BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dilakukan secara terstruktur dan dalam jangka waktu tertentu. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan selalu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi secara terpadu (Qomar, 2012:21). UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria administratif, yaitu memiliki ijazah yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman serta dapat berbuat sesuatu dengan apa yang telah dipelajarinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradapan manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga dengan pendidikan manusia akan terbentuk kepribadiannya sesuai dengan nilainilai didalam masyarakat dan kebudayaan. 1 Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia kearah citacita tertentu. Maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih arah atau tujuan yang ingin dicapai. 2 Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga, dan bangsa sehingga pemerintah menetapkan suatu tujuan pendidikan nasional sebagimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional ayat 1 sebagai berikut. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka 1 1 Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997). h. 2 Hasbullah, Ibid, h. 10

2 mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tersebut harus harus dicapai secara optimal oleh setiap lembaga pendidikan, maka setiap negara harus melakukan tujuan pendidikan tersebut secar nasional dan sesuai dengan falsafah masing-masing bangsa. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang membangun, menjadikan pendidikan sebagai modal dasar pembangunan untuk berupaya semaksimal mungkin mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk memaksimalkan pencapaian hasil pendidikan sesuia dengan apa yang diinginkan diatas, para pendidik harus menyadari bahwa tiap-tiap pelajar yang datang kesekolah membawa kepribadian sendiri yang telah menerima bermacam-macam pengaruh berasal dari rumah, lingkungan, dan sebagainya. Beberapa bentuk dari pengaruh itu membantu atau merintangi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan atas dirinya. 4 Dalam setiap studi tentang ilmu kependidikan, persoalan yang berkenaan dengan guru dan jabatan guru senantiasa disinggung, bahkan menjadi salah satu pokok bahasan yang mendapat tempat tersendiri di tengah-tengah ilmu kependidikan yang begitu luas dan kompleks. Dewasa ini, perhatian itu bertambah 3 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Faktor Media, 2003) h.20 4 Samuel Soeciti, Psikologi Pendidikan Mengutamakan Segi-Segi Perkembangan II, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982) h.26

3 besar sehubungan dengan kemajuan pendidikan dan kebutuhan guru yang semakin meningkat, baik dalam mutu maupu jumlahnya. Secara gamblang dapat kita lihat, bahwa program pendidikan guru mendapat prioritas utama dalam program pembangunan pendidikan di negeri kita. Oleh karena itu, dengan adanya masalah tersebut, maka perlunya suatu lembaga pendidikan guru yang khusus berfungsi mempersiapkan tenaga guru yang terdidik dan terlatih dengan baik. Dari gagasan ini dapat memudahkan pembentukan guru yang berkualifikasi professional, serta dapat dilaksanakan secara efisien dalam kondisi sosial kultural masyarakat. Tugas seorang guru memang sangat berat tapi sangat mulia, karena mengajar adalah suatu pekerjaan yang sangat komplek. Berhasil tidaknya suatu pelajaran yang diberikan oleh guru tergantung bagaimana cara memberikan suatu pelajaran. Secara umum dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran tergantung kepada guru dan juga anak didik. Keberadaan pendidik atau guru dalam dunia pendidikan sangat menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan penting yang turut mendukung upaya peningkatan pelaksanaan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk meningkatkan dan mengembangkan diri baik ilmu pengetahuan, keterampilan, maupun kesiapan, maupun kesiapan mentalnya, dan juga guru harus mengelola proses pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan siswa secara optimal, serta mampu mempergunakan berbagai metode mengajar yang membuat anak termotivasi untuk meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan

4 belajar. Disamping itu guru juga melaksanakan berbagai upaya yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Banyak hal yang terjadi dalam dunia anak semasa ia duduk di sekolah dasar,tapi yang paling menonjol dimasa itu anak suka bermain. Dari sifat anak itulah guru harus menggunakan berbagai pendekatan dalam memberikan berbagai hal agar siswa dapat belajar dengan aktif. Dalam memberikan pengajaran, ada hal yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk mendukung pengajaran tersebut, baik dengan cerita-cerita yang bersifat pelajaran atau metode-metode yang dapat menarik minat para siswa. Keberhasilan seorang guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa, ini merupakan hasil dari ditetapkannya tujuan pendidikan. Dengan adanya tujuan ini guru mudah mengaplikasikannya terhadap siswa dalam memberikan motivasi dan juga dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan karena tujuan merupakan sesuatu hal yang ingin dicapai oleh setiap orang. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dengan baik, maka dituntut adanya seorang guru yang mampu terampil dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Disinilah diperlukan adanya kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik. Dalam UU RI No 14 tahun 2005 pada bab I pasal I tentang Guru dan Dosen, menyatakan bahwa yang dimaksud kompetensi adalah Seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan

5 dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan 5, sedangkan pada bab IV pasal 10tentang guru dan dosen, Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional 6. Menyikapi pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh guru atau dosen, Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia menetapkan peraturan menteri tentang standar akademik dan kompetensi guru, yakni PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 pada tanggal 4 Mei 2007 yakni Setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional 7 Kompetensi pedagogik yang dimaksud adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Menurut para ahli kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam mengelola pembelajaran adalah kemampuan merencanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran. 1. Kemampuan merencanakan pembelajaran; terdiri dari kemampuan menyusun pengembangan silabus dan sistem penelitian, menyusun program tahunan, semester dan rencana pelaksanaan pengajaran. 5 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, 2006), Cet. Ke-1, h.4 6 Ibid, h. 5. 7 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, (Jakarta: Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional, 2007), h. 3.

6 2. Kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran; meliputi kemampuan dalam membuka pelajaran, menyajikan materi pelajaran, menggunakan metode, menggunakan strategi pembelajaran aktif, menggunakan media dan sumber belajar. 3. Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran; meliputi evaluasi proses dan hasil, mengolah dan melaporkan hasil penelitian serta melaksanakan program perbaikan dan pengayaan. 8 Dalam lampiran PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tanggal 4 Mei 2007 disebutkan ada 10 hal yang harus dikuasai guru SMP yang termasuk dalam ruang lingkup kompetensi pedagogik sebagai berikut: 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, cultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. 10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 9 Guru pada SMP dituntut untuk menjadi guru yang kompeten karena pada jenjang inilah pondasi ilmu pengetahuan ditanamkan yang nantinya akan 8 Zakiah Dardjat, Kepribadian Guru, (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h.31-32 9 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Op.Cit., h.20-26.

7 berpengaruh terhadap perkembangan intelegensinya dimasa yang akan datang pada jenjang pendidikan berikutnya. Sesuai dengan penjajakan awal yang penulis lakukan ke SMP Negeri 1 Awayan, bahwa masih ada guru yang menjelaskan pelajaran dengan cara mendikte tanpa ada variasi, hanya duduk di depan siswa, pola interaksi yang masih bersifat searah, tidak menggunakan media penunjang dan lain-lain. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian khusus tentang Kompetensi Pedagogik Guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan dengan judul: Kompetensi Pedagogik Guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pada judul di atas, maka penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan-penegasan terhadap judul di atas dalam beberapa definisi yang bersifat operasional sebagai berikut: 1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam menguasai karakteristik peserta didik, teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik serta mampu mengembangkan kurikulum dan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun, menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar dan memanfaatkannya untuk kepentingan pembelajaran serta melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Adapun definisi

8 kompetensi pedagogik secara operasional penelitian ini adalah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan kemampuan guru dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. 2. Guru yaitu pengajar dan pendidik atau orang yang mentransformasikan suatu ilmu pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai kepada orang lain sebagai usaha menuju perubahan yang lebih baik. Sedangkan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengajar mata pelajaran PAI pada SMP. B. Rumusan Masalah Adapun masalah dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis sebagaimana rumusannya sebagai berikut: 1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan? 2. Faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan? C. Alasan Memilih Judul Adapun yang menjadi alasan penulis dalam pemilihan judul diatas adalah: 1. Mengingat pentingnya peran kompetensi pedagogik guru dalam pencapaian tunjuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Fakta lapangantentangkompetensi pedagogik guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan masih perlu dioptimalkan, seperti bahwa masih ada guru yang menjelaskan pelajaran dengan cara

9 mendikte tanpa ada variasi, hanya duduk di depan siswa, pola interaksi yang masih bersifat searah, tidak menggunakan media penunjang, sehingga perlu untuk disikapi dengan segera. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kompetensi pedagogik guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru PAI pada SMP Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan. E. Signifikansi Penelitian Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bisa berguna sebagai: 1. Bahan informasi bagaimana seorang guru menjalankan peranannya dalam meningkatkan kemampuan siswa pada materi PAI dismp Negeri 1 Awayan Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan. 2. Bahan informasi bagi peneliti berikutnya dalam mengadakan penelitian lebih mendalam lagi. 3. Khazanah bagi perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin, khususnya perpustakaan Fakultas Tarbiyah.

10 F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I, Pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian dan sistematika penulisan BAB II, Tinjauan teoretis; tentang pengertian kompetensi pedagogik, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media/sumber belajar, mengelola interaksi belajar mengajar dan menilai prestasi siswa untuk kepentingan pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru PAI. BAB III, Metode penelitian; bab ini terdiri dari metode penelitian, objek dan subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis BAB IV, Laporan hasil penelitian; memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data BAB V, Penutup; bab ini terdiri dari simpulan dan saran-saran.