Publication : 1440 H_2019 M MENUJU HIDUP BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

Iman Kepada KITAB-KITAB

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hadits-hadits Shohih Tentang

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Download > 300 ebook dari:

Konsisten dalam kebaikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Ada Dua Kali Hari Kebangkitan.. اقتباس المشاركة: من الموضوع: Kebangkitan Ada Dua Kali Hari

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Mensyukuri Nikmat Al Quran

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Syarah Istighfar dan Taubat

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Awas! Jangan Dekati Zina

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Beriman Kepada Taqdir

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

"Barangsiapa yang menjadikan semua tujuan menjadi satu, yaitu tujuan hari kembali, niscaya Allah I mencukupkan kepadanya semua tujuannya"

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Manusia Dan Bermegah-Megah

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Dzikir Keluar Masuk RUMAH Serta Syarahnya

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa. Oleh : Abu Ukasyah

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Transkripsi:

MENUJU HIDUP BAHAGIA DUNIA dan AKHIRAT حفظو هللا Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron Publication : 1440 H_2019 M MENUJU HIDUP BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT حفظو هللا Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron Sumber Majalah Al Furqon Ed.08 Th. VI_ 1428H/ 2007M Rubrik Tafsir e-book ini didownload dariwww.ibnumajjah.wordpress.com

TEKS AYAT DAN TERJEMAH م ن ع م ل ص ا ل ا م ن ذ ك ر أ و ط ي ب ة و ل ن ج ز ي ن ه م أ ج ر ى م أ نث ى و ى و م ؤ م ن ف ل ن ح ي ي ن و ح ي ا ة ب ح س ن م ا ك ان وا ي ع م ل و ن Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-nahl [16]: 97) MUQODDIMAH Setiap insan memiliki fithroh ingin hidup bahagia. Akan tetapi, penilaian mereka berbeda-beda. Yang kita jumpai, umumnya orang menilai hidup bahagia apabila dia kaya, terpenuhi semua kebutuhan duniawinya, sekalipun mereka orang kafir. Inilah pola pandang masyarakat pada umumnya, sehingga semua aktivitas -bahkan pengarahan masa depan anak- umumnya demikian. Padahal kebahagiaan yang sebenarnya adalah kebahagiaan jiwa yang mampu beribadah kepada Alloh dan menjalankan syari'at Islam secara kaffah (menyeluruh).

ASBABUN NUZUL Ibnu Jarir ath-thobari rahimahulloh berkata: "Ada yang berpendapat bahwa ayat ini turun ketika tiap-tiap pemeluk agama merasa bangga dengan agamanya, mereka berkata: 'Kami-lah yang lebih utama'; lalu Alloh Subhanahu wa Ta ala menurunkan ayat ini. Abu Sholih berkata: 'Manusia berkumpul, ada yang penyembah berhala, ahli Taurat, dan ahli Injil, masing-masing mereka berkata: Kami-lah yang lebih mulia, maka Alloh menurunkan ayat ini.'" (Tafsir ath- Thobari 7/641) MAKNA AYAT SECARA UMUM Ibnu Qoyyim al-jauziyyah rahimahulloh berkata: "Ini adalah berita dari Yang Maha Benar, Dia memberitahu hamba-nya yang memiliki 'ainul yaqin bahkan haqqul yaqin, bahwa sesungguhnya orang yang beramal sholih akan dihidupkan oleh Alloh dengan kehidupan yang baik menurut kadar amal dan imannya. Tetapi, orang bodoh salah mengartikannya; mereka mengira bahwa orang yang mendapatkan keikmatan ialah yang memperoleh berbagai macam makanan, pakaian, punya istri, atau memiliki kekuasaan dan harta. Tidaklah diragukan bahwa kenikmatan

ini juga dimiliki oleh binatang. Maka orang yang hanya mengandalkan kenikmatan dunia itu seperti binatang, besok pada hari kiamat tergolong orang yang dipanggil dari jauh..." (Badai'ut Tafsir, Ibnu Qoyyim al-jauziyyah, 3/51) Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim rahimahulloh memang benar, Alloh Azza wa Jalla menyifati orang karir dalam menikmati dunia ini serupa dengan hewan, tanpa membedakan yang halal dan yang haram, yang penting berhasil, tidak punya rasa malu berbuat jahat dan membuka aibnya. Sebagaimana firman Alloh: ت ك ل ل م م ث و ى و الن ا ر ا ل ن ع ا م ك م ا و ي ك ل و ن ي ت م ت ع و ن ك ف ر وا و ال ذ ين Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya bi-natangbinatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad [47]: 12) Ibnul Qoyyim rahimahulloh berkata: "Maka Alloh Subhanahu wa Ta ala mengabarkan kebahagiaan orang yang berpegang dengan janjinya, berupa ilmu dan amalan, di dunia dijamin hidupnya baik dan di akhirat mendapatkan balasan yang lebih baik. Demikian pula sebaliknya, orang yang tidak berilmu, tidak beriman, dan tidak beramal sholih akan merasakan kesempitan hidup di dunia, di alam barzakh, dan mereka di dunia dilalaikan dari adzab yang pedih pada hari kiamat." (Badai'ut Tafsir, Ibnu Qoyyim al-jauzi, 3/51)

Ibnu Utsaimin rahimahulloh berkata: "Jika anda ditanya: Bagaimana hidup yang baik? Hidup yang baik ialah lapang dada dan jiwa yang tenang, sekalipun mereka ditimpa musibah. Shuhaib rodhiyallohu anhu berkata: Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: و ل ي س ال م ؤ م ن ل م ر ع ج ب ا أ ص اب ت و س ر اء ش ك ر أ م ر ه إ ن ف ك ا ن خ ي ر ا ك ل و ل و خ ي ر و إ ن ل ح د ذ ا ك أ ص اب ت و ض ر اء ص ب ر ل ل م ؤ م ن إ ل ف ك ا ن خ ي ر ا إ ن ل و "Amat menabjubkan perkaranya orang yang beriman, segala urusannya baik. Tidaklah seorang pun dapat meraihnya kecuali orang yang beriman, jika dia mendapat kesenangan, dia bersyukur, maka baik bagi dirinya, dan bila ditimpa kesengsaraan dia bersabar, maka baik bagi dirinya." (HR. Muslim: 5318) Sedangkan orang kafir bila ditimpa musibah, bersabarkah dia? Jawabnya: Tidak, bahkan sedih, susah, merasa sempit hidup di dunia ini, boleh jadi ia bunuh diri. Akan tetapi, orang yang beriman dia bersabar, dia merasakan nikmatnya bersabar karena hatinya lapang dan tenang, itulah kebaikan hidupnya, dia tergolong firman Alloh di dalam ayat ini "maka Kami hidupkan mereka dengan hidup yang bahagia". (Lihat Kitab Ilmu oleh Ibnu Utsaimin 1/47)

MAKNA KEHIDUPAN YANG BAIK Pada ayat di atas terdapat kalimat ح ي اة ط ي ب ة (kehidupan yang baik). Agar tidak keliru menafsirkan makna ayat di atas, kita merujuk kepada pemahaman sahabat rodhiyallohu anhum dan ulama yang di atas manhaj mereka, karena para sahabat rodhiyallohu anhum hidup bersama Rosululloh shollallohu alaihi wasallam dan ketika wahyu diturunkan. Adapun makna kalimat ini: 1. Al-Qona'ah (ridho menerima pemberian Alloh Azza wa Jalla, tidak tamak dan tidak dengki melihat yang lain dilebihkan hartanya). Ini pendapat Ali rodhiyallohu anhu. 2. Memperoleh rezeki yang halal. Ini pendapat Ibnu Abbas rodhiyallohu anhuma dan adh-dhohak rahimahulloh. 3. Orang yang taat kepada Alloh Azza wa Jalla. Ini pendapat Ikrimah rahimahulloh. 4. Ridho dengan takdir Alloh Subhanahu wa Ta ala. Ini pendapat Mawardi. (Zadul Masir 4/488) 5. Zuhud urusan duniawi dan memusatkan tafakkurnya kepada perkara yang haq. Ini pendapat Sahl bin Abdulloh at-tusturi. (Tafsir Fathul Qodir 3/297)

