BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH SINGKAT SMPN I GROGOL SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE GURU NASIONAL SD, SMP TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

DINAS PENDIDIKAN PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU) TINGKAT KOTAPADANG

PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 202 TAHUN : 2016 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti bahwa setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INSTRUMEN PENELITIAN QUESIONER (ANGKET) PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA BUPATI

BAB I PENDAHULUAN. seperti model pembelajaran, hasil-hasil penelitian, produk-produk lulusan dan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 4 menjelaskan pula bahwa. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka

ADMINISTRASI PERKANTORAN

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUKU PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF TINGKAT SMA/MA SE-JAWA TENGAH TAHUN 2017

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

Analisis Profesionalitas Guru. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN Jakarta, November 2015

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mengembangkan potensi dirinya, sehingga mampu. menghadapi segala perubahan dan permasalahan pada kemajuan jaman yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF TINGKAT SLTA SE-JAWA TENGAH DAN DIY TAHUN 2018 LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PROFESI

BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci kemajuan, semakin baik

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 730 TAHUN 2012 TENTANG MEKANISME PENGANGKATAN DAN PENUGASAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH DASAR (SD)

BAB I PENDAHULUAN. formal atau nonformal. Kedua pendidikan ini jika ditempuh dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian atau kedewasaan manusia seutuhnya baik secara mental,

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 4388 TAHUN 2015

A. KUALIFIKASI PENGUJI PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan harus mampu meningkatkan

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 SEJARAH SINGKAT SMPN I GROGOL SUKOHARJO Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Pertama Negeri I Grogol Sukoharjo didirikan pada tanggal 14 Juli 1981. Berawal dari kondisi masyarakat di wilayah kecamatan Grogol khususnya anak-anak usia sekolah dan banyaknya lulusan sekolah dasar yang tidak melanjutkan sekolahnya, menjadi salah satu alasan yang mendasari berdirinya SMP Negeri 1 Grogol. Jika ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama, khususnya Sekolah Menengah Pertama Negeri para anak-anak lulusan SD terhambat kendala jarak yang cukup jauh, otomatis biaya transportasinyapun mahal dan sulit. Jika ingin melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama khususnya yang negeri paling tidak harus ke Sukoharjo, ke Solo, ke Bekonang dan lain sebagainya, dengan jarak yang harus ditempuh + 12 Km. atas dasar kondisi inilah, atas inisiatif Bapak Camat Grogol kemudian mengajukan permohonan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan supaya di Kecamatan Grogol didirikan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN). Sehingga pada tahun 1980 dari Kakandep. Dep.Dik.Bud. Kabupaten Sukoharjo memberikan jawaban usulan tersebut dengan catatan harus menyediakan tanah seluas 12.000 m 2. pada waktu itu di desa Telukan-lah yang menyanggupkan diri untuk menyediakan tanah tersebut atas dasar keputusan rembug desa dan disetujui oleh Bapak Camat Grogol dan Bapak Bupati Sukoharjo. Setelah masalah urusan tanah selesai maka pada tahun yang sama 1980 dilaksanakan 31

32 pembangunan gedung sekolah yang terdiri dari : 6 (enam) lokal kelas, 1 (satu) ruang kantor, 1 (satu) ruang guru, 1 (satu) ruang laborat, 1 (satu) kantor Kepala Sekolah, 1 (satu) ruang ketrampilan, dan 1 (satu) kamar mandi dan WC, 1 (satu) water torn dan sanyo. Pada tahun ajaran 1981 Sekolah Menengah Pertama sudah menerima siswa baru, dan Sekolah Menengah Pertama tersebut diberi nama Sekolah Menengah Pertama Negeri Grogol. Dan pada tahun ajaran baru 1981/1982 sementara menerima siswa baru sebanyak tiga kelas. SMP Negeri 1 Grogol telah mengalami banyak pergantian kepala sekolah sampai pada kepala sekolah yang menjabat sekarang ini yaitu Bp. Kris Budiyono, S.Pd., M.Pd. (2012 - sekarang) 4.2 VISI SMPN I GROGOL SUKOHARJO Akhlak Mulia, peningkatan prestasi, budi pekerti yang luhur dan mengeluarga. Meningkat dalam prestasi dan berpijak pada keluhuran budi pekerti. 4.3 MISI SMPN I GROGOL SUKOHARJO 1. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap agama yang dianut serta berbudi pekerti luhur. 2. Meningkatkan kesadaran seluruh warga sekolah untuk lebih tertib. 3. Meningkatkan bimbingan dan pembelajaran secara intensif untuk mencapai tingkat ketuntasan belajar serta daya serap lebih tinggi.

