BAB II TINJAUAN PUSTAKA. televisi menggunakan direct rating method yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

II. LANDASAN TEORI. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, dalam Kotler, dan Keller ( 2009: 6):

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

EFEKTIVITAS IKLAN INDOSAT INTERNET DI TELEVISI

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

Tahun : Strategi komunikasi Pemasaran Pertemuan 12 Buku 1 jilid 2 Hal:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

Bab 13 Mempromosikan Produk 10/2/2017 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

Copyright Rani Rumita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN PASAR

Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Siodarjo (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

Giat Riyadi B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto,

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB II LANDASAN TEORI

Strategi Promotion (Promosi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

1.5. Batasan Penelitian II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat merebut pangsa pasar yang lebih luas. oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti menemukan tiga penelitian terdahulu mengenai efektitivitas iklan televisi menggunakan direct rating method yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk penelitian ini. Adapun penelitian pertama, yang dilakukan oleh Akmaludin (2012) tentang analisis efektivitas promosi pemasaran iklan siar produk Sunsilk menggunakan Direct Rating Method (DRM). Hasil akhir dari penelitian DRM ini dikelompokkan dalam kategori baik dengan nilai 76,82. Memang dengan perolehan nilai tersebut sudah dikatakan efektif, tetapi perlu adanya peningkatan untuk mencapai tingkat efektivitas yang lebih sempurna pada jangkauan nilai lebih sempurna. Selanjutnya penelitian kedua, yang dilakukan oleh Shauma dan Abidin (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif iklan partai politik Aburizal Bakrie Versi Motivasi Anak Indonesia pada pemilih pemula di Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penentuan Peringkat Langsung atau Direct Rating Method. Hasil dari pengolahan data yang didapatkan melalui kuisioner yang disebarkan maka disimpulkan bahwa efektifitas iklan politik di televisi adalah tidak efektif. Responden merasa iklan belum mampu mempengaruhi mereka untuk memilih partai tersebut. 7

8 Terakhir, penelitian ketiga oleh Soetikno (2013). Dari hasil analisis dan pembahasan, peneliti menarik kesimpulan bahwa tingkat efektivitas iklan Telkomsel versi Kartu AS Wow Gratis 100x Lipat tersebut efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai DRM (Direct rating Method) sebesar 92,05 dimana iklan tersebut pada tabel DRM terletak pada iklan hebat. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa iklan Telkomsel versi Kartu AS Wow Gratis 100x Lipat tersebut efektif dalam penyampaian pesannya kepada pemirsa. Ketiga penelitian diatas memiliki kesamaan dengan ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini dari segi teori dan alat analisis yang digunakan sehingga bisa dijadikan sebagai acuan, sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada jenis iklan yang ditayangkan dan objek penelitian yang digunakan. Dari ketiga penelitian tersebut terdapat hasil yang berbeda-beda mulai dari efektif, sangat efektif, bahkan tidak efektif sekalipun. Berkaitan dengan penelitian ini, hasil yang didapat untuk kategori penilaian iklan televisi Traveloka versi traveling akan memliki banyak kemungkinan nantinya. B. Teori dan Kajian Pustaka 1) Komunikasi Pemasaran Perusahaan yang baik bukan sebuah kebetulan, melainkan hasil dari perencanaan yang cermat. Pemasaran adalah seni sekaligus ilmu memilih pasar sasaran serta meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Dari sudut manajerial, pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan dan

9 untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingannya (Kotler & Keller, 2008:32). American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu (konsumen) dan tujuan organisasi. Menurut konsep pemasaran, sebuah organisasi hendaknya mencoba menyediakan produk-produk yang memuaskan kebutuhan konsumen melalui sekumpulan kegiatan terkoordinasi yang juga memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya (Lee & Johnson, 2007:13). Menurut Kotler dan Keller (2008:172), komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langung maupung tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Intinya komunikasi pemasaran merepresentasikan suara perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2008:174) yaitu : 1. Iklan : semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. 2. Promosi penjualan : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.

10 3. Acara dan pengalaman : kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu. 4. Hubungan masyarakat dan publisitas : beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individunya. 5. Pemasaran langsung : penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan atau prospek tertentu. 6. Pemasaran interaktif : kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa. 7. Pemasaran dari mulut ke mulut : komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa. 8. Penjualan personal : interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. 2) Periklanan Periklanan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran terapan untuk menyampaikan sebuah pesan tertentu. Dengan cara beriklan artinya produsen tidak hanya memperkenalkan produknya ke khalayak tetapi juga menginformasikan bahkan

11 sampai mempengaruhi (persuasif) konsumen terhadap produk tersebut. (Akmaludin, 2012). Setiap perusahaan pasti ingin mengembangkan berbagai produk untuk memuaskan para konsumen, orang atau organisasi yang membelinya. Periklanan membantu dan membujuk para konsumen untuk memilih satu produk ketimbang yang lain. Periklanan adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan (Kotler & Keller 2008:202). Menurut Lee & Johnson (2007:3), periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Periklanan merupakan bagian dari upaya pemasaran total. Shauma dan Abidin (2015:2), mengatakan bahwa periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif kepada konsumen. Iklan adalah komunikasi persuasif yang dibiayai dengan bentuk komunikasi interaktif lainnya untuk meraih pemirsa dalam jumlah besar secara meluas yang digunakan sebagai penghubung antara pihak sponsor yang membiayai dengan target khalayaknya (Soetikno, 2013).

