BAB I PENDAHULUAN. lainnya, seperti pengiriman uang, penagihan surat-surat berharga, letter of credit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen. pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global sangat mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan di

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE/GCG)

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/ TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI LEMBAGA PENJAMIN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi yang berkembang saat ini, bila dilihat dari perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Financial distress yang terjadi pada perusahaan property and real estate UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hasil penelitian Tambunan (2008) yang berjudul Analisis Peran Internal

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

I. PENDAHULUAN. perkapita, kesempatan kerja, distribusi pendapatan, dan lain-lain. Sasaran itu terus

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan membahas lebih jauh mengenai pengaruh Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Reding, et al. (2013:1-

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan para pemegang saham (shareholder) saja dan juga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Keruntuhan ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia tidak lepas dari

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya diberikan kepada pemegang saham, namun juga kepada Stakeholders

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah asing Good Corporate Governance (GCG) tidak dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kasmir (2014) membagi fungsi bank menjadi tiga. Pertama, menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, maksudnya dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat seperti simpanan giro, simpanan tabungan dan simpanan deposito. Kedua, menyalurkan dana ke masyarakat, maksudnya adalah bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang mengajukan permohonan. Ketiga, memberikan jasa-jasa bank lainnya, seperti pengiriman uang, penagihan surat-surat berharga, letter of credit (L/C), bank garansi dan jasa lainnya. Bank yang bergerak di bidang penyedia jasa perbankan melalui kegiatan menyalurkan KPR dan kredit lainnya serta menghimpun dana masyarakat melalui Tabungan, Deposito dan Giro salah satunya adalah PT. Bank Tabungan Negara 1

2 (Persero) Tbk. atau biasa dikenal dengan Bank Tabungan Negara (BTN). Penelitian ini dilakukan pada Bank Tabungan Negara (BTN), dikarenakan bank ini telah gagal dalam menerapkan tata kelola perbanka secara benar (Setyowati, 2017) Penerapan Good Corporate Governance pada saat ini bukan lagi sekedar kewajiban, namun telah menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan dan organisasi. Good Corporate Governance diperlukan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahan, menjadikan perusahaan berumur panjang dan bisa dipercaya (Arifani, 2013). Secara teoritis, praktik corporate governance dapat meningkatkan nilai (valuation) perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusankeputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan umumnya corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor (Emrinaldi, 2007). Good Corporate Governance merupakan suatu sistem (input, proses, dan output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi terciptanya tujuan perusahaan (Zakarsyi, 2008). The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) didalam Kurt. F reding (2013:3-3) mendefinisikan Corporate governance adalah sebagai berikut: Corporate governance involves a set relationships between a company s management, its board, its shareholders, and other stakeholders. Corporate governance also provides the structure through which the objectives of the company are set, and the means of attaining the objectives and monitoring performance are determined.

3 Good Coporate Governance pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada lima prinsip dasar sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi bank umum. Pertama, prinsip transparansi (transparency) yang berkaitan dengan keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan. Kedua, prinsip akuntabilitas (accountability) yang berkaitan dengan kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Ketiga, prinsip pertanggungjawaban (responsibility) yang berkaitan dengankesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip pengelolaan Bank yang sehat. Keempat, prinsip independensi (independency) yang berkaitan dengan pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Kelima, prinsip kewajaran (fairness) yang berkaitan dengan keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan. Tata kelola menjadi payung bagi perusahaan dalam menjalankan baik dalam menjalankan pengendalian internal perusahaan, pelaksanaan audit, maupun dalam mengelola risiko perusahaan. Tujuan dari penerapan Good Corporate Governance adalah mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif di suatu Negara (KNKG, 2006). Good Corporate Governance dapat mendorong terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih, transparan dan profesional. Implementasi GCG dalam pengelolaan perusahaan baik itu perusahan