Imam Syaukani rahimahulloh berkata: "Ahli tafsir menafsirkan makna kebahagiaan hidup di atas ialah untuk di dunia, sedangkan kenikmatan hidup di akhirat diterangkan ayat sesudahnya: 'Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.'" (Fathul Qodir 3/297) HAKIKAT KEBAHAGIAAN HIDUP Sebagian orang menilai bahwa kebahagiaan hidup akan tergapai apabila terpenuhi semua kebutuhan duniawinya, prinsip ini salah, dibantah oleh dalil naqli dan aqli. Adapun dalil naqli, Alloh Azza wa Jalla menjanjikan orang yang menolak peringatan-nya pasti hidupnya sengsara, diakui atau tidak, karena kita yakin bahwa keputusan Alloh tidak akan meleset. ل و ف إ ن ذ ك ر ي ع ن أ ع ر ض و م ن م ع يش ة ض نكا و ن ش ر ه أ ع م ى ال ق ي ام ة ي و م Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkan-nya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (QS. Thoha [20]: 124)

Ibnu Qoyyim al-jauziyyah rahimahulloh berkata: "Barangsiapa di dunia buta dari jalan yang haq di akhirat pun lebih buta dan tersesat dari jalan benar, Alloh Azza wa Jalla memberitahu bahwa barangsiapa di dunia tersesat maka di akhirat lebih tersesat." (Miftah Darus Sa'adah 1/35) Selanjutnya, orang yang berpaling dari ajaran-nya akan ditemani oleh setan dan disesatkannya: الر ح ن ذ ك ر ع ن ي ع ش و م ن ق ر ي ن ل و ل و ش ي ط ان ف ه و ض ن ق ي Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Alloh Yang Maha Pemurah (al-qur'an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. (QS. az-zukhruf [43]: 36) Ibnu Qoyyim al-jauziyyah rahimahulloh berkata: "Alloh Azza wa Jalla memberitahu bahwa orang kafir diberi balak berupa ditemani oleh setan yang selalu menyesatkan dirinya, yang demikian itu sebab mereka berpaling dari ingat kepada Alloh Azza wa Jalla. (Miftah Darus Sa'adah 1/44) Alloh Subhanahu wa Ta ala mengabarkan bahwa orang kafir dilebihkan urusan dunianya untuk menghukum mereka di dunia dan di akhirat.

ا ل ي اة ف ب ا ل ي ع ذ ب ه م الل ي ر ي د إ ن ا أ و ل د ى م و ل أ م و ا ل م ت ع ج ب ك ف ل ك اف ر و ن و ى م أ نف س ه م و ت ز ى ق الد ن ي ا Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Alloh menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (QS. at-taubah [9]: 55) Adapun dalil aqli, jika kekayaan sebagai tolok ukur kebahagiaan hidup, tentu Alloh Azza wa Jalla melebihkan harta benda kepada para utusan-nya dan membuat fakir musuhnya. Akan tetapi, menurut sejarah justru sebaliknya. الد ن ي ا ا ل ي اة ف و أ م و ا ل ز ين ة و م أله ف ر ع و ن آت ي ت إ ن ك ر ب ن ا م وس ى و ق ال اط م س ف ل ق ل و ب م ع ل ى و اش د د أ م و ا ل م ع ل ى ر ب ن ا س ب يل ك ع ن ل ي ض ل وا ر ب ن ا ا ل ل ي م ال ع ذ ا ب ي ر و ا ي ؤ م ن وا ح ت Musa berkata: "Ya Robb kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Robb kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-mu. Ya Robb kami, binasakanlah

harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." (QS. Yunus [10]: 88) Selanjutnya, tidaklah orang yang dilebihkan urusan duniawinya bisa merasakan kenikmatan melainkan hanya sedikit, terutama bila umur sudah berlanjut, apa yang menjadi keinginannya kadangkala terhalang oleh penyakitnya. Perhatikan orang yang dilanda penyakit kencing manis, darah tinggi, dan penyakit lainnya, mereka dilarang makan dan minum yang disukainya, sehingga dunia bagi mereka bagaikan hiasan mata, tidak ada bedanya dengan orang miskin melihat pemandangan di sekitarnya. ف ت يل و ل ت ظ ل م و ن ات ق ى ل م ن و اآلخ ر ة خ ي ر ق ل ي ل ال دن ي ا م ت اع ق ل Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun." (QS. an-nisa' [4]: 77) Dari Abu Muthorif rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: أ و ف أ م ض ي ت ت ص د ق ت ما إ ل م ال ك ل ك و ى ل م ا ل م ا ل آد م اب ن ي ق ول ل ب س ت ف أ ب ل ي ت أ و ف أ ف ن ي ت أ ك ل ت