12 3) Periklanan Televisi Iklan dapat menjangkau konsumen atau pembeli yang tersebar secara geografis. Iklan juga bisa membangun citra jangka panjang bagi sebuah produk bila dikomunikasikan secara tepat dan diterima dengan baik oleh konsumen. Salah satu media yang dapat digunakan untuk beriklan ialah melalui televisi. Menurut Kotler & Keller (2008:205), televisi biasa dikenal sebagai media iklan paling kuat dan menjangkau spektrum konsumen yang luas. Iklan televisi yang dirancang dan dilaksanakan dengan tepat dapat meningkatkan ekuitas merek dan mempengaruhi penjualan dan laba. Televisi mudah beradaptasi, memungkinkan adanya kombinasi suara, warna, dan gerakan. Sebagai media visual utama, televisi menggunakan teknik bercerita dengan gambar (pictorial storytelling), sebuah poin kuat dalam dunia di mana jumlah waktu yang dicurahkan untuk membaca telah menurun. Riset juga menunjukkan bahwa citra-citra visual melompati proses logika otak dan langsung disampaikan ke pusat emosi otak, menciptakan dampak emosi kuat yang menjadi karakteristik televisi. Sulit bagi pemirsa untuk mengalihkan pandangan dari sebuah komersial, iklan-iklan televisi memikat indera dan menarik perhatian (Lee & Johnson, 2007:267). Menurut Akmaludin (2012), televisi merupakan salah satu media above the line. Televisi memiliki jangkauan yang sangat jauh, dengan alasan tersebut, maka televisi sangat efektif digunakan oleh para pengiklan untuk menyampaikan pesan iklannya (dalam hal ini adalah pemasaran produk berupa barang atau jasa). Iklan

13 televisi dapat menyampaikan pesan iklan yang mungkin dikatakan efektif dalam mempengaruhi tindakan para konsumen untuk mau mencoba dan menggunakan produk yang diiklankan. Kemampuan pemeragaan Tabel 1. Kekuatan dan Keterbatasan Iklan Televisi Kekuatan Keterbatasan Kemampuan untuk menghasilkan hiburan dan kegembiraan Menjangkau satu persatu konsumen Efektif dalam hal tenaga penjualan dan perdagangan Kemampuan untuk mencapai dampak yang ingin dituju oleh pengiklan Sumber : Shimp, 2014 Biaya yang cepat meningkat Penurunan jumlah penonton Segmentasi penonton yang terbagi-bagi Iklan televisi memiliki sejumlah kekuatan dan keterbatasan (Tabel 1). Televisi memiliki kemampuan yang unik dalam memperagakan penggunaan produk. Pemirsa dapat melihat sekaligus mendengar, mengidentifikasi pengguna produk, dan membayangkan menggunakan produk tersebut. Televisi juga memiliki kemampuan untuk memberikan hiburan dan menghasilkan kegembiraan. Produk yang diiklankan di televisi dapat disajikan secara dramatis, ditampilkan lebih menarik, dan tidak biasa. Kekuatan ketiga dari iklan televisi adalah kemampuan untuk menjangkau konsumen satu persatu layaknya presentasi dari seorang penjual, interaksi antara juru bicara dan konsumen terjadi pada tingkat pribadi. Iklan televisi juga efektif dalam hal tenaga penjualan perusahaan, tenaga penjualan merasa lebih mudah untuk menjual

14 merek baru atau lama ketika promosi iklan besar direncanakan. Keuntungan terbesar dari iklan televisi adalah kemampuannya untuk mencapai dampak yang ingin dituju oleh pengiklan, yaitu mengaktifkan kesadaran konsumen terhadap iklan dan meningkatkan sifat reseptif mereka terhadap pesan penjualan (Shimp, 2014:397). Sebagai media periklanan, televisi memiliki beberapa masalah yang berbeda. Pertama, biaya iklan yang cepat meningkat. Kedua adalah penurunan penonton televisi. Internet, televisi kabel, serta hiburan dan kesenangan alternatif lainnya telah mengurangi jumlah orang yang menonton televisi jaringan. Terdapat pula segmentasi penonton yang terbagi-bagi, pengiklan tidak bisa berharap untuk menarik perhatian penonton homogen dalam jumlah besar ketika iklan berlangsung selama program tertentu karena sekarang makin banyak pilihan program tersedia untuk pemirsa televisi (Shimp, 2014:398). 4) Mengukur Efektivitas Iklan Shimp (2014:218) menjelaskan iklan yang efektif berasal dari perspektif konsumen. Iklan harus dibuat sesuai dengan keinginan dan nilai yang ditetapkan oleh konsumen, bukan yang dibutuhkan oleh pemasar. Dengan kata lain, iklan yang efektif merupakan penghubung pembuat produk dengan target pasar sehingga iklan ini dipandang sebagai informasi yang dibutuhkan dan dicari oleh konsumen ketika akan melakukan pengambilan keputusan untuk pembelian. Perusahaan umumnya tertarik untuk mencari tahu apakah mereka mengeluarkan biaya terlalu banyak atau kurang dalam iklan. Sebagian besar pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi sebuah iklan, yaitu pengaruh potensial terhadap

