BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kauntitatif. Jenis penelitian asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain, hubungan tersebut dapat berupa hubungan biasa (korelasi) maupun hubungan kasualitas (sebab akibat) (Ulum & Juanda, 78:2016). B. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2015-2016 yaitu sejumlah 143 perusahaan manufaktur pada tahun 2015 dan sejumlah 144 perusahaan manufaktur pada tahun 2016 yang terdaftar di BEI, sedangkan pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dimana metode tersebut hanya mengambil sampel tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah : 1. Perusahaan tersebut termasuk dalam perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI tahun 2015-2016 baik dari sektor industry dasar dan kimia, aneka industri, dan industri barang konsumsi 2. Secara terus menerus melaporkan laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah di audit pada setiap periode terutama pada tahun 2015-2016 37
38 3. Perusahaan yang melakukan pelaporan dengan diakhir pada tanggal 31 Desember 4. Perusahaan yang memiliki data-data yang akan dibutuhkan untuk penelitian yaitu berupa jumlah saham beredar, jumlah dewan komisaris independen, dan informasi KAP yang telah mengaudit perusahaan tersebut serta informasi lain yang akan dibutuhkan untuk mengukur variabel penelitian 5. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian maupun delisting selama masa penelitian berlangsung 6. Perusahaan yang selalu diaudit dengan hasil (WTP) Wajar Tanpa Pengecualian 7. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah. 8. Nilai CETR tidak boleh > 1 C. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pada tahun 2015-2016. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya (Ulum & Juanda, 94:2016). Data sekunder yang digunakan oleh peneliti diambil dari website resmi perusahaan maupun website resmi BEI yaitu www.idx.co.id.
39 D. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dependen Variabel dependen (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah tax avoidance, variabel ini akan dikukur menggunakan Cash ETR. Cara menghitung Cash ETR atau biasa disebut CETR adalah dengan membandingkan beban pajak yang harus dibayarkan dengan laba sebelum pajak penghasilan (pre-tax income). Pengukuran ini digunakan untuk melihat seberapa besar perusahaan melakukan tindakan pajak pada periode tersebut, semakin rendah nilai CETR maka semakin tinggi penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan cara menghitung CETR (Chen et al, 2010) adalah sebagai berikut: 2. Variabel Independen CETR = a. Kepemilikan Institusional (X1) Cash tax expense pre tax income Variabel independen (variabel bebas) yang pertama dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional, yang termasuk dalam kepemilikan institusional adalah pemerintah, perusahaan investasi, perusahaan asuransi, perusahaan reksa dana, yayasan, dan bank. Pengukuran variabel ini diukur dengan mengukur seberapa besar proporsi kepemilikan saham oleh pemilik institusi menggunakan metode perhitungan prosentase, cara menghitung prosentase adalah dengan menggunakan rasio (Khurana, 2009) sebagai berikut:
40 Kepemilikan Institusional = proporsi saham yang dimiliki institusi jumlah saham yang diterbitkan b. Dewan Komisaris Independen (X2) Variabel independen yang kedua dalam penelitian ini adalah komisaris independen. Dalam penelitian ini variabel dewan komisaris diukur dengan menggunakan persentase keberadaan dewan komisaris independen dalam suatu perusahaan. Kepemilikan institusional akan dilambangkan dengan KI, proporsi Dewan Komisaris Independen diukur dengan rasio (Mayangsari, 2003) sebagai berikut: Komisaris Independen = c. Komite Audit (X3) Jumlah anggota komisaris independen jumlah seluruh anggota dewan komisaris Variabel independen yang ketiga dalam penelitian ini adalah komite audit, dengan adanya komite audit diharapkan dapat memberikan pandangan mengenai masalahmasalah yang dihadapi perusahaan yang berhubungan dengan kebijakan keuangan, kebijakan akuntansi dan pengendalian intern dalam perusahaa. Komite audit akan diukur dengan melihat jumlah anggota dari komite audit perusahaan tersebut, yang akan dilambangkan dengan KO (Fadhilla, 2014). d. Kualitas Audit (X4) Variabel independen yang terakhir dari penelitian ini adalah kualitas audit. Kualitas audit dapat diukur dengan menggunakan beberapa indicator dari IAPI yaitu sbb: 1. Laporan keuangan perusahaan yang dijadikan sampel telah diaudit oleh KAP 2. Perusahaan telah melakukan rotasi AP dari tahun sebelumnya