33 4. Meningkatkan bimbingan dan latihan olah raga serta seni guna mencapai prestasi yang lebih tinggi. 5. Meningkatkan ketrampilan sebagai kecakapan. 4.4 TUJUAN SMPN I GROGOL SUKOHARJO Dalam rangka pengembangan dan menjawab perkembangan zaman SMPN I Grogol Sukoharjo Surakarta mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Sekolah mampu mewujudkan lulusan yang kompetitif, berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 2. Sekolah mampu mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap. 3. Sekolah mampu mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien melalui pelaksanaan CTL oleh semua guru mapel. 4. Sekolah mampu mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang handal. 5. Sekolah mampu mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan. 6. Sekolah mampu mewujudkan manajemen atau pengelolan yang handal. 7. Sekolah mampu mewujudkan pembiayaan yang mantap dan konsisten. 8. Sekolah mampu mewujudkan sistem penilaian yang otentik. 9. Sekolah mampu mewujudkan budaya sekolah yang kondusif.

34 4.5 TUGAS DAN FUNGSI POKOK GURU Guru adalah orang yang mendalami profesi sebagai pengajar dan pendidik, mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk memberikan kontribusi. Umumnya guru merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi hasil belajar siswa peserta didiknya. Tugas guru yang diemban timbul dari rasa percaya masyarakat terdiri dari mentransfer kebudayaan dalam arti yang luas, ketrampilan menjalani kehidupan (Life skills), terlibat dalam kegiatan-kegiatan menjelaskan, mendefinisikan, membuktikan dan mengklasifikasikan selain harus menunjukkan sebagai orang yang berpengetahuan luas, trampil dan sikap yang bisa dijadikan panutan. Maka dari itu, guru harus memiliki kompetensi dalam membimbing siswa untuk siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya (The real life) dan bahkan mampu memberikan keteladanan yang baik. Undang-Undang No 14 tahun 2005, pasal 4 mengisyaratkan bahwa Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Pasal 6 menyebutkan bahwa Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

35 berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Di samping itu guru mempunyai tugas utama sebagai berikut: 1. menyusun perencanaan pembelajaran; 2. menyampaikan perencanaan; 3. melakukan hubungan baik dengan sesama teman seprofesi, maupun dengan masyarakat; 4. mengelola kelas yang disesuaikan dengan karakterstik peserta didik; 5. melakukan penelitian dan inovasi dalam pendidikan, dan memanfaatkan hasilnya untuk kemajuan pendidikan; 6. mendidik siswa sehingga mereka menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika, bangsa, masyarakat, dan agama; 7. melaksanakan program bimbingan konseling, dan administrasi pendidikan; 8. mengembangkan diri dalam wawasan, sikap, dan ketrampilan profesi; dan 9. memanfaatkan teknologi, lingkungan, budaya, dan sosial, serta lingkungan alam dalam proses belajar 4.6 STRUKTUR ORGANISASI SMPN I GROGOL SUKOHARJO Dengan adanya struktur organisasi maka dapat memberikan gamabaran secara menyeluruh terhadap fungsional dan tujuan agar sumber daya yang di miliki sekolah dan lingkungan yang ada didalamnya ada pembagian yang jelas. Sehingga tidak terjadi kekacauan di dalam melaksanakan agenda kerja ataupun kekosongan dalam pertanggungjawaban dapat terlihat dengan jelas. Sehingga pelaksanaan fungsi perencanaan pengorganisasian dan pengawasan dapat berjalan dengan baik serta untuk menentukan kebijakan sekolah.