15 kesadaran, pengetahuan, atau preferensi. Efektivitas merupakan suatu pengukuran dalam arti tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan dengan melakukan pekerjaan yang benar. Hasil penelitian menyatakan bahwa iklan yang kreatif berpengaruh secara positif terhadap efektivitas iklan dan sikap terhadap merek (Akmaludin, 2012). Terdapat empat model yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas periklanan (Durianto, dkk, 2003) yaitu : a. Customer response index (CRI) yang merupakan hasil perkalian antara kesadaran, pemahaman, ketertarikan, maksud untuk membeli dan bertindak untuk membeli. b. Direct rating method (DRM). Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah iklan yang berkaitan dengan kemampuan iklan untuk mendapatkan perhatian, mudah tidaknya iklan itu dibaca secara seksama, mudah tidaknya iklan tersebut dipahami, kemampuan iklan itu untuk menggugah perasaan dan kemampuan iklan untuk mempengaruhi perilaku. c. Emphaty, persuation, impact and communication (EPIC) model yang dikembangkan oleh A.C Nielsen dengan empat dimensi kritis, yaitu empati, persuasi, dampak dan komunikasi. d. Consumer decision model (CDM), yaitu model dengan enam peubah yang saling berhubungan, yaitu pesan iklan, pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen, niat beli dan pembelian nyata. 5) Direct Rating Method

16 Salah satu metode untuk mengukur tingkat efektivitas sebuah iklan adalah menggunakan Direct Rating Method (DRM). Menurut Shauma dan Abidin (2015) DRM disebut metode penentuan peringkat langsung untuk menguji pesan iklan. Semakin tinggi peringkat yang diperoleh suatu iklan, semakin tinggi pula kemungkinan iklan tersebut efektif. Metode DRM digunakan untuk mengevaluasi kekuatan iklan yang berkaitan dengan kemampuan iklan dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Terdapat lima variabel yang digunakan untuk mengukur peringkat iklan dengan menggunakan Direct Rating Method, dengan pemahaman sebagai berikut bertujuan untuk mengetahui (Durianto, dkk, 2003:63) : 1. Perhatian (attention), yaitu seberapa baik iklan ini menarik perhatian pemirsa. 2. Pemahaman (readtrhougness), yaitu seberapa baik iklan ini dapat dimengerti pemirsa. 3. Respon kognitif (cognitive), yaitu seberapa jelas pesan dan manfaat kontrolnya. 4. Respon afektif (affection), yaitu seberapa efektif daya tarik iklan ini terhadap pemirsa. 5. Sikap terhadap iklan (behavior), yaitu seberapa baik iklan ini mengarahkan pemirsa bertindak. C. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori tersebut, selanjutnya dianalisis secara sistematis, sehingga menghasilkan sintesa antar

17 variabel yang diteliti (Sugiyono, 2017:60). Sebagaimana dapat digambarkan berikut ini : Gambar 1. Kerangka Pikir Komunikasi Pemasaran Iklan Televisi Traveloka versi Travelling Pengukuran Efektivitas Iklan menggunakan Direct Rating Method, meliputi : 1. Perhatian 2. Pemahaman 3. Respon Kognitif 4. Respon Afektif 5. Sikap Efektif Tidak Efektif Berdasarkan kerangka pikir diatas, bauran komunikasi pemasaran memiliki beberapa bentuk model komunikasi, salah satunya adalah iklan. Iklan yang akan dianalisa adalah iklan Traveloka versi traveling dengan menggunakan metode pengukuruan Direct Rating Method yang meliputi (Durianto, dkk., 2003:63) ; 1) perhatian, yang terdiri dari deteminan pribadi (kebutuhan, dan rentang perhatian) dan determinan stimulus (ukuran, intensitas, dan kontras). 2) pemahaman, terdiri dari kategori stimulus, elaborasi stimulus, determinan pribadi (motivasi, pengetahuan, perangkat harapan atau persepsi), determinan stimulus (linguistik, dan konteks). 3) respon kognitif, yaitu kesan terhadap produk atau pesan, sumber pesan, dan daya tarik

18 iklan. 4) respon afektif (hasrat, pereferensi, pendirian), dan 5) sikap terhadap iklan tersebut. Hasil dari penelitian ini untuk menentukan apakah iklan Traveloka versi traveling efektif atau tidak efektif secara faktual.