BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sisterm kelembagaan.

I. PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. regional merupakan pelaksanaan dari pembangunan nasional pada wilayah

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. masa sebelumnya. Menurut Sadono Sukiro (1996: 33), pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlah potensinya cukup besar di Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dalam penelitian ini mencakup semua

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah tidak lepas dari pembangunan. yang dimiliki oleh daerahnya. Pembangunan nasional dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah di wilayah negaranya. Dalam pembangunan perekonomian di suatu

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

SAMBUTAN. Jambi, September 2011 KEPALA BAPPEDA PROVINSI JAMBI. Ir. H. AHMAD FAUZI.MTP Pembina Utama Muda NIP

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara. dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari

II PENDAHULUAN PENDAHULUAN

DINAMIKA PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI KAWASAN SOLO RAYA

I. PENDAHULUAN. dapat menikmati hasil pembangunan. Salah satu bukti telah terjadinya

I. PENDAHULUAN. dengan jalan mengolah sumberdaya ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah di Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data time series,

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu dari 14 Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENENTUAN SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

I. PENDAHULUAN. dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan kata lain, perkembangannya

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 2010, serta data-data lain yang mendukung. Data ini diperoleh dari BPS Pusat,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang saat ini lebih ditekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi mengharuskan Indonesia dituntut siap dalam bersaing dengan

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KEEROM TAHUN Chrisnoxal Paulus Rahanra 1

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PASER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan tetapi untuk melengkapi data penelitian ini dibutuhkan suatu

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan daerah adalah meningkatkan. pertumbuhan sektor ekonomi, dengan pendapatan sektor ekonomi yang tinggi

Economics Development Analysis Journal

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini, berfokus pada sektor basis, faktor

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder rangkai waktu (Time

Pendapatan Regional / Product Domestic Regional Bruto

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem negara kesatuan. Tuntutan desentralisasi atau otonomi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi negara-negara

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pusat dan daerah membawa implikasi mendasar terhadap. yang antara lain di bidang ekonomi yang meliputi implikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan kinerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sektor ekonomi yang menyusun PDRB atas harga konstan 2010 menurut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah suatu proses yang berkesinambungan dengan

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan pembangunan perekonomian di daerah baik pada tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

Katalog BPS :

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pembangunan ekonomi selalu diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat dari berbagai aspek. meluasnya kesempatan kerja serta terangsangnya iklim ekonomi di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan oleh sekian banyak Negara berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki daerah, baik sumber daya alam maupun sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejajar dengan bangsa-bangsa maju

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

BAB I PENDAHULUAN. daerah beserta masyarakatnya bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem perencanaan wilayah di Indonesia semakin memudahkan pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan berdasarkan karakteristik daerah masing-masing. Hal ini dapat dilihat dengan adanya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. Adanya otonomi daerah atau desentralisasi kewenangan ini untuk memberikan keleluasan kepada daerah untuk membangun wilayahnya termasuk pembangunan dalam bidang ekonominya. Pembangunan ekonomi yang berorientasi pada wilayah ini tentu merangsang adanya perkembangan ekonomi wilayah. Perkembangan wilayah yang terjadi diharapkan menjadi perkembangan ekonomi yang baik, dimana pendapatan nasional bruto (GNP) perkapita riil (harga konstan) harus lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk (Dudu : 2013). Pertumbuhan ekonomi negara pada umumnya didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh tiap-tiap wilayah. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sama halnya dengan PDB, yang menjadi tolok ukur nilai PDRB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu daerah dalam suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki daerah tersebut. Nilai PDRB inilah yang akan menunjukkan tingkat kemajuan pembangunan daerah tersebut (Arsyad:2010). Dalam melakukan Identifikasi potensi dan kebutuhan dalam proses perencanaan pembangunan daerah guna meningkatkan pendapatan daerah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi wilayah, maka dilakukan berbagai pendekatan model perencanaan pembangunan untuk menentukan arah dan bentuk kebijakan yang diambil. Pendekatan dalam pembangunan daerah salah satunya melalui pendekatan sektoral, pendekatan ini sangat diperlukan karena dapat memberikan gambaran tentang keunggulan-keunggulan yang dimiliki wilayah tersebut yang berbeda dengan wilayah-wilayah yang lainya. Perubahan struktur ekonomi atau sering disebut transformasi struktural, didefinisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu sama lain (Sukirno. 2006)

