BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar. V.1.1. Lokasi Proyek Luas lahan : 10.891 m 2 KDB 20% : 2.178,2 m 2 KLB 2,5 : 27.227,5 m 2 Jumlah lantai maksimal : 24 lantai Luas tipikal podium Peruntukan : Kut (Karya Utama Taman) Luas Bangunan : 27.124 m 2 Jumlah lapis podium : 4 Jumlah lapis tower : 16 GSB Timur Laut : 10 m Tenggara : 0 m Barat Daya : 8 m Barat Laut : 0 m 86
V.2. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Topik pada proyek ini adalah arsitektur berkelanjutan atau sustainable architecture, dimana tema yang diambil yaitu perancangan bangunan hemat energi dengan pendekatan perancangan pasif. Perancangan pasif sendiri memiliki prinsip bangunan yang responsif terhadap iklim. Prinsip perancangan arsitektur hemat energi dilihat dari parameter desain arsitektur adalah sebagai berikut: - Bangunan responsif terhadap iklim. - Perlindungan terhadap matahari - Ventilasi silang - Konsumsi energi rendah Hubungan Skematik Hubungan skematik ruang secara umum: Gambar V.2.1. Hubungan Sematik Ruang Secara Umum 87
Hubungan skematik ruang asrama: Gambar V.2.2. Hubungan Skematik Ruang Asrama R. Bersama Hubungan skematik ruang fasilitas atlet: Gambar V.2.3. Hubungan Skematik Ruang Fasilitas Atlet R. Seminar R. Rapat 88
Hubungan skematik ruang fasilitas umum: Gambar V.2.4. Hubungan Skematik Ruang Fasilitas Umum Orientasi Bangunan Gambar V.2.5. Kesimpulan Orientasi Bangunan 89
Pintu Masuk Gambar V.2.6. Kesimpulan Pintu Masuk Zonning Gambar V.2.7. Zonning Horisontal Publik Semi Publik Privat Gambar V.2.8. Zonning Vertikal Privat Servis Semi Publik Publik 90
Bentuk Massa Bangunan Gambar V.2.9. Konsep Bentuk Massa bangunan Sirkulasi dalam tapak Gambar V.2.10. Sirkulasi dalam Tapak 91
Parkir di letakan di kolong bangunan, gambar diatas memperlihatkan sirkulasi dalam tapak. Penggunaan basement akan menghalangi penyerapan air hujan secara alami, parkir basement juga menghalangi penyinaran secara alami sehingga pencahayaan buatan diperlukan setiap saat bahkan pada siang hari, oleh karena itu pada proyek ini, parkir dibuat semi-basement di kolong bangunan. Penggunakan konblok akan sangat baik karena air tetap dapat mengalir ke tanah melalui sela-sela rumput yang tumbuh di material tersebut. V.3. Tuntutan Rancangan Untuk menyejukan ruangan dalam bangunan maka ruang luar pun harus sejuk, oleh karena itu, untuk menciptakan iklim mikro yang sejuk di luar maka taman dan penghijauan harus dimaksimalkan, pengerasan diusahakan seminimal mungkin. Pohon-pohon akan menurunkan suhu sekitar juga menyaring udara agar berkualitas baik, oleh karena itu, taman dengan pohon-pohon besar sebaiknya mengelilingi bangunan.. Warna-warna yang digunakan pada bangunan adalah warna-warna terang, hal ini berfungsi untuk memantulkan cahaya matahari sehingga panas tidak terserap ke dalam bangunan. Single loaded dipilih agar pencahayaan alami dan pengudaraan alami dapat lebih maksimal seperti terlihat pada gambar di bawah. Koridornya pun dibuat terbuka. Untuk menghalangi air hujan diperlukan teritisan atau penghalang air hujan pada koridor. Gambar V.3.1. Single Loaded Selain taman horisontal, pada proyek ini akan digunakan taman vertikal, dimana akan ditanam tanaman-tanaman pot pada balkon. Fungsi dari taman vertikal ini selain untuk menyejukan iklim mikro, taman vertikal juga dapat digunakan untuk memperlambat kecepetan angin karena semakin tinggi bangunan, semakin kencang angin akan berhembus. 92
Kamar berbalkon dipilih pada proyek ini. Balkon berfungsi sebagai teritisan yang lebar yang dapat menghalangi sinar matahari langsung, selain itu, dengan curah hujan di Jakarta yang cukup tinggi pada pada bulan-bulan tertentu, balkon ini juga berfungsi menghalangi air hujan sehingga jendela tetap dapat dibuka saat hujan turun. Sementara tinggi plafon dibuat tinggi, minimal 3,2 m, agar udara panas dapat naik ke atas. Ventilasi silang harus dicapai agar udara dapat bergerak dan menyejukan ruangan sehingga tidak diperlukan pengudaraan buatan. Untuk menghambat sinar matahari dari atap, pada proyek ini akan digunakan atap dengan material seng. Untuk iklim tropis yang baik adalah gabungan seng mengkilat dan isolator di bawahnya. Seng itu akan memantulkan sebagian besar panas matahari sedang yang diserap akan menjadikan seng panas, namun ditahan oleh isolator; sehingga panas tidak masuk ke ruang dibawahnya. Untuk lebih jelasnya akan diilustrasikan pada Gambar V.3.2 dan V.3.3. 93
Gambar V.3.2. Konsep dalam Potongan Gambar V.3.3. Konsep dalam Denah 94