PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi ternak yang ikut berperan dalam pemenuhan gizi berupa protein hewani, namun penyediaan daging belum mencukupi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat. Salah satu penyebabnya adalah laju perkembangan ternak penghasil daging tidak sejalan dengan meningkatnya permintaan akan daging dan perkembangan populasi penduduk. Pada saat ini usaha ternak alternatif mulai banyak dikembangkan, salah satu ternak alternatif yang mulai dikembangkan adalah ternak kelinci. Pada umumnya ternak ini dikembangkan untuk diambil dagingnya. Meskipun belum sebanyak konsumen daging-daging konvensional (sapi, kambing dan ayam), konsumen daging kelinci juga menunjukkan perkembangan. Ternak kelinci adalah salah satu komoditas peternakan yang dapat menghasilkan daging yang berkualitas tinggi dan kandungan protein hewani yang tinggi pula. Ternak kelinci bila dipelihara secara intensif dapat beranak sampai 10 kali dalam setahun dengan kemampuan menghasilkan anak 4-10 ekor per kelahiran dan menghasilkan daging 50-55% setiap kilo gram bobot badan, sehingga usaha ternak ini cukup menjanjikan keuntungan. Ternak ini mudah dan sederhana dalam pemeliharaannya serta tidak memerlukan lahan yang luas. Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kelangsungan jalannya peternakan, mengingat bahwa pakan merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh usaha peternakan. Pada pola pemeliharaan intensif, biaya produksi ternak terbesar berasal dari pakan yaitu sebesar 60-70%. Kebutuhan pakan yang terus meningkat menyebabkan harganya juga ikut mengalami kenaikan.
Limbah perkebunan seperti kulit daging buah kopi yang bisa dijadikan pakan alternatif dan sampai saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Penggunaannya dalam pakan ternak kelinci akan memberikan makna ganda yaitu menambah variasi persediaan pakan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Kulit daging buah kopi merupakan komponen terbesar dari pengolahan buah kopi yang sampai sekarang kebanyakan hanya dimanfaatkan sebagai kompos di perkebunan itu sendiri. Dalam pengolahan kopi akan dihasilkan 35% kulit kopi, 10% lendir, 5% kulit ari dan 40% biji kopi (untuk manusia). Sementara ini pemanfaatanya belum optimal dan terbatas untuk pakan ternak, karena mempunyai kendala kandungan serat kasar yang tinggi (33,14%) dan protein kasar yang rendah (8,8%).Kulit daging buah kopi yang belum menerima tindakan pengolahan memang kurang baik untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak kelinci, hal ini dikarenakan pada kulit buah kopi mengandung zat anti nutrisi berupa lignin dan aflatoksin, namun dengan teknologi sederhana seperti fermentasi maka kandungan nutrisinya dapat diperbaiki dan antinutrisinya dapat diturunkan. Pada saat ini teknologi fermentasi yang sangat sederhana dan harganya yang murah adalah fermentasi dengan memanfaat mikroorganisme konvensional. Teknologi fermentasi ini sangat disenangi karena praktis, biayanya yang murah, dan pengolahannya juga sederhana sehingga dapat dilakukan di rumah sehingga hasil fermentasi sesuai dengan harapan mampu memperbaiki kandungan nutrisi kulit buah kopi. Pada umumnya limbah pertanian mempunyai sifat sebagai berikut: 1). Nilai nutrisi rendah terutama protein dan kecernaanya; 2). Bersifat bulky sehingga biaya angkutan menjadi mahal karena membutuhkan tempat lebih banyak untuk satuan berat tertentu; 3). Kelembabannya tinggi dan menyulitkan penyimpanan; 4).
Penampilannya yang kurang menyenangkan. Sehinnga perlu dilakukan teknologi pembuatan pakan ternak berbentuk pelet. Untuk kedepannya teknologi peleting dapat menggantikan pengolahan pakan yang hanya berbentuk segar dan tepung. Pakan dalam bentuk pelet memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat meningkatkan selera makan/palatabilitas, pemborosan ransum akibat tumpah/terbuang dapat ditekan, dapat mengefisiensikan formula ransum karena setiap butiran pelet mengandung nutrisi yang sama, ternak tidak diberi kesempatan untuk dapat memilih-milih makanan yang disukai (Khalil, 1999). Analisis usaha peternakan merupakan kegiatan penting dalam usaha peternakan dan merupakan pekerjaan rutin perusahaan peternakan yang dilakukan untuk mengetahiu kelayakan suatau usaha peternakan. Keadaan perusahaan seperti besarnya biaya yang dikeluarkan, pendapatan bersih, serta ukuran efisiensi dan efektifnya usaha yang digambarkan melalui analisis usaha ekonomi. Selain itu sebagai landassan dalam menentukan kebijakan usaha kedepannya (Rasyaf, 2009). Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk melakukan analisis usaha melalui penelitian terhadap usaha penggemukan kelinci peranakanrex jantan lepas sapih dengan menggunakan limbah kulit daging buah kopi dalam bentuk peletyang mempunyai kandungan nutrisi yang sangat potensial untuk digunakan sebagai pakan ternak kelinci.
Rumusan Masalah Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kelinci yaitu pemilihan pakan yang sesuai, tidak bersaing dengan manusia, pakan mudah didapatkan dan berkualitas baik. Jika hal-hal tersebut telah diperhatikan maka ternak dapat tumbuh dengan baik dan didapatkan hasil produksi yang optimal. Disamping itu agar didapatkan keuntungan yang maksimal maka perlu menekan biaya pakan yaitu dengan cara memanfaatkan limbah pertanian. Pakan merupakan komponen pemenuhan kebutuhan nutrisi kelinci yang penting. Khususnya konsentrat buatan pabrik pakan yang harganya relatif mahal. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan pakan kelinci maka digunakan bahan pakan alternatif yang harganya relatif murah dan ketersediaannya melimpah. Limbah pertanian yang tersedia merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan yaitu kulit daging buah kopi. Dengan ketersediaan kulit daging buah kopi yang melimpah dan agar lebih termanfaatkan maka diperlukan suatu teknologi. Teknologi pengolahan fermentasi MOL dan pengawetan dengan cara dikeringkan dan diolah menjadi ransum pelet, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pakanalternatif. Dari uraian diatas maka diharapkan pemanfaatan limbah kulit daging buah kopi sebagai ransum dalam bentuk pelet dapat menekan biaya pakan kelinci sehingga dapat menaikkan pendapatan peternak kelinci.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pemanfaatan kulit kulit daging buah kopi yang difermentasi dengan MOL (Mikroorganisme Lokal) sebagai ransum dalam bentuk pelet dapat meningkatkan nilai ekonomis usaha penggemukan ternak kelinci peranakan rex jantan lepas sapih. Kegunaan Penelitian Sebagai bahan informasi bagi masyarakat peternak, instansi pemerintah terkait serta kalangan akademik (mahasiswa, dosen dan para peneliti) mengenai penggunaan limbah kulit daging buah kopi yang difermentasi sebagai pakan ternak kelinci terhadap produksi ternak kelinci ditinjau dari sudut ekonomi. Kegunaan penelitian ini juga sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian.