BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fasilitas kesehatan telah mengalami pergeseran paradigma, dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis (UU No. 36 Tahun 2009). Maka kesehatan merupakan kebutuhan dasar. manusia untuk dapat hidup layak dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan merupakan selisih kinerja institusi pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes RI, 2009). kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2004 DAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan secara umum bisa dikaitkan baik. di beberapa daerah yang mengalami kendala dalam

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomis (Perpres no. 72 Tahun 2012). Menurut UU no. 36 Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kunci keberhasilan penyelenggaraan jasa kesehatan adalah. memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan menjawab segala

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan masalah global yang sering dihadapi di dunia baik di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan investasi sumber daya manusia. Dengan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang setinggi-tingginya pada mulanya berupa upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan oleh pelaksana pelayanan kesehatan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri masalah kemiskinan selalu menjadi penghambat kemajuan tiap - tiap

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional pada Pelayanan Kesehatan Primer

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan juga bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Status kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang diukur berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya terbatas pada kebutuhan primer saja yang meliputi sandang, pangan,

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan modal setiap warga negara dalam mencapai tujuan dan kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan adalah modal utama untuk meneruskan kehidupan hidupnya. Berdasarkan UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 tahun 1992, kesehatan merupakan hak asasi bagi setiap manusia sehingga setiap individu dan seluruh komponen bangsa harus memperjuangkan dan meningkatkan pentingnya kesehatan agar seluruh masyarakat dapat merasakan kesehatan yang diharapkan. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (Pasal 6 Undang-Undang Kesehatan No. 47 Tahun 2016). Pentingnya kesehatan ini mendorong pemerintah untuk mendirikan pelayanan kesehatan. Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dapat diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat (Departemen Kesehatan RI, 2009). Dalam upaya pemeliharaan pelayanan kesehatan perlu memperhatikan fasilitas kesehatan, sebab fasilitas tersebut akan menjadi tolak ukur untuk menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang tersedia. Pelayanan yang berkualitas tentu saja tidak sebatas senyum ramah dari para pegawai puskesmas saja, melainkan lebih dari itu. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Lupiyoadi (2013:216) terdapat lima dimensi utama yang relevan untuk menjelaskan kualitas pelayanan yang dikenal dengan service quality (servqual) 1

2 yaitu, tangibe (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan emphaty (empati). Kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut merupakan kunci utama untuk meningkatkan kepuasan pasien. Pelayanan kesehatan yang menjadi pelayanan pertama dalam tingkat kesehatan suatu wilayah adalah Puskesmas. Puskesmas bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Puskesmas berperan sebagai pusat pembangunan masyarakat serta memiliki tugas untuk menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang baik, puskesmas memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap pengunjung atau pasien. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja (Kebijakan Dasar Puskesmas, Depkes RI 2004). Keberadaan Puskesmas di tengah masyarakat sangatlah penting karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah. Pelayanan kesehatan yang baik yang mampu diberikan oleh penyelenggara pemerintahan secara tidak langsung akan meringankan beban pemerintah. Di era sekarang puskesmas semakin keterbelakang, karena banyaknya saingan misalnya rumah sakit yang jauh lebih lengkap dan canggih. Meskipun ada beberapa masyarakat yang masih memilih puskesmas sebagai sarana kesehatan keluarganya. Ada banyak pertimbangan mengapa puskesmas masih diminati, dari segi biaya puskesmas lebih murah dan terjangkau. Rata-rata masyarakat yang berkunjung untuk berobat dan rawat inap dari kalangan yang kurang mampu. Namun mereka juga menyadari bahwa puskesmas juga memiliki keterbatasan yaitu kurangnya fasilitas yang optimal. Salah satu kecamatan yang akan dikaji yaitu Kecamatan Delanggu. Kecamatan Delanggu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten. Delanggu terdiri dari 16 desa yaitu : Banaran, Bowan, Butuhan, Delanggu, Dukuh, Gatak, Jetis,

3 Karang, Kepanjen, Krecek, Mendak, Sabrang, Segaran, Sidomulyo, Sribit, dan Tlobong. Dengan jumlah penduduk 39.649 jiwa (2017). Perbandingan jenis kelamin 19.373 pria dan 20.276 wanita. Berikut tabel jumlah penduduk Kecamatan Delanggu menurut jenis kelamin tahun 2017 menurut Badan Statistik Kabupaten Klaten : Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Delanggu Menurut Jenis Kelamin Tahun 2017 No Desa Penduduk (Jiwa) Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Bowan 830 936 1766 2 Dukuh 1007 1007 2014 3 Jetis 720 778 1498 4 Butuhan 683 725 1408 5 Banaran 1022 1092 2114 6 Karang 1135 1140 2275 7 Sribit 1083 1196 2279 8 Krecek 737 792 1529 9 Mendak 989 990 1979 10 Delanggu 2658 2720 5378 11 Sabrang 1741 1890 3631 12 Tlobong 1569 1574 3143 13 Gatak 1406 1529 2935 14 Kepanjen 1651 1657 3308 15 Segaran 1414 1461 2875 16 Sidomulyo 728 789 1517 Sumber : Badan Pusat Statistik Klaten Tahun 2017 Kecamatan Delanggu hanya memiliki satu puskesmas, terletak di desa/kelurahan Sabrang. Keberadaan puskesmas Delanggu sangat mudah dicari karena berada di pinggir jalan Solo-Jogja. Dengan keberadaan Puskesmas di wilayah Kecamatan Delanggu, diharapkan dapat memudahkan pemerintah setempat dalam

4 mengawasi tingkat kesehatan masyarakat dan segera mengambil tindakan jika terjadi keadaan yang berbahaya. Terdapat kendala dalam pelaksanaan peningkatan kesehatan antara lain kurangnya kesadaran masyarakat untuk berobat dan masyarakat masih belum memanfaatkan pelayanan puskesmas secara optimal. Menurut informasi yang diperoleh puskesmas di Kecamatan Delanggu masih kurang memiliki pasien dikarenakan fasilitas yang kurang memadai. Hal ini akan berubah menjadi kurang efisiensinya puskesmas apabila tidak didukung oleh masyarakatnya. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kualitas pelayanan kesehatan puskesmas dengan judul KAJIAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka, permasalahan penelitian d apat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kualitas pelayanan puskesmas di Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten? 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengkaji kualitas pelayanan kesehatan puskesmas di Kecamatan Delanggu. 2. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan kesehatan puskesmas di Kecamatan Delanggu. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Diharapkan dapat digunakan dapat digunakan sebagai pedoman pengembangan pelayanan kesehatan pada daerah penelitian. 2. Sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya.

5 3. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1.5 Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya 1.5.1 Telaah Pustaka 1.5.1.1 Puskesmas Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Menkes, 2014). Pelayanan kesehatan di negara-negara sedang berkembang menghadapi dua masalah pokok. Pertama, fasilitas pengobatan belum modern, belum memadai karena jumlahnya kurang dan penyebarannya belum merata. Kedua, fasilitas yang tersedia belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat karena faktor sosial, ekonomi, adat istiadat. Di satu pihak pendekatan pelayanan kesehatan lebih berorientasi pada masyarakat, akan turut membantu kepincangan tersebut (Masri Singarimbun, 1978). Mutu dalam layanan kesehatan di puskesmas adalah sebuah konsep manajemen berfokus konsumen yang inovatif dan patisipatif yang memengaruhi setiap individu dalam organisasi. Tujuannya adalah terwujudnya pelaksanaan proses perbaikan yang akan berdampak positif outcome layanan kesehatan (AL.assaf, 2009). Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yang meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat (Kemenkes, 2004) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

6 Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan umum dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat harus dapat dijangkau oleh semua penduduk yang ada dalam wilayah kerjanya. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penempatan lokasi puskesmas meliputi jumlah penduduk yang akan dilayani, luas wilayah kerja, kondisi geografis dan infrastruktur yang ada di wilayah yang akan dilayani. Hal ini berarti dengan meningkatnya kunjungan Puskesmas disebabkan adanya kesadaran individu dan masyarakat itu sendiri untuk mencapai serta mendapatkan pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan yang pemerintah siapkan. Pemanfaatan fasilitas kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor waktu, jarak, biaya, pengetahuan, fasilitas, kelancaran hubungan antara dokter dengan klien, kualitas pelayanan dan konsep masyarakat itu sendiri tentang sakit (Notoadmojo, 2003). 1.5.1.2 Kesehatan Kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan social kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1948). Menurut Para Ahli, Paune (1983) Sehat adalah fungsi efektif dari sumbersumber perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care action) merupakan pengetahuan ketrampilan dan sikap. Self care action merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 Kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-nya, dan memelihara serta mengembangkannya. 1.5.1.3 Analisis Geografi Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pendekatan keruangan dalam komplek wilayah. Dalam pendekatan ini mempunyai karakteristik analisis yang lebih mendalam dan lebih luas dengan membandingkan wilayah satu

7 dengan lainnya dalam penekanan pada keterkaitan antara elemen lingkungan dengan kegiatan manusianya. Skripsi ini yang diteliti adalah tentang tingkat kualitas pelayanan kesehatan puskesmas oleh masyarakat yang dikategorikan dalam tingkatan rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan pada variabel jumlah kunjungan, aksesbilitas, jenis kegiatan dan fasilitas pendukung. Dikatakan rendah apabila jumlah pengunjung, akomodasi, jenis kegiatan, dan fasilitas pendukung di puskesmas tersebut kurang memadai. Dikatakan sedang apabila jumlah pengunjung, akomodasi, jenis kegiatan, dan fasilitas pendukung di puskesmas tersebut cukup memadai. Dan dikatakan tinggi apabila jumlah pengunjung, akomodasi, jenis kegiatan, dan fasilitas pendukung di puskesmas tersebut sudah memadai.