36

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMPN I Grogol Sukoharjo 36

37 4.7 ATURAN PEMILIHAN GURU BERPRESTASI Secara umum penilaian guru berprestasi terdiri dari 3 hal: 1. Portofolio, yang berisi dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, Perencanaan dan pelaksanaan mengajar, penilaian kinerja, Prestasi akademik (lomba/karya akademik, sertifikat keahlian/ketrampilan, pembimbingan teman sejawat dan pembimbingan siswa), karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman menjadi pengurus organisasi, dan penghargaan. 2. Tes Tertulis, materi yang diujikan Psikotes, tes kompetensi guru, tes substansi mata pelajaran dan wawasan pendidikan 3. Presentasi karya ilmiah dan wawancara. Karya ilmiah berupa laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul BTL (Better Teaching and Learning) sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi cahaya. 4.8 PROSEDUR PEMILIHAN GURU BERPRESTASI Prosedur Penilaian dalam pemilihan Guru Berprestasi Tingkat Sekolah SMPN I Grogol Sukoharjo yakni pihak sekolah membuat kriteria pemilihan. Adapun kriterian dalam pemilihan sebagai berikut: 1. Belum pernah ikut dalam pemilihan guru berprestasi 2. Dipandang oleh Kepala Sekolah punya kelebihan 3. Pergantian gender di setiap tahunnya 4. Memiliki kemauan

38 4.8.1 KRITERIA a. Kualifikasi Akademik Ijazah yang dipakai guru sewaktu mendaftarkan sebagai guru Tabel 4.1. Poin kualifikasi Akademik Ijazah Skor D-I 1 D-II 2 D-III 3 S.1 4 S.2 5 S.3 6 b. Pendidikan dan Pelatihan Keikut sertaan dalam pendidikan dan pelatihan Tabel 4.2 Poin Pendidkan dan Pelatihan Waktu Pendidikan/ Pelatihan Skor > 300 jam 10 251-300 jam 9 201-250 jam 8 151-200 jam 7 101-150 jam 6 51 100 jam 5 10-50 jam 4 < 10 3 c. Pengalaman Mengajar Lama mengajar yang ditempuh oleh seorang guru. Tabel 4.3. Poin Pengalaman Mengajar Pengalaman Mengajar Skor > 31 th 10 26-30 th 8 21-25 th 6

39 16-20 th 4 9-15 th 2 <8 th 1 d. Perencanaan Pembelajaran dalam proses pembelajaran Perlengkapan dalam proses pembelajaran Tabel 4.4 Poin perencanaan pembelajaran Persiapan Pembelajaran Keterangan Skor Lengkap RPP, Silabus, Prota, Promes 5 Sebagian RPP, Silabus, Prota, Promes 2 e. Penilaian dari Atasan dan Pengawas (Skor diisi oleh petugas) Penilaian kinerja oleh kepala sekolah dan pengawas Tabel 4.5 Poin Penilaian dari atasan dan Pengawas Keterangan Skor Amat Baik 5 Baik 4 Cukup 3 Kurang 2 f. Prestasi Akademi Prestasi Akademi yang telah diperoleh Tabel 4.6 Poin Lomba dan karya Akademik Kejuaraan Skor Juara 1 Tingkat Nasional 10 Juara 2 Tingkat Nasional 9 Juara 3 Tingkat Nasional 8 Juara 1 Tingkat Propinsi 7 Juara 2 Tingkat Propinsi 6 Juara 3 Tingkat Propinsi 5 Juara 1 Tingkat Kota 4 Juara 2 Tingkat Kota 3 Juara 3 Tingkat Kota 2 Peserta 1

40 g. Sertifikat Keahlian dan ketrampilan Semua Sertifikat yang dipunya Tabel 4.7 Poin sertifikat keahlian dan ketrampilan Jumlah Sertifikat Skor >6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 h. Pembimbingan siswa dalam berbagai lomba dan karya Semua Pembimbingan siswa dalam berbagai lomba Tabel 4.8 Poin lomba dan karya Kejuaraan Skor Juara 1 Tingkat Nasional 10 Juara 2 Tingkat Nasional 9 Juara 3 Tingkat Nasional 8 Juara 1 Tingkat Propinsi 7 Juara 2 Tingkat Propinsi 6 Juara 3 Tingkat Propinsi 5 Juara 1 Tingkat Kota 4 Juara 2 Tingkat Kota 3 Juara 3 Tingkat Kota 2 Peserta 1 i. Karya Tulis Semua Karya Tulis yang telah dihasilkan Tabel 4.9 Poin karya tulis Jenis Karya Skor Buku 2 Artikel 1 j. Penulis Soal Ujian Penulisan Soal Ujian Nasional