4 swasta maupun perusahaan pemerintah mencerminkan bahwa perusahaan tersebut telah dikelola dengan baik dan transparan (Effendi, 2009). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menemukan tiga pelanggaran Bank Tabungan Negara (BTN) terkait bilyet deposito palsu, BTN disebut melanggar aturan internal lantaran disebut melanggar pembukaan rekening di kantor kas, memberi layanan pembukaan rekening tanpa tatap muka dan pengendalian internal yang tidak berjalan. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Irwan Lubis mencatat ada tiga hal yang dilanggar BTN yaitu pertama, ketentuan mengenai pentingnya mengetahui secara rinci nasabahnya di antaranya dengan mewajibkan pembukaan rekening dilakukan secara tatap muka, sementara BTN menghilangkan prosedur ini. Kedua, pengendalian internal yang tidak berjalan. Ketiga, adanya indikasi kuat terjadinya konspirasi antara pegawai bank dengan mediator pemilik dana. Kasus tersebut memakan korban empat perusahaan dengan total kerugian hampir Rp 300 miliar. Para korban yang dimaksud yaitu PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, PT Asuransi Umum Mega, PT Surya Artha Nusantara Finance, dan PT Indosurya Inti Finance (Setyowati, 2017). Bank Tabungan Negara (BTN) dalam kegiatan operasionalnya tidak menerapkan manajemen pengelolaan atau SOP secara konsisten, selain itu, kepercayaan, kehati-hatian, dan pengenalan nasabah, tidak dilakukan secara benar. Bank Tabungan Negara (BTN) dinilai melakukan tindak pidana perbankan yang dapat dikenakan kepada dewan direksi atas pelanggaran terkait pengelolaan yang buruk atas perbankan sesuai dengan UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan

5 Terbatas karena tidak menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) (Edi, 2017). Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) yang tidak diterapkan oleh Bank Tabungan Negara (BTN) adalah keterbukaan (transparency) dan kewajaran (fairness), hal ini Bank Tabungan Negara (BTN) tidak adanya keterbukaan informasi mengenai prosedur pembukaan rekening nasabah, karena Bank Tabungan Negara (BTN) menghilangkan prosedur tersebut. Bank Tabungan Negara (BTN) tidak adil dalam proses pembukaan rekening nasabah yaitu terdapat nasabah melakukan pembukaan rekening tanpa melalui tatap muka dan terdapat indikasi terjadinya konspirasi antara pegawai bank dengan mediator pemilik dana yang memakan korban empat perusahaan dengan total kerugian hampir Rp 300 miliar. Tata kelola Bank Tabungan Negara (BTN) tidak dijalankan secara benar disebabkan oleh pelaksanaan audit yang tidak konsisten dalam melakukan monitoring serta pengendalian internal yang dilakukan manajemen bank BTN tidak berjalan dengan baik (Setyowati, 2017). Audit internal berperan dalam mewujudkan Good Corporate Governance, karena audit internal bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan.

6 The Institute of Internal Auditors (IIA) didalam Kurt. F reding (2013:1-3) mendefinisikan audit internal adalah sebagai berikut: Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization s operations. Its helps on organization accomplish its objective by bringing a sistematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process. The IIA mendefinisikan audit internal sebagai aktivitas independen yang memberikan kegiatan jasa assurance dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan pengendalian dan proses tata kelola. Tujuan pemeriksaan yang dilakukan oleh audit internal adalah untuk membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya (IIA, 2009). Hasil penelitian menurut Dzaky (2014) dan Droglas et al (2010) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh audit internal terhadap good corporate governance. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Georgia, K. et al (2014) menyatakan bahwa konsep tata kelola perusahaan didukung oleh audit internal terutama ditujukan untuk membantu sistem pengendalian internal organisasi serta menyediakan konsultasi yang jelas dari manajemen berdasarkan analisis yang dibuat.

