AFD DAN INDONESIA. Kemitraan untuk Iklim. Christel Le Goff

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pandangan Indonesia mengenai NAMAs

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 20/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KARBON HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.


PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

NASKAH PENJELASAN PENGESAHAN CHARTER OF THE ESTABLISHMENT OF THE COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC)

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya merupakan perairan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

Pemanfaatan canal blocking untuk konservasi lahan gambut

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

Harga Sebuah Kebijakan Bahan Bakar Fosil: Subsidi Pemerintah Indonesia di Sektor Hulu Minyak & Gas Bumi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini

Pembangunan Kehutanan

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

MENUJU KERANGKA KERJA STRATEGIS MENGENAI PERUBAHAN IKLIM DAN PEMBANGUNAN UNTUK KELOMPOK BANK DUNIA RANGKUMAN

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)

Garis-Besar NAP. Latar Belakang. Tujuan dan Strategi Pembangunan Nasional Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim. Rencana Aksi Nasional

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

ASIAN DEVELOPMENT BANK OPERASI SEKTOR SWASTA

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

Menyelaraskan hutan dan kehutanan untuk pembangunan berkelanjutan. Center for International Forestry Research

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

Pemetaan Pendanaan Publik untuk Perubahan Iklim di Indonesia

PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

BAB I. PENDAHULUAN. Aktivitas manusia telah meningkatkan emisi gas rumah kaca serta

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman

BAB I PENDAHULUAN. peradaban umat manusia di berbagai belahan dunia (Maryudi, 2015). Luas hutan

Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

OVERVIEW PROGRAM KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI EMISI DI SEKTOR INDUSTRI

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Potensi implementasi mekanisme berbasis pasar untuk mitigasi dampak perubahan iklim. Rini Setiawati Sekretariat JCM Indonesia

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 68/Menhut-II/2008 TENTANG

PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR Latar Belakang

Prof. Dr. Singgih Riphat

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. /Menhut-II/2012 T E N T A N G MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

Knowledge Management Forum April

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

National Planning Workshop

INTEGRASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK KE DALAM PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

Ilmuwan mendesak penyelamatan lahan gambut dunia yang kaya karbon

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

BAB 1. PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 292 MtCO2e 1 yaitu

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permintaan domestik dan internasional akan kayu jati untuk industri

PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

RINGKASAN UNTUK MEDIA

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

Perlindungan Terhadap Biodiversitas

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

Transkripsi:

AFD DAN INDONESIA Kemitraan untuk Iklim Christel Le Goff

INDONESIA, SEBUAH NEGARA BERKEMBANG Indonesia, negara berkembang yang berpenduduk 240 juta jiwa, merupakan sebuah kepulauan besar yang terdiri dari 18.000 pulau (datarannya diperkirakan seluas 1,9 juta km 2 ). Negara Indonesia telah mengokohkan sistem demokrasi, dan kembali ke jalur pertumbuhan (6,3% di tahun 2007 dan 6,1% di tahun 2008) dan mampu bertahan terhadap krisis global baru-baru ini. MANDAT AFD TERFOKUS PADA PERUBAHAN IKLIM AFD baru memulai kegiatannya di Indonesia dengan membuka perwakilan misi di Jakarta pada pertengahan 2007. Seperti di negara berkembang lainnya (Cina, India, Pakistan dan Brasil), AFD beroperasi di Indonesia dalam kerangka mandatnya yang berfokus pada perlindungan Barang Publik Global yaitu: Memerangi perubahan iklim, terutama dengan meningkatkan efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan, Melestarikan keanekaragaman hayati, Memerangi penyakit baru dan menular. AFD Morgane Leterrier Indonesia berada di ranking ketiga di dunia sebagai penghasil emisi gas rumah kaca (GRK), setelah Cina dan Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh penebangan hutan yang mencapai 85% dari seluruh emisi CO 2. Indonesia juga amat rentan terhadap gangguan iklim akibat kondisi geografis dan kemiskinan penduduknya. Sektor energi Indonesia sangat bergantung pada sumber daya fosil alam yang melimpah di kepulauan ini; selain itu juga masih memiliki potensi besar atas energi terbarukan, terutama energi panas bumi (27 GW, yaitu hampir 40% dari cadangan dunia). Akhirnya, Indonesia bersama dengan Brasil merupakan salah satu negara terkaya di dunia didalam hal keanekaragaman hayati baik di daratan maupun lautan. Kekayaan ini sedang terancam akibat penebangan hutan dan perubahan iklim. Tanaman padi di Jawa Christel Le Goff

KEBIJAKAN SUKARELA MEMERANGI PERUBAHAN IKLIM 1994/2004: Indonesia meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) dan Protokol Kyoto; Desember 2007: Bali menjadi tuan rumah Konferensi Para Pihak Ke-13 (COP 13) UNFCCC ; Indonesia mengambil kesempatan itu dengan meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk Menanggulangi Perubahan Iklim ; Juli 2008: penerbitan dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional: Tanggapan Indonesia terhadap Perubahan Iklim, yang mengintegrasikan isu perubahan iklim kedalam proses pembangunan nasional Indonesia dan memasukkan Matriks Kebijakan (lebih dikenal sebagai Policy Matrix ) untuk aksi. Hal ini menjadi dasar bagi Dana Pinjaman untuk Program Perubahan Iklim. AFD Martha Stein-Sochas Meskipun Indonesia merupakan negara non-annex 1 berdasarkan Protokol Kyoto Protocol dan konsekwensinya adalah tidak berkewajiban untuk mengurangi emisi gas rumah kacanya, namun Indonesia telah mantap menapaki jalur pembangunan yang rendah karbon, yang sejalan dengan konsep dasar UNFCCC tentang tanggungjawab yang sama namun berbeda didalam memerangi perubahan iklim. Sebuah Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), yang terdiri dari 17 menteri dan dikepalai oleh Presiden, telah dibentuk pada bulan Juli 2008 untuk mengkoordinasikan rencana pemerintah dalam hal kebijakan-kebijakan untuk memerangi perubahan iklim dan menentukan posisi Indonesia didalam negosiasi-negosiasi tingkat internasional. DNPI telah memiliki sebuah greenhouse gas abatement cost curve yang ditetapkan untuk Indonesia sebagai dasar bagi pembuatan kebijakan oleh pemegang kekuasaan, dengan mengumpulkan data dan menganalisa scenario-skenario alternatif. Pada 25 September 2009 di Pertemuan Tingkat Tinggi G20 di Pittsburgh, Presiden Indonesia mengumumkan keinginan Indonesia untuk mengurangi emisi hingga antara 26% dan 41% pada 2020 (tergantung pada jumlah bantuan dari negara berkembang) dari bisnis seperti skenario biasanya. AFD Thierry Liabastre BANTUAN AFD PADA KEBIJAKAN IKLIM INDONESIA 1 Climate Change Program Loan (CCPL) Climate Change Program Loan (CCPL / Dana Pinjaman Program Perubahan Iklim) merupakan program tiga tahun (2007-2009) yang dirancang oleh Pemerintah Indonesia yang berkonsultasi dengan lembaga donor Jepang dan Prancis. Tujuannya adalah membuat kebijakan publik yang mendukung mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Aksi dan indikator, yang dijabarkan dalam Policy Matrix, ditinjau ulang setiap tahun oleh Pemerintah Indonesia dan lembaga donor. Aksi dan indikator tersebut dibagi dalam tiga kategori: Mitigasi perubahan iklim, pengurangan gas rumah kaca (kehutanan, energi dan industri); Adaptasi perubahan iklim (air dan pertanian); Isu lintas sektoral (Mekanisme Pembangunan yang Bersih, dll.). Policy Matrix memuat reformasi dan kebijakan publik yang diimplementasi oleh pemerintah untuk memerangi perubahann iklim: penerbitan undang-undang dan keputusan, peluncuran proyek percontohan, penetapan Rencana Induk, dll. Didalam kerangka kerja CCPL, AFD telah memberikan dua pinjaman lunak kepada Pemerintah Indonesia, sebesar masing-masing 200 juta dolar AS di tahun 2008 dan 300 juta dolar AS di 2009, untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memerangi perubahan iklim. Keduanya sama dengan dua tahap pertama program ini yang didanai bersama oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Pinjaman lunak jangka panjang ini telah seluruhnya disalurkan kedalam APBN.

2 Bantuan teknis dan tenaga ahli sasaran Dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan kegiatan khusus untuk memerangi perubahan iklim, AFD akan membiayai dari anggarannya- tenaga ahli sasaran untuk mendukung: Departemen Perindustrian: kajian untuk pelaksanaan rencana mengurangi emisi gas rumah kaca didalam industri semen; Departemen Kehutanan: studi kelayakan atas pasar karbon hijau berskala kecil untuk memberikan akses perkebunan hutan skala kecil terhadap pasar karbon sukarela; penyusunan perangkat pengambilan keputusan untuk perencanaan tata guna lahan; Dewan Nasional Perubahan Iklim: kontribusi untuk tahap kedua kajian greenhouse gas abatement cost curve Indonesia. Dalam kerangka kerja CCPL, AFD juga akan membiayai tenaga ahli kehutanan (dibawah kontrak dengan Pusat Kajian Prancis CIRAD), yang merupakan anggota tim supervise yang bertanggungjawab memantau kemajuan implementasi Policy Matrix dan mempersiapkan pertemuan-pertemuan Komite Pengarah CCPL. Pusat panas bumi PGE AFD Dimitri Kanounnikoff 3 Membiayai badan usaha negeri dan swasta Selain membantu Pemerintah Indonesia, AFD mungkin juga mengalokasikan dana untuk perusahaan milik negara dan swasta, baik secara langsung ataupun melalui bank setempat. Dibawah mandate ini, mitra utama potensial AFD merupakan perusahaan-perusahaan sektor energi (kelistrikan, gas, energi panas bumi, dll). Meskipun Indonesia memiliki potensi panas bumi tertinggi di dunia, Indonesia umumnya masih menggunakan sumber daya fosil batu bara dan minyakuntuk memenuhi kebutuhan energinya. Tujuan AFD adalah membantu para investor untuk meningkatkan produksi dan menggunakan energi yang rendah karbon. Dalam bidang kelistrikan, di akhir bulan September 2009 AFD memberi pinjaman sebesar 50 juta dolar AS kepada Pemerintah Indonesia (dalam pembiayaan bersama dengan Bank Pembangunan Asia) yang akan direalokasi kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai penyedia listrik publik, untuk merehabilitasi jaringan distribusi listrik di Jawa dan Bali. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi dari jaringan ini dengan mengurangi kerugian usaha dan, pada gilirannya, pengurangan emisi CO 2. AFD juga telah mengalokasi pinjaman kredit sebesar 100 juta dolar AS untuk bank lokal terbesar untuk membiayai ulang proyek-proyek Barang Publik Global, terutama proyek efisiensi energi dan energi terbarukan, serta proyek-proyek untuk meningkatkan sumberdaya energi yang membuang sedikit CO 2. AFD berencana membiaya bersama program pelatihan staf dengan bank tersebut untuk, topik-topik terkait pengelolaan energi berkelanjutan dan perubahan iklim.

PROPARCO DI INDONESIA PROPARCO merupakan bagian AFD yang membiayai sektor swasta. Misinya adalah memberikan dana melalui beragam perangkat keuangan (pinjaman, investasi ekuitas, dll.) untuk membantu proyek-proyek yang berdampak positif bagi pembangunan dan lingkungan. Di Indonesia, kegiatan PROPARCO berfokus pada pengelolaan Barang Publik Global, keuangan mikro, usaha pertanian, pendidikan dan kesehatan. PASKA-TSUNAMI: PROYEK DRAINASE PERKOTAAN BANDA ACEH Berdasarkan mandat khusus untuk upaya pembangunan paska tsunami, AFD telah mengalokasikan pinjaman yang sangat konsensional senilai 36,8 juta euro bagi Pemerintah untuk mendanai rehabilitasi sistem drainase perkotaan di Banda Aceh. Proyek ini terutama menyediakan kegiatan rehabilitasi besar (perbaikan dan pembangunan saluran sejauh 150 km, pembangunan rumah pompa, pembuatan kolam penampungan) untuk infrastruktur primer dan sekunder di lima zona hidrolik di Banda Aceh yang mencakup 80% dari kawasan ini. Dengan menyeimbangkan anggaran untuk Rencana Induk drainase untuk seluruh Banda Aceh, pembiayaan AFD akan membantu rekonstruksi infrastruktur yang secara langsung hancur oleh tsunami dan juga membantu memberikan kondisi keamanan yang lebih baik di kawasan punggung sehingga kota Banda Aceh akan mampu berkembang. 23 000 orang yang tertimpa banjir terus menerus akan secara langsung menerima manfaat dari pelaksanaan proyek ini. AFD Morgane Leterrier Christel Le Goff

AFD Martha Stein-Sochas AGENCE FRANçAISE DE DéVELOPPEMENT (AFD) AFD merupakan singkatan dari Agence Française de Développement. AFD adalah suatu institusi keuangan untuk pembangunan yang bekerja melawan kemiskinan dan mendukung pertumbuhan ekonomi negaranegara berkembang dan Wilayah Diluar Negeri Prancis selama lebih dari 60 tahun. AFD mengeksekusikan kebijakan Pemerintah Prancis untuk bantuan pembangunan. Dengan keberadaan kantor di lebih 50 negara, AFD membiayai dan mendukung proyek-proyek yang dapat meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat, memajukan pertumbuhan ekonomi dan melindungi planet. Proyek-proyek yang didanai AFD menyediakan sekolah untuk anak-anak, membantu para petani dan usaha kecil, memasokkan air minum, melestarikan hutan tropis dan melawan perubahan iklim, dan lain sebagainya. AFD telah komit sekitar 4.5 milyar untuk membiayai aktifitas-aktifitas bantuan pada negara berkembang dan Wilayah Diluar Negeri Prancis pada 2008. Dana tersebut dapat membantu 7 juta anak untuk bersekolah, memberikan akses kepada 4.4 juta orang untuk mendapatkan air minum dan menciptakan atau menjaga pekerjaan untuk 370,000 karyawan yang berada pada perusahaan swasta; mendanai proyek-proyek sehingga dapat menyimpan 3.3 juta ton emisi karbon dioksida per tahun. 5 rue Roland Barthes 75598 Paris Cedex 12 France Tel: +33 1 53 44 31 31 Fax: +33 1 44 87 99 39 www.afd.fr INDONESIA RESIDENT MISSION World Trade Center, 12 th floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 31 Jakarta 12920 INDONESIA Tel: +62 21 2550 2300 Fax: +62 21 2550 2323 afdjakarta@afd.fr www.afd-indonesie.org PROPARCO www.proparco.fr Proparco merupakan Institusi Keuangan Pembangunan yang secara bersama dimiliki oleh Agence Française de Développement (AFD) dan pemegang saham publik/swasta dari Belahan Utara dan Selatan. Misinya adalah mendorong percepatan investasi swasta di negara berkembang dengan membantu pertumbuhan, pembangunan berkelanjutan dan mencapai Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs). Proparco dibentuk tigapuluh tahun lalu dengan keyakinan bahwa sektor swasta memiliki peran sangat penting didalam pembangunan. Modalnya meningkat tiga kali lipat pada 2008. PROPARCO membiayai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat secara ekonomis, berkeadilan sosial, berkelanjutan dari sisi lingkungan hidup dan menguntungkan dari sisi finansial. Proparco berinvestasi di suatu kawasan geografis yang mencakup negara-negara besar yang berkembang dan negara-negara termiskin. Afrika mendapat 55% dari seluruh kegiatannya. PROPARCO menyediakan beragam produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus para investor swasta di negara-negara berkembang. Di tahun 2008, PROPARCO mengalokasi 800 juta euro untuk lebih dari enam puluh proyek di lebih dari tiga puluh negara. Photo credits: AFD unless mentioned otherwise - Creation: Planet7 - February 2010 This brochure respects the environment and was printed using vegetal ink on FSC certified paper (sustainable forest management).