III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian 3.1.1. Ternak Penelitian Ternak yang diamati pada penelitian ini adalah 100 ekor ayam petelur fase layer umur 20 bulan, strain Lohmann Brown. Sampel ayam tersebut dipelihara selama satu bulan dalam kandang sistem battery di Layerjaya Farm, Cileles, Sumedang, Jawa Barat. 3.1.2. Pegagan (Centella asiatica L.) Pegagan yang digunakan dalam penilitian adalah jenis daun pegagan hijau berdaun lebar, biasa disebut antanan hijau yang didapat dari Pasar Cikuda, Jatinangor, Sumedang. Pegagan yang didapat dijemur kemudian dibuat tepung, lalu dicampurkan ke dalam ransum dengan dosis yang berbeda setiap perlakuan. 3.1.3 Ransum Ransum percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis campuran konsentrat 801 MS, jagung dan dedak padi. Konsentrat 801 MS dengan bentuk mash dengan komposisi bahan terdiri atas bungkil kacang kedelai, tepung ikan, CPO, tepung daging, tepung tulang, lime stone, dicalcium phospate, vitamin, mineral dan antioksidan.
17 3.1.4 Bahan Analisis Penelitian Bahan analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Darah 2. Desinfektan (Alkohol 70%) 3. Larutan untuk pengujian kalsium terdiri dari R1 (Larutan Buffer) 12 ml, R2 (Color Reagent) 12 ml, dan Larutan Standar 20 ml. 4. Larutan untuk pengujian fosfor terdiri dari Larutan Reagen 12 ml, dan Larutan Standar 10 ml 3.1.5. Kandang dan Perlengkapan Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang sistem battery yang diberi nomor sesuai dengan perlakuan. Ukuran kandang yaitu panjang 40 cm, lebar 40 cm, tinggi depan 37 cm dan tinggi belakang 30 cm. Perlakuan dilakukan pada saat awal pemeliharaan serta pemberian ransum dilakukan dua kali dalam satu hari selama satu bulan. Perlengkapan lain terdiri dari atas tempat pakan dan tempat minum. 3.1.6. Peralatan Penelitian Peralatan yang menunjuang penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kandang dan Peralatan, sebagai tempat bernaungnya ternak selama masa pemeliharaan. 2. Alat tulis, sebagai alat pendukung dalam pencatatan selama pemeliharaan. 3. Laptop, sebagai alat pendukung dalam pencatatan selama pemeliharaan. 4. Mesin Penggiling Screen No. 2, sebagai alat menghaluskan daun pegagan. 5. Oven, sebagai alat pengering daun pegagan. 6. Plastik, sebagai tempat pembungkus ransum.
18 7. Timbangan, sebagai alat penimbang bahan. 8. Syringe untuk menyuntik bagian vena pektoralis dan menarik darah. 9. Vacutainer Plain 3 ml untuk tempat sampel berupa darah ayam. 10. Cooling Box untuk membawa sampel darah. 11. Kamera untuk mengabadikan proses penelitian yang dijadikan bukti kegiatan.
19 3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Persiapan dimulai dari pembelian daun pegagan, kemudian daun pegagan yang ada disiapkan untuk pembuatan tepung daun pegagan (Centella asiatica L). Sebelum diolah menjadi tepung, daun pegagan dikeringkan terlebih dahulu dengan cara dijemur kemudian dikeringkan dalam oven. Setelah dihasilkan daun pegagan dalam bentuk kering, daun pegagan dihaluskan dengan cara digiling menggunakan Hammer Mill. 2. Tahap Penelitian Selama masa pemeliharaan, ransum perlakuan diberikan pada pagi dan siang hari sebanyak 120 gram. Tempat minum dicuci setiap pagi. Pencatatan produksi telur dilakukan setelah pemberian pakan. 3. Tahap Pengambilan Sampel Pengambilan data kalsium dan fosfor darah dilakukan pada akhir penelitian dengan mengambil sampel darah menggunakan syringe dari vena pektroralis sebanyak 3 ml. Sampel darah ditampung dalam vacutainer plain dengan tutup merah, sehingga tidak mengandung zat aditif. 4. Tahap Analisis Sampel Analisis kalsium dan fosfor dalam darah dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Institut Pertanian Bogor. 3.2.2. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah kandungan kalsium dan fosfor pada serum darah ayam petelur Lohman Brown fase produksi II. Sampel
20 darah yang telah dipusing selama 15 menit kemudian diambil serumnya, lalu dimasukan ke dalam tabung mikrodrops. Setelah serum dipisahkan, dilakukan pembuatan larutan reagen masing-masing untuk serum kalsium dan fosfor, reagen kalsium membuat warna merah muda sedangkan reagen fosfor tidak menimbulkan warna. Metode yang digunakan yaitu menggunakan spektrofotometri. Prinsipnya adalah spektrum elektromagnetik dibagi dalam beberapa daerah cahaya. Suatu daerah diabsorbsi oleh atom atau molekul, panjang gelombang cahaya yang diabsorbsi dapat menunjukkan struktur senyawa yang diteliti. Besarnya abrsorbansi diukur dengan spektofotometer pada panjang gelombang 570 nm. 3.2.3. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 macam perlakuan, setiap perlakuan diulang 5 kali dan masing-masing terdiri atas 5 ekor ayam petelur: P0 : Ransum tanpa penambahan tepung daun pegagan. P1 : Ransum mengandung 2,5% tepung daun pegagan. P2 : Ransum mengandung 5% tepung daun pegagan. P3: Ransum mengandung 7,5% tepung daun pegagan. Data yang di peroleh dianalisis dengan menggunakan analisis statistik model matematika yang digunakan sebagai berikut: Yij = + i + ij Keterangan: Yij = pengamatan perlakuan ke-i ulangan ke-j. = rataan umum. i = pengaruh perlakuan ke-i. = pengaruh acak perlakuan ke-i ulangan ke-j / galat. ij
21 Data yang diperoleh selama penelitian akan dianalisis sidik ragam dengan tabel sebagai berikut. Tabel 2. Daftar Analisis Sidik Ragam Sumber DB JK KT F Hitung Keragaman Perlakuan t 1 = 3 JKP KTP KTP/KTG Galat (t-1)(r-1) = 16 JKG KTG Total t(r-1) = 19 JKT F Tabel0.05 Keterangan : T = Perlakuan R = Ulangan DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKT = Jumlah Kuadrat Total KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KTG = Kuadrat Tengah Galat Hipotesis yang diuji: Ho : Pengaruh perlakuan P0=P1=P2=P3. H1 : Pengaruh perlakuan P0 P1 P2 P3. Kaidah keputusan : 1. Bila Fhitung Ftabel artinya tidak berbeda nyata (non signifikan), terima Ho dan tolak H1. 2. Jika Fhitung> Ftabel artinya berbeda nyata (signifikan), tolak Ho dan terima H1. Hasil analisis yang signifikan akan dilakukan uji Jarak Berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan, dengan rumus sebagai berikut:
22 LSR = SSR x Sŷ Keterangan : Sŷ = Standard Error r = Ulangan KTG = Kuadrat Tengah Galat LSR = Least significant range test SSR = Studentized significant range