BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengolahan data beasiswa di SMA Negeri 6 Pandeglang pada umumnya. masih menggunakan sistem yang masih manual, yaitu belum adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA KURANG MAMPU SMK HARAPAN DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN BEASISWA DENGAN SMS GATEWAY MENGGUNAKANAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN SEKOLAH ADIWIYATA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DIi SMK N 1 SUKOHARJO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN MOTTO... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. INTISARI...

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DIKLAT DENGAN FUZZY MADM

Ila Fitrotin Rosyidah 1, Agus Winarno, M.Kom 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pula untuk berbagai kebutuhan lain. pakaian jadi pria, wanita maupun anak-anak dengan ukuran pemakaian kain

SISTEM PENYALURAN TENAGA KERJA ONLINE MELALUI BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DI SMK PGRI 2 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SAKINAH SUPERMARKET UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK

BAB 1 PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pihak FMPIA Universitas Sumatera Utara. Beasiswa yang

Kata Kunci : Menentukan Karateka Level Sabuk Hitam, Fuzzy Multiple Attribute Decision Making LATAR BELAKANG

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

Sistem Pendukung Keputusan Kinerja Karyawan pada PT.Intan Sengkuyit Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KOMODITI UNGGULAN PADA DAERAH PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BANTUAN WIRAUSAHA PADA RUMAH ZAKAT PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Hardware) dan juga berupa perangkat lunak (Software), tetapi mempunyai nilai

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemenang Lomba Posyandu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

ZULWENDRA HARAHAP Tanggal Sidang : 18 Januari 2011 Tanggal Wisuda : 20 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Information Sources atau Second Opinion yang dapat digunakan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA UD. SEMBODO SAWOO BERBASIS WEB SKRIPSI

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI MAN 1 KUDUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional maka pendidikan tinggi menjadi acuan dalam mendorong perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. utama penduduk berasal dari perkebunan agroindustri. Dari banyaknya perkebunan

Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MENGAJAR DAN PENGOLAHAN NILAI RAPORT SECARA MULTIUSER PADA SMK BHINNEKA KARYA SIMO BOYOLALI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE GAP/PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KOST DI SEKITAR KAMPUS UNP KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penilaian Kelayakan Usaha...

SISTEM INFORMASI LOWONGAN PEKERJAAN BERBASIS WEB PADA BALAI LATIHAN KERJA BOYOLALI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Untuk mendapatkan lokasi yang strategis, kebanyakan para pengambil

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT MENGGUNAKAN METODE SIMLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI KANTOR PAJAK PRATAMA BIREUEN

DSS PENENTUAN LOKASI GUDANG PT. INDOXYZ MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) membentuk satu kesatuan untuk mencapai sebuah tujuan.

Oleh: Fandy Setyo Utomo STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRACT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS KUDUS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN BEASISWA BIDIKMISI IBI DARMAJAYA B. LAMPUNG MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin maju menjadi pemicu untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

Desi Reskika Sari ( )

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan. Karyawan Outsourcing PT. MITRA JUA ABADI SIDOARJO SKRIPSI

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting di Lingkungan Universitas Lampung

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. usaha bengkel sepeda motor, membuat mereka sering mengalami kesulitan dalam

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KAMBING POTONG MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM REKOMENDASI PENERIMA BEASISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kualitas jaringan yang tidak bagus dan memiliki harga yang mahal.

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAMBILAN JURUSAN DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Patah Herwanto; Agus Sopandi; Rosida; ABSTRAK

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengambilan Data Metode penelitian merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti mulai dari perumusan masalah sampai kesimpulan yaitu membentuk sebuah alur yang sistematis. Metode penelitian ini digunakan sebagai pedoman penelitian dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan peninjauan ke sistem yang akan diteliti untuk mengamati serta penelitian lebih dalam dan menganalisa permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan. Untuk mendukung penelitian dibutuhkan data yang diperoleh dari sumbernya. Adapun data yang dibutuhkan berasal dari : a. Lokasi Penelitian Penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMK Farmasi Nasional Surkarta Jl. Yos Sudarso 339. Sedangkan data yang diperlukan penulis untuk penelitian ini diperoleh dengan melakukan survey langsung di SMK Farmasi Nasional Surkarta. b. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Wawancara Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara secara langsung dalam hal ini yaitu ke bagian 32

32 administrasi dan kepala sekolah tentang prosedur penerimaan beasiswa. Adapun pertanyaan yang penulis ajukan kepada bagian administrasi adalah sebagai berikut: a. Apa saja yang menjadi syarat bagi siswa yang mengajukan beasiswa? b. Bagaimana proses penyeleksian siswa yang akan menerima beasiswa? 2. Teknik Observasi Penulis mengamati secara langsung aktifitas yang berkaitan dengan proses penyeleksian siswa calon penerima beasiswa. Pengamatan yang penulis lakukan adalah mengamati proses penyeleksian berkas-berkas siswa yang mengajukan beasiswa secara manual. Dari metode ini penulis mendapatkan formulir pengajuan beasiswa yang dibutuhkan untuk membuat web penerimaan beasiswa di SMK Farmasi Nasional Surakarta. 3. Studi Pustaka Penulis menulis referensi atau teori yang diperlukan melalui buku atau jurnal ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah-masalah pembuatan sistem penunjang keputusan penerimaan beasiswa. Referensi yang penulis gunakan antara lain pengertian PHP dari buku Agus Saputra yang berjudul Pengembangan

33 Trik Dan Solusi Jitu Pemrograman PHP, pengertian MySQL server dari buku Yeni Kustiyaningsih terbit pada tahun 2011 yang berjudul Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan Php & Mysql, pengertian CSS buku Sulistyawan Rubianto Rahmad Saleh yang berjudul Modifikasi Blog Multiply Dengan CSS, pengertian beasiswa didapat dari buku Murniasih yang berjudul Buku Pintar Beasiswa, pengertian metode Fuzzy MADM dan metode SAW dari buku Sri Kusumadewi yang berjudul Fuzzy Multi- Attribute Decision Making (FUZZY MADM). 3.2 Metode Analisa Data a. Tahap Perencanaan (System Planning) Dalam tahap ini penulis akan merancang aplikasi sistem penunjang keputusan penerimaan beasiswa yang terdiri dari : 1) Mengelompokkan data master diantaranya data siswa, data jenis beasiswa data kriteria beasiswa dan data bobot kepentingan. 2) Menggunakan Model Fuzzy Multiple Attribute Decission Making (FMADM) dan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk melakukan proses penyeleksian siswa dan diterapkan ke dalam sistem. 3) Menghasilkan laporan data siswa yang mengajukan beasiswa dan laporan data siswa yang menerima beasiswa.

34 b. Analisa Sistem Dalam tahap analisa sistem ini penulis akan dibahas mengenai langkah pembuatan sistem penunjang keputusan dengan metode prototyping, yaitu : 1) Tahap Intelligent Tahap Intelligent yaitu proses penelusuran dan pengidentifikasian masalah. Data yang diperoleh merupakan data yang dapat digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan. Data tersebut adalah formulir beasiswa yang berisi nis, kelas, nama siswa, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nilai rata-rata, penghasilan orang tua dan jumlah tanggungan orang tua. 2) Tahap Design Tahap Design adalah tahap dimana proses penyeleksian siswa penerima beasiswa dilakukan berdasarkan kriteria- kriteria yang ada. Kriteria tersebut nantinya akan diberikan bobot untuk menjadi patokan penyeleksian siswa penerima beasiswa. Kriteria yang tersedia adalah nilai rata-rata, penghasilan orang tua dan jumlah tanggungan orang tua. 3) Tahap Pemilihan (Choice) Tahap Pemilihan ini merupakan tahap analisis dari penyeleksian siswa penerima beasiswa dengan menggunakan perhitungan Model Fuzzy Multiple Attribute Decission Making (FMADM) dan metode Simple Additive Weighting (SAW)

35 berdasar kriteria yang tersedia. Hasil dari analisis ini adalah siswa yang berhak menerima beasiswa berdasar nilai rating tertinggi. 4) Tahap Implementasi (Implementation) Tahap Implementasi ini merupakan tahap penerapan dari ketiga fase yang telah dirancang. Pengguna menggunakan fase ini untuk menyeleksi siswa penerima beasiswa. 3.3 Analisa Kebutuhan Sistem a. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Dalam pembuatan sistem ini harus didukung oleh perangkat lunak (Software) agar sistem ini berjalan sebagaimana mestinya. Berikut perangkat lunak yang dibutuhkan: 1) Spesifikasi untuk pengguna sistem 2) Spesifikasi untuk pengembang sistem b. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat lunak saja belum cukup untuk membuat sistem ini. Agar sistem ini dapat digunakan dibutuhkan perangkat keras (Hardware) komputer yang berfungsi menjalankan intruksi- intruksi dan menampilkan secara visual informasi- informasi yang berguna bagi pengguna yang membutuhkan.

36 c. Kebutuhan Pengguna Sistem (Brainware) Pengguna sistem beasiswa setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan komputer atau sistem. Brainware juga dapat diartikan sebagai perangkat intelektual yang mengoperasikan dan d. Spesifikasi Kebutuhan Sistem Sistem yang akan dibuat diharapkan mampu membantu petugas dalam menyeleksi calon penerima beasiswa. Oleh karena itu, Sistem Pendukung Keputusan yang akan dibuat memiliki beberapa kemampuan sebagai berikut : a) Adanya fasilitas untuk menampilkan pengumuman maupun informasi beasiswa. b) Mampu menyimpan dan mengedit data beasiswa, data kriteria, data nilai kriteria pada mahasiswa, serta data hasil perangkingan. c) Mampu menampilkan laporan hasil perangkingan setiap calon penerima beasiswa yang telah diinputkan, berdasarkan hasil akhir nilai masing-masing. e. Kebutuhan Masukan dan Pengeluaran Sistem Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kebutuhankebutuhan yang diperlukan dalam sebuah sistem pendukung keputusan. Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud antara lain: 1) Kebutuhan Data Masukan Kebutuhan data masukan yaitu data-data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diolah atau diproses. Data-data

37 tersebut antara lain nilai rata rata, penghasilan orang tua dan tanggungan orang tua. 2) Kebutuhan Data Keluaran Kebutuhan data keluaran yaitu data-data yang dikeluarkan sistem setelah diolah atau diproses untuk kemudian ditampilkan kepada pengguna sistem. Data keluaran dari sistem ini adalah alternatif yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan alternatif nilai yang lain. Pada penelitian ini hasil keluarannya diambil dari urutan alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Hasil akhir yang dikeluarkan oleh program nanti berasal dari nilai setiap kriteria, karena dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda-beda. Urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai dari alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Alternatif yang dimaksud adalah siswa. 3.4 Tahapan Desain Aplikasi Dalam tahap ini penulis akan membuat desain sistem yang terdiri dari : 1. Context Diagram Context Diagram adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem. Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan dibuat. secara uraian

38 dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data ( input ) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem. Pada sistem ini terdapat dua entitas yaitu admin dan siswa. Admin bertugas memberi inputan / masukan data ke sistem dan memperoleh hasil keluaran dari sistem sedangkan siswa bertugas menerima hasil / keluaran data dari sistem. 2. HIPO Bagan berjenjang HIPO digunakan untuk level menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO. Bagan berjenjang untuk sistem ini terdapat proses yang dapat digambarkan sesuai dengan jenjangnya dimana jenjang tersebut terdiri dari top level, level 0 dan level 1. 3. Diagram Arus Data Diagram arus data (DAD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi- notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DAD level 0 merupakan penjabaran dari Context Diagram dan HIPO, sedangkan DAD level 1 merupakan penjabaran dari DAD level 0. Pada DAD di sistem ini terdapat beberapa arus data antara lain arus data dari admin ke sistem adalah data siswa, data jenis beasiswa, data nilai, data nilai gaji, data nilai tanggungan dan data nilai bobot.

39 Arus data dari sistem ke admin adalah laporan data siswa dan laporan data siswa penerima beasiswa. Arus data dari sistem ke siswa adalah laporan data siswa penerima beasiswa. 4. Desain Database a. Entity-Relationship Diagram (ERD). Entity Relation Diagram atau disebut dengan ER Diagram dibuat dengan tujuan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tabel yang lainnya saling berhubungan, sehingga nantinya dapat terlibat batasan-batasan hubungan dari semuan tabel yang dibuat b. Relasi Antar tabel Relasi antar Tabel ini berfungdi untuk mengambarkan hubungan antar tabel yang dirancang dalam sistem. c. Desain Tabel Desain tabel pada sistem ini anatara lain tabel data untuk menyimpan data siswa, tabel beasiswa untuk menyimpan data jenis beasiswa, tabel nilai untuk menyimpan data nilai, tabel gaji untuk menyimpan data gaji orang tua, tabel tanggungan untuk menyimpan data tanggungan orang tua, tabel bobot untuk menyimpan data bobot kepentingan kriteria. 5. Perancangan Antar Muka a. Desain Input Desain input biasanya berbentuk formulir yang merupakan dasar untuk memasukkan suatu data ke sistem. Desain input pada

40 sistem ini antara lain desain input data siswa, desain input data jenis beasiswa, desain input nilai, desain input nilai gaji, desain input nilai tanggungan, desain input nilai bobot dan desain input proses penyeleksian. b. Desain Output Desain ouput biasanya berbentuk laporan yang merupakan hasil keluaran dari sistem. Desain output dari sistem ini antara lain desain output laporan data siswa dan desain output laporan siswa penerima beasiswa. 3.5 Tahap Implementasi sistem Perancangan program dan implementasi program yang sudah siap akan dilakukan pada tahap ini, dengan kriteria program dapat digunakan dengan mudah dan dipahami oleh user. Perancangan program harus mengacu pada alir data yang telah dibuat terlebih dahulu. Dan pada tahap ini perlu adanya penjelasan mengenai penggunaan sistem kepada user. 3.6 Tahap Pengujian a. Pengujian Fungsional Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian alpha dengan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini di gunakan untuk mengetahui apakan perangkat lunak berfungsi dengan benar.

41 Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji di bangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan. b. Pengujian Validitas Pengujian Validitas Adalah membandingkan hasil perhitungan manual dengan perhitungan komputerisasi. Sistem dikatakan memiliki kinerja tinggi apabila output yang dihasilkan oleh sistem memiliki nilai yang sama dengan data manual. c. Pengujian Kelayakan Pengujian kelayakan adalah mebandingkan hasil perangkingan dari sistem lama dengan sistem yang baru. Pada tahap ini akan dicari hasil keputusan oleh metode yang baru dengan mengacu kepada perangkingan yang dihasilkan oleh sistem yang digunakan panitia seleksi.