PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

Nonequivalent Control Group Design

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE ANTARA MEDIA INTERAKTIF COURSELAB DAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS KELAS V SD N KASIHAN BANTUL

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

ASEP GUNAWAN. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Model Pengajaran Langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK LISTRIK DI SMK AL-AZHAR MENGANTI GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. Peneliti melaksanakan penelitian sebanyak lima kali pertemuan yaitu satu

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Dian Nur Antika Eky Hastuti Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Madiun

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 35 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA VOLI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

BAB III METODE PENELITIAN

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Anggraini, Jufri, & Juliati p-issn: ; e-issn: Padang, Sumatera Barat, Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Yulia Suriyanti, Anna Marganingsih, Novia Apriyani Gelang STKIP Persada Khatulistiwa, Jl. Pertamina Sengkuang, Sintang

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF SNOWBALL THROWING

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

Gita Rahmawati, Jamil Suprihatiningrum

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Indonesian Journal of History Education

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

Transkripsi:

Vol. 5, No. 3 (2018) 181-191 PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaan Program S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya Email: marpungahsiti2@gmail.com 1, hodidjah2017@gmail.com 2, ahmad.mulyadiprana@gmail.com 3 Abstract This research is based on the reason that were still faced any problems occured in classroom learning activity, especially in Social Studies Subject. The common problem found in this research was using inappropriate learning model. Therefore, Cooperative Learning Model Type Scramble can be a variety learning model on Social Studies Subject. The purpose of this research is to find out the impact of Cooperative Learning Model Type Scramble toward Students Learning Outcomes on the material of the types of occupation in the Third Grade Students at SDN Sambongpermai Mangkubumi District, Tasikmalaya City which amounted to 28 students. Type of method used in this research is eksperimental method used quasi-experimental method with Non-equivalent Control Group Design. Data analysis used in the form of quantitatif data analysis from pretest and posttest result using Microsoft Excel 2013 and SPSS 24.0 aplication. Based on the data analysis, it was obtained that the average values of students in control class was 63.75 for pre-test, 79.27 for post-test, and 0.42 for normal gain with less effective category intervals. Meanwhile, the average values of students in experimental class was 64.46 for pre-test, 85.71 for post-test, and 0.60 for normal gain with quite effective category intervals. Based on the analysis results show the value Asymp. Sig. (2-tailed) amounted to 0.002 < 0.05, then H 0 was rejected and H 1 was accepted. This means the impact of cooperative learning model type scramble toward students learning outcomes on the types of occupation material in elementary school. Keywords: Scramble, Learning Outcomes, Types of Occupation. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi dengan alasan masih dijumpai beberapa permasalahan yang terjadi pada pembelajaran di kelas, khususnya dalam pembelajaran IPS. Permasalahan yang ditemukan di lapangan pada saat penelitian yaitu dalam proses pembelajaran pada umumnya menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat, oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat dijadikan model pembelajaran yang bervariasi pada pembelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan di kelas III SDN Sambongpermai Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya yang berjumlah 28 siswa. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksprimen dengan desain penelitian quasi eksperimen dalam bentuk Nonequivalent Control Group Design. Analisis data yang digunakan berupa analisis data kuantitatif dari hasil pretest dan posttest menggunakan Microsoft Excel 2013 dan aplikasi SPSS 24.0. Dari analisis data berupa hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan di kelas kontrol dengan pembelajaran tanpa menggunakan model kooperatif tipe scramble memperoleh nilai rata-rata pretest 63,75, nilai rata-rata posttest 79,27 dan rata-rata normal gain 0,42 dengan interval kategori kurang efektif. Sedangkan hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble memperoleh nilai rata-rata pretest 64,46, nilai rata-rata posttest 85,71 dan nilai rata-rata normal gain 0,60 dengan interval kategori cukup efektif. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan di sekolah dasar. Kata Kunci: Scramble, hasil belajar, dan jenis-jenis pekerjaan