41 3. Terdapat informasi mengenai opini yang diberikan oleh KAP 4. Terdapat pernyataan pertanggung jawaban atas kebenaran dari laporan keuangan 5. Terdapat laporan auditor independen dalam lampiran laporan keuangan 6. Laporang keuangan telah disetujui oleh pimpinan entitas yang memiliki kekuasaan yang memadai 7. Terdapat pengungkapan akun-akun secara terperinci dalam laporan keuangan 8. Jumlah komite audit dalam perusahaan minimal berjumlah 3 orang yang berasal dari pihak eksternal perusahaan, dengan diketuai oleh komisaris independen 9. Terdapat auditor internal dan auditor eksternal dalam perusahaan Dari 9 indikator tersebut untuk mengukur kualitas audit maka akan dirumuskan perhitungan yang akan dilambangkan dengan KUA, sbb: Kualitas Audit = jumlah indikator yang diterapkan perusahaan jumlah keseluruhan indikator E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dokumentasi, menurut Ulum & Juanda (96:2016) teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang sudah jadi dan sudah diolah oleh orang lain, jadi peneliti dapat secara langsung memanfaatkan data tersebut dengan car mencatat ulang, memotret, foto copy, atau membeli. Dalam penelitian ini data tersebut berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2015-2016. Data yang diambil dari BEI hanya laporan
42 keuangan dan laporan yang sudah memenuhi kriteria dalam penentuan sampel penelitian. Laporan tersebut diperoleh melalui website perusahaan dan website BEI yaitu www.idx.co.id. Selain dokumentasi teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari literature yang berhubungan dengan obyek penelitian baik dari media cetak maupun media elektronik. F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat analisis SPSS versi 23, sedangkan teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif akan menjelaskan nilai minimum, maksimum, mean, dan deviasi standar dari variabel-variabel penelitian (Eksandy, 2017). Hasil dari analisis statistik deskriptif akan menjelaskan gambaran mengenai kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit terhadap penghindaran pajak. Dengan Statistik deskriptif kita dapat mengetahu gambaran mengenai data yang telah terkumpul tetapi tidak bermaksud untuk memeberikan kesimpulan atas data tersebut. 2. Uji Asumsi Klasik Tujuan dari uji asumsi klasik adalah untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria untuk setelahnya akan dilakukan uji regresi berganda, dalam uji asumsi klasik yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah :
43 a. Uji Normalitas Fadhillah (2014) menyatakan bahwa pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen maupun independen atau keduanya terdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian data yang digunakan untuk melihat normalitas data adalah dengan menggunakan kolmogorov-smirnov (KS) dengan kriteria pengujian dimana =0,05 jika: 1. sig > α berarti residual terdistribusi normal 2. sig < α berarti residual tidak b. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (106:2016) Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Metode yang digunakan dalam uji ini menggunakan metode Durbin Watson, dengan beberapa kriteria berikut: Tabel 3.1. Pengambilan keputusan autokorelasi No Jika Keputusan 1 d < dl atau d > 4-dl Terdapat autokorelasi 2 Du > 4-dl Tidak terdapat autokorelasi 3 dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl Tidak ada kesimpulan c. Uji Multikoliniearitas Menurut Ghozali (2016) multikolinearitas merupakan suatu gejala korelasi antar variable indepeden yang ditunjukan dengan korelasi signifikan antar variable
44 independen. Gejala multikolinearitas dapat dilihat melalui tolerance value atau nilai Variance Infation Factor (VIF), batas tolerance value adalah 0,1 sedangkan batas VIF adalah 10. Dengan kriteria jika: Tabel 3.2. Tabel pengambilan keputusan multikolinieritas Jika Tolerance > 0,10 VIF < 10,00 Tolerance < 0,10 VIF < 10,00 Keputusan Tidak terjadi multikolinieritas Terjadi Multikolinieritas d. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2016). Untuk mengetahui apakah terdapat heteroskedastisitas maka menggunkana uji Scaterplot, dengan kondisi apabila titik-titik telah tersebar luas dan tidak membentuk pola diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y maka tidak terdapat gejala heterskoedastis. model uji yang baik adalah jika tidak terdapat heteroskedastisitas. 3. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji menggunakan analisis linier berganda, uji t, dan uji F serta mengetahui proporsi besarnya pengaruh variabel menggunakan koefisien determinan. a. Analisis Linier Regresi Berganda
45 Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunkana linier berganda, karena variabel yang diuji jumlahnya lebih dari satu atau dua variabel bebas yang berpengaruh terhadap satu variabel terikat. Variable ini diuji dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: CETR = α 0 + β 1 KI + β 2 KO + β 3 KA + β 4 KUA + ε Dimana: CETR = Cash Effective Tax Rate KI KO KA = Proporsi Kepemilikan Institusi = Proporsi Dewan Komisaris Independen = Komite Audit KUA = Kualitas Audit = Konstanta Persamaan Regresi β 1,2,3,4 = Koefisien Regresi = Error Term b. Uji t Uji t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikansi masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel atau p-value dengan nilai α=0,05. c. Uji F Teknik pengujian Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel bebas secara keseluruhan (simultan) terhadap variabel terikat.
46 d. Koefisien Dterminasi (R2) Koefisien determinasi menjelaskan besarnya proporsi variable bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat, sedangkan besar proporsi lainya dipengaruhi oleh faktor lain.