STUDI KOMPARASI PENGONTROLAN ARUS MASUKAN PADA PENYEARAH PWM TIGA-FASA DENGAN TIGA SAKLAR DAN DUA SAKLAR



dokumen-dokumen yang mirip
Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

MENGHILANGKAN DISTORSI YANG DISEBABKAN PEMBEBANAN NONLINIER RANGKAIAN RL, RC DAN RLE

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik memegang peranan yang penting dalam industri. Pada aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

PENGATURAN ARUS KOMPENSASI UNTUK PEMBEBANAN NONLINIER PADA SISTEM FILTER AKTIF TIGA FASE

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

BOOST PWM RECTIFIER 3 FASA SEBAGAI METODE PERBAIKAN KUALITAS DAYA DAN MENINGKATKAN EFISIENSI DAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DISAIN SWITCHING POWER SUPPLIES

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian daya listrik dengan beban tidak linier banyak digunakan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

STUDI PENGGUNAAN PENYEARAH 18 PULSA DENGAN TRANSFORMATOR 3 FASA KE 9 FASA HUBUNGAN SEGIENAM

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A RANGKAIAN CATU DAYA BEBAN TAK LINIER. Berikut adalah gambar rangkaian catu daya pada lampu hemat energi :

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

UNJUK KERJA PENGUBAH TEGANGAN DC-DC TOPOLOGI BOOST DENGAN NILAI INDUKTANSI DAN KAPASITANSI YANG DIOPTIMASI PADA KEADAAN TRANSIEN

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

KINERJA PENYEARAH DIODA PADA SUMBER TAK IDEAL

Konverter DC/AC (Inverter) Multilevel

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DESAIN DAN SIMULASI FILTER DAYA AKTIF SHUNT UNTUK KOMPENSASI HARMONISA MENGGUNAKAN METODE CASCADED MULTILEVEL INVERTER

SISTEM PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PENYEARAH DIODE TIGA PHASA MENGGUNAKAN HYSTERESIS CURRENT CONTROL

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN TIPE PENYALAAN KONTROL JARAK SAMA DAN SUDUT SAMA PADA PENYEARAH TERKENDALI TIGA PHASA

ABSTRAK. Kata kunci: harmonisa, Ramptime Current Controlled, Active Power Filter, Hybrid Active Power Filter, MATLAB, jala-jala satu fasa.

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

KAJIAN TAPIS DAYA AKTIF PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN INVERTER BERTINGKAT SEBAGAI METODE PERBAIKAN ARUS SUMBER

ELIMINASI HARMONIK GUNA PERBAIKAN BENTUK GELOMBANG KELUARAN TEGANGAN INVERTER

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENYEARAH MODULASI LEBAR PULSA DENGAN MODULASI DELTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pemakaian peralatan elektronika dengan sumber DC satu fasa

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

Oleh : ARI YUANTI Nrp

Perancangan dan Simulasi Full Bridge Inverter Lima Tingkat dengan Dual Buck Converter Terhubung Jaringan Satu Fasa

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

Politeknik Gunakarya Indonesia

PEMANFAATAN INVERTER SATU FASA SEBAGAI PENGINJEKSI DAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Inverter merupakan suatu rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan kualitas daya. Komponen power

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PENGGUNAAN FILTER PASIF DAN FILTER AKTIF PADA PENYEARAH TERKENDALI SATU PHASA

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

PEMANFAATAN IC MEMORI TERPROGRAM UNTUK MENGENDALIKAN INVERTER 3 FASA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

Desain dan Simulasi Filter Aktif Shunt Multilevel Inverter untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Penggunaan Beban Non Linear

PERANCANGAN INVERTER SATU FASA LIMA LEVEL MODIFIKASI PULSE WIDTH MODULATION

Aplikasi Fuzzy Logic Controller untuk Active Power Filter Tiga Fasa Tipe Shunt

Reduksi Harmonisa Arus Sumber Tiga-Fasa Dengan Transformator Penggeser Fasa

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Filter Aktif 3 Fasa Untuk Mereduksi Harmonisa Yang Timbul Pada Rectifier 3 Fasa

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

PENGERTIAN THYRISTOR

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

Materi 5: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Analisis Rugi-Rugi Daya Konverter DC-DC

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Desain Konverter DC/DC Zero Voltage Switching dengan Perbaikan Faktor Daya sebagai Charger Baterai untuk Kendaraan Listrik

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

PENDEKATAN BARU UNTUK SINTESIS KONVERTER DAYA

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 2 September 2013

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

PEMANFAATAN AC-DC-AC KONVERTER UNTUK MEMPERBAIKI ARUS MASUKAN SUMBER

Transkripsi:

