BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai menurut (Suprapti, 2007) adalah:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

PENDAHULUAN. krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan bahan baku

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Caisim diduga berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Tunggak. Kacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) termasuk keluarga

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum berasal dari bahasa latinsorgum bicolor L. Moench.

TINJAUAN PUSTAKA. ordo tanah yang lain. Inceptisol adalah tanah yang belum matang (immature)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau merupakan tanaman leguminoseae yang memiliki banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selada dapat dipanen setelah berumur 2 bulan (Edi dan Bobihoe, 2010) dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang semu (pseudostem). Tanaman ini memiliki tinggi bervariasi,

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Merrill. Klasifikasi tanaman kedelai menurut (Suprapti, 2007) adalah: Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Dicotyledonae : Polypetales : Leguminosea : Glycine : Glycine max (L.) Merrill. Kedelai merupakan bahan pangan yang mengandung protein nabati yang tinggi (Isnowati, 2014). Biji kedelai mengandung 18% lemak, 35% karbohidrat, 8% air, 35% protein dan 5,25% mineral (Marliah dkk., 2012). Kedelai mempunyai batang semak, beruas-ruas dan memiliki percabangan antara 3-6 cabang. Daun kedelai berbentuk oval dan majemuk berdaun tiga (trifoliolatus) dan berfungsi untuk proses transpirasi. Akar kedelai terdiri dari akar tunggang dan akar serabut, dan pada akar tanaman kedelai terdapat bintil-bintil akar. Bunga kedelai termasuk bunga sempurna, setiap kuntum bunga terdapat alat kelamin betina dan jantan, penyerbukan bersifat menyerbuk sendiri. Buah kedelai disebut polong, berisi antara 1-4 biji tergantung pada varietas kedelai, warna kulit biji bervariasi antara

5 kuning, hijau, coklat dan hitam, berat biji berkisar antara 6-30 gram/100 biji (Rukmana dan Yuyun, 2007). Daun tanaman banyak mengandung klorofil mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesis sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, dan jumlah cabang serta menambah kandungan protein tanaman (Dewanto dkk., 2013). Daun merupakan organ penghasil fotosintat utama dan jumlah daun merupakan salah satu indikator pertumbuhan yang dapat menjelaskan proses pertumbuhan tanaman (Pujiasmanto dkk., 2009). Kedelai dikelompokkan dalam tiga kelompok umur, varietas kedelai yang berumur panjang (lebih dari 90 hari), varietas berumur sedang (antara 85-90 hari), varietas umur pendek (antara 75-85 hari) (Pitojo, 2007). Varietas Grobogan termasuk jenis varietas genjah yang mempunyai keunggulan umur lebih pendek dan ukuran polong besar serta tingkat kematangan polong dan daun bersamaan (Prasetyo dkk., 2014). Varietas kedelai berumur genjah di Indonesia memiliki peluang keberhasilan tinggi karena terdapatnya genotype kedelai yang memiliki sumber gen untuk umur genjah, lingkungan budidaya kedelai menghendaki kedelai berumur genjah, dan hasil tinggi (Rahajeng dan Adie, 2013). Pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan tanaman yang mengakibatkan perubahan ukuran tanaman semakin besar dan juga menentukan hasil tanaman (Purnomo dkk., 2013). Tanaman kedelai dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian maksimal 500 meter dpl. Tanaman kedelai akan tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi pada tanah yang subur dan gembur, kaya akan humus dan memiliki ph antara 5,8-7,0 (Adisarwanto, 2007). Tanaman kedelai siap panen

6 diantaranya polong berwarna kuning kecoklatan secara merata, daun sudah banyak yang kering, rontok, dan batang sudah mengering (Rahajeng dan Adie, 2013). Biji kedelai yang dipanen sebelum mencapai umur panen akan mengalami pengkerutan sewaktu pengeringan, sehingga merusak struktur biji. Pemanenan yang terlambat menimbulkan kerusakan pada biji misalnya busuk dan polong pecah (Pitojo, 2007). Tinggi tanaman, berat biji per tanaman, jumlah cabang ditentukan oleh varietas, jarak tanam, dan dosis pupuk (Mardian dan Hipi, 2016). Rekomendasi pemupukan N, P dan K pada tanaman kedelai di lahan sawah masih bersifat umum, yaitu 25-75 kg urea/ha, 50-100 kg SP36/ha, 50-100 kg KCl/ha (Manshuri, 2010). Apabila unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman berada dalam keadaan cukup, maka hasil metabolisme akan membentuk hormon dan karbohidrat sehingga pembesaran dan perpanjangan sel akan berlangsung dengan cepat (Efendi, 2010). Pupuk organik yang matang dekomposisinya apabila diberikan ke tanaman dapat memperbaiki pertumbuhan vegetatif (Nurlisan dkk., 2013). Nitrogen merupakan unsur yang dominan dalam pertumbuhan vegetatif, untuk mencapai pertumbuhan yang optimum harus didukung oleh kecukupan P dan K (Zainal dkk., 2014). 2.2. Pupuk Organik Pemupukan merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan akan unsur hara dalam jumlah yang seimbang untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan generatif (Anindyawati, 2010). Pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang dapat meningkatkan kehidupan mikroba tanah, hasil

7 akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan (Pangaribuan dkk., 2013). Penambahan pupuk kandang ke dalam tanah selain meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah, dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman, mempertinggi humus, memperbaiki struktur tanah (Arifah, 2013). Pupuk kandang secara bertahap akan terdekomposisi dan unsur hara hasil proses dekomposisi secara bertahap pula akan tersedia bagi tanaman. Pemberian pupuk kandang secara teratur ke dalam tanah, menghasilkan hara pada tanah tersebut dalam jangka waktu lama akan tetap baik (Subatra, 2013). Tanaman akan tumbuh dengan baik dan subur apabila unsur hara yang dibutuhkan tersedia dengan cukup dan seimbang serta pembentukan pucuk atau daun baru akan lebih baik dengan tersedianya nutrisi (Dewi, 2016). Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi. Secara umum, setiap ton pupuk kandang mengandung 5 kg N, 3 kg P 2 O 5 dan 5 kg K 2 O serta unsur-unsur hara esensial yang lain dalam jumlah yang relatif kecil (Roidah, 2013). Pupuk kandang dapat berupa bahan limbah ternak seperti kotoran ayam, kambing, sapi dan kuda. Setiap kotoran ternak yang berbeda memiliki kandungan unsur hara yang berbeda (Pangaribuan dkk., 2013). Pupuk kandang kambing memiliki komposisi unsur hara antara lain 0,75 % N, 0,50 % P 2 O5 dan 0,45 % K 2 O. Komposisi unsur hara tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kotoran sapi (Latuamury, 2015). Feses kambing mengandung N dan K dua kali lebih besar daripada kotoran sapi. Feses kambing mengandung P lebih tinggi daripada urin kambing (Sari dkk., 2015). Pemberian

8 pupuk kandang kambing pada saat olah tanah akan terdekomposisi dengan baik, sehingga mudah diserap oleh akar tanaman (Dinariani dkk., 2014). Pupuk kandang kambing yang memiliki bentuk khas yaitu granula atau butiran-butiran yang agak sukar pecah, berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan penyediaan unsur hara (Rastiyanto dkk., 2013). Pupuk kandang kambing memiliki kandungan N dan K yang lebih besar dari pupuk kandang sapi (Latuamury, 2015). Ilustrasi 1 adalah pupuk kandang kambing. lustrasi 1. Pupuk Kandang Kambing Pupuk kandang ayam mengandung unsur hara sebesar 1,00 % N, 0,80 % P 2 O 5 dan 0,40 % K 2 O (Latuamury, 2015). Pupuk kandang ayam memiliki kandungan unsur hara N, P dan K yang lebih banyak daripada pupuk kandang jenis ternak lainnya karena kotoran padat pada ternak unggas tercampur dengan kotoran cairnya (Tufaila dkk., 2014). Kandungan unsur hara dalam kotoran ayam adalah yang paling tinggi, karena bagian cair (urine) tercampur dengan bagian padat. Pupuk kandang ayam mengandung N tiga kali lebih besar daripada pupuk kandang lainnya (Roidah, 2013). Ilustasi 2 adalah pupuk kandang ayam.

9 Ilustrasi 2. Pupuk Kandang Ayam Pupuk kandang sapi mengandung unsur hara 0,40 % N, 0,20 % P 2 O 5 dan 0,10 % K 2 O (Latuamury, 2015). Pupuk kandang sapi bagi dapat meningkatkan porositas tanah, meningkatkan aktifitas organisme sehingga terjadi proses perombakan bahan organik lebih cepat dalam tanah (Sriyanto dkk., 2015). Pemberian pupuk kandang sapi memberikan kandungan hara pada tanaman sebagai asupan energi sehingga organ tanaman dapat berkembang secara maksimal (Wayah dkk., 2014). Nitrogen yang terkandung dalam pupuk kandang sapi berperan dalam perkembangan daun, fosfor dan kalsium berperan merangsang pertumbuhan akar dan penyusun protein (Ohorella, 2012). Ilustasi 3 adalah pupuk kandang sapi. Ilustrasi 3. Pupuk Kandang Sapi

10 Bio-slurry adalah produk akhir pengolahan kotoran ternak yang bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Bio-slurry mengandung nutrisi utama makro yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, fosfor dan kalium serta nutrisi pelengkap mikro seperti magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan sulfur (S) (Gustriana dkk., 2015). Bio-slurry adalah sumber pupuk organik yang efektif, mengandung cukup banyak nutrisi dan bahan organik (Nasir dkk., 2012). Komposisi Bio-Slurry setelah fermentasi mengandung air 70 80% dan zat kering 20-30%. Zat kering tersebut mengandung bahan organik 18-27%. Kandungan dalam bioslurry berbasis kering mempunyai bahan organik 68,59%, C-organik 17,87%, N-total 1,47%, C/N rasio 9,09%, P 2 O 5 0,52% dan K 2 O 0,34% (Jaya dkk., 2016). Banyaknya pupuk yang dibutuhkan, tergantung pada jumlah hara yang dibutuhkan tanaman (Hikmawati, 2015). Pupuk kandang memiliki kandungan unsur yang berbeda sehingga bila dibedakan dosisnya akan memberikan respon pertumbuhan tanaman yang berbeda, tergantung pada kebutuhan tanaman tersebut akan unsur hara yang terdapat pada masing-masing pupuk kandang (Pujiasmanto dkk., 2009). Ilustrasi 4 adalah pupuk bioslurry. Ilustrasi 4. Pupuk Bioslurry

11 Nitrogen diperlukan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif tanaman terutama batang, cabang dan daun (Safei dkk, 2014). Nitrogen akan meningkatkan pembentukan klorofil sehingga aktifitas fotosintesis dapat meningkat dan dapat meningkatkan tinggi tanaman (Satata dan Kusuma, 2014). Nitrogen sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan yaitu membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung klorofil yang penting dalam proses fotosintesis (Dewanto dkk., 2013). Kalium (K) untuk pembentukan protein dan karbohidrat, pengerasan bagian kayu tanaman dan meningkatkan kualitas biji dan buah (Herfyany dkk., 2013). Fosfor (P) dibutuhkan mulai dari awal pertumbuhan vegetatif sampai fase pembentukan dan pematangan biji. Fosfor dan kalium, unsur penting yang banyak berperan dalam pembungaan dan pemasakan buah dan biji. Pembentukan bunga pada tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan hara di dalam tanah yang berasal dari pupuk (Dewi, 2016). Penambahan dosis pupuk pada tanaman akan memberikan jumlah hara N, P, K, dan bahan organik pada tanah menjadi semakin tinggi sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan ph tanah, kandungan N total dan P tersedia tanah (Tufaila dkk., 2014). 2.3. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik mengandung zat hara tinggi, kandungan haranya dapat beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman (Prihmantoro, 2007). Pupuk tunggal, hanya mengandung unsur hara satu, pupuk majemuk mengandung pupuk campuran yang dibuat dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara (Lingga dan Marsono, 2013). Pupuk SP-36 mengandung P 2 O 5 sebanyak 36 %.

12 pupuk fosfat berperan untuk pertumbuhan akar dan memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi biji (Hayati dkk., 2012). Pupuk anorganik mempunyai fungsi antara lain sebagai penyedia unsur hara makro bersifat cepat tersedia, sehingga unsur tersebut dapat segera digunakan oleh tanaman (Minardi dkk., 2009). Pemberian pupuk anorganik bertujuan untuk menjaga ketersediaan nutrisi tanaman agar tetap seimbang selama proses pertumbuhannya (Hayati, 2010). Kekurangan pupuk anorganik tidak mengandung unsur yang lengkap (makro dan mikro) dan pemberian pupuk anorganik terus menerus berakibat buruk pada kondisi tanah, tanah menjadi cepat mengeras dan kurang menyimpan banyak air (Prihmantoro, 2007). Ilustrasi 5 adalah pupuk SP-36. Ilustrasi 5. Pupuk SP-36