BAB II TINJAUAN PUSTAKA. solvabilitas dan rasio aktivitas menunjukan kinerja yang baik.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk. Recly Bima Rhamadana

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Indofood Tbk adalah

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain: informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. mempermudah investor dalam mengembangkan saham yang akan dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yang kesemuanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

Analisis Rasio Keuangan

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan dengan hasil yang beragam. Hayati (2011), arus kas secara simultan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan tata

23 Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN. A. Laporan keuangan. 1. Pengertian Laporan keuangan

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pulloh, Joy (2016) melakukan penelitian tentang Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. HM Sampoerna Tbk Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil rasio likuiditas dan rasio solvabilitas pada PT. HM Sampoerna Tbk periode tahun 2012-2014 kurang baik. Sedangkan rasio solvabilitas dan rasio aktivitas menunjukan kinerja yang baik. Rhamadana, Recly Bima (2016) melakukan penelitian tentang Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilain Kinerja Keuangan Pada PT. H.M Sampoerna Tbk. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Current Ratio dan Quick ratio secara keseluruhan PT. H.M Sampoerna Tbk dari tahun 2010-2014 memiliki kinerja yang kurang baik. Net Profit Margin, Return on total asset, Return on Equity, Debt to Total Equity secara keseluruhan PT. H.M Sampoerna Tbk dari tahun 2010-2014 memiliki kinerja yang baik Nisa, Noviyanti Choirun (2015), melakukan penelitian tentang Analisis Rasio Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Rokok (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Dari rasio likuiditas, yang di lihat dari rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas, PT HM Sampoerna Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT Bentoel Internasional Investaa Tbk memiliki kinerja keuangan yang tidak baik. Rasio solvabilitas PT HM Sampoerna dan PT Bentoel Internasional Investaa Tbk 6

memiliki kinerja keuangan yang baik. PT Gudang Garam Tbk memiliki kinerja keuangan kurang baik. B. Landasan Teori 1. Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Munawir (2010:5) pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan / menggambarkan jumlah aset, liabilitas dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan (laporan) laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta beban yang terjadi selama peride tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan ekuitas perusahaan. Laporan Keuangan menurut Fahmi (2014:31) laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. 2. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan yaitu untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, prestasi (hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Harahap (2013:18) tujuan laporan keuangan adalah : 7

a. Screening, analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi kerusakan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan, b. Understanding, memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya c. Forecasting, analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang d. Diagnosis, analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalahmasalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau masalah lain dalam perusahaan, e. Evalution, analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan. Menurut Fahmi tujuan laporan keuangan (2011:5) adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditunjukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan. 3. Komponen Laporan Keuangan Komponen laporan keungan menurut IAI Standar Akuntansi Keuangan (2015) terdiri atas berikut ini: a. Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan mencakup pos-pos sebagai berikut: aset lancar, aset tidak lancar, liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan ekuitas. b. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain selama periode 8

Laporan laba rugi kegunannya untuk melihat keuntungan atau kerugianperusahaan di periode tertentu. Serta kegunaannya untuk memprediksi profitperusahaan kedepan. Ada dua komponen laporan laba rugi ini, pemasukan (pemjualan), dan pengeluaran (biaya). c. Laporan Perubahan ekuitas Selama Periode Untuk menunjukan besarnyamodal perusahaan, yang dipengaruhi laba atau rugi nya perusahaan. Misalkan laba, modalnya naik, sedangkan kalau rugi modalnya juga ikut turun. Selain itu disini juga di munculkan jumlah dividen yang dibagikan kepemilik saham. d. Laporan Arus Kas Selama Periode Kegunaannya untuk memperlihatkan bagai mana kemampuan perusahaan menghasilkan kas. Kas dibagi menjadi tiga kategori : arus kas investasi, arus kas operasi, arus kas pendanaan. e. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan deskripsi naratif atau pemisahan pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan tersebut. 4. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan terdiri dari dua bagian kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Analisis adalah penguraian suatu persoalan atau 9

permasalahan serta menjelaskan mengenai hubungan antara bagian-bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangan laporan keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entias. Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menganalisa masing-masimg pos yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang. Menurut Munawir (2010:35), analisa laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi seta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. 5. Manfaat Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan dilakukan dengan menganalisa masing-masing yang terdapat di dalam laporan keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksilmalkan kinerja perusahaan masa yang akan datang. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk menambah informasi yang ada dalam laporan keuangan. Manfaat analisis laporan keuangan menurut Harahap (2013: 195-197) dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. b. Dapat menggali informasi yang tidak nampak secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan. 10

c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan. f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. g. Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. h. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya. i. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami perusahaan. j. Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan dimasa yang akan datang. 6. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi dibidang keuangan uang unsurunsurnya berkaitan dengan pendapatan, operasional secara menyeluruh, struktur hutang dan hasil investasi. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi perubahan yang meliputi posisi keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang tercemin dalam laporan keuangan. Kinerja keuangan perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas kebijakan manajemen yang diambil dalam upaya mencapai tujuan 11

