BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menilai derajad keberhasilan pembangunan kesehatan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sel telur dengan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

SARI KURMA (PHOENIX DACTYLIFERA) SEBAGAI SUPLEMEN NUTRISI UNTUK MENAMBAH KADAR HAEMOGLOBIN PADA TIKUS PUTIH BETINA (RATUS NORVEGICUS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN. anemia.kekurangan zat besi dalam tubuh mengakibatkan pembentukan hemoglobin

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

PENGARUH JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III YANG MENGKONSUMSI TABLET Fe DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

TINJAUAN PUSTAKA. a. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN. Saya bernama Devi Yunani Nasution adalah mahasiswa di Program Studi S2

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga didapatkan dari tradisi (Prasetyo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai negara, dan masih menjadi masalah kesehatan utama di. dibandingkan dengan laki-laki muda karena wanita sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item jawaban. Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban yang paling benar.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematiam Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajad keberhasilan pembangunan kesehatan suatu negara. Kematian ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator AKI dipengaruhi oleh status kesehatan secara umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensifitas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Kasus kematian ibu meliputi kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas. Berdasarkan Survei Demografi Indonesia (SDKI) tahun 2015, bahwa AKI di Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup turun dibandingkan tahun 2012 359 per 100.000 kelahiran hidup. Target SGDs adalah menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Mengacu dari kondisi saat ini maka diperlukan kerja keras untuk mencapainya. Kehamilan merupakan peristiwa besar bagi seorang wanita dan keluarga, walaupun demikian World Health Organitation (WHO) memperkirakan 15% ibu hamil berpotensi mengalami komplikasi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan terampil dari petugas kesehatan. Beberapa ibu hamil memerlukan intervensi obstetrik utama agar dapat diselamatkan (Manuaba, 2007). 1

2 Penyebab AKI terbesar di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklampsi. Selain itu ada faktor pendukung yaitu 4 Terlalu. 4 Terlalu tersebut adalah terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak dan terlalu sering hamil (Saifuddin, 2002). Anemia pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan yang merupakan faktor kematian utama ibu di Indonesia (Depkes RI, 2008). AKI di Indonesia pada tahun 2015 berada pada 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2017). AKI di Jawa Tengah pada tahun 2016 adalah 109,65 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI yang tercatat di Kabupaten Sragen sebesar 17 kasus (Dinkes Jateng, 2016). Anemia masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada ibu hamil di Indonesia dan merupakan gangguan paling sering terjadi selama kehamilan. Anemia merupakan kondisi dengan kadar hemoglobin dibawah normal. Ibu hamil mengalami anemia jika saat kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11 gr/dl selama trimester III. Penyebab paling umum dari anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang sering disebut sebagai anemia gizi besi. Prevalensi anemia defisiensi besi masih tergolong tinggi sekitar dua miliar atau 30% lebih dari populasi manusia di dunia yang terdiri dari anak-anak, wanita menyusui, wanita usia subur, dan wanita hamil. Wanita hamil berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi karena kebutuhan zat besi meningkat secara signifikan selama kehamilan dan saat kehamilan terjadi hemodilusi yang menyebabkan terjadinya pengenceran darah (Sukarni & Margaret, 2013).

3 Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan sehingga hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Anak yang dikandung oleh ibu yang menderita anemia juga akan mengalami penurunan kecerdasan intelejensi setelah dilahirkan. Hal ini berkaitan dengan banyak faktor antara lain status gizi, umur, pendidikan, pekerjaan serta minimnya kemampuan ekonomi keluarga, sehingga makanan bergizi terabaikan (Sarwono, 2010). Frekuensi ibu hamil anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang ibu hamil merupakan predisposis anemia difisiensi besi di Indonesia (Saifuddin, 2006). Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Pada pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang diderita di masyarakat adalah karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur dan dengan adanya pemberian peningkatan gizi pada ibu hamil (Manuaba, 2008). Anemia di Indonesia telah ditanggulangi pemerintah dengan mencanangkan pemerataan pendistribusian tablet Fe ke pelayanan kesehatan untuk dapat dibagikan keseluruh ibu hamil secara gratis.

4 Anemia selama kehamilan dapat dicegah dengan pemberian tablet Fe selama 90 hari dengan dosis 60mg. Tiap tablet mengandung FeSO4 320mg (zat besi 60mg) dan asam folat 500µg. Tablet besi sebaiknya tidak diminum dengan teh atau kopi, karena akan menghambat penyerapannya (Depkes RI, 2009). Tablet besi dapat cepat terabsorbsi dengan minuman atau buah yang mengandung vitamin C dan banyak terdapat pada tamanam buah-buahan (Shinta, 2012). Penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan vitamin C dalam tubuh ibu. Vitamin C berperan dalam proses penyerapan zat besi yaitu membantu mereduksi besi ferri (Fe 3+ ) menjadi ferro (Fe 2+ ) dalam usus halus sehingga mudah diabsorbsi, proses reduksi tersebut akan semakin besar bila ph didalam lambung semakin asam. Vitamin C dapat menambah keasaman sehingga dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 30%. Sedangkan faktor penghambat absorbsi zat besi dipegaruhi oleh zat yang sebagian besar terdapat pada tumbuhan yang mengandung senyawa polifenol seperti tanin dalam teh. Teh dapat menurunkan absorbsi sampai 80% sebagai akibat terbentuknya komplek besi tanat. Kebutuhan vitamin C seorang ibu hamil meningkat dimana ibu hamil membutuhkan 85 mg perhari vitamin C. Kandungan Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan. Buah sangat baik untuk ibu hamil dan janin yang ada dalam kandungan. Buah memiliki rasa yang menyegarkan dan bisa mengurangi efek mual pada ibu hamil salah satunya adalah jenis buah seperti melon. Melon menjadi buah yang biasanya banyak ditemukan

5 saat musim kemarau, kandungan vitamin C lebih tinggi dibanding jeruk. Melon dapat diolah menjadi jus atau langsung di makan (Alfi, 2013). Buah melon kaya akan manfaat, sekitar 94% mengandung air sehingga memberikan rasa dingin dan menyejukkan. Melon baik untuk pencernaan karena kandungan seratnya yang cukup tinggi serta kandungan vitamin C yang cukup tinggi yang berperan sebagai antioksidan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Mengkonsumsi melon baik untuk tubuh karena mengandung begitu banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam 100 gram daging buah melon terdapat zat gizi penting seperti karbohidrat 14,8 gr, protein 1,55 gr, lemak 0,5 gr, potassium 546,9 mg, Besi 0,50 mg, vitamin A 5.706,5 IU dan vitamin C 74,7 mg (Harjana, 2013). Vitamin C merupakan bahan yang penting dalam proses penyerapan zat besi dalam tubuh, selain itu vitamin A dan zat besi dalam buah melon juga dapat membantu proses terbentuknya eritrosit dalam tubuh. Melon dengan kandungan vitamin C dan A didalamnya diharapkan akan membantu penyerapan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil, sehingga prevalensi anemia pada ibu hamil dapat menurun. Dari uraian latar belakang tersebut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh jus melon terhadap perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

6 B. Perumusan Masalah Pemberian tablet Fe oleh pemerintah di Indonesia sudah dilakukan akan tetapi angka prevalensi anemia masih cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi juga oleh pola konsumsi tablet besi yang tidak didukung oleh pemenuhan vitamin C yang sangat membantu dalam proses penyerapan zat besi. Dari uraian tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Adakah pengaruh pemberian jus melon terhadap perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengkonsumi tablet Fe? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pemberian jus melon terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe. 2. Tujuan Khusus a. Untuk menganalisis perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil sebelum dan sesudah mengkonsumsi jus melon pada kelompok perlakuan (200 gr, 150 gr, 100 gr) dan kelompok kontrol. b. Untuk menganalisis perbedaan perubahan kadar hemoglobin ibu hamil kelompok perlakuan (200 gr, 150 gr, 100 gr) dan kelompok kontrol.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi keilmuan Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan ilmu baru kesehatan khususnya bagi bidang ilmu kebidanan. Hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk peningkatan pelayanan kesehatan khususnya pada ibu hamil. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan informasi bagi masyarakat khususnya ibu hamil tentang cara konsumsi tablet besi yang benar sehingga tidak terjadi gangguan penyerapan zat besi dan pencegahan serta penanganan anemia pada ibu hamil dapat dicegah sejak dini. 3. Bagi Instansi Pendidikan Penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi tentang manfaat melon terhadap kadar hemoglobin ibu hamil serta untuk acuan penelitian selanjutnya serta diharapkan menjadi dokumen akademik yang berguna untuk menjadi dasar penelitian selanjutnya.

8 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian Indria Arifatul Islamiyah 2006 Puspitaningrum, D. 2013 Marzuki A, 2012 Sri Suwarni 2009 pemberian jus kacang hijau dan jus jambu biji terhadap kadar hemoglobin (hb) darah tikus (rattus norvegicus) Efektivitas pemberian tablet fe dalam meningkatkan kadar haemoglobin pada ibu hamil trimester II dan trimester III dengan anemia pemberian sari buah kurma terhadap perubahan jumlah trombosit pada tikus pemberian suplemen besi dan vitamin C terhadap daya tahan aerob dan kadar hemoglobin Penelitian Eksperimental Sungguhan dengan rancangan Pre Test-Post Test Control Group Design. Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest- Postest Jenis penelitian quasi experiment dengan desain pre test dan post test. Penelitian eksperimental dengan rancangan doubell blind randomized pretest dan postest controll trial Kombinasi perlakuan antara dosis jus kacang hijau dan jus jambu biji yang meningkatkan kadar hemoglobin tertinggi adalah pada dosis jus kacang hijau 75% dan dosis jus jambu biji 40% dengan peningkatan kadar hemoglobin 10,20. Ada beda rata-rata antara nilai sebelum pemberian tablet Fe dengan sesudah pemberian tablet Fe, sehingga bisa dikatakan bahwa pemberian tablet Fe efektif untuk meningkatkan kadar darah Haemoglobin. Jumlah trombosit setelah perlakuan mengalami kenaikan Pemberian suplemen Fe dan vitamin C yang diberikan secara bersamaan memberi pengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar hemoglobin dan daya tahan aerob.

9 Munawaroh S, 2009 Yusnaini, 2013 Eni Rumiyati, 2018 ekstrak kelopak rosela terhadap peningkatan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dalam darah tikus putih anemia konsumsi jambu biji (psidium guajava) terhadap perubahan kadar hemoglobin pada ibu hamil anemia yang mendapat suplementasi tablet Fe pemberian jus melon terhadap kadar hemoglobin ibu yang mengkonsumsi Fe Penelitian eksperimental Penelitian deskriptif analitik dilakukan secara cross sectional Penelitian quasy experiment dengan rancangan non randomized pretest and posttest with control group design Ada pengaruh pemberian ekstrak kelopak rosela terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin darah tikus putih anemia Ada pengaruh konsumsi jambu biji (psidium guajava) terhadap hemoglobin pada ibu hamil anemia yang mendapat suplementasi Fe. Ada pengaruh konsumsi jus melon terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengkonsumsi Fe Perbedaan penelitian ini dengan peneliti lain diatas adalah terletak pada judul, waktu, lokasi, jenis intervensi dan hasil. F. Ruang Lingkup 1. Ruang lingkup waktu Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan November- Desember 2017.

10 2. Ruang lingkup tempat Tempat penelitian ini dilakukan di Puskesmas Plupuh II Kabupaten Sragen yang beralamat di Desa Pungsari Plupuh Sragen. 3. Ruang lingkup materi a. Buah melon yang diberikan pada ibu hamil trimester II-III dengan berbeda dosis yaitu 100 gr, 150 gr dan 200 gr/hari b. Bagian tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian buahnya. c. Penelitian ini diberikan untuk peningkatan jumlah hemoglobin dalam darah ibu hamil.