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo termasuk daerah yang diperuntukan sebagai daerah kawasan industri. Disamping itu, Kabupaten Sukoharjo juga termasuk kedalam daerah pengembangan kawasan prioritas yang bersifat strategis, termasuk kedalam kawasan andalan SUBOSUKAWONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo,Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) juga termasuk kawasan kerjasama antar daerah KESUKOSARI (Klaten, Sukoharjo, Wonosari). Hal ini dapat dijadikan peluang dalam perkembangan potensi Kabupaten Sukoharjo dalam peningkatan ekonomi wilayah. Dalam berita cetak Jawapos.com kondisi ekonomi Kabupaten Sukoharjo diketahui bahwa kondisi ekonomi Kabupaten Sukoharjo mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat di angka 5 sampai dengan 5,8 persen dari tahun 2010 sampai dengan 2016. Disamping itu Kabupaten Sukoharjo juga mampu memberikan sumbangan dari beberapa sektor terhadap daerah sekitarnya maupun terhadap Provinsi Jawa Tengah. Beberapa perkembangan sektor ekonomi seperti misalnya sektor industri, perdagangan dan pertanian di Kabupaten Sukoharjo merupakan isu ekonomi yang cukup menarik untuk dikaji. Pada Laju pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten Sukoharjo dalam 5 tahun terakhir mengalami kondisi yang cukup baik. Pada tahun 2011 mengalami kenaikan 4,39 persen, dan naik menjadi 4,79 persen di tahun 2012, dan mengalami penurunan 0,02 persen di tahun 2013 dan mengalami penurunan lagi pada tahun 2014. Namun pertumbuhan laju ekonomi tahun 2000 hingga 2014 mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan tahun 2010, tahun 2014 pertumbuhannya meningkat hingga 0,30 persen. Disamping itu jika dilihat pada nilai PDRB atas harga berlaku Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014, diketahui terdapat 2 sektor yang memiliki nilai produktivitas paling tinggi yaitu sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan. Kedua sektor ini telah memberikan kontribusi cukup besar pada Kabupaten Sukoharjo sejak tahun 2000. Jenis subsektor industri pengolahannya yaitu Insutri bukan migas, sedangkan jenis subsektor perdagangan, hotel dan restauran adalah subsektor perdagangan besar dan eceran. Dalam Buku Produk Domestk Regional Bruto berdasarkan Lapangan Usaha Kabupaten Sukoharjo, diketahui perekonomian nasional pada saat ini menghadapi beberapa tantangan yaitu kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Baik penurunan konsumsi domestik, melemahnya harga komoditas, dan kinerja sektor industri yang belum optimal. Begitu pula pada kondisi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukoharjo. Terdapat penurunan pada harga komoditas dan kinerja sektor ekonomi nya.

Dalam hal ini diperlukannya Analisis Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2000-2014. Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi wilayah dan menentukan sektor unggulan perekonomian Kabupaten sukoharjo sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan wilayah serta untuk melihat pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi pada tingkat produktivitasnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diangkat, maka perumusan masalah pada kondisi Perekonomian Kabupaten Sukoharjo adalah : 1. Bagaimana laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukoharjo berdasarkan PDRB pada tahun 2000-2014? 2. Bagaimana kontribusi sektor pada pertumbuhan PDRB dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo dalam kurun waktu tersebut? 3. Sektor apakah yang menjadi sektor basis di Kabupaten Sukoharjo? 4. Bagaimana kinerja masing-masing sektor PDRB di Kabupaten Sukoharjo pada Provinsi Jawa Tengah dan Subosukowonosraten? 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai yaitu menganalisis pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Sukoharjo berdasarkan PDRB serta kemampuannya dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat dan membandingkan kinerja masing-masing sektor PDRB Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2000-2014 dengan Provinsi Jawa Tengah dan Karisidenan Subosukowonosraten. 1.3.2 Sasaran Sasaran dalam laporan akhir tentang Analisis Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sukoharjo tahun 2000-2014 meliputi : 1. Menganalisis pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita Kabupaten Sukoharjo 2. Menganalisis kontribusi sektoral dan perubahan struktur PDRB Kabupaten Sukoharjo 3. Menganalisis produktivitas sektoral terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat 4. Menganalisis perbandingan sektoral Kabupaten Sukoharjo dengan Provinsi Jawa Tengah dan Karisidenan Subosukowonosraten, berdasarkan metode analisis LQ guna mengetahui sektor basis, serta metode Shift Share, dan Tipologi Klassen guna mengetahui prospek kinerja sektor.