182 PENDAHULUAN Berdasarkan beberapa pengertian di atas Dalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup, untuk bersosialiasasi dan untuk menjalani hidup. Dalam menjalankan kehidupannya manusia harus dapat bersosialisasi dengan orang lain. Dalam pendidikan itu sendiri proses sosialisasi antar manusia diwujudkan dengan adanya IPS di sekolah dasar. IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Kurikulum, 2004). Dalam kurikulum KTSP dijelaskan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB. Ilmu pengetahuan sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. IPS atau ilmu pengetahuan sosial adalah salah satu mata pelajaran yang terdapat pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Dalam versi pendidikan dasar dan menengah Susanto (2014, hlm. 140) menjelaskan bahwa pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang mempersiapkan peserta didik untuk peka terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakat. Inilah pentingnya pembelajaran IPS di SD selain mempersiapkan peserta didik untuk peka terhadap isu sosial juga menjadi warga negara yang efektif. Menurut Hasan (dalam Supriatna, dkk, 2010, hlm. tujuan pendidikan IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan dari siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama meninjau pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan antara diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya dalam pengetahuan ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua meninjau pada pengembangan diri siswa dan kepentingan kehidupan masyarakat. Sedangkan, tujuan ketiga meninjau pada pengembangan diri pribadi siswa baik untuk kepentingan ilmu sosial, masyarakat bahkan dirinya sendiri. Pada pelajaran IPS tentang jenis-jenis pekerjaan di kelas III semester II Sekolah Dasar, masih dijumpai beberapa permasalahan yang terjadi pada pembelajaran di kelas, khususnya dalam pembelajaran IPS yaitu aktivitas belajar

183 siswa masih kurang yang ditandai dengan siswa kurang aktif dalam menggali pengetahuannya sendiri, kurang meningkatkan kemampuan berfikir siswa dan siswa kurang terarah, dan pada kenyataannya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar kurang diminati oleh siswa. Masalah tersebut muncul karena diakibatkan oleh cara mengajar guru yang selalu menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, sehingga dalam pembelajaran IPS siswa merasa jenuh. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mengatasi masalah dengan menggunakan model pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung. Adapun model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe scramble ke dalam pembelajaran IPS pada materi jenis-jenis pekerjaan sebagai salah satu mata pelajaran. Model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik lebih aktif adalah model pembelajaran yang berbasis sosial, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Penggunaan metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran IPS. Dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe sramble, menurut Rober B. Taylor (dalam Huda, 2015, hlm. 303) berpendapat bahwa scramble merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa. Metode ini mengharuskan siswa untuk menggabungkan otak kanan dan otak kiri. Dalam metode ini, mereka tidak hanya diminta untuk menjawab soal, tetapi juga menerka dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan metode pembelajaran scramble. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe scramble diharapkan hasil bejar siswa meningkat dan pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. Oleh karena itu, penelti tertarik untuk melakukan penelitian quasi eksperimen desain dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 72) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain kondisi yang dikendalikan. Berdasarkan bentuk desain eksperimen yang digunakan

184 Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe Scramble terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaran penelitian yaitu quasi eksperimen bentuk Nonequivalent Control Grup Design. Desain ini dapat disimbolkan sebagai berikut: O 1 X O 2 ------------------------ O 3 O 4 Gambar 1 Nonequivalent Control Grup Desain Keterangan: O1 : Kelompok eksperimen sebelum diberi treatment atau perlakuan(pretest) O2 : Kelompok eksperimen sesudah diberi treatment atau perlakuan(postest) O3 : Kelompok kontrol (pretest) O4 : Kelompok kontrol (postest) X : Perlakuan Hal ini peneliti hendak mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Sedangkan kelas kontrol tanpa menggunakan model kooperatif tipe scramble. Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah SDN Sambongpermai. Arikunto (2013, hlm. 173) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2016, hlm. 119) mengemukakan bahwa wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah SDN Sambongpermai Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Sampel yang digunakan adalah kelas III-A dan III-B SDN Sambongpermai masingmasing berjumlah 28 orang. Dimana kelas III- A sebagai kelas eksperimen dan kelas III-B sebagai kelas kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Hasil Belajar Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Materi Jenisjenis Pekerjaan Sebelum Perlakuan (Treatment) Dalam penelitian ini, uji statistik hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan dengan menganalisis nilai pretest yang diperoleh siswa dengan tujuan untuk mengetahui apakah perubahan hasil belajar siswa termasuk afektif atau tidak. Analisis pretest dilakukan dengan menguji perbedaan rata-rata antara nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakukan uji perbedaan, terlebih dahulu melakukan uji normalitas. Adapun untuk perhitungan uji normalitas dilakukan dengan software SPSS versi 24.0.