8 1.5.2 Penelitian Sebelumnya Tabel 1.2 Tabel Perbandingan Penelitian Sebelumnya No. Penyusun Suryati, 2007 Nova Dela Ira Ika Sejati, 2011 Dwi Astuti Wahyuningtias, 2018 1. Judul Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Masyarakat di Puskesmas Banjarsari Kecamatan Banjarsari Kota Madya Surakarta 2. Tujuan Mengetahui tingkat pelayanan kesehatan yang dimiliki puskesmas di dua puskesmas wilayah penelitian. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan puskesmas di daerah penelitian. Mengetahui besarnya jumlah penduduk yang dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan puskesmas di daerah penelitian. Analisis SIG Untuk Kajian Kualitas Pelayanan Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Puskesmas Di Kesehatan Puskesmas Oleh Kecamatan Delanggu Masyarakat Di Kecamatan Kabupaten Klaten Ngrampal Kabupaten Sragen Mengetahui tingkat potensi Mengkaji tingkat kualitas pemanfaatan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan puskesmas di daerah penelitian. puskesmas di daerah Mengetahui faktor yang penelitian. mempengaruhi pemanfaatan Mengetahui faktor-faktor yang fasilitas kesehatan Puskesmas. mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan kesehatan puskesmas di daerah penelitian. 3. Metode Survei Survei Survei 4. Hasil Tingkat potensi puskesmas Tingkat pemanfaatan fasilitas Tingkat kualitas pelayanan yang Banjarsari 1 tinggi dan tingkat kesehatan Puskesmas Induk diberikan puskesmas Delanggu potensi Banjarsari 2 rendah. memiliki tingkat pemanfaatan dikatakan baik dan cukup cepat. Karakteristik pengunjung di Faktor pendidikan tidak yang tinggi Kecamatan Delanggu sebagian berpengaruh. Puskesmas pembantu 1, 2 dan 3 besar kelompok usia produktif Faktor pendapatan berpengaruh memiliki tingkat pemanfaatan antara 15-64 tahun. Pendidikan terhadap pemanfaatan puskesmas. rendah pengunjung sebagian besar Faktor jarak untuk puskesmas Banjarsari 1 tidak berpengaruh, Faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat pemanfaatan tamatan SMA. Mata pencaharian sebagian besar karyawan swasta. untuk puskesmas Banjarsari 2 fasilitas kesehatan Puskesmas Pendapatan pengunjung berpengaruh. oleh masyarakat adalah jenis Puskesmas Delanggu sebesar 500 kegiatan ribu rupiah sampai dengan 1,5 juta rupiah per bulannya. Sumber : Penulis, 2018

9 1.6 Kerangka Penelitian Masyarakat menetapkan kualitas pelayanan kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat fasilitas kesehatan yang tersedia tetapi juga dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Hal tersebut dapat terjadi karena latar belakang keluarga seseorang menentukan tingkat pendidikannya, dan pendidikannya menentukan tingkat pengetahuannya terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Kemudian didukung dengan jumlah pendapatannya, maka seseorang akan semakin selektif dalam memilih fasilitas kesehatan terbaik untuknya. Pengembangan suatu puskesmas pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki fasilitas yang sudah ada atau menambah fasilitas yang belum ada sehingga fasilitas yang akan dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna puskesmas. Puskesmas di Kecamatan Delanggu mempunyai potensi untuk mengalami perkembangan, oleh karena itu perlu dibuat klasifikasi masing-masing puskesmas untuk melihat perkembangannya. Dengan mengetahui klasifikasi masing-masing puskesmas, maka akan terlihat mana yang mempunyai tingkat perkembangan tinggi, sedang, atau rendah. Dengan demikian puskesmas dengan perkembangan rendah perlu ditingkatkan lagi.

10 1.7 Batasan Operasional Kajian merupakan hasil yang diperoleh dari menguji suatu masalah. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja (Menkes,2004) Desa/kelurahan merupakan unit pemerintah terendah yang berada di bawah struktur pemerintahan kecamatan dari struktur pemerintahan di Indonesia (Depkes, 1988) Tangible merupakan dimensi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan fisik seperti ruang pelayanan yang memadai, tempat pelayanan yang strategis mudah dijangkau. Reliability merupakan dimensi yang berkaitan dengan sikap petugas untuk selalu memberikan perhatian atas kebutuhan pasien secara akurat dan terpecaya, proses waktu penyelesaian layanan, proses waktu pelayanan keluhan. Responsiveness merupakan dimensi yang berkaitan dengan ketanggapan petugas untuk merespon, memberikan layanan dengan tanggap, cepat dan tepat. Insurance merupakan dimensi yang berkaitan dengan kualitas pelayanan yang mengarah kepada kemampuan memberikan inspirasi pada kepercayaan dan meyakinkan pasien terhadap kompetisi dan kreadibilitas, keamanan yang diberikan petugas. Empathy merupakan dimensi yang menekankan perlakuan petugas terhadap pasien yakni dengan sopan santun petugas selama proses pelayanan kesehatan. Narasumber merupakan seseorang, baik mewakili pribadi atau suatu lembaga yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang suatu informasi, menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan.