Tabel Lampiran 1. Analisis Awal Tanah Gambut

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

: Kasar pada sebelah bawah daun

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 377/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 533/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA ZY-64 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA ADIRASA-64

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Lampiran I. Lay Out Peneltian

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 1012/Kpts/SR.120/7/2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Lay out penelitian I

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pupuk dolomit SNI

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

Transkripsi:

LAMPIRAN

38 Tabel Lampiran 1. Analisis Awal Tanah Gambut Unsur Kimia Satuan Nilai ph (H2O)1:1 C-organik (Walkley & Black) N-total (Kjeldahl) P- tersedia (Bray 1) Ca-dd Mg-dd K-dd Na-dd KTK KB Al-dd H-dd SiO 2 Kadar abu Fe Cu Zn Mn Pb Cd Cr As Hg Unsur mikro tersedia (1 N DTPA, ph 7,3) Unsur logam berat tersedia ( HCl 0,05 N) % % ppm me/100g me/100g me/100g me/100g me/100g % me/100 me/100g ppm % ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppb 4,60 55,54 3,72 24,5 5,54 3,11 2,49 1,84 133,68 9,71 3,28 5,99 65 4,24 923,2 17,94 57,92 142,51 2,90 tr 1,82 tr 22,70

39 Tabel Lampiran 2. Komposisi Kimia Electric Furnace Slag (Indonesia) Kadar total Satuan EF Slag Indonesia Fe 2 O 3 g kg -1 431,8 CaO g kg -1 260,0 SiO 2 g kg -1 127,0 MgO g kg -1 78,6 Al 2 O 3 g kg -1 72,1 K 2 O g kg -1 0,41 P 2 O 5 g kg -1 0,53 Na 2 O g kg -1 3,3 Mn g kg -1 12,4 Cu mg kg 22,0 Zn mg kg 79,0 DN (Daya Netralisasi) % 66,1 Logam Berat Beracun As mg kg -1 3,17 Cd mg kg -1 0,17 Cr mg kg -1 832 Pb mg kg -1 5,0 Hg mg kg -1 0,08

40 Tabel Lampiran 3. Karakteristik Padi IR 64 Nomor Seleksi Asal persilangan Golongan Umur tanaman Bentuk tanaman Tinggi tanaman Anakan produktif Warna kaki Warna batang Warna telinga daun Warna lidah daun Warna daun Muka daun Posisi daun Daun bendera Bentuk gabah Warna gabah Kerontokan Kerebahan Tekstur nasi Kadar amilosa Indeks glikemik Bobot 1000 butir Rata-rata hasil Potensi hasil IR 18348-36-3-3 IR 5657/ IR 2061 Cere 110-120 hari Tegak 115-126 cm 20-35 batang Hijau Hijau Tidak berwarna Tidak berwarna Hijau Kasar Tegak Tegak Ramping, panjang Kuning bersih Tahan Tahan Pulen 23% 70 24,1 g 5,0 ton/ ha 6,0 ton Ketahanan terhadap : Hama Penyakit Anjuran tanam Pemulia Dilepas tahun Sumber : Suprihatno, et al, 2010. Tahan wereng coklat biotipe 1, 2, dan agak tahan wereng coklat biotipe 3 Agak tahan hawar daun bakteri strain IV. Tahan virus kerdil rumput Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai sedang. Indroduksi dari IRRI 1986

41 Tabel Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap ph Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 7,32 0,814 212,26 ** 2,40 3,45 Galat 20 0,08 0,004 Total Terk 29 7,40 Koef. Keragaman = 1,47 % Tabel Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Kadar Mg-dd Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 43,79 4,866 10,19 ** 2,40 3,45 Galat 20 9,55 0,477 Total Terk 29 53,34 Koef. Keragaman = 13,86 % Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Kadar Ca-dd Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 6756,73 750,748 71,58 ** 2,40 3,45 Galat 20 209,78 10,489 Total Terk 29 6966,51 Koef. Keragaman = 12,53 %

