BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bola voli merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. teknik dasarnya adalah (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) spike dan (5) block

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan.

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. di kuasai seorang pemain bola voli. M. Yunus ( 1992 : 113 ) mengatakan

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang berasal dari permainan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola.

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

dasar dalam permainan bola voli terdiri atas service, passing atas, passing

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. dan waktu reaksi latihan daya tahan, kelentukan dan kelincahan.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional, namun masih banyak pelajar yang belum tau bagaimana cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. ini hanya membuka 1 jurusan saja yaitu MO (mekanik otomotif) dan sampai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang baik maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola Voli adalah salah satu cabang olahraga yang sangat

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sarana rekreasi, pendidikan, prestasi, dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan olahraga prestasi ditanah air sehingga dalam berbagai pertandingan dan kejuaraan

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

Taryono, S.Pd Memet Muhamad Drs., M.Pd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, POWER OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SMASH BOLA VOLI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

ARTIKEL SKRIPSI PALVAN TRI ANGGARA JAYA NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan olahraga sepak takraw, sehingga sangatlah wajar kalau daerah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan oleh sebuah net. Dimana setiap tim beranggotakan enam orang dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim. Tujuan utama dari setiap tim adalah memukul bola ke arah bidang lapangan musuh sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola. Bola voli menjadi permainan yang menyenangkan karena beberapa alasan, diantaranya karena olahraga ini dapat dimainkan dan dinikmati oleh segala usia dan tingkat kemampuan. Bola voli juga merupakan kegiatan bersifat rekreasi yang sangat populer terbukti dengan adanya sejumlah liga dalam masyarakat dan program pertandingan antar sekolah. Bola voli merupakan olahraga prestasi karena dipertandingkan di tingkat daerah, tingkat nasional serta tingkat internasional. Oleh karena itu banyak pembinaan-pembinaan yang dilakukan untuk mencapai prestasi. Pembinaan bola voli juga dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah. Seperti halnya Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi yang melaksanakan pembinaan melalui kegiatan ekstrakurikuler bola voli. Agar permainan bola voli berjalan dan berlangsung dengan baik, lancar dan teratur, maka para pemain dituntut harus menguasai teknik dasar 1

2 permainan, yaitu teknik dasar bermain bola voli. Teknik dasar itu merupakan bagian dari permainan bola voli. Menurut Sarumpaet dkk (1992 : 87) Teknik adalah suatu proses melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bola voli. Nuril (2007:20) mengemukakan bahwa : teknik dasar dalam permainan bola voli adalah servis, passing, Umpan (Set Up), Smash dan Bendungan (Block). Penguasaan semua teknik dasar sangat diperlukan karena keterkaitan antara teknik yang satu dengan teknik yang lain. Penguasaan teknik dasar secara sempurna dapat dicapai dengan melakukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan menggunakan metode latihan yang baik. Penguasaan teknik dasar sebagai salah satu penunjang keberhasilan permainan bola voli sangat di pengaruhi oleh unsur lain yaitu unsur kondisi fisik. Menurut Syafruddin (2011 : 23) kemampuan atau kondisi fisik dalam olahraga antara lain seperti kekuatan, kecepatan, dayatahan, dan kelentukan (flexibility) serta bagian-bagiannya. Salah satu teknik dalam permainan bola voli adalah smash. Smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan dan dalam usaha mencapai kemenangan. Disinilah letak seninya bola voli, seperti para pecandu sepak bola mendambakan gol-gol yang spektakuler, demikian juga para pecandu bola voli mendambakan smash-smash yang gemilang. Pada saat melaksanakan PPLT (Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu) di Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi peneliti mengamati kegiatan ekstrakurikuler bola voli yang ada di sekolah tersebut. Peneliti menemukan kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada saat melakukan proses smash. Pada saat latihan teknik smash pelatih hanya memberikan contoh kepada siswa gerakan

3 dasar cara melakukan smash seperti dasar melompat dan memukul bola. Pelatih tidak menjelaskan seperti apa proses melakukan smash yang benar menurut teori yang ada. Seperti, saat awalan, saat tolakan, saat pukulan dan saat mendarat. Sedangkan pada saat latihan fisik pelatih hanya memberikan bentuk latihan fisik yang sederhana dan tidak menunjang pada peningkatan kemampuan smash siswa. Dari hasil wawancara pada pelatih diketahui bahwa siswa mulai berlatih kembali dua bulan terakhir ini, sebelumnya berhenti berlatih karena libur sekolah. Karena waktu latihan yang seperti inilah kemampuan smash siswa tidak mengalami peningkatan. Juga karena beberapa faktor lain, diantaranya tidak ada program latihan, pelatih tidak dapat menyusun program latihan yang dapat dijadikan pedoman pada saat pelaksanaan latihan, pelatih hanya melatih berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada saat menjadi pemain bola voli, pengalaman-pengalaman yang diperoleh tersebut diterapkan kembali kepada siswa. Pada saat proses latihan siswa tidak melakukan gerakan yang diberikan oleh pelatih dengan baik dan benar sesuai yang diinginkan pelatih. Sebelum berlatih pelatih memberikan penjelasan singkat tentang bentuk latihan yang akan dilaksanakan dan urutan pelaksanaannya serta tujuan dari latihan tersebut. Pelatih menjelaskan dan memberikan contoh pelaksanaan latihan yang akan dilaksanakan sampai siswa merasa paham dan kemudian para siswa mempraktikkannya. Pelatih menilai dan mengevaluasi proses latihan ketika siswa berlatih. Ketika pelatih melihat siswa salah dalam melakukan gerakan pelatih langsung menegur dan menghentikan siswa tersebut kemudian pelatih memberikan contoh kembali setelah itu siswa kembali berlatih, tetapi kesalahan siswa terjadi lagi dan pelatih

4 kembali menegur dan memberikan contoh, begitu seterusnya sampai siswa dapat melaksanakan dengan baik dan benar menurut pelatih. Dalam latihan pelatih selalu memberikan bentuk latihan fisik dan teknik. Karena menurut pelatih latihan fisik dan teknik saling berkaitan. Setiap saat latihan selalu diawali dengan latihan fisik kemudian diakhiri atau dilanjutkan dengan latihan teknik. Dari hasil observasi dan tes pendahuluan yang dilakukan pada hari Jumat, 1 Juni 2012 pada Siswa Putera Ekstrakurikuler Bola Voli Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi yang berlokasi di Jalan Deblod Sundoro No.9 Kota Tebing Tinggi diketahui hasilnya sebagai berikut : Tabel 1.1 Hasil Tes Smash Bola Voli No Nama Jumlah Skor (sasaran + waktu) Nilai 1 Fajar Setiawan 108 7 2 Gilang Ramadhan 89 3 3 Naran Kuswondo 99 5 4 Ilman Sanjaya 113 8 5 Rangga Permana 87 2 6 Dodi Mulia Putra 105 6 7 Mesjiono 85 2 8 Aria Afriansyah 109 7 9 Affandi 106 6 10 Ivan Ramadhani 96 4