organisasi, sehingga untuk mengukur kinerja keuangan perlu dilaksanakannya analisis laporan keuangan. Oleh karena itu agar laporan keuangan mampu memberikan informasi sebagaimana yang diinginkan oleh perusahaan, perlu dilakukan analisis dan interprestasi atas data-data yang terangkum dalam laporan keuangan tersebut sebagai langkah awal untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan serta potensi perusahan dalam menjalankan usahannya secara financial ditunjukkan dalam laporan keuangan. Menurut Munawir (2010:67), selain membandingkan rasio keuangan dengan standar rasio, kinerja keuangan juga dapat dinilai dengan membandingkan rasio keuangan tahun yang dinilai dengan rasio keangan pada beberapa tahun-tahun sebelumnya. Menurut Munawir (2010:31), pengukuran kinerja keuangan perusahaan mempunyai beberapa tujuan diantaranya : a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi pada saat ditagih. b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. c. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu yang dibandingkan dengan penggunaan aset atau ekuitas secara produktif. 12

d. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, yang diukur dari kemampuan perusahaan dalam membayar pokok utang dan beban bunga tepat waktu, serta pembayaran dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan. 7. Analisis Rasio Keuangan Analisis Rasio Keuangan merupakan perhitungan yang dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Teknik dengan menggunakan rasio ini merupakan cara yang saat ini masih paling efektif dalam mengukur tingkat kinerja serta prestasi keuangan perusahaan. Menurut Munawir (2010:37) menyatakan bahwa : analisis rasio keuangan adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau lapora laba rugi secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 8. Manfaat Analisis Rasio Keuangan Adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan menurut Fahmi (2014: 53) meliputi: a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja keuangan dan prestasi perusahaan b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan. c. Analisi rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari pespektif keuangan. 13

d. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. e. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagi penilaian bagi pihak stakeholder organisasi 9. Jenis Jenis Rasio Keuangan Jenis-jenis rasio keuangan menurut Halim (2005: 5) secara garis besar ada 4 jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yaitu : a. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajiban keuangan perusahaan yang harus dibayar. Untuk mengukur tingkat likuiditas. 1. Current Ratio (Rasio Lancar) Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar. Current Ratio = Dari perhitungan diatas current ratio, rasio yang rendah menunjukan rasio likuiditas yang tinggi, sedangkan current ratio yang tinggi menunjukan adanya kelebihan asset lancer, yang mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan kareta asset lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan asset tetap. 2. Quick ratio 14

Rasio cepat menunjukan besarnya hutang lancer yang dijamin aset lancar diluar persediaan. Quick Ratio = b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas ini melihat pada bebrapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aset - aset tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aset - aset tersebut. 1. Rata-rata umur piutang Rasio ini melihat berapa lama yag diperlukan untuk melunasi piutang/merubah piutang menjadi kas. Perputaran Piutang = Rata-rata Umur Piutang = Semakin besar jumlah hari pengumpulan piutang berarti semakin jelek, tetapi kalau terlalu kecil juga belum tentu sangat baik, hal ini dapat menunjukkan bawa kebikjasanaan kredit perusahaan tidak sukses 2. Perputaran persediaan Untuk menentukan efektifitas perusahaan dalam mengola persediaan (juga untuk indikasi dari likuiditas persediaan) harus dihitung rasio perputaran persediaan yaitu: Rata - rata Umur Persediaan = 15

Pada umumnya, semakin besar perputaran persediaan berarti semakin efisien manajemen persediaan perusahaan. Oleh karena rasio perputaran persediaan adalah ukuran kasar maka perlu untuk meneliti lebih lanjut setiap ketidakefisienan yang idrasakn oleh menejemen perusahaan. 3. Perputaran aset tetap Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektifitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Perputaran Aktiva tetap = 4. Perputaran total aset Rasio ini menghitung efektifitas penggunaan total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya menunjukkan manejemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manejemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran modalnya (investasi). Perputaran Total Aktiva = c. Rasio Solvabilitas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajibankewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan asetnya. 1. Rasio Total Hutang Terhadap Total Asset Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur. Rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage financial yang tinggi. 16

Penggunaan leverage financial yang tinggi akan meningkatkan rentabilitas Modal Saham (Return On Equity atau ROE) dengan cepat. Rasio Total Hutang Terhadap Total Asset = 2. Rasio Times Interest Earned Rasio ini menghitung seberapa besar laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia untuk menutupi beban tetap bunga. Times Interest Earned = Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang baik, meskipun barangkali juga menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang (penggunaan financial leverage) perusahaan. Sebaliknya rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak menejemen. 3. Rasio Fixed Charges Coverage Rasio ini menghiyung kemampuan perusahaan membayar beban tetap total, termasuk biaya sewa. d. Rasio Profitabilitas Rasio ini mengukur kemampuan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu. 1. Profit Margin Menghitung sejauh mana kemampuan perusahan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Profit Margin = 17

Profit margin yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu atau biaya yang terlalu tinggi pada tingkat penjualan tertentu atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bias menunjukkan ketidakefisienan manajemen. 2. Return on total asset (ROA) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. Return on Total Asset = 3. Return On Equity (ROE) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Return on Equity = Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Meskipun rasio ini mengukur laba dari sudut pandang pemegang saham, rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun capital gain untuk pemegang saham. ROE dipengaruhi oleh ROA dan tingkat leverage perusahaan. 18