42 Tabel Lampiran 7. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Kadar P-tersedia Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 15652,98 1739,220 6,01 ** 2,40 3,45 Galat 20 5785,77 289,289 Total Terk 29 21438,75 Koef. Keragaman = 22,66 % Tabel Lampiran 8. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap SiO 2 - tersedia Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 360366,67 40040,742 23,69 ** 2,40 3,45 Galat 20 33802,39 1690,119 Total Terk 29 394169,06 Koef. Keragaman = 30,63 % Tabel Lampiran 9. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Fe-tersedia Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 1007754,68 111972,742 20,73 ** 2,40 3,45 Galat 20 108009,61 5400,481 Total Terk 29 1115764,29 Koef. Keragaman = 13,66 %

43 Tabel Lampiran 10. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Mn-tersedia Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 22926,06 2547,340 95,56 ** 2,40 3,45 Galat 20 533,12 26,656 Total Terk 29 23459,18 Koef. Keragaman = 17,96 % Tabel Lampiran 11. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Cu-tersedia Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 926,92 102,992 42,83 ** 2,40 3,45 Galat 20 48,09 2,405 Total Terk 29 975,02 Koef. Keragaman = 8,37 % Tabel Lampiran 12. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Zn-tersedia Tanah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan 9 961,25 106,806 69,03 ** 2,40 3,45 Galat 20 30,95 1,547 Total Terk 29 992,20 Koef. Keragaman = 8,48 %

44 Tabel Lampiran 13. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Tinggi Tanaman Usia 11 MST Perlakuan 9 16802,23 1866,915 10,12 ** 2,40 3,45 Galat 20 3689,91 184,496 Total Terk 29 20492,15 Koef. Keragaman = 25,63 % Tabel Lampiran 14. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Jumlah Anakan Maksimal Tanaman Perlakuan 9 1872,80 208,089 138,73 ** 2,40 3,45 Galat 20 30,00 1,500 Total Terk 29 1902,80 Koef. Keragaman = 11,34 % Tabel Lampiran 15. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Jumlah Anakan Produktif Tanaman Perlakuan 9 1939,87 215,541 63,39 ** 2,40 3,45 Galat 20 68,00 3,400 Total Terk 29 2007,87 Koef. Keragaman = 26,59 %

45 Tabel Lampiran 16. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Panen Tanaman Perlakuan 9 1391,43 154,603 20,78 ** 2,40 3,45 Galat 20 148,77 7,438 Total Terk 29 1540,19 Koef. Keragaman = 59,11 % Tabel Lampiran 17. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Gabah Kering Giling Tanaman Perlakuan 9 1102,15 122,461 20,78 ** 2,40 3,45 Galat 20 117,84 5,892 Total Terk 29 1219,99 Koef. Keragaman = 59,11 % Tabel Lampiran 18. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Kering Gabah Bernas Tanaman Perlakuan 9 765,67 85,074 22,37 ** 2,40 3,45 Galat 20 76,08 3,804 Total Terk 29 841,74 Koef. Keragaman = 63,90 %

46 Tabel Lampiran 19. Analisis Ragam Pengaruh EF Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Bobot Kering Gabah Hampa Tanaman Perlakuan 9 36,30 4,033 12,16 ** 2,40 3,45 Galat 20 6,63 0,332 Total Terk 29 42,93 Koef. Keragaman = 54,65 % Tabel Lampiran 20. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah Setelah Inkubasi Satu Bulan Perlakuan ph tanah Rataan Kadar Air Rataan Mg-dd Rataan Ca-dd Rataan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3.. (%)..... ( me/100g )...... Kontrol 3,5 3,5 3,5 3,5 325,53 292,16 316,67 311,45 3,17 5,18 2,45 3,60 3,62 5,23 4,43 4,43 Unsur Mikro 3,6 3,6 3,5 3,6 263,64 207,69 354,55 275,29 3,33 2,76 4,08 3,39 4,98 4,77 5,56 5,10 EF Slag 2 % 3,7 3,8 3,7 3,7 292,16 300,00 365,12 319,09 4,15 4,70 4,30 4,38 13,64 16,76 14,73 15,04 EF Slag 4 % 4,0 4,0 4,1 4,0 316,67 257,14 270,37 281,39 6,19 5,28 5,54 5,67 23,36 17,13 22,41 20,96 EF Slag 6 % 4,1 4,3 4,2 4,2 270,37 284,62 277,36 277,45 5,33 6,20 6,85 6,13 26,38 26,23 26,50 26,37 EF Slag 8 % 4,4 4,4 4,3 4,4 270,37 222,58 284,62 259,19 8,14 6,83 7,04 7,34 38,03 35,87 33,70 35,87 Dolomit eq 2 % 4,2 4,2 4,3 4,2 244,83 334,78 325,53 301,71 3,25 3,67 4,18 3,70 15,29 18,51 22,05 18,62 Dolomit eq 4 % 4,7 4,6 4,6 4,6 334,78 292,16 263,64 296,86 4,00 5,09 4,68 4,59 41,57 35,92 34,26 37,25 Dolomit eq 6 % 4,8 4,8 4,7 4,8 263,64 292,16 270,37 275,39 4,82 5,19 5,98 5,33 46,82 45,50 43,36 45,22 Dolomit eq 8 % 5,2 5,0 5,0 5,1 308,16 308,16 300,00 305,44 5,99 5,42 5,80 5,74 53,65 54,21 40,93 49,60

47 Tabel Lampiran 20. Lanjutan Perlakuan N-total (Kjeldahl) Rataan SiO2- tersedia Rataan P (Bray 1) Rataan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3.. (%)......... (ppm)... Kontrol 1,19 1,20 1,51 1,30 35,49 75,18 48,63 53,10 40,46 59,14 46,45 48,68 Unsur Mikro 1,22 0,77 1,27 1,08 60,62 25,64 43,13 43,13 65,57 65,57 74,52 68,55 EF Slag 2 % 1,42 1,00 1,04 1,15 218,94 183,32 317,81 240,03 108,00 70,82 64,05 80,96 EF Slag 4 % 1,39 1,19 1,24 1,28 274,30 285,71 321,00 293,67 96,99 67,92 94,72 86,54 EF Slag 6 % 1,03 1,29 1,26 1,19 262,33 243,58 327,06 277,66 139,65 97,10 90,32 109,02 EF Slag 8 % 1,55 1,17 1,18 1,30 250,00 177,42 346,15 257,86 155,43 93,07 110,97 119,83 Dolomit eq 2 % 1,06 0,97 1,19 1,07 14,37 14,48 60,30 29,72 64,44 54,17 58,60 59,07 Dolomit eq 4 % 1,21 1,09 1,11 1,14 83,35 45,76 39,39 56,17 62,72 56,57 50,07 56,46 Dolomit eq 6 % 1,42 1,31 1,14 1,29 69,71 32,67 43,22 48,53 47,69 63,00 46,14 52,28 Dolomit eq 8 % 1,25 1,02 1,11 1,13 47,63 37,42 42,52 42,52 77,62 65,57 64,26 69,15 Tabel Lampiran 20. Lanjutan Perlakuan Fe- tersedia Rataan Cu- tersedia Rataan Mn- tersedia Rataan Zn- tersedia Rataan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3.... (ppm). Kontrol 411,83 413,14 405,00 409,99 16,00 15,15 16,52 15,89 6,40 6,25 6,59 6,41 11,84 11,04 13,26 12,04 Unsur Mikro 489,24 404,61 555,52 483,12 37,00 34,87 32,02 34,63 5,18 4,57 6,72 5,49 29,51 30,84 33,75 31,37 EF Slag 2 % 497,35 797,68 469,16 588,06 14,47 18,34 19,23 17,34 33,73 32,33 46,35 37,47 11,29 12,70 13,74 12,58 EF Slag 4 % 760,83 632,54 658,30 683,89 15,53 13,43 14,11 14,35 59,28 51,10 53,59 54,65 11,05 10,76 11,13 10,98 EF Slag 6 % 789,44 826,46 894,85 836,91 13,54 14,46 14,57 14,19 65,63 69,03 67,05 67,24 13,64 13,94 14,67 14,08 EF Slag 8 % 878,70 769,10 917,82 855,21 17,20 15,81 18,85 17,29 90,07 65,72 88,31 81,36 15,92 12,61 15,73 14,75 Dolomit eq 2 % 377,80 407,44 423,19 402,81 16,36 19,83 20,19 18,79 8,59 9,73 9,72 9,35 11,71 13,65 13,63 13,00 Dolomit eq 4 % 357,45 327,75 305,34 330,18 19,53 18,46 16,71 18,23 8,69 8,47 7,80 8,32 13,30 12,05 11,25 12,20 Dolomit eq 6 % 371,83 413,70 400,34 395,29 16,15 17,55 16,90 16,87 8,01 8,31 7,86 8,06 11,32 12,93 12,32 12,19 Dolomit eq 8 % 399,70 390,42 389,88 393,33 17,43 18,13 17,56 17,71 8,85 9,47 9,17 9,16 13,71 14,51 12,30 13,51

48 Tabel Lampiran 20. Lanjutan Perlakuan Pb- tersedia Rataan Hg- tersedia Rataan Cd- tersedia Rataan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3.. (ppm). Kontrol 1,06 td td 0,35 0,00 td td td 0,07 0,09 0,08 0,08 Unsur Mikro td 0,15 0,23 0,13 td td td td 0,01 0,02 0,03 0,02 EF Slag 2 % td td td td td 0,00 0,00 0,00 0,06 0,02 0,05 0,04 EF Slag 4 % td td td td td td 0,00 td 0,10 0,04 0,07 0,07 EF Slag 6 % 0,37 1,15 0,57 0,70 0,00 td td td 0,01 0,03 0,07 0,04 EF Slag 8 % 0,19 0,32 0,19 0,23 td 0,00 td td 0,07 0,01 0,03 0,04 Dolomit eq 2 % 0,17 0,43 0,21 0,27 0,00 0,00 0,00 0,00 0,09 0,03 0,07 0,06 Dolomit eq 4 % td td 0,18 0,06 0,00 td 0,00 0,00 0,07 0,02 0,00 0,03 Dolomit eq 6 % td td 0,19 0,06 td td td td 0,07 0,02 0,01 0,03 Dolomit eq 8 % 0,20 td td 0,07 td td td td 0,02 0,02 0,03 0,02 Tabel Lampiran 21. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Perlakuan Tinggi Tanaman Rataan Anakan Maksimal Rataan Anakan Produktif Rataan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3. (cm)........ (batang/pot). Kontrol 14,5 19,0 12,7 15,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Unsur Mikro 17,6 16,1 13,6 15,8 3,0 2,0 1,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 EF Slag 2 % 25,3 47,5 81,0 51,3 9,0 11,0 9,0 9,7 1,0 5,0 6,0 4,0 EF Slag 4 % 74,0 78,0 77,5 76,5 13,0 13,0 15,0 13,7 10,0 10,0 9,0 9,7 EF Slag 6 % 85,0 83,0 84,0 84,0 22,0 22,0 25,0 23,0 25,0 23,0 20,0 22,7 EF Slag 8 % 82,0 84,0 85,0 83,7 27,0 24,0 25,0 25,3 19,0 23,0 22,0 21,3 Dolomit eq 2 % 48,0 13,8 49,0 36,9 6,0 8,0 7,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Dolomit eq 4 % 31,0 50,0 66,0 49,0 15,0 12,0 13,0 13,3 1,0 2,0 4,0 2,3 Dolomit eq 6 % 53,0 70,0 57,9 60,3 9,0 10,0 9,0 9,3 3,0 7,0 4,0 4,7 Dolomit eq 8 % 45,0 51,2 75,0 57,1 5,0 3,0 6,0 4,7 2,0 4,0 8,0 4,7

49 Tabel Lampiran 22. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Produksi Tanaman Padi Perlakuan BGKP Rataan BGKG Rataan BKGB Rataan BKGH Rataan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3........ (gram/pot).... Kontrol 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Unsur Mikro 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 EF Slag 2 % 0,11 0,62 1,38 0,70 0,10 0,55 1,23 0,63 0,02 0,01 0,03 0,02 0,08 0,54 1,20 0,61 EF Slag 4 % 5,97 3,28 4,54 4,60 5,31 2,92 4,04 4,09 3,61 0,50 2,03 2,05 1,70 2,42 2,01 2,05 EF Slag 6 % 21,33 14,98 11,67 15,99 18,98 13,33 10,39 14,23 15,56 11,08 8,26 11,63 3,42 2,26 2,12 2,60 EF Slag 8 % 26,92 15,58 16,51 19,67 23,96 13,87 14,69 17,51 19,29 11,67 12,07 14,34 4,66 2,20 2,63 3,16 Dolomit eq 2 % 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Dolomit eq 4 % 0,05 0,40 0,23 0,23 0,04 0,36 0,20 0,20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,04 0,36 0,20 0,20 Dolomit eq 6 % 0,81 5,03 1,05 2,30 0,72 4,48 0,93 2,04 0,33 2,91 0,02 1,08 0,39 1,57 0,92 0,96 Dolomit eq 8 % 1,49 1,90 4,56 2,65 1,33 1,69 4,06 2,36 0,88 0,69 2,61 1,39 0,44 1,00 1,45 0,96 Tabel Lampiran 23. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Kadar SiO 2 pada Jerami dan Kadar Logam Berat (Pb, Hg, dan Cd) pada Beras Perlakuan Kadar SiO2 Rataan Pb Rataan Hg Rataan Cd Rataan Ulangan Ulangan Ulangan Ulangan 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3...... (%)..... (ppm). Kontrol - - - - - - - - - - - - - - - - Unsur Mikro - - - - - - - - - - - - - - - - EF Slag 2 % 3,68 13,52 20,17 12,46 - - - - - - - - - - - - EF Slag 4 % 20,52 19,96 17,75 19,41 td td td td td td td td 0,40 0,00 0,00 0,13 EF Slag 6 % 21,73 20,92 13,78 18,81 td td td td td td td td 0,30 0,20 0,00 0,17 EF Slag 8 % 12,04 7,16 7,63 8,94 td td td td td td td td 0,10 0,10 0,20 0,13 Dolomit eq 2 % 1,46-3,56 2,51 - - - - - - - - - - - - Dolomit eq 4 % 4,93 7,18 11,04 7,71 - - - - - - - - - - - - Dolomit eq 6 % 9,43 11,61 12,06 11,04 td td - td td td - td 0,20 0,30-0,25 Dolomit eq 8 % 10,71 10,59 11,74 11,01 td td td td 0,2 td td 0,0 0,10 0,20 0,40 0,23

50 Gambar Lampiran 1. Pengambilan Tanah Gambut di Kumpeh, Jambi Gambar Lampiran 2. Pencampuran Electric Furnace Slag dan Dolomit pada Setiap Pot Perlakuan Sebelum Inkubasi Tanah di Rumah Kaca

51 (a) Gambar Lampiran 3. Keadaan Tanah saat Inkubasi di Laboratorium (a) dan di Rumah Kaca (b) (b) (a) (b) Gambar Lampiran 4. Penyemaian Bibit Padi IR 64 (a), Transplantasi Bibit ke dalam Pot Perlakuan (b)

52 (a) (b) Gambar Lampiran 5. Perbandingan Pertumbuhan Tanaman Padi antara Perlakuan Kontrol, Unsur Mikro dengan EF Slag (a) dan antara Perlakuan Kontrol, Unsur Mikro dengan Dolomit (b) saat 7 MST (Sebelum Tumbuh Malai)

53 (a) (b) Gambar Lampiran 6. Perbandingan Pertumbuhan Tanaman Padi antara Perlakuan Kontrol, Unsur Mikro, dan EF Slag (a) dan antara Perlakuan Kontrol, Unsur Mikro dengan Dolomit (b) saat 17 MST (Sebelum Panen)

54 Lampiran 1. Metode Analisis Sifat Kimia Tanah dan Tanaman 1. Penetapan Ketersedian Fe, Mn, Cu, dan Zn dengan Metode Ekstraksi DTPA Pengekstrak DTPA (dietilene triamine penta acetic acid) dapat melarutkan ion-ion logam dalam bentuk senyawa khelat. Pada ph 7,3 larutan DTPA memiliki daya khelat paling kuat untuk mengekstrak besi dan logam-logam lainya. Contoh tanah sebanyak 10 g dimasukkan ke dalam botol kocok 100 ml, ditambahkan 20 ml larutan pengekstrak DTPA lalu dikocok dengan mesin kocok selama 2 jam. Suspensi disaring atau disentrifusi untuk mendapatkan ekstrak yang jernih. Pengukuran masing-masing unsur dengan alat AAS. Perhitungan : Keterangan : ppm AAS = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaan AAS setelah di koreksi blangko. ml ekstrak = 20 ml g contoh = 10 g fp = faktor pengencer (bila ada) fk = faktor koreksi KA 2. Analisis SiO 2 Tersedia dengan Metode Ekstraksi Narium Asetat Contoh tanah sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam botol 100 ml, ditambah 50 ml natrium asetat 0,1 M ph 4,0 dan ditempatkan dalam water bat pada suhu 40 C selama 5 jam, kocok setiap satu jam. Setelah itu, disaring dengan menggunakan kertas saring, selanjutnya kadar Si dalam ekstrak diukur menggunakan AAS. Kadar SiO₂ dalam tanah kemudian dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Kadar SiO₂ tersedia (ppm) = ppm SiO₂ AAS x x fk Keterangan: fk = faktor koreksi kadar air

55 3. Metode Analisis Logam Berat Tanah dan Tanaman Analisis Logam Berat Pb, Cd, Cr, dan Hg tersedia pada Tanah dengan Ektraksi HCl 0,05 N Contoh tanah kering udara ditimbang sebanyak 10 g dan dimasukkan ke dalam tabung kocok. Kemudian ditambahkan 20 ml HCl 0,05 N dan dikocok selama 2 menit dengan menggunakan mesin pengocok. Selanjutnya, larutan tanah tersebut disaring dan ditampung ke dalam botol film. Pengukuran : Hasil ekstrak jernih diukur dengan AAS menggunakan deret standar masing-masing logam berat sebagai pembanding. Perhitungan : Keterangan : ppm AAS = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaan AAS setelah di koreksi blangko. 1000 = faktor konversi ke ppm. fk = faktor koreksi kadar air. Analisis Logam Berat Pb, Cd, Cr, Hg, dan As total pada Tanaman dengan Ekstraksi Asam Nitrat dan Perkolat Contoh gabah yang telah dikupas dan beras ditumbuk halus menjadi tepung, ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian dimasukkan ke dalam tabung digestion. Selanjutnya, ditambahkan campuran asam nitrat dan asam perkolat dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 5 ml, lalu didiamkan semalam. Destruksi dilakukan selama 1½ jam pada suhu 150 C, kemudian selama ½ jam suhu dinaikkan menjadi 230 C. Setelah itu, tabung diangkat dan ditunggu hingga panas berkurang, kemudian ditampung ke dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan aquades sampai dengan tanda tera.

56 Pengukuran : Keterangan : ppm AAS = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaan AAS setelah di koreksi blangko. 4. Analisis SiO2 total pada tanaman metode gravimetri Sample tanaman sekitar 2-5 g diletakkan dalam cawan porselen yang sebelumnya sudah ditimbang bobotnya, cawan lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 C selama 24 jam. Setelah 24 jam cawan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam eksikator sekitar 15 menit, lalu bobot cawan ditimbang. Cawan dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan suhu pada 550 C selama 2 jam, setelah 2 jam tanur dimatikan dan diamkan hingga tidak membara. Cawan hasil tanur 550 C ditimbang, lalu cawan dipanaskan pada hot plate dan diberi ± 15 tetes HCl pekat pada masing-masing cawan hingga seluruh abu terendam HCl, lalu tunggu sampai HCl kering. Setelah HCl kering, masing-masing cawan dibilas dengan aquades panas sedikit demi sedikit sambil disaring. Filtrat hasil saringan dibuang lalu kertas saring tersebut dimasukkan ke dalam cawan sesuai urutan semula. Masukkan cawan ke dalam oven dengan suhu 105 C, selama 24 jam. Setelah 24 jam dinginkan cawan dalam eksikator sekitar 15 menit. Selanjutnya cawan kembali dimasukkan ke dalam tanur dengan suhu pada 700 C selama 2 jam, setelah 2 jam matikan tanur dan diamkan hingga tidak membara. Setelah tidak membara bobot cawan akhir ditimbang. Perhitungan : % Si = x 100% % SiO2 = Bobot setara Si = 28, bobot setara O = 16