BAB I PENDAHULUAN. menstabilkan pertumbuhan ekonominya sendiri. Oleh karena itu, Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING DI INDONESIA TAHUN 1997.I IV

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi atau keterbukaan hubungan perekonomian antar negara

BAB I PENDAHULUAN. lalu-lintas modal, dan neraca lalu-lintas moneter. perdagangan dan neraca jasa. Terdapat tiga pokok persoalan dalam neraca

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan rata-rata pendapatan

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makroekonomi jangka

BAB I PENDAHULUAN. telah memberikan kontribusi yang besar terhadap menurunnya laju inflasi dan

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan. merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB V PENUTUP. penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya. Kemudian, akan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan stabil selama lebih kurang tiga puluh tahun tiba-tiba harus. langsung berdampak pada perekonomian dalam negeri.

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan besarnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam suatu. angkatan kerja. Terakhir yaitu kemajuan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya Undang-Undang No. 23 tahun 1999, kebijakan moneter

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian karena berguna bagi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

JUNIAR HENDRO NUGROHO

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. Krisis tersebut menjadi salah satu hal yang sangat menarik mengingat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang terakhir ini digunakan sebagai kounter indikator terhadap ukuranukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

I. PENDAHULUAN. untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat bangsa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Produk Domestik Bruto adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah per Dollar AS terhadap Neraca Pembayaran di Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP INVESTASI SEKTOR PERTANIAN DI JAWA TENGAH PERIODE

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

OVERVIEW 1/20

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cadangan devisa didefenisikan sebagai saham eksternal aset, yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

BAB I PENDAHULUAN. atau sebagai sarana bagi perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pembangunan nasional dalam perekonomian terbuka seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

VII. SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dan kaya dari segi jumlah penduduk, luas

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

1 Universitas indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut membuat pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menganut perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan perekonomiannya, pemerintah Indonesia tidak lepas dari campur tangan baik dari pihak dari dalam negeri maupun pihak luar negeri guna menjaga dan ikut serta dalam menstabilkan pertumbuhan ekonominya sendiri. Oleh karena itu, Indonesia tentu memerlukan dana ataupun pembiayaan yang cukup besar untuk membangun perekonomian yang merata dan sejahtera bagi rakyatnya seperti yang ditegaskan di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (Tambunan, 2015). Dalam proses pembangunan ekonomi, Indonesia mengalami berbagai permasalahan salah satunya membutuhkan dana cukup besar untuk melaksanakannya. Untuk melakukan pembangunan ekonomi, dana di dalam negeri masih belum bisa mencukupi kebutuhan pembangunan. Besarnya tabungan domestik masih kurang dalam memenuhi investasi yang dibutuhkan. Di samping berupaya menggali sumber pembiayaan dalam negeri, pemerintah juga mengundang sumber pembiayaan luar negeri. Sumber pembiayaan dari luar negeri dapat berasal dari hutang luar negeri dan investasi asing. Tetapi, apabila suatu negara terus menerus menggunakan pembiayaan luar negeri dalam bentuk hutang, maka hal ini dapat berakibat hutang yang menumpuk dalam jangka panjang, yang pada akhirnya menjadi 1

2 beban bagi anggaran di negara tersebut. Karena negara tersebut berkewajiban untuk membayar pokok pinjaman beserta bunganya. Harrod-Dommar mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang tangguh atau steady growth dalam jangka panjang, yaitu perlunya investasi. Oleh sebab itu, pemerintah harus lebih megupayakan aliran modal antar negara dalam bentuk investasi asing. Investasi Asing dibagi ada 2 bentuk, yaitu Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dan Investasi Asing tidak langsung (Portofolio). Kebijakan Investasi Asing Langsung tersebut terkait langsung dengan penanaman modal asing pada sektor-sektor ekonomi di Indonesia. Penanaman modal seperti ini dapat dijadikan sebagai sumber pembiayaan untuk menutup keterbatasan pembiayaan dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Investasi Portofolio asing dapat disebut juga sebagai penanaman modal jangka pendek. Investasi ini berbentuk investasi aset financial seperti obligasi dan saham (Melinda, 2016). United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mendefenisikan FDI sebagai investasi yang dilakukan suatu perusahaan di suatu negara kepada perusahaan di negara lain dengan tujuan mengendalikan operasi perusahaan di negara lain tersebut. Jadi dalam investasi asing langsung atau FDI terjalin hubungan antarperusahaan induk dengan perusahaan afiliasinya dinegara lain. Untuk dapat dikualifikasikan sebagai FDI, investasi yang dilakukan perusahaan induk harus dapat mengendalikan operasional perusahaan afiliasi di luar negeri. UNCTAD mendefenisikan

3 kontrol tersebut dengan kepemilikan saham 10 persen. Investasi kepemilikan saham kurang dari 10 persen didefenisikan sebagai investasi portfolio atau portfolio invesment (Arifin dkk dalam Tambunan, 2015). Tabel 1.1 Investasi Asing di Indonesia Tahun 1986-2016 (Juta USD) Tahun Investasi Asing Tahun Investasi Asing 1986 0,322685251 2002 0,074151638 1987 0,507048517 2003-0,25425632 1988 0,683272607 2004 0,73824398 1989 0,722064256 2005 2,916114843 1990 1,029764942 2006 1,347942646 1991 1,27077228 2007 1,603010572 1992 1,387988834 2008 1,826329023 1993 1,268300646 2009 0,903919414 1994 1,19225193 2010 2,025179138 1995 2,15007984 2011 2,302984285 1996 2,724197886 2012 2,309780327 1997 2,167796852 2013 2,551356334 1998-0,252290448 2014 2,819972605 1999-1,332573541 2015 2,296543642 2000-2,757439934 2016 0,403532877 2001-1,855686193 Sumber: World Bank. Berdasarkan Tabel 1.1, menunjukkan bahwa investasi asing di Indonesia tahun 2003-2016 mengalami fluktuasi. Investasi asing tertinggi terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 29.275,9 Juta USD. Sedangkan Investasi asing terendah terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 10.280 Juta USD. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki tingkat pendapatan masyarakat yang rendah dibandingkan dengan negara-negara maju sehingga tabungan dalam negeri tidak cukupuntuk membiayai pertumbuhan ekonomi.

4 Investasi asing langsung memiliki banyak kelebihan. Salah satunya adalah memperkenalkan manfaat ilmu, teknologi dan organisasi yang mutakhir kenegara terbelakang. Selain itu investasi asing langung dapat mendorong perusahaan lokal untuk menginvestasikan sendiri lebih banyak pada industri pendukung atau dengan bekerja sama dengan perusahaan asing. Investasi asing langsung mengalir kesektor pertanian dan industri pengolahan yang memproduksi barang-barang primer untuk ekspor. Selanjutnya membantu meringankan posisi neraca pembayaran negara terbelakang. Akhirnya, investasi langsung yang mengalir kenegara yang sedang berkembang terkadang mendorong pengusahanya untuk menanam modal dinegara terbelakang lain. Masuknya investasi asing langsung di Indonesia tidak hanya meningkatkan output riil, namun investasi asing langsung juga membawa keterampilan manajerial dan teknologi yang dibutuhkan di Indonesia sebagai negara berkembang. Investasi asing juga membantu meringankan neraca pembayaran Indonesia yang mengalami defisit neraca transaksi berjalan sejak akhir 2001 hingga tahun 2014. Dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi investasi asing langsung di Indonesia, maka pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk meningkatkan investasi asing langsung di Indonesia guna meningkatkan output, keterampilan dan teknologi, serta membantu mengatasi masalah defisit transaksi berjalan di Indonesia.

5 Menurut Utama dalam Dewi Putu, et al (2015), peningkatan investasi melalui peningkatan barang modal dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Penelitian terdahulu di Nigeria oleh Abu dalam Dewi Putu et al (2015), menyatakan bahwa Investasi Asing Langsung tidak hanya memberikan pengaruh terhadap negara-negara berkembang seperti Nigeria karena selain memberikan modal yang dibutuhkan untuk investasi, dapat juga meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan keterampilan manajerial serta transfer teknologi. Sumber pembiayaan dari luar negeri dapat berasal dari utang luar negeri dan investasi asing. Namun, jika pemerintah dalam suatu negara terus menerus menggunakan pembiayaan luar negeri dalam bentuk utang, maka hal ini dapat mengakibatkan penumpukan utang dalam jangka panjang yang pada akhirnya akan menjadi beban bagi anggaran di negara tersebut, karena berkewajiban untuk membayar pokok pinjaman beserta bunganya. Sehingga, alternatif lain yang memungkinkan pemerintah untuk memperoleh sumber dana pembangunan adalah dengan meningkatkan investasi asing. Dalam hal ini, investor dapat terlibat secara langsung dalam pengawasan dan manajemen di perusahaan tersebut. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aliran investasi asing tersebut, maka kebijakan dapat lebih efektif diarahkan pada faktorfaktor yang berperan penting dalam meningkatkan minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Investor asing akan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu dalam menginvestasikan modalnya di suatu negara.

