PEMBUATAN/ PENGERJAAN KACA (GLASS WORKING)



dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KACA (GLASS) BAB VI KACA (GLASS)

TIN107 - Material Teknik #11 - Keramik #1 KERAMIK #1. TIN107 Material Teknik

METALURGI SERBUK (POWDER METALLURGY) Metalurgi Serbuk : Teknologi pemrosesan logam dimana part-part diproduksi dari serbuk metal.

Keramik. KERAMIKOS (bahasa Yunani) sifat yang diinginkan dari material ini secara normal dapat dicapai melalui proses perlakuan panas Firing

BAB V KERAMIK (CERAMIC)

MATERIAL MANUFAKTUR. Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur.

BAB III BAHAN KERAMIK. Bahan keramik merupakan senyawa inorganik dan merupakan logam (non metallic material). Keramik tersusun dari unsur logam

Pembuatan Ban & Produk Karet Lain :

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR GRAFIK...

KULIAH III KEMASAN GELAS. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pada pertemuan ini adalah : - mampu menjelaskan aplikasi kemasan gelas pada bahan pangan.

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

Proses Manufaktur (TIN 105) M. Derajat A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

14.1 Proses Pembuatan Komposit Material Plastik yang Diperkuat Serat Proses Pencetakan Terbuka (Open-Mold Processes)

BAB 7 KERAMIK Part 2

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

PROSES MANUFACTURING

1. Pendahuluan Pembentukan Logam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

3. Uraikan & jelaskan perbedaan yang mendasar antara teknik pressing & sintering konvensional dengan teknik pressing & sintering modern.

MODUL 6 PROSES PEMBENTUKAN LOGAM

BAB I PROSES MANUFAKTUR

Bab 7 Keramik Part 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II STUDI PUSTAKA

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sama yaitu isolator. Struktur amorf pada gelas juga disebut dengan istilah keteraturan

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

BAB III PROSES PENGECORAN LOGAM

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB III METODELOGI PENELITIAN Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

TIN107 - Material Teknik #12 - Keramik #2 KERAMIK #2. TIN107 Material Teknik. Gambar Contoh Kaca

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGENDALI DEBU (PARTIKULAT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Fabrikasi Struktur Baja

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH KOMPOSISI CERAMIC SHELL PADA INVESTMENT CASTING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DAN POROSITAS PRODUK TOROIDAL PISTON

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

TIN107 Material Teknik. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Kekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.

Pengertian Keramik. Teori Keramik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB VII PROSES THERMAL LOGAM PADUAN

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB 1. PERLAKUAN PANAS

Bagian pusat yang memiliki indeks bias Diameternyaberkisarantara 8 microsampai 62,5 micro. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PERALATAN INDUSTRI KIMIA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

Material Refraktori Pertemuan 2. Page 1

PROSES PEMBUATAN BANTALAN LUNCUR AXLE LINING di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA. Idris Prasojo Teknik Mesin Dr.-Ing.

REDESAIN DAPUR KRUSIBEL DAN PENGGUNAANNYA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PEMAKAIAN PASIR RESIN PADA CETAKAN CENTRIFUGAL CASTING

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

BAB II DASAR-DASAR MANUFAKTUR PRODUK

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INTRODUCTION TO MATERIAL

Metode pengujian kuat lentur kayu konstruksi Berukuran struktural

Melalui sedikit kelebihan gas dalam api dapat dicegah terjadinya suatu penyerapan arang (jika memang dikehendaki) dicapai sedikit penambahan

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN. Kelebihan dari konstruksi perkerasan kaku adalah sifat kekakuannya yang. sementara kelemahan dalam menahan beban

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada bab ini akan disajikan hasil karakterisasi yang sudah dilakukan.

BAB IV PENGEMBANGAN MATERIAL PENYUSUN BLOK REM KOMPOSIT

BAB 4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

KERAMIK. Oleh : B Muria Zuhdi

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kemasan Gelas. Pengemasan Bahan Pangan

I. PENDAHULUAN. dan kebutuhan bahan baku juga semakin memadai. Kemajuan tersebut memberikan

/BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh faktor air semen dan suhu selama perawatan.

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

Transkripsi:

PEMBUATAN/ PENGERJAAN KACA (GLASS WORKING) Tipe dasar keramik : Keramik tradisional, modern, & glass Struktur material glass : noncrystalline (vitreous) Tahapan proses glassworking :

Sejarah glass Produk glass tertua dibuat thn 2500 SM ditemukan di Mesopotamia & Mesir berbentuk ukiran dari glass padat. Cangkir dengan teknik penuangan glass cair panas digunakan hingga thn 200 SM. Kemudian berkembang dengan penggunaan pipa tiup (blow pipe). Glass blowing pertama digunakan di Babylon kemudian Romawi. Menggunakan pipa besi panjang dng satu sisi utk mulut meniup & sisi lainnya utk pemegang glass cair. Masyarakat Romawi sangat ahli dlm menggunakan campuran oksida metal shg menghasilkan glass berwarna yg indah (contoh jendela katedral/ gereja abad pertengahan di Italy & Eropa). Sistem otomasi glass blowing sekarang digunakan utk produk massal spt botol & bola lampu.

Material glass Kandungan utama : silica (SiO 2 ), di dpt dari butiran mineral pada batuan pasir & pasir silika. Secara alami butiran bermuatan kristal, tetapi ketika melebur dan dingin berbentuk silika vitreous. Silika glass memiliki koefisien muai panas sangat rendah shg sangat tahan thd thermal shock (digunakan sbg tabung glass lab). Fungsi material tambahan : - Sebagai fluks selama pemanasan - Menambah cair molten glass selama proses - Mencegah kristalisasi dari bentuk dasar gelas - Mengurangi muai panas pada produk jadi - Meningkatkan daya tahan kimia thd keasaman atau air - Menambah warna pada glass - Mengubah tingkat pemantulan utk aplikasi optik (misal lensa)

Produk glass : Window glass (misal : kaca jendela) Containers (misal : botol) Light Bulb Glass (misal : bola lampu, gelas minum) Laboratory Glassware (misal : tabung glass, pipet, preparat) Glass Fibers (misal : plastik fiber gelas, insulation wool, fiber optik) Optical Glasses (misal : lensa kacamata, kamera, mikroskop)

Rata-rata Komposisi Kimia (%) Beberapa Produk Glass: Product SiO 2 Na 2 O CaO Al 2 O 3 MgO K 2 O PbO B 2 O 3 lain Soda lime glass 71 14 13 2 Window glass 72 15 8 1 4 Container glass 72 13 10 2 2 1 Light bulb glass 73 17 5 1 4 Laboratory glass - Vycor - Pyrex 96 81 4 1 2 3 13 E-glass (fibers) 54 1 17 15 4 9 S-glass (fibers) 64 26 10 Optical glasses - Crown glass 67 8 12 12 ZnO - Flint glass 46 3 6 45

Glass Ceramics Material keramik yg diproduksi dng mengkonversi glass ke struktur policrystalline melalui heat treatment. Ukuran butiran 0,1 1,0 µm (jauh lebih kecil dari keramik konvensional) membuat campuran ini lebih kuat dari glass lainnya. Karena struktur kristalnya, umumnya bewarna abu-abu/ putih Keunggulan : - Efisiensi proses saat kondisi glassy - Ukuran yg akurat & presisi - Sifat fisik & mekanis yg baik (lebih kuat dari glass, tdk ada porosity, koef. muai panas rendah, tahan terhadap termal shock) utk peralatan masak, heat exchangers, computer memory disk (CD)

I. Persiapan & peleburan bahan baku (Raw Materials Preparation and Melting) : Material (utama) glass : silica (SiO 2 ) di dpt dari batuan alami di pasir. Dibersihkan dari material ikutan spt : tanah liat & mineral (penyebab timbulnya warna yg tdk diinginkan) Material pasir diklasifikasikan berdasarkan ukuran butir 0,1 0,6 mm Material (tambahan) glass : soda ash (Na 2 O), limestone (CaO), alumunium oksida, potasium (K 2 O). Kadang di tambahkan glass daur ulang (utk aplikasi modern proporsi s/d 100%).

Tipe Glass Melting Furnaces : a. Pot furnaces : Pot keramik kapasitas terbatas, peleburan terjadi akibat pemanasan pada dinding pot. b. Day tanks : Tangki dng kapasitas lebih besar utk produksi batch, peleburan terjadi akibat pembakaran bahan bakar pada charge (batch material awal yg akan dilebur). c. Continuous tank furnaces : Tangki peleburan panjang dimana bahan baku diumpankan di satu sisi tangki & melebur saat bergerak ke sisi lainnya. Glass cair dialirkan utk produksi yg tinggi. d. Electric furnaces : Variasi desain dapur utk rata2 jml produksi dng rentang yg luas

Peleburan glass : Temperatur peleburan : 1500-1600 C (2700-2900 F) Siklus peleburan memerlukan 24 48 jam utk : - Semua butiran pasir menjadi cair - Cairan glass tersaring - Pendinginan hingga pada temperatur kerja (tergantung kekentalan yang di perlukan utk pembentukannya)

II. Proses Pembentukan Glass Berdasarkan jenis produk terbagi menjadi : Proses diskrit utk produk per-unit, spt : botol, bola lampu, dll Proses kontinu utk glass datar/ rata, spt : lembaran/ pelat glass (jendela), tabung (lab. dan lampu TL) Proses pembuatan fiber, spt : utk insulasi, komposit fiberglass, fiber optik

1. Proses Produk Per-unit (Shaping of Piece Ware) Casting : Penuangan cairan glass ke dlm mold dan didinginkan sangat perlahan (spt lensa astronomi, kaca cermin), utk finishing produk di lapping dan polishing. Jarang digunakan krn beresiko internal stresses, retak, kental (tdk mudah mengalir pada celah mold yang sempit). Utk lensa kecil umumnya digunakan proses pressing.

Spinning : Spt centrifugal casting pada metal, utk produk berbentuk kerucut (mis : bagian belakang tabung sinar katode TV/ PC, bagian depan monitor dirakit kemudian).

Pressing : Proses yang digunakan secara luas utk produk massal, spt : piring, lensa headlight, kaca muka tabung TV/ monitor, dll yg relatif berbentuk datar/ rata (flat)

Blowing (mis : botol minuman, toples, gelas minum, bola lampu) 1. Metode Press and Blow (utk produk dengan mulut kontainer besar)

2. Metode Blow and Blow (utk produk dengan mulut kontainer lebih kecil)

2. Proses Kontinu (Shaping of Flat and Tubular Glass) Drawing of Flat Glass : - Proses Fourcault, menggunakan dies dari fireclay (disebut debiteuse yg berfungsi sbg pembentuk & pemadat glass). Cooler terletak sedikit di atas debiteus & Glass datar didorong ke atas oleh roller. - Proses Colburn, menggunakan beberapa roller sbg pembentuk & pengarah ketika glass masih plastis shg dpt didinginkan dng posisi horisontal. Kedua proses di finishing dng grinding & polishing utk menghilangkan bekas potongan, & memastikan permukaan rata & halus.

Gbr. Drawing of Glass Sheet

Rolling of Flat Plate : Glass yg masih plastis dari furnace dialirkan melalui pasangan roller yg berfungsi mengatur ketebalan lembaran glass.

Float Process : Glass mengalir langsung dari melting furnace melalui bak cairan timah (molten tin). Cairan glass menyebar mengikuti permukaan cairan timah shg menghasilkan ketebalan & kehalusan yg seragam.

Drawing of Glass Tubes : (proses Danner) Cairan glass mengalir mengelilingi saluran hollow putar mandrel, saat yg sama udara dihembuskan. Selama proses pengerasan, glass tube ditunjang oleh banyak roller hingga glass bisa mencapai panjang 30 m. Contoh produk : glass lab, lampu TL, thermometer.

3. Pembentukan Fiber Glass (Forming of Glass Fibers) Produk fiber glass terbagi menjadi : - Serat glass utk thermal insulation, acoustical insulation, & saringan udara, bentuk spt wool yg berserat. - Filamen kontinu (panjang) utk fiber reinforced plastics, benang tekstil, & fiber optik. Metode produksi : - Centrifugal Spraying (utk pembuatan glass wool) : Cairan glass mengalir ke penampang putar dng banyak celah di sekelilingnya. Gaya sentrifugal menyebabkan glass mengalir melalui lubang utk menjadi serat massal sbg material isolasi termal & akustik.

- Drawing Filament kontinu : Utk fiber glass kontinu berdiameter kecil (batas uk. terkecil sekitar 0,0025 mm) diproduksi dng drawing (menarik) bentangan cairan glass melalui celah/ lubang kecil pada pelat panas yg terbuat dari paduan platinum. Setiap fiber dari celah digabungkan ke spool utk di lapisi pelumas atau bahan kimia pelindung.

III. Heat Treatment and Finishing: - Annealing : Berfungsi utk mengurangi & menghilangkan tegangan dalam yg umumnya terjadi pada glass setelah forming. Annealing berupa pemanasan glass ke temperatur yg diinginkan (sekitar 500 C), didiamkan beberapa saat utk menghilangkan tegangan dan gradien temperatur, serta secara perlahan didinginkan hingga temperatur ruangan. Lama proses Annealing tergantung ketebalan glass. Annealing pada pabrik glass modern menggunakan tungku seperti lorong (disebut Lehrs), dimana produk mengalir perlahan melalui hot chamber di atas konveyor.

- Tempering (produknya disebut tempered glass) : Juga berfungsi utk menghilangkan internal stress. Prosesnya dengan memanaskan glass pada temperatur di atas annealing hingga kondisi plastis, kemudian diikuti quenching permukaan (menggunakan udara bertekanan). Ketika permukaan dingin, mereka akan mengeras pada saat sisi dalam masih plastis. Ketika sisi dalam berangsur dingin maka permukaan luar yg keras tertekan. Shg glass lebih tahan terhadap tegangan tekan (compressive stresses) dari pada tegangan tarik (tensile stresses ). Contoh aplikasi utk jendela gedung tinggi, pintu kaca. Kaca depan mobil menggunakan annealing glass 2 (dua) lembar berpenyekat polimer transparan. - Finishing menggunakan grinding, polishing (utk hasil proses drawing, rolling, pressing & rolling), cutting (utk hasil proses kontinu)

Pertimbangan Desain Produk : Glass transparan cocok utk alat transfer penerangan, kaca pembesar, & alat optik. Glass lebih tahan terhadap tekanan dari pada tarikan. Glass getas/ rapuh tdk tahan beban kejut. Glass memiliki koef. muai panas yg rendah shg relatif tahan terhadap thermal shock. Sisi luar dan dlm sudut pada glass, adalah titik potensial konsentrasi tegangan Bentuk ulir dpt dibuat dng press and blow, tetapi bentuk ulir terlihat kasar.