7 Good Corporate Governance juga dapat diwujudkan dengan adanya pengendalian internal yang dijalankan secara baik dan konsisten oleh manajemen perusahaan. The Committee of Sponsoring Organization Of the Treadway Commission COSO (2013: 3) mendefinisikan pengendalian internal yaitu : A process, effected by an entity s boar directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: effectiveness of operations, reliability of financial reporting, and compliance with applicable laws and regulation COSO (2013) mendefinisikan pengendalian internal sebagai sebuah proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, direksi, manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberi jaminan yang wajar atas tercapainya tujuan organisasi yang meliputi tujuan operasi yang efektif dan efisien, pelaporan yang andal, dan ketaatan pelaksanaan kegiatan organisasi terhadap semua kebijakan dan regulasi yang berlaku. COSO (2013) membagi komponen pengendalian internal menjadi lima. Pertama, lingkungan pengendalian yang merupakan seperangkat standar, proses, dan struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisasi. Kedua, penilaian risiko yang melibatkan proses yang dinamis dan interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap pencapaian tujuan. Ketiga, aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas. Keempat, informasi dan komunikasi yang sangat penting bagi setiap entitas untuk melaksanakan tanggung jawab pengendalian internal. Kelima, aktivitas pemantauan yang

8 berkaitan dengan kegiatan evaluasi dengan beberapa bentuk apakah yang sifatnya berkelanjutan, terpisah ataupun kombinasi keduanya untuk memastikan masingmasing dari lima konsep pengendalian internal mempengaruhi prinsip-prinsip dalam setiap komponen, ada dan berfungsi. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat diterapkan dengan baik apabila perusahaan juga memiliki pengendalian internal yang baik. Good Corporate Governance merupakan alat pengendalian internal yang berperan penting untuk mengurangi masalah yang timbul dalam perusahaan, karena good corporate governance bermanfaat untuk perbaikan komunikasi, memaksimalkan benturan, fokus pada strategi utama, serta peningkatan kepuasan pelanggan dan perolehan kepercayaan investor (stakeholders) (Lena & Trimanto, 2010). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Morita (2013), Fadillah (2011) dan Protolo (2007) menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap good corporate governance. Penelitian serupa telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dan Wahidin (2014) yang berjudul Pengaruh Audit Internal dan Pelaksanaan Pengendalian Internal terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank BUMN dikota Bandung, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa baik secara parsial ataupun secara simultan Audit internal dan pengendalian internal berpengaruh terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance. Penelitian yang dilakukan oleh Suyono dan Hariyanto (2012) yang berjudul Relationship Between Internal Control, Internal Audit, and Organization Commitment With Good Governance: Indonesian Case hasil penelitiannya

9 menunjukkan bahwa audit internal dan pengendalian internal berpengaruh terhadap pelaksanaan good corporate governance. Penelitian yang dilakukan oleh Cassandra (2017) yang berjudul Pengaruh Audit Internal, Pengendalian Internal, dan Komite Audit terhadap penerapan Good Corporate Governance pada BUMN di Surakarta, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa audit internal dan pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap good corporate governance baik secara parsial maupun secara simultan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul : Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance (Survei pada beberapa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung).

10 1.2 Identifikasi Masalah Masalah pada penelitian ini adalah masih belum baiknya tata kelola perusahaan sehingga dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Audit Internal berpengaruh terhadap Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung? 2. Apakah Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung? 3. Apakah Audit Internal dan Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat wajib dalam menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Prodi Akuntansi S1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Audit Internal terhadap Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui pengaruh Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh Audit Internal dan Pengendalian Internal terhadap Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung.

11 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas, penulis berharap bahwa penelitian ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak berkepentingan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan pada beberapa PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung khususnya audit internal dan pengendalian internal sehingga pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Kota Bandung dapat berjalan dengan baik. 2. Bagi Penulis Diajukan untuk memenuhi syarat dalam mengajukan skripsi program studi akuntansi pada fakultas ekonomi Universitas Widyatama. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam bidang audit internal mengenai pengaruh audit internal dan pengendalian internal terhadap Good Corporate Governance. 3. Bagi peneliti lainnya Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bermanfaat yang dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian selanjutnya.

12 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer berupa kuesioner penelitian yang akan diberikan pada manajer di beberapa pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk di Kota Bandung. Lokasi penelitian ini dilakukan pada beberapa Bank Tabungan Negara (BTN) di Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan selama bulan September 2017 sampai dengan selesai.