UDI KOMPAAI PNGOLAN AU MAUKAN PADA PNYAAH PWM IGAFAA DNGAN IGA AKLA DAN DUA AKLA en aryana 1 dan lamet iyadi 1 Departemen eknik lektro Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) Jl. rs. Jenderal udirman PO. BOX 148 imahi email : eentaryana@unjani.acid.net Mahasiswa 3 eknik lektro IB email : slamet@konversi.ee.itb.ac.id Abstract A comparative study of input phase currents waveshaping on three phase PWM rectifier is described in this paper. hese two schemes for controlling input phase currents are, the first scheme, using two switches in the same leg operated to track two reference sinusoidal input current and the other, using three switches of three legs to do the same function. Based on the principal operation of three phase PWM rectifier, two scheme control blocks are made. imulation is done to verify the analysis. Key Words: comparative, input current, pwm rectifier, three switches, two switches. Abstrak Pada paper ini, suatu studi komparasi pengontrolan arus masukan pada penyearah PWM tigafasa diusulkan. Dua skema pengontrolan arus input diusulkan. Metoda pertama akan menggunakan dua buah saklar yang terletak pada satu lengan untuk mengendalikan arus masukan mengikuti arus referensi. Kemudian metoda yang kedua menggunakan tiga buah saklar (masingmasing terletak pada lengan yang berbeda) untuk melakukan pengendalian arus fasa masukan. uatu simulasi dilakukan untuk mengetahui akurasi analisis. Kata Kunci : arus input, dua lengan, penyearah pwm, perbandingan,tiga lengan. 1. Pendahuluan Penyearah dioda dan penyearah thyristor yang dikendalikan sudut fasanya masih banyak digunakan dalam aplikasertentu karena faktor kesederhanaan dan biaya yang rendah, tetapi penyearah jenis ini akan mengurangi kualitas daya pada sisi ac masukan yang disebabkan adanya kandungan harmonisa yang masih besar serta faktor daya yang relatif rendah. eknik modulasi lebar pulsa (PWM = pulse width modulation) banyak diterapkan pada aplikasi penyearah. Dengan teknik ini, penyearah akan memiliki unjuk kerja yang lebih baik, di antaranya adalah distorsi arus masukan yang rendah faktor daya yang tinggi filter masukan relatif lebih kecil Untuk aplikasi daya yang relatif besar, penyearah PWM tiga fasa lebih cocok untuk digunakan. Banyak sekalkema rangkaian penyearah PWM tiga fasa [1][4], mulai dari yang mengimplementasikan satu saklar, tiga saklar maupun yang menggunakana saklar dua arah sebagaambahan. Masingmasing skema akan memiliki cara kerja yang berbeda, sehingga teknik pengontrolannya juga akan berbeda. Pada paper [5], [6] digunakan metoda one cycle control untuk pengontrolan dalam aplikasi. Pada paper ini, dua metoda pengontrolan arus fasa masukan dari penyearah PWM tiga fasa dengan enam buah saklar dan satu dioda boost akan dianalisis. Metoda pertama akan menggunakan dua buah saklar yang terletak pada satu lengan untuk mengendalikan arus masukan mengikuti arus referensi. Kemudian metoda yang kedua menggunakan tiga buah saklar (masingmasing terletak pada lengan yang 1 tudi Komparatif Pengontrolan Arus Masukan Pada Penyearah PWM iga Fasa Dengan iga aklar dan Dua aklar (en aryana, lamet iyadi)