185 1) Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Untuk Untuk hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig > α maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika sig < α maka H0 diterima dan Ha ditolak. Perhitungan dilakukan dengan bantuan Software SPSS versi 24.0 sebagai berikut: Kelo mpok Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Hasil Kolmogorov- Smirnova Statis tic Belajar Siswa Df Sig. Shapiro-Wilk Sta tisti c,96 7,96 0 Df Sig. Ekspe,20 28,504 rimen,121 28 0 Kontr,14 28,350 ol,143 28 6 Pada tabel 1 data yang diperoleh nilai Sig. Untuk kelas eksperimen pada teknik Kolmogorov- Smirnova adalah 0,200 dan nilai Sig. pada kelas eksperimen pada teknik Shapiro-Wilk adalah 0,504. Sedangkan untuk nilai Sig. kelas kontrol pada teknik Kolmogorof- Smirnova adalah 0,146 dan nilai sig pada kelas kontrol pada teknik Shapiro- Wilk adalah 0,350. Untuk nilai pretest di kelas eksperimen maupun kelas kontrol > α maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dalam artian data nilai pretest pada kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas Nilai Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan uji normalitas pada pretest hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan tersebut berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas untuk melihat apakah varians dari sempel yang dianalisis homogen atau tidak. Untuk hasil perhitungan hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai sig > α maka H 0 ditolak dan H a diterima. Jika sig < α maka H 0 diterima dan H a ditolak. Hasil uji homogenitas pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS versi 24.0 sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Data pada Nilai Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Varians Nilai Levene Statistic Dfl Df2 Sig.,007 1 54,935 Berdasarkan tabel 2 diperoleh nilai signifikan uji homogenitas varians (Sig) sebesar 0,935 > 0,05 atau Sig > α, jadi H a diterima dan H 0 ditolak, maka data pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama (homogen), karena data berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji

186 Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe Scramble terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaran perbedaan rata-rata yaitu dilanjutkan dengan uji t. 3) Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah mengetahui bahwa data nilai pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka langkah selanjutnya menentukan uji perbedaan rata-rata. Pada Uji-t taraf signifikan adalah α = 0,05, jika hasil perhitungan nilai sig < α maka H0 ditolak dan Ha diterima. jika sig > α maka H0 diterima dan Ha ditolak. Perhitungan ini menggunakan software Spss versi 24.0 dengan Uji-t jenis independen samples t test dengan dua sisi (two tailed). Hasil perhitungan uji perbedaan rata-rata data pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan terhadap perbedaan rata-rata data pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,810 0,05 maka H0 diterima. Pada taraf kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah sama dengan kelas kontrol artinya tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. b. Hasil belajar Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Materi Jenisjenis Pekerjaan Setelah Perlakuan (Treatment) Setelah diberikan perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol maka selanjutnya diberikan posttest. Hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai akhir hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaraan kooperatif tipe scramble. Untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan maka akan dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Jika memenuhi syarat uji normalitas dan uji homogenitas, maka di uji perbedaan ratarata menggunakan uji t, sedangkan data yang yang tidak memenuhi syarat normalitas maka di uji dengan menggunakan uji non parametrik yaitu uji mann whitney. 1) Uji Normalitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan taraf signifikansi 0,05. Untuk hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig > α maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika sig < α maka H0 diterima dan Ha ditolak. Perhitungan dilakukan dengan bantuan Software SPSS versi 24.0 sebagai berikut:

187 Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Data Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksp erim en Kont rol Tests of Normality Kolmogorov- Smirnov a Sta tist ic Df Sig.,14 7 28,14 7 28,12 8,12 3 Shapiro-Wilk Sta tist ic df Sig.,95 1 28,95 2 28,20 6,22 5 Pada tabel 4.10 data yang diperoleh nilai Sig. Untuk kelas eksperimen pada teknik Kolmogorov- Smirnov a adalah 0,128 dan nilai Sig. pada kelas eksperimen pada teknik Shapiro-Wilk adalah 0,206. Sedangkan untuk nilai Sig. kelas kontrol pada teknik Kolmogorof- Smirnov a adalah 0,123 dan nilai sig pada kelas kontrol pada teknik Shapiro- Wilk adalah 0,225. Untuk nilai posttest di kelas eksperimen maupun kelas kontrol > α maka H 0 ditolak dan H a diterima. Dalam artian data nilai posttest pada kelas eksperimen dan kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji Homogenitas Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah melakukan uji normalitas selanjutnya uji homogenitas. Uji ini dimaksudkan untuk memperlihatkan dua atau lebih kelompok data sampel dari populasi yang memiliki varian sama (homogen) atau tidak. Seperti hal uji normalitas terlebih dahulu menentukan hipotesis, begitu pula uji hipotesis pada uji homogenitas tingkat signifikansi α = 0,05. Untuk hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig > α maka H 0 ditolak dan H a diterima. Jika sig < α maka H 0 diterima dan H a ditolak. Hasil uji homogenitas posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan bantuan Software SPSS versi 24.0 sebagai berikut: Tabel 4 Hasil perhitungan Uji Homogenitas Varians Data pada Nilai Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig.,032 1 54,858 Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh nilai signifikan uji homogenitas varians (Sig) sebesar 0,858 > 0,05, atau Sig > α, jadi H a diterima dan H 0 ditolak, maka data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama (homogen), karena data berdistribusi normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata yaitu dilanjutkan dengan uji t.

188 Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe Scramble terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaran 3) Uji Perbedaan Rata-rata Nilai Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah mengetahui bahwa data nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, maka langkah selanjutnya menentukan uji perbedaan rata-rata. Pada Uji-t taraf signifikan adalah α = 0,05, jika hasil perhitungan nilai sig < α maka H 0 ditolak dan H a diterima. jika sig > α maka H 0 diterima dan H a ditolak. Perhitungan ini menggunakan software Spss versi 24.0 dengan Uji-t jenis independen samples t test dengan dua sisi (two tailed). Hasil perhitungan terhadap perbedaan rata-rata data posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,010 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Pada taraf kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaan antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 1) Uji Normalitas Normal Gain pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tidak hanya data pretest dan posttest yang diuji, data normal gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pun diuji. Namun, sebelum diuji terlebih dahulu menentukan uji hipotesis dengan kaidah penerimaan atau penolakan pada taraf signifikansi α = 0,05. Untuk hasil perhitungan uji normalitas menunjukkan bahwa nilai sig > α maka H 0 ditolak dan H a diterima. Jika sig < α maka H 0 diterima dan H a ditolak. Perhitungan dilakukan dengan bantuan Software SPSS versi 24.0 sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas pada Data Eksp erim en Kont rol Normal Gain di Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov- Smirnov a Sta tisti c Df Sig.,1 19,1 95 28,2 00 * 28,0 08 Shapiro-Wilk Sta tisti c df Sig.,9 54,9 28 28,2 55 28,0 55 Pada tabel 4.14 diperoleh nilai Sig. Normal gain kelas eksperimen dengan teknik Kolmogorov-Smirnov adalah 0,200 dan teknik Shapiro-Wilk adalah 0,225. Sedangkan pada nilai Sig. Kelas kontrol dengan teknik Kolmogorof-Smirnov adalah 0,008 dan teknik Shapiro-Wilk adalah 0,005. Untuk nilai Sig. Antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat nilai yang < α dengan demikian H 0 diterima dan H a ditolak. Maka dapat disimpulkan kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan kepada uji Mann Whitney U. 2) Uji Mann Whitney U

189 Karena data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney U menggunakan SPSS versi 24 for window. Tabel 6 Hasil Uji Mann Whitney U Test Statistics Nilai Mann-Whitney U 207,000 Wilcoxon W 613,000 Z -3,038 Asymp. Sig. (2-,002 tailed) a. Grouping Variable: N-gain Pada tabel 4.15 diperoleh bahwa Sig. (2- tailed) untuk uji Mann-Whitney U adalah 0,002 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar normal gain antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehinggan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa di kelas eksperimen. Adapun kualitas peningkatan hasil dari rata-rata normal gain berada pada kategori cukup efektif, dengan nilai rata-rata normal gain sebesar 0,60. 2. Pembahasan a. Hasil belajar Belajar Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Materi Jenis-jenis Pekerjaan Sebelum Perlakuan (Treatment) Sebelum melakukan proses pembelajaran, peneliti melakukan pretest di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pretest dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan sebelum diberikan perlakuan. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil pretest, didapatkan nilai rata-rata pretest di kelas kontrol adalah 63,75 dengan kategori tinggi. Sama halnya dengan nilai rata-rata pretest di kelas eksperimen adalah 64,46 dengan kategori tinggi. Hal tersebut terbukti dari uji normalitas yaitu data pretest berdistribusi normal, dan data tersebut homogen. Setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,810 0,05 yaitu H 0 diterima dan H a ditolak. Artinya, tidak ada perbedaan yang singnifikan rata-rata nilai pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah dilakukan pretest di kelas kontrol dan kelas eksperimen, selanjutnya dilakukan proses pembelajaran dan pemberian perlakuan di kelas kontrol dan di kelas eksperimen. Untuk kelas eksperimen, proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe scramble. Sedangkan, untuk kelas kontrol proses pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan model kooperatif tipe scramble. Proses pembelajaran dilakukan selama 2 pertemuan pada masing-masing kelas. Adapun alokasi waktu setiap pertemuan adalah menit.

190 Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifTipe Scramble terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Jenis-Jenis Pekerjaran b. Hasil Belajar Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Materi Jenisjenis Pekerjaan Setelah Perlakuan (Treatment) Setelah dilakukan proses pembelajaran dan pemberian perlakuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, selanjutnya dilakukan posttest. Posttest dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah dilakukan proses pembelajaran dan pemberian perlakuan. Setelah dilakukan analisis terhadap hasil posttest, didapatkan nilai rata-rata posttest di kelas kontrol adalah 79,28 dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan nilai rata-rata posttest di kelas eksperimen adalah 85,71 dengan kategori sangat tinggi. Hal tersebut terbukti dari uji normalitas yaitu data pretest berdistribusi normal, dan data tersebut homogen. Setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,010 0,05 yaitu H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya, ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hasil posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak sama. c. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Materi Jenisjenis Pekerjaan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil uji perbedaan ratarata normal gain sebesar 0,002. Nilai signifikansi uji perbedaan rata-rata normal gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen < 0,05. Dengan demikian H 0 ditolak dan H a diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata nilai normal gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk nilai rata-rata posttest dikelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Efektifitas proses pembelajaran di kelas eksperimen adalah 0,60 dengan kategori cukup efektif. Sedangkan, efektifitas proses pembelajaran di kelas kontrol adalah 0,45 dengan kategori kurang efektif. Hal ini terbukti dari uji paired samples correlations bahwa nilai korelasi 0,633 dengan signifikansi 0,000, dan dibuktikan dengan perhitungan koefisien determinasi yang diperoleh adalah 40%. Dari analisis dan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap proses pembelajaran dilihat dari adanya perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaraan IPS di kelas III materi jenisjenis pekerjaan. Hasil belajar siswa dengan

191 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih tinggi dan lebih efektif dibandingkan dengan hasil belajar siswa tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan sebesar 40%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain model pembelajaran kooperatif tipe scramble. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan dalam pembelajaran IPS di kelas III SDN Sambongpermai Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi jenis-jenis pekerjaan dalam pembelajaran IPS di kelas III SDN Sambongpermai Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Hal tersebut terlihat dari hasil perhitungan rata-rata normal gain pada kelas kontrol yaitu 0,42 dengan kategori kualitas peningkatan hasil belajar kurang efektif, sedangkan rata-rata normal gain pada kelas eksperimen yaitu 0,60 dengan kategori kualitas peningkatan hasil belajar cukup efektif. Hal ini juga dibuktikan dengan perolehan nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 maka 0,002 < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima. Hal ini terbukti dari uji paired samples correlations bahwa nilai korelasi 0,633 dengan signifikansi 0,000, dan dibuktikan dengan perhitungan koefisien determinasi yang diperoleh adalah 40%. Dengan demikian terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap hasil belajar siswa tentang jenisjenis pekerjaan di sekolah dasar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Depdiknas. (2003). Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: Depdiknas. Huda, M. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ramadani Ni Triana. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Scramblel Berbantuan Kartu Pernyataan Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD. Vol: 2 No: 1. Sapriya. (2017). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Bandung. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.