2017 PENGARUH BRAND LOVE TERHAD AP BRAND LOYALTY PAD A BRAND HOND A CBR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk. lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan.

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Para pelaku bisnis di industri terus berupaya agar apa yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi individu yang lebih tanggap akan suatu produk yang ditawarkan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, baik di dalam industri jasa maupun perdagangan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan otomotif saling mengeluarkan produk andalannya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri otomotif kendaraan bermotor merupakan industri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif ini, strategi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kebutuhan pelanggan dengan hati-hati dalam merancang. produk yang sesuai keinginan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian serta industri di Indonesia, semakin mengarah pada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin

Gambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

Abstrak. Kata kunci : celebrity endorser, brand image, kualitas produk dan niat beli

BAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan pesat di bidang teknologi, perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berjalan dan berkembang dengan pesat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi maka dunia industri pun berkembang semakin luas, komplek, dan bervariasi. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya barang yang ditawarkan untuk konsumen. Hal ini akan mendorong tumbuhnya perusahaan yang bergerak dalam bidang ataupun produk sejenis. Akibat perkembangan tersebut maka dapat menyebabkan adanya persaingan yang kompetitif antar perusahaan. Salah satu industri yang perkembangannya sangat pesat dan persaingannya sangat ketat yaitu industri otomotif khususnya industri otomotif roda dua atau sepeda motor. Kebutuhan akan alat transportasi pada zaman sekarang ini telah menjadi kebutuhan primer. Dibandingkan dengan alat transportasi umum, sebagian besar orang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi pribadi terutama sepeda motor guna menunjang aktivitas sehari-hari. Sepeda motor sendiri di Indonesia memang dapat dikatakan sebagai kendaraan paling diminati oleh banyak orang dari berbagai kalangan, karena kurangnya fasilitas kendaraan umum yang memadai dan juga kurangnya penyebaran kendaraan umum yang layak menyebabkan banyak orang lebih memilih sepeda motor untuk dijadikan sarana untuk berpergian. Sepeda Motor adalah salah satu alat transportasi yang dapat dikatakan jauh lebih praktis dan lebih mudah untuk melewati lalu lintas yang padat. Maka dari itulah banyak orang yang lebih memilih menggunakan sepeda motor dibanding menggunakan mobil atau alat transportasi lainnya. Tentunya dengan tingginya minat masyarakat akan sepeda motor membuat banyak brand sepeda motor bersaing dan berlomba-lomba menawarkan produknya. Masing-masing brand memberikan keunggulan yang terbaik dari produk yang ditawarkan kepada konsumen, agar brand tersebut dapat merebut pasar persaingan. Pada masa persaingan pasar yang kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan harus memperhatikan dan 1

2 menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan pemahaman yang terjadi di lingkungan pemasaran. Perusahaan harus memperhatikan, memahami, dan menanggapi pula dengan cepat perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk dapat menjadi pemenang dalam persaingan penjualan tersebut. Sepeda motor pun juga seiring berjalannya waktu tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi tapi juga sebagai kebutuhan akan hobi dan juga alat untuk menunjang gaya hidup. Sepeda motor yang masuk kedalam kategori ini biasanya adalah jenis sepeda motor yang memiliki harga dan spesifikasi diatas rata-rata sepeda motor pada umumnya. Salah satu jenis sepeda motor yang dapat dimasukan ke kategori sepeda motor yang bisa menjadi sarana hobi tersebut yaitu motor sport. Perkembangan motor sport di Indonesia bisa dikatakan sangat pesat, karena Indonesia sendiri bisa dikatakan sebagai negara dengan penjualan sepeda motor terbesar di asia tenggara, tak jarang pula brand-brand sepeda motor ternama meluncurkan produk motor sport terbaru mereka di Indonesia. Salah satu brand motor sport di Indonesia adalah CBR 250. CBR 250 adalah sebuah sepeda motor sportentry level yang di produksi oleh sejak tahun 2012. Sebagai sepeda motor sport pemula, CBR 250 sudah terbilang sudah cukup lama berada di pasar persaingan brand sepeda motor 250CC di Indonesia, tetapi sayangnya penjualan CBR 250 tidak bisa dikatakan mulus, karena penjualan CBR 250 jika dibandingkan dengan pesaing pendahulunya, yaitu Ninja 250, penjualan CBR 250 bisa dikatakan sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan Ninja 250, dan jika dibandingkan pula dengan pesaingnya yang bisa dikatakan baru, yaitu kompetitor dari Yamaha dengan seri R25 nya, penjualan CBR 250 pun bisa dikatakan semakin tidak baik. Dibawah ini data penjualan sepeda motor sport fairing di Indonesia dari tahun 2012 sampai 2016:

3 Tabel 1.1 Data Penjualan Motor Sport Fairing 250CC di Indonesia Kawasaki Ninja 250 Honda CBR 250 2012 2013 2014 2015 2016 10.491 29.508 18.945 14.862 14.743 4.715 1.742 1.216 160 - Yamaha R25 - - 11.214 6.906 5.150 Sumber: Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia Berdasarkan Tabel 1.1 dapat terlihat dengan jelas bahwa penjualan CBR 250 sangatlah tertinggal jika dibandingkan dengan kedua kompetitornya. Dapat dilihat pula R25 yang baru di rilis di tahun 2014 mampu mengalahkan penjualan CBR 250 tetapi tidak pula bisa mengalahkan penjualan Ninja 250. Untuk mendapatkan data pendukung, penulis pun melakukan survei prapenelitian untuk mengetahui seberapa besarkah brand loyalty pada pemilik CBR 250 di kota bandung. Survei ini dilakukan oleh penulis dengan cara menyebarkan 40 kuisioner secara onlinedengan menggunakan Google Docske 40 pemilik CBR 250 secara randomdi lingkungan kota bandung. Hasil dari pra-penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

4 Tabel 1.2 Data Hasil Survei Pra Penelitian Pelanggan puas dengan produk Honda CBR 250 Pelanggan menyukai produk Honda CBR 250 jika dibandingkan dengan produk kompetitornya Pelanggan ingin membeli kembali varian terbaru dari Honda CBR 250 Jika kompetitor di kelas 250CC lain memiliki harga yang lebih mahal, pelanggan tertarik untuk berganti ke merek kompetitor Pelanggan akan merekomendasikan Honda CBR 250 kepada orang lain 22,5% merasa puas 77,5% merasa tidak puas 41% menyukai 59% tidak produk tersebut menyukai produk tersebut 50% ingin membeli kembali 52,5% ingin berganti ke merek pesaing 32,5% akan merekomendasikan nya 50% tidak ingin membeli kembali 47,5% tidak ingin berganti ke merek kompetitor 67,5% tidak akan merekomendasikan nya Sumber: Hasil Olah Data Survey Pra-Penelitian Penulis (n=40: 2017) Berdasarkan dari Tabel 1.2 yang disebarkan secara random ke beberapa responden, dapat dilihat dari setiap aspek yang ditanyakan kepada pemilik honda CBR 250 di kota bandung rata-rata diatas 50% dari mereka bisa dikatakan kurang loyal kepada merek tersebut. Suatu perusahaan tentunya perlu untuk mempertahankan pelanggan dan menjaga pula kestabilan penjualan produknya, dan tentunya perusahaan itu harus memikirkan cara untuk menjaga pelanggan tetap loyal terhadap merek produknya. Brand loyalty merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan pelanggan yang loyal pada merek tentunya sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan yang kompetitif. Brand loyaltydapat dikatakan adalah suatu hal yang dapat memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang konsumen beralih ke merek lain yang ditawarkan oleh komptetitor, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Dari data yang ada di Tabel 1.1, dan Tabel 1.2 dapat dikatakan CBR 250 menjadi salah satu brand sepeda motor sport 250 CC yang mengalami penurunan loyalitas dari penggunanya. Mengacu pada data penjualan selama lima tahun

5 terakhir tentu ada masalah dalam brand loyaltypada CBR 250. hal ini dilihat dari penjualan CBR 250 yang dari awal peluncurannya selalu mengalami penurunan penjualan yang sangatlah drastis dan juga hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi kepuasan sehingga konsumen dari CBR 250 tidak merekomendasikan produk tersebut ke orang lain di sekitarnya dan tidak pula melakukan pembelian ulang untuk CBR 250, dan hal itu pula dapat dilihat dari hasil pra-penelitian penulis yang menyatakan bahwa lebih banyak pengguna dari CBR 250 yang tidak loyal terhadap brandtersebut. Brand loyalty tentunya dapat didapatkan dari kepuasan konsumen akan suatu produk, sehingga konsumen tersebut akan merekomendasikan produk tersebut ke orang di sekitarnya atau bahkan membeli kembali produk dari brand atau merek tersebut. Honda pun sebagai produsen dari CBR 250 mengupayakan berbagai cara untuk dapat menjaga loyalitas dari konsumennya, beberapa layanan yang ditawarkan antara lain dengan cara membuat program Honda Home Service and Care yang merupakan layanan honda untuk produk bigbike nya yang bisa dikatakan sangat memanjakan penggunanya, yaitu dengan medatangkan mekanik langsung ke tempat pelanggan dan melakukan pengecekan terkait kondisi motor konsumennya yang meliputi cek fisik kendaraan, cek tekanan angin ban, cek kelistrikan, cek oli, dan juga konsultasi terkait permasalahan pada brand tersebut, tetapi sayangnya layanan ini hanya ada di beberapa tempat saja dan belum tersebar menyeluruh di seluruh daerah di Indonesia. Brand loyaltypada suatu brand tentunya juga akan lebih mudah di dapatkan jika konsumen dari brand tersebut memiliki rasa kecintaan kepada brandtersebut, atau bisa disebut dengan Brand Love. Karena dengan adanya Brand love atau kecintaan terhadap merek dalam benak konsumen tentunya konsumen dari brand tersebut akan mencintai suatu brand tanpa memandang kekurangan yang dimiliki oleh brand tersebut, karena pada hakikatnya bahwa jika seseorang mencintai sesuatu, rasa cinta itu pasti akan dapat menerima segala kekurangan dari hal yang dicintainya. Dengan adanya brand love di benak seseorang pasti juga dapat membuat orang tersebut menjadi emosional terhadap brand tersebut, dengan ikatan yang emosional ini pula dapat menciptakan suatu rasa keterikatan dengan brand

6 tersebut dan juga dapat menciptakan suatu rasa pencerminan diri terkait dengan brand tersebut. Keterikatan emosional inilah yang tentunya dapat membuat konsumen menjadi loyal terhadap brandtersebut. Dengan adanya permasalahan pada brand loyalty pada brand CBR 250 tersebutlah, maka dalam penelitian ini ingin diketahui penerapan brand love dalam membangun brand loyaltypada brand CBR 250, dan apakah brand love tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi brand loyalty pada brand CBR 250. Berdasarkan fenomena diatas, penulis sangat tertarik untuk meneliti PENGARUH BRAND LOVE TERHADAP BRAND LOYALTY PADA BRANDCBR 250.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti, yaitu: 1. Bagaimana gambaran mengenai Brand Love. 2. Bagaimana gambaran mengenai Brand Loyalty. 3. Apakah ada pengaruh antara Brand Love terhadap Brand Loyalty. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun pada perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai Brand Love. 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai Brand Loyalty. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara Brand Love terhadap Brand Loyalty. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini yaitu: 1. Akademis Secara akademis penelitian ini mempunyai manfaat untuk menambah dan mengembangkan kekayaan ilmu khususnya Manajemen Pemasaran, serta untuk memperlihatkan kajian tentang pengaruh Brand Love terhadap Brand Loyaltypadabrand sepeda motor. 2. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap Astra Honda Motor (AHM) dan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

8 1.5 Struktur Organisasi Skripsi Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pada bab ini berisikan mengenai teori - teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini dan kerangka pemikiran dari penyusun terhadap penelitian yang dilakukan. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian, meliputi objek penelitian, metode dan desain penelitian, operasionalisasi variabel, jenis, sumber dan teknik pengumpulan data, populasi, sampel dan teknik sampling, instrumen penelitian, analisis pengolahan data, dan hipotesis. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang pembahasan atas penelitian berdasarkan atas penelitian berdasarkan teori dan data yang didapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, dan studi literatur. BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN SARAN Pada bab ini menguraikan kesimpulan dari penyusun berdasarkan hasil dari penelitian.