6 Dalam literatur, biasanya ditemukan bahwa faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu faktor penarik (domestik) dan faktor pendorong (global). Faktor penarik adalah faktor-faktor atau kondisi yang diciptakan oleh suatu negara penerima dalam menarik minat pemodal asing untuk menginvestasikan modalnya, seperti lingkungan makroekonomi yang stabil dan efisien di negara tersebut. Sedangkan faktor pendorong adalah faktor-faktor yang berasal dari negara asal modal ataupun kondisi yang terjadi pada perekonomian global, seperti kebijaksanaan perekonomian, pergeseran atau perubahan orientasi pembangunan di negara asal modal, penurunan suku bunga AS dan perlambatan perekonomian di negara maju. Indonesia mengalami tingkat inflasi tertinggi pada tahun 1998 yang mencapai 77,63% hal tersebut merupakan salah satu dampak dari adanya currency turmoil yang melanda Thailand dan menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Indonesia menerapkan kebijakan moneter dengan menggunakan target inflasi yang nantinya diharapkan dapat menciptakan fundamental ekonomi makro yang kuat (Soebagiyo, 2013). Fundamental makroekonomi yang tercermin dari kondisi stabilitas makroekonomi suatu negara merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan oleh investor asing dalam menanamkan modalnya. Pada penelitian ini, penulis berfokus pada pengaruh dari variabel makroekonomi terhadap investasi asing langsung dan investasi portofolio asing di Indonesia, karena pemahaman mengenai pengaruh tersebut penting untuk dilakukan sebagai bahan acuan yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk

7 meningkatkan investasi asing agar lebih efektif diarahkan pada faktor-faktor yang berperan penting dalam menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Indikator makroekonomi yang biasanya digunakan, yaitu pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto), tingkat inflasi, kurs, dan tingkat suku bunga. Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan menganalisis Faktor faktor yang mempengaruhi investasi asing di Indonesia. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016? 2. Bagaimana pengaruh Kurs terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016? 3. Bagaimana pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016? 4. Bagaimana pengaruh Pertumbuhan ekonomi terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016? C. Tujuan Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik dan tepat sasaran, maka peneliti harus mempunyai tujuan penelitian, adapun tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016. 2. Menganalisis bagaimana pengaruh Kurs terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016.

8 3. Menganalisis bagaimana pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016. 4. Menganalisis bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Investasi Asing di Indonesia tahun 1986-2016. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini selain mempunyai tujuan juga mempunyai manfaat yaitu: 1. Pengambil kebijakan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi Investasi Asing di Indonesia. 2. Masyarakat umum, diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan ekonomi, khususnya ekonomi pembangunan. Manfaat khusus bagi ilmu pengetahuan yaitu dapat melengkapi kajian mengenai tingkat kemiskinan dengan mengungkap secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Mahasiswa, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh variabel makro terhadap investasi asing di Indonesia, serta sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. E. Metode Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ECM (error Correction Model) untuk menganalisis fenomena jangka pendek maupun jangka panjang serta mengkaji konsisten atau tidaknya moodel enpiris dengan teori ekonomi dengan model ekonometrika modifikasi dari model Tambunan.s (2015) sebagai berikut:

9 FDI t = β 0 + β 1 Y t + β 2 INF t + β 3log (KURS) t + β 4 R t + ut Dimana: FDI = Investasi Asing βo = Konstanta Yt = Pertumbuhan Ekonomi INF = Inflasi KURS = Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika R = Suku bunga SBI β 1,β 2,β 3, β 4,β 5 = Parameter Ut = Error correction tern Persamaan jangka pendek ΔFDI t = γ 0 + γ 1 Y t + γ 2 INF t + γ 3 log(kurs) t + γ 3 R t + γ 4 Y t-1 + γ 5 INF t-1 + γ 6 log(kurs) t-1 + γ 5 R t-1 + γ 7 ECT + εt Keterangan : γ 0 = λ β 0 γ 1 = α1, γ 2 = α 2, γ 3 = α 3, koefisien jangka pendek γ 4 = - λ(1- β 1 ), γ 5 = - λ (1- β 2 ), γ 6 = - λ(1- β 3 ), untuk mencari koefisien jangka panjang γ 7 = λ ECT = Y t-1 + INF t-1 + log(kurs) t + R t FDI t-1 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menguraikan pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

10 manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tinjauan umum mengenai teori-teori yang digunakan sebagai literatur dan landasan berpikir yang sesuai topik dari skripsi yang dapat membantu penelitian. Dalam bab ini juga dijelaskan kerangka pemikiran atas permasalahan yang diteliti. 3. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian, dan definisi operasional, metode analisis data serta estimasi model regresi dengan time series. 4. BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai gambaran umum penelitian dan analisis data dan pembahasan dari hasil penelitian. 5. BAB V: PENUTUP Bab ini menyajikan secara singkat kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan.