TUGAS AKHIR 144 BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Ruang No. Ruang Luas 1. MA Abdul Qohar 4417,465 m² 2. Gedung Serbaguna 1383,2 m² 3. Perpustakaan 614,77 m² 4. Sarana Olahraga 2087,527 m² 5. Kantor Pengelola Pondok 123,37 m² 6. Asrama Santri Putra 1510,75 m² 7. Asrama Santri Putri 1510,75 m² 8. Ruang Makan 1013,038 m² 9. Kantin dan koperasi Putri 50,5466 m² 10. Tempat Parkir 8482,5 m² 11. Pos keamanan Putra 9.1 m² 12. Kantin dan koperasi Putra 50,5466 m² 13. Pos keamanan Putri 9.1 m² 14. Masjid 1580,748 m² 15. Pos keamanan Pusat 9,1 m² 16. ATM Center 7.8 m² 17. Ruang Genzet 78 m² JUMLAH 10109,788 m² Sirkulasi 30% 3032, 9364 m 2 Total 13143 m 2 Gambar 6.1 Total Program Ruang Sumber : Analisis M IMAM MUKHIBIN MANSUR - 21020114140081 109

6.2 Tapak Terpilih UTARA Letak Luas lahan Peraturan tapak KLB maksimum 2; KDB maksimum 60%; KDH minimum 10%; Gambar 6.1 Tapak Terpilh Sumber : Google Earth : Tapak ini terletak di di Desa Teguhan Rt 04/01 Kec. Paron Kab. Ngawi provinsi Jawa Timur. : ±3.4 ha Tinggi bangunan maksimum 7-10 m Batas- Batas Tapak o Utara : perumahan warga dan persawahan o Timur : persawahan o Barat : perumahan warga, lahan kosong dan persawahan o Selatan : Persawahan Berdasarkan RPJPD Kab. Ngawi tahun 2010-2030 KDB (Koeffisien Dasar Bangunan) atau BC (Building Coverage) yang berlaku : 0.6 (60 %) Berarti jumlah luas ruang/bangunan yang akan dibangun adalah 13143 m 2 sama dengan KDB 60 % dan KLB 2( sesuai ketentuan) KDH minimum lahan adalah 10%, yang artinya jumlah RUANG TERBUKA HIJAU yang harus ada adalah: 10% x 34.000 m 2 = 3.400 m 2 Lahan atau tapak yang boleh dibangun : 80% x 34.000 m 2 = 27200 m 2 M IMAM MUKHIBIN MANSUR - 21020114140081 110

PENJELASAN RINCIAN PERHITUNGAN TERSEBUT : - Luas lahan / tapak : 34000 m 2 - Luas lahan yang boleh dibangun : 27200 m 2 - - Luas lahan yang tdk boleh dibangun : 6800 m 2 - Luas RTH yang harus ada : 3.400 m 2 6.3 Konsep Dasar Perancangan 6.3.1 Aspek Kinerja 1. Sistem Penghawaan Menerapkan sistem pengawaan alami untuk bangunan asrama, ruang kelas, ruang makan, dan ruang lainnya dengan pengadaan cross ventilation, dan penghawaan buatan dengan pemakaian AC Split dan blower pada bangunan pengelola, gedung serbaguna, laboratorium computer, dan perpustakaan. 2. Sistem Jaringan Air Bersih Sistem distribusi ada dua cara, yaitu ; 1. Up Feed Distribution Yaitu reservoir bawah langsung dipompa keatas dan diberikan pada konsumen. Pompa ini bekerja terus menerus 2. Down Feed Distribution Yaitu air dinaikan ke reservoir atas (House Tank), kemudian secara hukum gravitasi didistribusikan ke konsumen Penerapan sistem Down Feed Distribution pada bangunan di kawasan pondok pesantren ini adalah air dari saluran kota dan sumur ditampung pada Suction Tank yang berfungsisebagai tandon air. Hal ini mengingat pada jam-jam tertentu jaringan kota banyak melayani konsumen sehingga keperluan air akan terganggu. Kemudian air dari Section Tank secara periodik dipompa ke atas dan ditampung pada House Tank. 3. Sistem Jaringan Air Kotor Sebelum dialirkan ke roil kota, air kotor bangunan ditampung di dalam Water Waste Treatment Sistem (WWTS) untuk diolah dan diendapkan. Sedangkan limbah padat manusia diendapkan dalam septictank dan peresapan. 4. Sistem Jaringan Listrik Suplai utama berasal dari PLN, didukung oleh suplai cadangan yang berasal dari genset. 5. Sistem Penangkal Petir Penangkal petir harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimum bangunan 2 lantai (terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya). Sistem penangkal petir yang akan dipakai untuk bangunan ini adalah sistem Thomas / Sistem Radioaktif. Karena sistem ini radius perlindungannya cukup besar sehingga sangat cocok untuk bangunan tinggi dan besar. M IMAM MUKHIBIN MANSUR - 21020114140081 111

6. Sistem Keamaan CCTV akan dipasang pada beberapa titik jalan masuk kawasan pondok pesantren dan pada area sirkulasi para santri. Hal ini tidak hanya sebagai pencegahan atas tindak kejahatan pada pondok, tetapijuga sebagai sarana pengawasan para santri. 7. Sistem Pembuangan Sampah Untuk sistem pembuangan sampah dari tiap-tiap bangunan telah disediakan tempat sampah, lalu ditampung pada tempat penampungan sementara, kemudian dilakukan pengangkutan secara berkala oleh Dinas Kebersihan. 8. Sistem Transportasi dalam Bangunan Sistem transportasi vertikal yang digunakan pada bangunan Kampung Vertikal adalah tangga dan ramp mengingat maksimal tingkat bangunan adalah 3 tingkat, sehingga masih bisa dijangkau dengan tangga. 6.3.2 Aspek Teknis Gedung serbaguna membutuhkan sebuah kejelasan tanpa hambatan dalam penggunaanya, maka struktur yang bisa menyokong atap dengan bentang yang lebar di perlukan dalam pengkosepan strukturnya. Bangunan akan ditopang dengan core ataupun kolom beton berpondasi bor pile dengan beberapa dilatasi untuk pemisahan struktur bangunan. Fasad bangunan akan menggunakan curtail wall ataupun dinding massif. 6.3.3 Aspek Arsitektural 1. Pengolahan Tapak Yang akan diolah kaitannya pemanfaatan tapak dalam perancangan ini adalah area Pondok Pesantren Nurul Asyhar Kab. Ngawi, serta penataan parkir agar kendaraan para pelaku kegiatan dapat terparkir dengan rapi. 2. Aksesibilitas Kendaraan yang nantinya akan parkir di Pondok Pesantren Nurul Asyhar Kab. Ngawi ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu kendaraan pengunjung dan kendaran pengelola. Kendaran pengunjung meliputi motor dan mobil. Sedangkan kendaraan pengelola berupa motor dan mobil. Akses bagi pelaku kegiatan sengaja dikategorikan sehingga aktivitasnya tidak saling menggangu. 3. Massa Bangunan Massa bangunan dapat diadopsi dari bentuk-bentuk arsitektur islam yang kemudian dimodifikasi namun tetap menggunakan kaidah-kaidah arsitektur Neo-Vernakular. 4. Tampilan Bangunan Karakter yang dibangun dari bangunan masjid dan asrama Pondok Pesantren Nurul Asyhar Kab. Ngawi adalah sebuah karya arsitektur dengan gaya Neo-Vernakular yang mengikuti kaidah sya riat islam. 5. Ornamen Penggunaan ornamen mampu menciptakan sense of place terhadap suasana yang ingin diciptakan. Maka dari itu, gedung ini menggunakan ornamen bentuk- M IMAM MUKHIBIN MANSUR - 21020114140081 112

bentuk lengkung yang biasa di gunakan dalam bangunan arsitektur Islam. Ornamenornamen akan dijadikan sebagai identitas/ karakter bangunan untuk membentuk suatu persepsi yang seragam dengan fungsi utama bangunan pesantren sebagai bangunan pelayanan pendidikan agama Islam di Kab. Ngawi. M IMAM MUKHIBIN MANSUR - 21020114140081 113