41 Tabel 4.10 Poin penulis soal ujian Banyak Skor Lima kali 5 Empat kali 4 Tiga kali 3 Dua kali 2 Satu kali 1 k. Tugas Tambahan Tugas Tambahan Selama di Instansi ini Tabel 4.11 Poin tugas tambahan Tugas Tambahan Skor Wakil Kepala 5 Bendahara 4 Seksi-seksi 3 Wali kelas 2 l. Pengalaman menjadi pengurus Organisasi Keikutsertaan seorang guru dalam pengurus organisasi Tabel 4.12. Poin Pengurus Organisasi Tingkat Organisasi Skor Internasional 10 Nasional 7 Propinsi 5 Kabupaten 4 Kecamatan 3 Kelurahan 2 m. Penghargaan Bidang Pendidikan Penghargaan yang pernah diperoleh oleh seorang guru. Tabel 4.13. Poin Penghargaan Bidang Pendidikan Tingkat Organisasi Skor Internasional 5 Nasional 4 Propinsi 3 Kabupaten 2

42 4.8.2 PANITIA SELEKSI Panitia terbentuk dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota. Fungsi dari panitia adalah memilih beberapa calon Guru Berprestasi yang nantinya akan dipilih oleh kepala sekolah sebagai pengambil keputusan akhir. 4.8.3 PERHITUNGAN SISTEM LAMA Cara menghitung nilai dan total nilai poin pada setiap guru. 1. Supardi, S.Pd Tabel 4.14 Supardi, S.Pd Kriteria Sub Kriteria Poin Kualifikasi Akademik S.1 120 Pengalaman Mengajar 26 th 180 Pengalaman menjadi pengurus Organisasi Nasional 7 Penghargaan bidang pendidikan Nasional 40 Nilai Total 347 2. Sumarni, S.Si. M.Pd Tabel 4.15 Sumarni, S.Si. M.Pd Kriteria Sub Kriteria Poin Kualifikasi Akademik S.2 150 Pengalaman Mengajar 26 th 180 Pengalaman menjadi pengurus Organisasi Nasional 7 Penghargaan bidang pendidikan Nasional 40 Nilai Total 377

43 3. Suparti, S.Pd Tabel 4.16 Suparti, S.Pd Kriteria Sub Kriteria Poin Kualifikasi Akademik S.1 120 Pengalaman Mengajar 24 th 170 Pengalaman menjadi pengurus Organisasi Nasional 7 Penghargaan bidang pendidikan Nasional 40 Nilai Total 337 4. Drs. Dwi Kurnianto Tabel 4.17 Drs. Dwi Kurnianto Kriteria Sub Kriteria Poin Kualifikasi Akademik S.1 120 Pengalaman Mengajar 23 th 170 Pengalaman menjadi pengurus Organisasi Propinsi 5 Penghargaan bidang pendidikan Nasional 40 Nilai Total 335 5. Mulyani, S.Pd Tabel 4.18 Mulyani, S.Pd Kriteria Sub Kriteria Poin Kualifikasi Akademik S.1 120 Pengalaman Mengajar 20 th 160 Pengalaman menjadi pengurus Organisasi Propinsi 5 Penghargaan bidang pendidikan Nasional 40 Nilai Total 325 Dari data diatas diperoleh hasil peringkat sebagai berikut:

44 Tabel 4.19 Hasil Seleksi Kriteria Total Nilai Peringkat Sumarni, S.Si. M.Pd 377 1 Supardi, S.Pd 347 2 Suparti, S.Pd 337 3 Drs. Dwi Kurnianto 335 4 Mulyani, S.Pd 325 5 Maka yang terpilih menjadi guru berprestasi mewakili SMPN I Grogol adalah Sumarni, S.Si. M.Pd dikarenakan menjadi peringkat perrtama dengan total nilai tertinggi yakni 377.