psilon : Journal of lectrical ngineering and Information echnology Vol. 1, No. 1, July 003 berbeda) untuk melakukan pengendalian arus fasa masukan. uatu simulasi akan dilakukan untuk mengetahui akurasi analisis.. PWM ectifier igafasa Pada Gb1 diperlihatkan suatu penyearah PWM tigafasa yang menggunakan enam buah saklar semikonduktor dan masingmasing dipasang dioda antiparalel. Penyearah tersebut memiliki tiga buah lengan, masingmasing adalah lengan dengan dua saklar 1, lengan dengan saklar 3 4 dan lengan dengan saklar 5 6. Pada sisi masukan terdapat tiga buah induktor L yang dipasang pada masingmasing fasa. umber tegangan masukan yang digunakan merupakan sumber tegangan ac sinusoidal tiga fasa seimbang dengan persamaan V m sinùi (1) o V m sin(ùi 10 ) () o V m sin(ùi 10 ) (3) 1.5 1 0.5 0 0.5 1 1.5 1 D 3 D 3 5 D 5 1 D 4 D 4 6 D 6 Gb1 : PWM rectifier tiga fasa 30 0 30 60 90 10 150 180 10 40 70 300 330 Gb..Gelombang tegangan masukan tiga fasa seimbang 3. kema Pengontrolan Pada skema pengontrolan menggunakan dua saklar yang terletak pada satu lengan, dasar yang digunakan adalah arus pada fasa yang paling positif dan paling negatif akan dikendalikan. ehingga dalam kasus ini, hanya ada dua saklar yang ber. etiap lengan yang akan mengkan saklarnya dipengaruhi oleh interval waktu. D 1 3 D 3 4 D 4 D 6 Gb3 : aklar pada lengan digunakan untuk mengendalikan arus fasa r dan fasa t Untuk memahami bagaimana pengontrolan arus terjadi, maka pada Gb3 ditunjukkan saklar pada lengan (saklar 3 dan 4 ) dari penyearah PWM tiga fasa yang akan digunakan untuk mengendalikan arus masukan fasa r dan fasa t. Kondisi inerjadaat fasa r lebih positif dari fasa s dan fasa t lebih negatif dari fasa s (interval 90 t 150) dan arus referensi yang digunakan berasal dari fasa r dan fasa t. Pengendalian arus fasa r dilakukan dengan mengkan saklar 3. Pada saat saklar 3 konduksi, maka akan mengalir arus daregangan, induktor, dioda D 1, saklar 3, induktor dan tegangan. Pada kondisi ini arus fasa r akan naik dan persamaan yang dapat diturunkan pada loop ini adalah dir vr (4) edangkan saat saklar 3 tidak konduksi, maka akan mengalir arus daregangan, induktor, dioda D 1, dioda, tegangan, dioda D 4, induktor dan tegangan, sehingga arus fasa r akan turun dan persamaan yang dapat diturunkan pada loop ini adalah dir vr (5) edangkan pengendalian arus fasa t dilakukan dengan mengkan saklar 4. Pada saat saklar 4 konduksi, maka akan mengalir arus daregangan, induktor, saklar 4, dioda D 6, induktor dan tegangan. Pada kondisi ini arus fasa t akan naik (polaritas negatif) dan persamaan yang dapat diturunkan pada loop ini adalah dit vt (6) 13

edangkan saat saklar 4 tidak konduksi, maka akan mengalir arus daregangan, induktor, dioda D 3, dioda, tegangan, dioda D 6, induktor dan tegangan, sehingga arus fasa t akan turun (polaritas negatif) dan persamaan yang dapat diturunkan pada loop ini adalah dit vt (7) 1 D1 3 D 3 5 D5 D 4 D4 6 D6 Untuk melihat kondisaklar yang aktif, dapat dilihat pada table 1 dibawah ini. abel 1 : Kondisaklar aktif interval Fasa() Fasa() aktif 30 30 t s 1 30 90 r s 5 6 90 150 r t 3 4 150 10 s t 1 10 70 s r 5 6 70 330 t r 3 4 Gambar 4 memperlihatkan blok pengontrolan arus dengan dua lengan. detektor fasainterval 1 D 3 1 D3 5 D5 D 4 D4 6 D6 Gb4 : Blok kontrol pengontrolan arus dengan dua saklar edangkan pada skema pengontrolan arus fasa dengan menggunakan tiga saklar, setiap saat arus fasa referensi akan digunakan untuk menggerakkan saklarsaklar yang terletak pada ketiga lengan (setiap lengan hanya terdapat satu saklar yang akan konduksi). Pada skema ini, saklar yang berada pada lengan akan mengendalikan arus fasa r,, saklar yang berada pada lengan akan mengendalikan arus fasa s begitu pula dengan, saklar yang berada pada lengan akan mengendalikan arus fasa t. Gb5 : aklar pada lengan mengendalikan arus fasa s Pada saat arus fasa s berada detengah siklus positif, maka untuk menaikkan arus fasa s ini, saklar 4 akan konduksi dan arus akan mengalir pada loop yang terbentuk daregangan, induktor, saklar 4, melalui dioda D atau D 6, induktor atau dan tegangan fasa atau (bergantung fasa mana yang lebih negatif). edangkan saat saklar 4 tidak konduksi, maka loop arus akan terbentuk daregangan, induktor, dioda D 3, dioda, tegangan, melalui dioda D atau D 6, induktor atau dan tegangan fasa atau (bergantung fasa mana yang lebih negatif), dan arus fasa s akan turun edangkan pada saat arus fasa s berada di setengah siklus negatif, maka untuk menaikkan amplitudo arus fasa s ini, saklar 3 akan konduksi dan arus akan mengalir pada loop yang terbentuk daregangan atau, induktor atau,melalui dioda D 1 atau D 5 (bergantung fasa mana yang lebih positif), saklar 3, induktor dan tegangan fasa. Dengan membuat 3 tidak konduksi, maka arus akan mengalir daregangan atau, induktor atau,melalui dioda D 1 atau D 5 (bergantung fasa mana yang lebih positif), dioda, tegangan, dioda D 4, induktor dan tegangan fasa. Arus pada kondisi ini akan berkurang amplitudonya. Pada skema ini, arus fasa sesaat akan dibandingkan dengan arus referensi dan keluarannya akan dimasukkan ke. Keluaran dari akan digunakan untuk menghidupkan atau mematikan saklarsaklar. Atau dapat disederhanakan menjadi 14 tudi Komparatif Pengontrolan Arus Masukan Pada Penyearah PWM iga Fasa Dengan iga aklar dan Dua aklar (en aryana, lamet iyadi)

psilon : Journal of lectrical ngineering and Information echnology Vol. 1, No. 1, July 003 if I r (ref) I r (act) then 1 unless if I s (ref) I s (act) then 3 unless 4 if I t (ref) I t (act) then 5 unless 6 Gb7c : Arus fasa referensi dan arus fasa sesaat 1 D1 3 D 3 5 D5 D 4 D 4 6 D6 Gb8a : Arus fasa sesaat Gb6 : Blok kontrol pengontrolan arus dengan tiga saklar 4. imulasi dan Analisa Untuk mengetahui komparasi dari kedua skema pengontrolan arus fasa masukan, maka penulis melakukan simulasi. Pada Gb7 disajikan hasil simulasi untuk skema pengontrolan arus fasa masukan dengan mengkan dua saklar pada lengan yang sama dan pada Gb8 untuk skema pengontrolan arus fasa masukan dengan mengkan saklar pada ketiga lengan. Gb7a : Arus fasa sesaat Gb7b :egangan masukan dan arus fasa sesaat Gb8b :egangan masukan dan arus fasa sesaat Gb8c : Arus fasa referensi dan arus fasa sesaat Pada pengontrolan arus masukan yang menggunakan saklarsaklar yang terletak pada satu lengan, maka setiap interval perioda switching hanya ada dua buah saklar yang ber. Hal ini akan mengurangugirugi daya total pada saklar semikonduktor. edangkan pada pengontrolan arus dengan menggunakan tiga buah saklar (terletak pada lengan yang berbeda), setiap interval switching akan mengkan tiga buah saklar sehingga rugirugi daya total akan lebih besar sehingga akan menurunkan efisiensinya. Dengan membandingkan kurva pada Gb7a dan Gb8a akan tampak bahwa pengontrolan arus dengan dua buah saklar pada satu lengan akan memberikan arus masukan lebih mendekati arus referensi. Pada metoda pengontrolan arus dengan mengkan tiga saklar, arus masukan memiliki fluktuasi yang lebih besar. 15

5. Kesimpulan uatu studi perbandingan teknik pengontrolan pada PWM boost rectifier tiga fasa telah dilakukan. Metoda pengontrolan yang digunakan berbasis pada pengan saklarsaklar pada satu lengan dan pengontrolan setiap saklar pada ketiga lengan. Hasil simulasi menunjukkan kelebihan pada pengontrolan berbasis pada pengan saklarsaklar pada satu lengan. Daftar Pustaka lamet iyadi, Penulis lahir di emarang pada tahun 1967, menyelesaikan 1 bidang elektro F. UNDIP tahun 1991. Kemudian bergabung dengan Perusahaan Asing sebagai enior echnical xpert. ahun 1997 menyelesaikan bidang elektro (elektronika daya) IB. ahun 003 inercatat sebagai mahasiswa 3 di Jurusan eknik lektro IB. 1. J.. almon, ircuit opology for ingle Phase VoltageDoubler Boost ectifier, I rans. Power lectronics, vol8 no4, pp. 5159, Oct 1993. J.. almon, Operating a hree Phase Diode ectifier with a Low Input urrent Distortion Using a eriesonnected Dual Boost onverter, I rans. Power lectronics, vol11 no4, pp. 59603, Jul 1996 3. J.. almon, eliable hree Phase PWM Boost ectifier mploying a tacked Dual Boost onverter ubtopology, I rans. Industry Applications, vol3 no3, pp. 54 551, May/Jun 1996 4.. Qiao, K. M. medley, A General hree Phase PF ontroller for ectifiers with a eriesonnected Dual Boost opology, I rans. Industry Applications, vol38 no1, pp. 137148, Jan/Feb 00 5.. Qiao, K. M. medley, hree Phase Bipolar Mode Active Power Filter, I rans. Industry Applications, vol38 no1, pp. 149158, Jan/Feb 00 en aryana, menyelesaikan 1 di Universitas Jenderal Achmad Yani bidang studi eknik enaga Listrik, di Institut eknologi Bandung (IB) Jurusan eknik lektro bidang khusus MesinMesin Listrik dan lektronika daya. Pada saat ini disamping sebagai dosen di Jurusan eknik lektro, juga menjabat sebagai Ketua Program D3 lektro Unjani. 16 tudi Komparatif Pengontrolan Arus Masukan Pada Penyearah PWM iga Fasa Dengan iga aklar dan Dua aklar (en aryana, lamet iyadi)