WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 75 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 3 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG BUDAYA KERJA PADA PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 143 TAHUN : 2012 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 11/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/16/KEP/ /2013 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG INFORMASI JABATAN

PERBUP TANAH LAUT NOMOR TAHUN 2015

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4616); 2. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformas

2016, No Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indones

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 016 TAHUN 2017 TENTANG STAF AHLI GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tinda

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 SERI D.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2011 NOMOR : 28 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

2015, No /2014 tentang Pedoman Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nom

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

BUPATI JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN P E R A T U R A N W A L I K O T A S E R A N G NOMOR 25 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah daerah yang berhasil guna, berdaya guna, bersih dan bertanggung jawab perlu adanya peningkatan kinerja aparatur pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Serang; b. bahwa untuk mewujudkan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu perubahan pola pikir, perbaikan sikap dan perilaku aparatur melalui pengembangan nilainilai budaya kerja; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Serang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4748); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang...

- 2-5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil; 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025; 10. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/2007 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja Pada Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan; 13. Peraturan Gubernur Banten Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2015 Nomor 78); 14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja; 15. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2014 2018 (Lembaran Daerah Kota Serang Tahun 2014 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2014 2018 (Lembaran Daerah Kota Serang Tahun 2016 Nomor 1); 16. Peraturan..

- 3-16. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Serang (Lembaran Daerah Kota Serang Tahun 2016 Nomor 7); 17. Peraturan Walikota Serang Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Serang MEMUTUSKAN : Menetapkan : PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Serang 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Serang 4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Serang 5. Perangkat Daerah adalah unsur Pembantu Walikota dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 6. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada Instansi Pemerintah. 7. Budaya Kerja adalah sikap dan perilaku individu serta kelompok yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan seharihari. 8. Sosialisasi adalah proses pemberian pemahaman yang mendorong aparatur melaksanakan nilai budaya. 9. Internalisasi adalah proses penanaman nilai yang terkandung di dalam budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kota Serang. 10. Institusionalisasi adalah penerapan nilai dasar budaya kerja pada seluruh unsur yang ada di dalam organisasi. 11. Tim Pengembangan Budaya Kerja adalah Tim yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Serang dalam rangka pengembangan Budaya Kerja di lingkungan Pemerintah Kota Serang. 12. Kelompok Budaya Kerja adalah Organisasi non struktural yang dibentuk pada setiap Perangkat Daerah untuk mempercepat proses sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi nilai dalam mengembangkan budaya kerja. BAB II..

- 4 - BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud d a n t u j u a n p e d o m a n p e n g e m b a n g a n b u d a y a k e r j a Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Serang sebagai acuan dan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui perubahan pola pikir, pola perilaku dan pola tindakan secara konsisten, konsekuen dan kontinyu dalam rangka kelancaran, daya guna dan hasil guna pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. BAB III SASARAN Pasal 3 Terbentuknya aparatur sipil negara yang mampu melakukan perubahan pola pikir, budaya kerja dan mengembangkan sikap, semangat dan perilaku yang berorientasi pada hasil (outcome) yang diperoleh dari produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi. BAB IV MANFAAT Pasal 4 (1) Meningkatkan kerjasama antar individu, antar kelompok dan antar unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Serang. (2) Mengefektifkan integrasi, sinkronisasi, keselarasan dan dinamika yang terjadi dalam organisasi. (3) Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sehingga dapat mendorong kreativitas kerja. BAB V RUANG LINGKUP Pasal 5 (1) Ruang lingkup Pedoman Pengembangan Budaya Kerja terdiri dari : a. pengkajian nilai-nilai budaya kerja; b. internalisasi nilai-nilai budaya kerja; c. langkah-langkah membangun budaya kerja; d. monitoring dan laporan. (2) Ruang Lingkup Pedoman Pengembangan Budaya Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota Ini. BAB VI.

- 5 - BAB VI NILAI BUDAYA KERJA Pasal 6 (1) Setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi atau proses kerja aparatur pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota wajib menerapkan Nilai Budaya Kerja. (2) Nilai Budaya Kerja Pemerintah Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Semangat kerja, Integritas, Akuntabel dan Pelayanan Prima. (3) Nilai Budaya Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengandung makna sebagai berikut : a. semangat kerja, yaitu melakukan pekerjaan dengan lebih baik, giat, cepat dan produktif; b. integritas, yaitu berpikir, bertindak dan berprilaku sesuai dengan nilainilai dan prinsip moral serta memegang teguh peraturan perundangundangan; c. akuntabel, yaitu dapat mempertanggungjawabkan setiap pelaksanaan tugas mulai dari proses sampai dengan hasil; dan d. pelayanan Prima, yaitu memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat, cepat, tanggap dan transparan. (4) Perangkat Daerah dapat menambahkan Nilai Budaya Kerja sesuai dengan karakteristik, tugas dan fungsi masing-masing dengan mengusulkan ke Walikota. Pasal 7 Perilaku penting yang mendukung penerapan Nilai Budaya Kerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (3) sebagai berikut : a. semangat kerja : 1. disiplin, datang dan pulang kerja sesuai dengan ketentuan; 2. kebersamaan dan sinergi; 3. hubungan harmonis antara pimpinan dengan bawahan; 4. senantiasa meningkatkan kinerja; dan 5. prakarsa, kreatif dan inovatif. b. integritas : 1. bertindak sesuai aturan; 2. jujur; 3. berdedikasi; 4. konsisten; dan 5. menjaga martabat. c. akuntabel : 1. taat pada aturan; 2. memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan; 3. transparan dalam penggunaan anggaran; dan 4. bertanggung jawab atas proses dan hasil kerja. d. pelayanan.

- 6 - d. pelayanan prima : 1. melayani sesuai standar pelayanan dengan berorientasi pada kepuasan masyarakat; 2. bersikap responsif dan bertindak proaktif; 3. berpenampilan rapi, ramah dan santun; 4. empati dan obyektif; dan 5. ikhlas. BAB VII MOTTO Pasal 8 Dari rangkaian nilai-nilai yang akan diterapkan pada Pemerintah Kota Serang maka Motto Budaya Kerja Pemerintah Kota adalah SIAP, yaitu : a. semangat Kerja; b. integritas; c. akuntabel; dan d. pelayanan Prima. BAB VIII SOSIALISASI, INTERNALISASI DAN INSTITUSIONALISASI Pasal 9 Sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi Nilai Budaya Kerja dilakukan terus menerus kepada Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota. Pasal 10 (1) Sosialisasi Nilai Budaya Kerja kepada seluruh Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Tim Pengembangan Budaya Kerja Pemerintah Kota yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (2) Sosialisasi, internalisasi dan institusionalisasi Nilai Budaya Kerja kepada setiap aparatur Perangkat Daerah menjadi tanggung jawab Kepala Perangkat Daerah masing-masing. BAB IX ORGANISASI Pasal 11 (1) Pengembangan Budaya Kerja di lingkungan Pemerintah Kota diselenggarakan dan dikoordinasikan oleh Tim Pengembangan Budaya Kerja Pemerintah Kota. (2) Tim Pengembangan Budaya Kerja Pemerintah Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. pengarah; b. penanggungjawab; c. ketua; d. sekretaris

- 7 - d. sekretaris; e. koordinator; dan f. anggota. (3) Wewenang dan tanggung jawab Tim Pengembangan Budaya Kerja Pemerintah Kota yaitu: a. Pengarah : Memberikan pengarahan agar KBK berjalan sesuai dengan program yang telah ditentukan. b. Penanggungjawab : Bertanggungjawab akan keberhasilan pelaksanaan pengembangan Budaya Kerja. c. Ketua : Memimpin jalannya rapat KBK, memberi motivasi anggota dan melaporkan kegiatan KBK kepada Tim Pengarah. d. Sekretaris : Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan administrasi pengembangan budaya kerja. e. Koordinator : Menyebarluaskan Budaya Kerja serta membimbing, memantau dan melaporkan kegiatan KBK kepada Tim Pengarah. f. Anggota : Hadir dan berperan serta aktif dalam kelompok, bekerjasama dengan seluruh anggota kelompok, serta melaksanakan kesepakatan dalam diskusi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Pasal 12 (1) Untuk mendukung penerapan Nilai dan Perilaku penting Budaya Kerja, dibentuk KBK pada setiap Perangkat Daerah. (2) KBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas : a. Merumuskan program dan kegiatan yang mendukung penerapan Nilai Budaya Kerja di lingkungannya; b. Mengembangkan perilaku penting sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan kerja; dan c. Melaksanakan proses sosialisasi, internalisasi, dan upaya lainnya untuk mendukung penerapan dan pengembangan Budaya Kerja di lingkungannya. (3) Biaya pelaksanaan pengembangan Budaya Kerja dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perangkat daerah masingmasing. (4) Mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan. Pasal 13

- 8 - Pasal 13 (1) Susunan organisasi KBK sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) terdiri atas : a. penanggung jawab; b. fasilitator; c. ketua; d. sekretaris; dan e. anggota. (2) Penanggungjawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah Pimpinan Perangkat Daerah, yang bertugas : a. menyediakan fasilitas untuk kegiatan KBK; b. membina, memastikan, dan memantau kegiatan KBK; c. mendorong KBK untuk tetap aktif; dan d. menindaklanjuti hasil pemikiran KBK. (3) Fasilitator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah pegawai yang ditunjuk oleh Pimpinan Perangkat Daerah, yang bertugas : a. menularkan pengetahuan tentang Budaya Kerja kepada Ketua dan Anggota; b. mengkoordinasikan, membimbing dan mengarahkan kegiatan KBK; c. menciptakan hubungan yang baik antara KBK dan Penanggung Jawab; d. mengikuti perkembangan aktivitas KBK dan bersama Ketua melaporkan perkembangan aktivitas KBK kepada penanggung jawab; dan e. membangkitkan kembali semangat KBK agar aktif dan membantu memecahkan permasalahannya. (4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah pegawai yang ditunjuk oleh Pimpinan Perangkat Daerah, yang bertugas : a. memberikan petunjuk dan arahan dalam pelaksanaan kegiatan KBK; b. berperan aktif dalam kegiatan KBK; c. menciptakan hubungan yang baik antara KBK dengan penanggung jawab dan fasilitator; d. bersama dengan fasilitator melaporkan perkembangan aktivitas KBK kepada penanggung jawab; dan e. mendorong KBK untuk terus melakukan aktivitas yang telah direncanakan; (5) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah pegawai yang ditunjuk oleh Pimpinan Perangkat Daerah, yang bertugas : a. Menyusun rencana kegiatan KBK; b. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan KBK; c. Memimpin pelaksanaan teknis kegiatan KBK; dan d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan KBK. (6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri atas pegawai di lingkungan Perangkat Daerah, yang bertugas : a. berperan aktif dalam kegiatan KBK; b. bekerja sama dengan seluruh anggota; dan c. melaksanakan kegiatan KBK. (7) Susunan organisasi KBK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik Perangkat Daerah. BAB X.

- 9 - BAB X MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 14 (1) Dalam rangka meningkatkan efektivitas implementasi Nilai Budaya Kerja dilakukan monitoring dan evaluasi. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Tim Pengembangan Budaya Kerja. (3) Hasil pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaporkan kepada Walikota. BAB XI PEMBIAYAAN Pasal 15 Biaya yang timbul untuk pelaksanaan Peraturan Walikota ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada saat diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Lembaran Berita Daerah Kota Serang. Ditetapkan di Serang pada tanggal 3 September 2018 WALIKOTA SERANG, Ttd Diundangkan di Serang pada tanggal 4 September 2018 SEKRETARIS DAERAH KOTA SERANG, Tb. HAERUL JAMAN Ttd T b. U R I P H E N U S BERITA DAERAH KOTA SERANG TAHUN 2018 NOMOR 25 Salinan Sesuai Dengan Aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, Ttd YUDI SURYADI NIP. 19671010 1988011 1 002