. Pasangan bisa saling menyentuh areal kemaluan, untuk pria bisa menyentuh bagian sensitif wanita yaitu di daerah klitorisnya. Proses ini dilakukan secara perlahan dan belum menuju pada penetrasi 3. Tahapan ketiga. Tahapan terakhir ini adalah puncak dari aktivitas seksual, penetrasi sudah bisa dilakukan dengan semaksimal mungkin. Agar setiap pasangan bisa mencapai orgasme atau kepuasan seksual

8 Mitos tentang Ereksi Pria sering kali menerima informasi yang salah tentang disfungsi ereksi atau DE dan secara sembunyisembunyi mencari penyebab dan upaya penyembuhannya. Memahami fakta soal DE adalah faktor penting guna menghilangkan hambatan untuk mencari kesembuhan. Dalam sebuah survei bertajuk Asia Pacific Sexual Health and Overall Wellness (APSHOW), ada sejumlah mitos tentang DE yang masih dipercaya sebagian kaum adam. Padahal, mitos ini tidaklah benar. Berikut mitos-mitos tersebut. 1. Sulit ereksi adalah hilangnya ketertarikan seks atau mandul. Faktanya, sebagian pria dengan kesulitan ereksi masih memiliki gairah dan keinginan untuk mendapat orgasme dan mengalami ejakulasi cairan semen. Kesulitan ereksi terkait dengan kemampuan membuat atau mempertahankan ereksi dan tidak berarti kehilangan keinginan dalam melakukan hubungan seksual. 2. Pria selalu ingin dan siap untuk melakukan hubungan seks. Faktanya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Dalam kehidupan nyata, kelelahan fisik atau berpikir keras mengenai pekerjaan dan keluarga bisa memengaruhi gairah pria dan kegiatan seksualnya. Berada dalam kerangka pikir yang tepat adalah penting dalam stimulasi respons seksual pada pria.

8 Mitos tentang Ereksi 3. Disfungsi ereksi hanya memengaruhi pria. Fakta ini tidak sepenuhnya benar karena wanita juga terkait dengan masalah tersebut. Itu karena wanita juga dapat merasakan dampaknya. Kecenderungan untuk menghindari kontak seksual sering kali menyebabkan pasangan merasa tidak dicintai lagi, tidak diinginkan, dan tidak menarik lagi. Kegagalan dalam mengomunikasikan atau mengetahui permasalahan bisa mengakibatkan depresi dan kecemasan. 4. "Pria sejati" tak mungkin sulit ereksi. Kenyataannya, pada suatu waktu, banyak pria kesulitan mengalami ereksi dan mempertahankannya. Hal ini seiring pertambahan usia, perilaku budaya, dan kebiasaan serta keyakinan. Sesekali mengalami poblem mencapai ereksi atau mempertahankannya bukanlah masalah. Namun jika persoalan berlanjut, maka hal itu akan memengaruhi kehidupan pribadi. 5. Mitos: mencari pertolongan untuk problem sulit ereksi meliputi tes yang memalukan dan tak nyaman. Padahal, hal itu tidak demikian. Masalah tersebut ada baiknya didiskusikan agar mendapat solusi yang terbaik. Beberapa pria menemui kesulitan untuk berdiskusi tentang persoalan yang dihadapi, terutama permasalahan yang terkait kesehatan seksual. Kesulitan ereksi berhubungan kuat dengan persoalan budaya atas potensi, sukses, dan kejantanan, yang sering dilingkupi budaya diam.

8 Mitos tentang Ereksi 6. DE adalah problem lumrah dalam proses penuaan. Nyatanya, disfungsi ereksi tidak harus dianggap sebagai hal yang normal untuk semua pria usia berapa pun. Sekalipun mungkin mereka yang lebih senior membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa terangsang dan mungkin membutuhkan stimulasi fisik, hal ini tidak berarti mereka mengalami disfungsi ereksi. 7. DE "berada di kepala". Kenyataannya, sebelum dikenal sebagai impoten, DE merupakan topik yang tabu dibicarakan dan merupakan kajian khusus di bidang psikiatri. Sekalipun DE memiliki penyabab psikologis (misalnya cemas, stres, perasaan bersalah tentang seksual, kelelahan, masalah dalam hubungan, perasaan terhadap pasangan, dan depresi), kini diketahui bahwa sekitar 80 permasalahan memiliki sebab yang berhubungan dengan masalah fisik. 8. Kesulitan ereksi akan berlalu. Kenyataannya, persoalan DE adalah persoalan medis dengan solusi pengobatan. Sama halnya dengan terapi yang harus kita terima untuk mengobati kondisi seperti hipertensi, kita juga harus mengobati DE. Bila dibiarkan tidak diobati, DE dapat menimbulkan konsekuensi psikologis, termasuk perasaan malu, kehilangan, atau minder.

Kasus 1 (Ada banyak kasus serupa) Suami istri datang ke praktek untuk konsultasi perkawinan (menikah sudah 2 tahun) dan seksual. Usia suami 29 tahun dan istri 27 tahun. Sifat suami < istri. Kesulitan ereksi dan bisa melakukan hubungan seks dengan wanita lain (istri yang mengajak ke Hotel ++) Terapi Marital, psikoterapi pada keduanya dan seks terapi Obat: escitalopram 1x10mg selama 2 minggu dan Tadalafil 10 mg sebelum hubungan intim

Kasus 2 (ada banyak kasus serupa dan bahkan sudah menikah 4 tahun!) Suami istri menikah baru 3 bulan, keluhan utama istri merasa sakit dalam berhubungan intim, cemas dan takut setiap melakukan hubungan intim. Suami akan langsung flacid begitu istri kesakitan. Tidak ada masalah dalam hubungan marital Terapi relaksasi pada istri, mengajarkan teknik sensate fokus, Lubrikasi kurang dibantu dengan KY Jelly, obat anticemas dan muscle relaxan (Clobazam) + analgetik (bisa dengan Duloxetine)

Suami dibantu dengan Cialis 5mg setiap hari dan relaksasi. Pertemuan kedua melaporkan kemajuan tetapi istri masih merasa sakit karena kurang lubrikasi (ternyata penggunaan KY Jelly salah).

TERIMA KASIH

Korespondensi dharmawan@purnama.de www.infopsikiater.blogspot.com www.konsultasipsikiater.com