"Anak Adam berkata: 'Ini hartaku, ini hartaku', padahal tidaklah kamu memiliki harta melainkan yang kamu sedekahkan, yang sudah engkau serahkan, atau yang kamu makan yang sudah habis, dan pakaian yang kamu pakai yang sampai usang." (HR. Muslim: 5258) Orang kafir yang sudah tua, mereka hanya menanti ajalnya, siksa kubur dan neraka menjemputnya. Berbeda dengan orang yang beriman dan beramal sholih sekalipun jasadnya menderita kesakitan, akan tetapi tetap bahagia karena menanti rohmat Ilahi-nya. UPAYA PENYEJUK HATI DAN KEBAHAGIAAN Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-sa'di rahimahulloh berkata: Ketahuilah bahwa setiap insan mendambakan dirinya memiliki jiwa yang tenang, gembira, tidak sedih dan susah. Karena dengan ketenangan jiwa, hidupnya menjadi baik dan penuh dengan kegembiraan... Kita menjumpai manusia walaupun sering ditimpa musibah akan tetapi hidupnya nyaman dan tenteram, ada juga sebagian mereka ketika ditimpa musibah hancur hatinya dan celaka hidupnya, dan ada yang setengah-setengah. Semua itu tergantung hidayah dari Alloh Subhanahu wa Ta ala.

Adapun diantara penyebab yang menjadikan jiwa tenang: 1. Beriman dan beramal sholih, sebagaimana firman-nya: ع م ل ط ي ب ة ح ي اة ف ل ن ح ي ي ن و م ؤ م ن و ى و أ نث ى أ و ذ ك ر م ن ص ا ل ا م ن ي ع م ل و ن ك ان وا م ا ب ح س ن أ ج ر ى م و ل ن ج ز ي ن ه م Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl [16]: 97) 2. Berupaya berbuat baik kepada manusia dengan perkataan, perbuatan, dan semua bentuk kebajikan... sebagaimana disebutkan di dalam firman-nya: إ ص ل ح أ و م ع ر و ف أ و ب ص د ق ة أ م ر م ن إ ل ن و اى م م ن ك ث ي ف ل خ ي ر أ ج را ن ؤ ت ي و ف س و ف الل م رض ا ت اب ت غ اء ذ ل ك ي ف ع ل و م ن الن ا س ب ي ع ظ يما Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat

ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. an-nisa' [4]: 114) 3. Menyibukkan diri dengan pekerjaan dan ilmu yang bermanfaat, karena dengan upaya ini akan memadamkan kegoncangan jiwa. 4. Memusatkan pikirannya untuk melakukan pekerjaan pada hari ini dan tidak dihantui oleh pikiran-pikiran masa depan atau kesedihan masa lalu. Nabi shollallohu alaihi wasallam berdo'a: و ا ل ز ن م ن ب ك أ ع وذ الل ه م إ ن ا ل م "Ya Alloh aku berlindung kepada-mu dari gelisah dan sedih." (HR. Bukhori: 5586) Berlindunglah kepada Alloh dari gelisah akibat peristiwa yang lalu yang tidak mungkin ditempuh kembali, dan dari kesedihan karena takut perkara yang akan menimpa pada waktu yang akan datang. 5. Senantiasa berdzikir kepada Alloh, karena ingat kepada Alloh memperkuat kelapangan jiwa dan ketenangan hati, Alloh Azza wa Jalla berfirman: ت ط م ئ ن ال ق ل و ب الل أ ل ب ذ ك ر الل ب ذ ك ر ق ل وب ه م و ت ط م ئ ن آم ن وا ال ذ ين

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-ro'du [13]: 28) 6. Sering menyebut nikmat Alloh, baik yang nampak atau yang tersembunyi, karena dengan menceritakan nikmat Alloh akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati. 7. Dalam urusan dunia hendaknya melihat orang yang di bawahnya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits yang shohih. أ س ف ل أ ن أ ج د ر ف ه و ف و ق ك م ى و م ن إ ل ت ن ظ ر وا و ل م ن ك م م ن إ ل ا ن ظ ر وا الل ن ع م ة ت ز د ر وا ل "Pandanglah orang yang berada dibawah kalian (dalam hal harta dan dunia), jangan memandang yang ada di atas kalian, dengan demikian membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah." (HR. Muslim: 2963) Jika seorang hamba memandang dunia ini sebagaimana yang diwasiatkan oleh Nabi shollallohu alaihi wasallam, dia akan menilai bahwa dirinya lebih sehat dan lebih kaya walaupun dia miskin, dan akan hilang rasa gelisah dan

kesedihannya, bahkan merasa lebih gembira dan berharap nikmat menjadi orang yang lebih baik. 8. Berusaha menghilangkan penyebab-penyebab yang menyedihkan hati. 9. Berdo'a sesuai yang diajarkan oleh Nabi shollallohu alaihi wasallam: الل ه م أ ص ل ح ل د ي ن ال ذ ي م ع اش ي و أ ص ل ح ل آخ ر ت ى و ع ص م ة أ م ر ي و أ ص ل ح ل د ن ي اي ال ت ف يه ا ال ت ف يه ا م ع اد ي و اج ع ل ا ل ي اة ز ي د ة ل ف ك ل ل ر اح ة ال م و ت و اج ع ل ش ر م ن ك ل خ ي "Ya Alloh, perbaikilah agamaku yang ia merupakan pelindung urusanku, dan perbaikilah duniaku yang ia merupakan penghidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang ia merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidupku ini bertambah baik, dan jadikanlah matiku penenang bagiku dari semua kejahatan." (HR. Muslim: 4897) 10. Memperkirakan kemungkinan terburuk yang akan menimpanya, kemudian menguatkan diri untuk siap menerimanya. 11. Hendaknya memiliki jiwa optimis, tidak panik dan larut dalam bayangan buruk.

12. Hanya tawakkal kepada Alloh dan berusaha menolak keraguan. ف ه و ح س ب و الل ع ل ى ي ت و ك ل و م ن Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya... (QS. ath- Tholaq [65]: 3) 13. Menolak kejelekan dengan kebaikan, atau pandai di dalam bergaul. Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: ر ض ي م ن ه ا خ ل ق ا ك ر ه إ ن م ؤ م ن ة م ؤ م ن ي ف ر ك ل آخ ر م ن ه ا "Janganlah pria yang beriman membenci wanita yang beriman, jika dia membenci salah sutu perangainya, niscaya dia menyenanginya dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim: 2672) Dalam hadits ini ada dua faedah: (1) Memberi penjelasan menyikapi istri, kerabat, dan teman, hendaknya dimaklumi bahwa manusia pasti memiliki aib atau kekurangan, jika engkau dapati hal ini upayakan tetap menjalin hubungan baik dengan dia dan engkau kenang

kebaikannya, (2) Menghilangkan kegelisahan dan kegoncangan jiwa, agar hati tetap baik. 14. Ketika menghadapi perkara yang dibenci, segera ingatlah kenikmatan yang lain, baik kenikmatan dien ataupun dunia. 15. Perlu diketahui bahwa insan yang mengganggu dirimu dengan perkataan yang buruk tidaklah membahayakan dirimu, akan tetapi membahayakan mereka sendiri, kecuali bila kamu disibukkan seperti itu. 16. Ketahuilah bahwa hidupmu dikendalikan oleh hati dan pikiran. Jika semua tindakan engkau kembalikan kepada kemaslahatan dien dan dunia, maka hidupmu sejahtera. 17. Memantapkan jiwa hendaknya tidak demi mencari "terima kasih" atau imbalan dari siapapun melainkan dari Alloh. ش ك ورا و ل م نك م ج ز اء ن ر ي د ل الل ل و ج و ن ط ع م ك م إ ن ا Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhoan Alloh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS. al-insan [76]: 9) 18. Mengatasi masalah saat itu juga untuk kemudian berkonsentrasi terhadap masa depan.

19.Mendahulukan pekerjaan yang terpenting di antara yang penting. (Dinukil dari al-wasa'ilul Mufidah lil Hayatis Sa'idah 9-31) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahulloh berkata: "Tiga kunci kebahagiaan: (1) Bersyukur bila memperoleh nikmat, (2) Bersabar ketika ditimpa musibah, (3) Beristighfar tatkala berbuat maksiat." (al-qowa'idul Arba': 1). PENYEBAB HIDUP SENGSARA Jika manusia di dunia bahagia dengan iman dan amal sholih, niscaya akan bahagia pula di akhiratnya. Sebaliknya bila hidupnya sengsara karena kekufurannya, maka di akhirat pun akan rugi. Penyebab yang membawa kerugian di dunia dan di akhirat secara umum ialah sebagaimana disebutkan di dalam Surat al-ashr, yaitu orang yang tidak beriman, tidak beramal sholih, tidak berdakwah, dan tidak saling menasehati dengan kesabaran. Sedangkan penyebab yang lain, ialah sebagai berikut:

1. Kekufuran ال ك اف ر و ن ي ف ل ح ل إ ن و... Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (QS. al-mu'minun [23]: 117) 2. Kemurtadan ى و ذ ل ك و اآل خ ر ة الد ن ي ا خ س ر و ج ه و ع ل ى انق ل ب ف ت ن ة أ ص اب ت و و إ ن ال م ب ي ا ل س ر ان... Dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS. al-hajj [22]: 11) Al-Imam Mujahid rahimahulloh bekata: "Mereka berbalik menjadi kafir, di dunia tidak mendapatkan kebaikan dan di akhirat sungguh dia telah kufur kepada Alloh dan disiksa dengan siksa yang menghinakan." (Tafsir Ibnu Katsir 3/281) 3. Kemusyrikan atau menyekutukan Alloh Azza wa Jalla ك ان وا ي ع م ل و ن م ا ع ن ه م أ ش ر ك وا ل ب ط و ل و

... Seandainya mereka mempersekutukan Alloh, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. al-an'am [6]: 88) 4. Menolak yang haq dan menerima kebatilan ا ل اس ر و ن ى م ك أ و ل ئ ب لل و ك ف ر وا ب ل ب اط ل آم ن وا و ال ذ ين... Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Alloh, mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. al-ankabut [29]: 52) Imam Ibnu Katsir rahimahulloh berkata: "Pada hari kiamat akan dibalas perbuatan mereka disebabkan mereka mendustakan Nabi shollallohu alaihi wasallam serta mengimani thoghut dan menyembah berhala. (Tafsir lbnu Katsir 3/554) 5. Mendustakan hari pembalasan amal الل ك ذ ب وا ب ل ق اء ال ذ ي ن خ س ر ق د Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Alloh... (QS. al-an'am [6]: 31) 6. Berdusta atas nama Alloh Azza wa Jalla dan Nabi shollallohu alaihi wasallam

ي ف ل ح و ن ل ال ك ذ ب الل ع ل ى ي ف ت ر و ن ال ذ ي ن ق ل إ ن Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang mengadaadakan kebohongan terhadap Alloh tidak beruntung." (QS.Yunus [10]: 69) Zujaj rahimahulloh berkata: "Mereka hanya mendapatkan kenikmatan sedikit di dunia lalu dikembalikan kepada adzab yang pedih." (Tafsir al-qurthubi 10/173) 7. Enggan bertaubat dan istighfar Sebagaimana disebutkan dalam Surat Thoha[20]:124. ل و ف إ ن ذ ك ر ي ع ن أ ع ر ض و م ن م ع يش ة ض نكا و ن ش ر ه أ ع م ى ال ق ي ام ة ي و م Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. (QS. Thoha[20] :124) 8. Berbuat kerusakan di bumi ف و ي ف س د ون ا ل اس ر و ن ى م أ ول ئ ك ض ا ل ر... Dan mereka membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS. al-baqoroh [2]: 27)

Imam al-qurthubi rahimahulloh berkata: "Mereka berbuat kerusakan dengan perbuatan kufur dan maksiat." (Tafsir al-qurthubi 9/267) 9. Mengikuti hawa nafsu dan jejak orang kafir Sebagaimana disebutkan dalam Surat al-a'rof [7]: 149. 10. Menjadikan setan sebagai walinya الل د و ن و ل ي ا م ن الش ي ط ا ن ي ت خ ذ و م ن ف ق د خ س ر خ س ر ان م ب ينا... Dan barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Alloh, maka sesungguhnya ia men-derita kerugian yang nyata. (QS. an-nisa'[4]: 119) 11. Merasa aman dari adzab Alloh ا ل اس ر و ن ال ق و م إ ل الل م ك ر ي م ن ف ل... Tiadalah yang merasa aman dari adzab Alloh kecuali orang yang merugi. (QS. al-a'rof [7]: 99) 12. Berbuat zholim Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:

ال م ف ل س ال م ف ل س ق ال ف ق ال أ ت د ر و ن إ ن م ا أ م ت م ن ق ال وا ي و م ي ت ف ين ا ال ق ي ام ة ل م ن ب ص ل ة د ر ى م و ص ي ا م و ل ل و و ز ك اة م ت اع و ي ت ال م ف ل س ل م ا ل ى ذ ا و س ف ك د م ى ذ ا و ض ر ب ى ذ ا ق د ش ت م ى ذ ا و ق ذ ف ى ذ ا و أ ك ق ب ل ف ي ع ط ى ي ق ض ى ى ذ ا م ا م ن ع ل ي و ح س ن ات و أ خ ذ م ن و ى ذ ا م ن خ ط ا ي ى م ح س ن ات و ف ط ر ح ت ف إ ن ع ل ي و ف ن ي ت ث ط ر ح ح س ن ات و الن ا ر ف أ ن "Tahukah kalian, siapakah orang yang paling merugi?" Para sahabat menjawab: 'Menurut kami, orang yang merugi diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.' Rasulullah shollallohu alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya umatku yang merugi adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka." (HR. Muslim no. 2581)

Itulah sebagian contoh perbuatan yang mengakibatkan pelakunya rugi, terutama besok pada hari akhirat. DUNIA MENURUT PANDANGAN AS-SUNNAH Dunia bagi kaum muslimin adalah sarana menuju kampung akhirat, karena itu mari kita perhatikan kaidah di bawah ini: 1. Jangan tertipu oleh dunia ال غ ر و ر ب لل ي غ ر ن ك م و ل الد ن ي ا ا ل ي اة ت غ ر ن ك م ف ل الل ح ق و ع د إ ن... Sesungguhnya janji Alloh adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan. (QS. Luqman [31]: 33) 2. Rosululloh shollallohu alaihi wasallam lebih menyukai hidup sederhana dalam urusan dunia Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:

م ن و و ع ن د ي ث ل ث ع ل ي ي ر ل أ ن ي س ر ن م ا ذ ى ب ا أ ح د ل ك ا ن ل و م ث ل ل د ي ن أ ر ص د ه ش ي ء إ ل ش ي ء "Seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, tidaklah aku senang bila berada di sisiku lebih dari tiga hari melainkan hanya kusimpan sebagian untuk membayar hutang." (HR Bukhori: 2214) 3. Orang mu'min hendaknya lebih menyukai kehidupan akhirat daripada dunia Dari Mahmud bin Labid rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: و ي ك ر ه ال ف ت ن ة م ن ل ل م ؤ م ن خ ي ر و ال م و ت ال م و ت آد م اب ن ي ك ر ى ه م ا اث ن ت ان ل ل ح س ا ب أ ق ل ال م ا ل و ق ل ة ال م ا ل ق ل ة "Ada dua perkara yang dibenci oleh anak Adam: (1) Kematian, padahal kematian itu lebih baik bagi seorang mu'min daripada hidup penuh dengan fitnah, (2) Benci bila hartanya sedikit, padahal sedikit harta meringankan hisab (besok pada hari kiamat)." (HR. Ahmad: 22519 dishohihkan oleh al-albani: 3210, Shohih Targhib wa Tarhib 3/136)

4. Dunia tempat balak dan fitnah Dari Mu'awiyah rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: و ف ت ن ة ب ل ء إ ل الد ن ي ا م ن ي ب ق ل م "Tidak ada (apapun) di dunia melainkan balak dan fitnah." (Shohih Ibnu Majah 2/374) 5. Manusia rakus dunia Dari Anas rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: اب ن ي أل ج و ف و ل ث ل ث ا و اد ي ل ب ت غ ى م ا ل م ن و اد ي ن آد م ل ب ن ك ا ن ل و ت ب م ن الل ع ل ى و ي ت و ب الت ر ا ب إ ل آد م "Andaikan anak Adam memiliki dua lembah berupa harta benda, tentu dia ingin lembah yang ketiga, dan tidaklah merasa kenyang anak Adam melainkan bila dia mati, dan Alloh menerima taubat bagi yang mau bertaubat." (HR. Muslim: 1737) Silahkan membaca Surat at-taka-tsur, agar pembaca mengetahui musibah yang menimpa akibat tamak dalam urusan dunia.

6. Bahaya rakus urusan dunia Dari Ka'ab bin Malik rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: ال م ا ل ع ل ى ال م ر ء ص ح ر م ن ل ا ب ف س د غ ن م ف أ ر س ل ج ائ ع ا ن ذ ئ ب ا ن م ا ل د ين و و الش ر ف "Tidaklah dua serigala lapar yang dilepas di tempat pemeliharaan kambing itu lebih berbahaya dibanding manusia yang rakus harta dan kedudukan." (HR. Ahmad: 5181, dishohihkan al-albani, al-misykah 3/123) 7. Dunia bagi orang Islam seperti penjara Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: ال ك اف ر و ج ن ة ال م ؤ م ن س ج ن الد ن ي ا "Dunia itu penjara bagi orang mu'min dan surga bagi orang kafir." (HR. Muslim: 5256) Imam Nawawi rahimahulloh berkata: "Maksudnya, setiap mu'min itu terpenjara di dunia, karena dia dilarang mengikuti hawa nafsunya mengerjakan yang haram dan yang makruh, bahkan

diwajibkan menaati perintah Alloh Azza wa Jalla yang merupakan perkara berat bagi dirinya, tetapi apabila dia telah meninggal dunia, hatinya tenang karena akan memperoleh imbalan dari Alloh. (Syarah Muslim 18/93) 8. Hindari Tabdzir Dari Jabir bin Abdulloh rodhiyallohu anhuma, sesungguhnya Rosululloh shollallohu alaihi wasallam berkata kepadanya: ل لش ي ط ا ن و الر اب ع ل لض ي ف و الث ال ث ل م ر أ ت و و ف ر ا ش ل لر ج ل ف ر اش "Satu tempat tidur untuk suami, satu lagi untuk istri, yang ketiga untuk tamu, dan yang keempat untuk setan." (HR. Muslim: 3886) Imam Nawawi rodhiyallohu anhu berkata: "Ulama berkata: Yang ke empat untuk setan; maksudnya harta yang melebihi kebutuhan itu hanya untuk bermegahmegahan, dan hal itu tercela, maka setiap yang tercela tergolong perbuatan setan." (Syarah Imam Nawawi 14/59) 9. Hidup sederhana Dari Sahl bin Sa'ad as-sa'di rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:

ي ب و ك الن ا س أ ي د ي ف ف يم ا الل و از ى د ي ب ك الد ن ي ا ف از ى د "Zuhudlah di dalam urusan dunia, niscaya Alloh senang kepadamu, dan zuhudlah di kalangan manusia, niscaya mereka senang kepadamu." (HR. Ibnu Majah: 4092, dishohihkan oleh al-albani, Shohihul jami' no. 923) 10. Keindahan dunia berbahaya bagi yang tipis iman Dari Abu Sa'id al-khudri rodhiyallohu anhu, sesungguhnya Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda: و م ا ق ال وا: الد ن ي ا. ز ى ر ة م ن ل ك م الل ي ر ج م ا ع ل ي ك م أ خ ا ف م ا أ خ و ف ب ر ك ات ق ا ل: الل ر س و ل ي الد ن ي ا ز ى ر ة ض ا ل ر "Yang paling aku takuti menimpa pada dirimu ialah apabila Alloh mengeluarkan keindahan bumi ini untukmu." Lalu mereka bertanya: "Apa itu keindahannya wahai Rosululloh?" Beliau menjawab: "Berkah-nya bumi." (HR. Muslim: 1743) Imam Suyuthi rahimahulloh berkata: "Makna berkahnya bumi ialah keindahan dan kemakmuran dunia dan kesuburannya." (Syarah Muslim oleh Imam Suyuthi 3/135)

Akhirnya, semoga Alloh Azza wa Jalla senantiasa memberi petunjuk kepada kita semua ke jalan yang diridhoi- Nya, bahagia di dunia dan di akhirat.[]