1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Ruang Lingkup Materi Berdasarkan dari rumusan masalah dan tujuan penelitian, lingkup materi penelitian ini adalah analisis terhadap perkembangan PDRB Kabupaten Sukoharjon dalam time series Tahun 2000-2014. Adapun analisis kondisi perekonomian Kabupaten Sukoharjo yang meliputi perhitungan laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB ADHB tahun 2000-2014 Kabupaten Sukoharjo, analisis kontribusi sektoral yaitu pembagian antara sektor i dengan total PDRB pertahun dan perubahan struktur PDRB sehingga ditemukan sektor manakah yang menjadi sektor utama dalam perkembangan ekonomi daerah apakah primer, sekunder atau tersier. Selanjutnya akan dibahas juga melalui analisis produktivitas sektoral yaitu perbandingan sektor i dengan Jumlah Tenaga Kerja pada masing-masing sektor. Serta melakukan perbandingan kinerja Kabupaten Sukoharjo dalam Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Sukoharjo dalam Subosukowonosraten, pada analisis sektor basis dengan menggunakan metode perhitungan Location Quotient, dan Analisis Kinerja Sektor Ekonomi dengan metode perhitungan Shift Share yang digunakan untuk melihat faktor penentu pertumbuhan ekonomi serta Tipology Klassen sehingga ditemukan pola dan prospek pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi yang dapat dikembangkan. 1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Secara geografis, Kabupaten Sukoharjo terletak pada 110 0 57 33,70-110 0 42 6,79 BT dan 7 0 32 17.00-7 0 49 32.00 LS. Sebagai salah satu kabupaten di jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo terletak diantara 6 (enam) Kabupaten/Kota, yang berbatasan langsung secara administratif sebagai berikut: 1. Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar 2. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri 4. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Sumber : RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Sukoharjo

1.5 Kerangka Pikir Kabupaten Sukoharjo termasuk kedalam daerah pengembangan kawasan prioritas yang bersifat strategis, termasuk kedalam kawasan andalan SUBOSUKAWONOSRATEN Pendekatan efektif dalam pembangunan daerah yaitu melalui pendekatan sektoral Kabupaten Sukoharjo termasuk daerah yang diperuntukan sebagai daerah kawasan industri Kondisi ekonomi tahun 2000-2014 berdasakan jumlah PDRB Kabupaten Sukoharjo mengalami kondisi yang belum stabil Metode Analisis : Location Quotient (LQ) Shift Share Tipologi Klassen Kontribusi sektor pertanian terus menurun sejak tahun 2000-2014 Identifikasi Karakteristik wilayah studi Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Perkapita Analisis Kontribusi sektoral dan pergeseran struktur Analisis Produktivitas Sektoral Analisis Perbandingan Kinerja PDRB Kab.Sukoharjo dengan Prov. Jawa Tengah dan Karisidenan Subosukowonosraten Diketahui Perkembangan PDRB Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 dan potensi relatif sektoral dalam Provinsi Jawa Tengah dan SUBOSUKOWONOSRATEN Kesimpulan dan Rekomendasi Jumlah tenaga kerja industri pada tahun 2005 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2000 Data Sekunder: BPS Kabupaten Sukoharjo, BPS Provinsi Jawa Tengah, BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo INPUT PROSES OUTPUT Sumber : Analisis Penulis, 2018

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari 5 BAB yang memiliki penjabaran masing-masing bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Pada bab ini menjelsakan mengenai latar belakang permasalahan yang akan dibahas pada laporan ini, rumusan masalah, tujuan dan sasaran penulisan laporan, ruang lingkup materi, kerangka pikir serta sistematika laporan Bab II Tinjauan Literatur Pada bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Konsep dan pertumbuhan ekonomi wilayah, Konsep dan perhitungan PDRB, Nilai produktifitas sektor ekonomi wilayah, seperti teori basis ekonomi dan sektor unggulan, LQ, Shift Share dan Tipologi Klassen. Bab III Gambaran Umum Wilayah Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum wilayah Kabupaten Sukoharjo, serta menjelaskan mengenai gambaran umum perekonomian Kabupaten Sukoharjo yang dijabarkan berdasarkan sektor pada PDRB Bab IV Analisis Pada bab ini menjelaskan mengenai proses analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan PDRB Kabupaten Sukoharjo dan tingkat produktifitas masingmasing sektor ekonomi, serta mendapatkan arahan yang tepat dalam pengembangan sektor unggulan Kabupaten Sukoharjo Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi kesimpulan dari bab pembahasan sebelumnya, serta saran untuk pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah untuk mengingkatkan perekonomian daerah.