BAB III METODE PENELITIAN. dengan suhu rata-rata harian adalah 21 C-23 C. Penelitian dilakukan 3 bulan, mulai

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

BAHAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

Tata Cara penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, dari bulan

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN A.

3. METODE DAN PELAKSANAAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Kebun Balai Hortikultura, Jl. Bukit Berbunga No. 38, Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur. Dengan ketinggian tempat sekitar 980 mdpl dengan suhu rata-rata harian adalah 21 C-23 C. Penelitian dilakukan 3 bulan, mulai Juli hingga September 2018. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat yang digunakan adalah, polybag ukuran 35 x 35, cangkul, sekop, timbangan, gembor, pisau, kain saring, sprayer, jerigen, drum kapasitas 150 l, jangka sorong, penggaris, kamera, alat tulis, kamera dan alat tulis. 3.2.2 Bahan Bahan yang digunakan adalah benih Okra varietas Garibar, tanah dari bumiaji, pupuk kandang, urea, TSP, ZA, KCl, limbah cair tahu, air, gula merah, dan EM4 (Lampiran 8a). 3.3 Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok sederhana (RAK), sebanyak 3 kali ulangan dengan 1 faktor perlakuan yaitu dosis pupuk organik cair. Perlakuan dosis pupuk organik cair yang terdiri dari : 13

14 P0 = Tanpa menggunakan pupuk organik cair (kontrol) P1 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 5 ml/tanaman P2 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 10 ml/tanaman P3 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 15 ml/tanaman P4 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 20 ml/tanaman P5 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 25 ml/tanaman P6 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 30 ml/tanaman P7 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 35 ml/tanaman P8 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 40 ml/tanaman P9 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 45 ml/tanaman P10 = Pupuk organik cair limbah cair tahu dosis 50 ml/tanaman Denah percobaan disajikan pada Gambar 1, sedangkan pengambilan sampel disajikan pada Gambar 2.

15 U1 U2 U3 P3U1 P8U2 P5U3 P6U1 P3U2 P0U3 P0U1 P10U2 P3U3 P2U1 P1U2 P9U3 P9U1 P5U2 P1U3 U P5U1 P2U2 P4U3 P10U1 P0U2 P6U3 P8U1 P9U2 P2U3 P1U1 P7U2 P8U3 P7U1 P4U2 P10U3 P4U1 P6U2 P7U3 Gambar 1. Denah Percobaan Keterangan : U : Ulangan P0 : Tanpa perlakuan P1 : Dosis POC 5 ml P2 : Dosis POC 10 ml P3 : Dosis POC 15 ml P4 : Dosis POC 20 ml P5 : Dosis POC 25 ml P6 : Dosis POC 30 ml P7 : Dosis 35 ml P8 : Dosis 40 ml P9: Dosis 45 ml P10 : Dosis 50 ml

16 Gambar 2. Pengambilan sampel Keterangan : : Sampel percobaan : Sampel cadangan 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pembuatan Pupuk Organik Cair Pembuatan POC limbah cair tahu didasarkan pada pendapat menurut Sutrisno dkk (2015), yaitu : 1. Menyiapkan alat dan bahan berupa tong plastik ukuran 150 l, larutan limbah cair tahu, EM 4, dan larutan gula merah (Lampiran 8a). 2. Memasukan larutan limbah cair tahu ke dalam tong, lalu memasukan 1 liter EM 4 dan 5 liter larutan 4 kg gula merah ke dalam larutan limbah cair tahu dan diaduk hingga merata. Tong plastik ditutup hingga rapat dan difermentasi selama 15 hari. 3. Membuka tutup tong setiap pagi hari.

17 4. Larutan pupuk yang siap digunakan ditandai dengan ph larutan yang relatif konstan. 5. Membuka tutup tong, menyaring pupuk cair hingga didapat larutan yang bersih, bebas padatan. 6. Setelah disaring, pupuk cair selanjutnya diaplikasikan ke media tanam sesuai perlakuan. 3.4.2 Persiapan Media Tanam Menyiapkan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan dimasukkan ke dalam polybag ukuran 35 x 35 cm, dengan berat tanah sebanyak 8 kg/polybag (Lampiran 8b). 3.4.3 Aplikasi Pupuk Organik Cair Aplikasi pupuk organik cair diberikan dengan frekuensi setiap 1 minggu sekali dimulai saat tanaman memasuki umur 7 hari setelah tanam (HSTa). Pemupukan diaplikasikan pada pagi hari dengan cara disiramkan ke tanah pada sekitar perakaran tanaman (Lampiran 8b). 3.4.4 Penanaman Bahan tanam yang digunakan yaitu benih Okra varietas Garibar. Penanaman dilakukan dengan menyemai benih terlebih dahulu. Transplanting dilakukan saat tanaman memasuki 7 hari setelah semai (HSS) (Lampiran 8b). 3.4.5 Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan dasar, dan pengendalian hama penyakit. Penyiraman dilakukan setiap hari.

18 Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh pada polybag. Selama pemeliharaan tanaman diberi pupuk dengan menggunakan TSP masing-masing sebanyak 5,88 g/tan (120 kg/ha), urea masing-masing sebanyak 14,7 g/tan (300 kg/ha), ZA masing-masing 11,02 g/tan (225 kg/ha), KCl masing-masing 7,35 g/tan (150 kg/ha) (Lampiran 10a). Pengendalian hama dilakukan dengan cara kimiawi menggunakan insektisida dengan bahan aktif karbofuran 3 %, imidakloprid 10 %, klorfenapir 250 g/l dan fungisida dithane m 45. (Lampiran 10a). Tabel 1. Rekomendasi pupuk okra dari PT. Mitratani Dua Tujuh Aplikasi No Uraian HST Kebutuhan 5 12 25 30 40 50 65 80 100 gr/tan kg/ha 1 TSP 5,88 5,88 120 2 Urea 2,45 2,45 2,45 2,45 4,9 14,70 300 3 ZA 1,10 2,47 2,47 2,47 2,47 11,02 225 4 KCl 2,45 2,45 2,45 7,35 150 5 Dolomite Kondisional 3.4.6 Variabel Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap peubah vegetatif maupun generatif secara non destruktif maupun destruktif selama 90 hari setelah transplanting (HSTr). Variabel yang diamati meliputi (Lampiran 9b) : 1. Tinggi tanaman (cm), pengamatan dimulai dari pangkal batang sampai dengan titik tumbuh paling atas, pengamatan dilakukan 7 hari sekali, mulai tanaman berumur 7 HSTr hingga 90 HSTr.

19 2. Jumlah Daun (helai), pengamatan dimulai dari menghitung daun saat berjumlah 3 daun, pengamatan dilakukan setiap 7 hari sekali, mulai tanaman berumur 7 HSTr hingga 90 HSTr. 3. Diameter batang (mm), pengamatan dimulai 5 cm dari pangkal batang, pengamatan dilakukan 7 hari sekali, mulai tanaman berumur 7 HSTr hingga 90 HSTr. 4. Luas daun (cm 2 ), pengamatan dilakukan saat akhir pengamatan pada umur tanaman 90 HSTr dengan metode aplikasi menggunakan skala. Perhitungan dengan mengambil gambar sampel daun, lalu dihitung dengan menggunakan aplikasi imagej. 5. Berat Basah Tajuk (g), pengamatan diukur saat akhir pengamatan pada umur tanaman 90 HSTr dengan cara mencabut tanaman dan memisahkan bagian tanaman antara tajuk dan akar, lalu bagian tajuk ditimbang menggunakan timbangan digital. 6. Berat Basah Akar (g), pengamatan diukur saat akhir pengamatan pada umur tanaman 90 HSTr dengan cara mencabut tanaman dan memisahkan bagian tanaman antara tajuk dan akar, lalu membersihkan bagian akar dari tanah dan ditimbang menggunakan timbangan digital. 7. Berat Kering Tajuk (g), pengamatan diukur saat akhir pengamatan pada umur tanaman 90 HSTr dengan cara membersihkan bagian tajuk kemudian memasukkan ke dalam amplop coklat yang sebelumnya telah dilubangi, kemudian dikeringkan pada suhu 85 C di dalam oven hingga bobot keringnya konstan pada saat penimbangan (destruktif).

20 8. Berat Kering Akar (g), pengamatan diukur saat akhir pengamatan pada umur tanaman 90 HSTr dengan cara membersihkan bagian akar dari tanah kemudian memasukkan ke dalam amplop coklat yang sebelumnya telah dilubangi, kemudian dikeringkan pada suhu 85 C di dalam oven hingga bobot keringnya konstan pada saat penimbangan (destruktif). 9. Berat Basah Buah (g), pengamatan diukur mulai panen pertama hingga akhir panen dengan cara menimbang buah per sampel dengan menggunakan timbangan analitik. 10. Berat Kering Buah (g), pengamatan diukur mulai panen pertama hingga akhir panen dengan cara mengoven buah pada suhu 85 C, lalu ditimbang beratnya dengan menggunakan timbangan analitik. 11. Diameter Buah (mm), pengamatan diukur mulai panen pertama hingga akhir panen dengan cara mengamati diameter terbesar buah pada bagian tengah dengan menggunakan jangka sorong digital. 12. Jumlah Buah per Panen, pengamatan diukur mulai panen pertama hingga akhir panen dengan cara menghitung banyaknya buah tiap tanaman sampel setiap minggunya yang telah mencapai standard konsumsi 8-12 cm. 13. Berat Buah Total per Tanaman, pengamatan diukur mulai panen pertama hingga akhir panen dengan cara menghitung banyaknya buah tiap tanaman sampel yang telah mencapai standard konsumsi 8-12 cm. 14. Jumlah Buah per Tanaman (buah), pengamatan diukur mulai panen pertama hingga akhir panen dengan cara menghitung banyaknya buah tiap tanaman sampel yang telah mencapai standard konsumsi 8-12 cm.

21 3.4.7 Analisa Data Data dianalisis dengan uji Anova. Penafsiran data dilakukan apabila terjadi pengaruh nyata dengan cara uji lanjut menggunakan uji BNJ dengan taraf 5 %.