5 Tabel 1.2 Norma Penilaian dan Standar 1 10 Skala Nilai X + 2,25 (S) 10 X + 1,75 (S) 9 X + 1,25 (S) 8 X + 0,75 (S) 7 X + 0,25 (S) 6 X - 0,25 (S) 5 X - 0,75 (S) 4 X - 1,25 (S) 3 X - 1,75 (S) 2 X - 2,25 (S) 1 Tabel 1.3 Norma Penilaian dalam Standar 1 10 Skala Rentang Skor Nilai 99,7 + 2,25 (10) 122,2 ke atas 10 99,7 + 1,75 (10) 117,2 122,1 9 99,7 + 1,25 (10) 112,2 117,1 8 99,7 + 0,75 (10) 107,2 112,1 7 99,7 + 0,25 (10) 102,2 107,1 6 99,7-0,25 (10) 97,2 102,1 5 99,7-0,75 (10) 92,2 97,1 4 99,7-1,25 (10) 87,2 92,1 3 99,7-1,75 (10) 82,2 87,1 2 99,7-2,25 (10) 77,2 82,1 1 (Sumber : Nurhasan. 2001 : 177) Dari hasil tes smash bola voli tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan smash bola voli siswa putera ekstrakurikuler bola voli Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi masih harus ditingkatkan nilainya minimal sebesar 1 tingkat (10% nilai maksimal) dari nilai awal yang diperoleh siswa per individu. Dari keterangan di atas peneliti berharap kemampuan smash siswa akan meningkat. Maka dari itu untuk meningkatkan kemampuan smash bola voli siswa, peneliti menyarankan bukan hanya teknik smashnya yang perlu ditingkatkan, tetapi juga komponen-komponen kondisi fisik yang diperlukan dalam melakukan smash juga harus ditingkatkan. Menurut Sajoto (1988 : 57) mengemukakan bahwa

6 komponen kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen kesegaran jasmani dan komponen kesegaran motorik. Komponen kondisi fisik yang diperlukan dalam melakukan smash antara lain seperti power otot tungkai untuk dapat meloncat yang tinggi, power otot lengan dan bahu untuk dapat memukul bola dengan cepat dan kuat, kekuatan otot perut untuk mempertahankan posisi seolah-olah berhenti di udara ketika akan melakukan smash dan kelentukan untuk ayunan di udara ketika melakukan smash. Menurut Nossek (1982:152) Teknik dan kondisi fisik mempunyai kaitan satu sama lain. Pengembangan dan penguasaan teknik sangat ditentukan oleh tingkat kondisi fisik yang dimiliki, dengan kata lain bahwa tanpa kondisi fisik yang baik tidak mungkin teknik dapat ditingkatkan dan dimantapkan. Jadi, untuk meningkatkan kemampuan smash diperlukan latihan-latihan untuk meningkatkan kematangan teknik smash dan latihan-latihan untuk meningkatkan kondisi fisik yang diperlukan dalam melakukan smash. Agar latihan tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan akhirnya dapat meningkatkan kemampuan smash maka diperlukan program latihan. Menurut Syafruddin (2011 : 171) Program latihan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proses pembinaan prestasi olahraga. Program latihan yang disusun secara teoritis dan bertahap dimaksudkan bahwa latihan-latihan yang diberikan haruslah dilandasi oleh pengetahuan-pengetahuan teoritis yang relevan serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa diperlukan solusi dengan cara pelatih melakukan tindakan memanfaatkan program latihan untuk

7 meningkatkan kemampuan smash. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian tentang Upaya Peningkatan Kemampuan Smash Bola Voli Melalui Program Latihan Bagi Siswa Putera Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi Tahun 2012. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah seperti : Mengapa kemampuan smash perlu ditingkatkan? Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemampuan smash perlu ditingkatkan? Bagaimana caranya agar kemampuan smash meningkat? Apa yang harus dilakukan pelatih agar kemampuan smash dapat meningkat? Kondisi fisik apa saja yang diperlukan dalam melakukan smash? Apakah kondisi fisik dan penguasaan teknik smash yang baik dapat meningkatkan kemampuan smash? Apakah program latihan dapat meningkatkan kemampuan smash? C. Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari identifikasi masalah maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian dan menghindari perluasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Upaya peningkatan kemampuan smash bola voli melalui program latihan bagi siswa putera Perguruan Taman Siwa Tebing Tinggi Tahun 2012. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

8 Apakah program latihan dapat meningkatkan kemampuan smash bola voli bagi siswa putera Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi Tahun 2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peningkatan kemampuan smash bola voli melalui program latihan bagi siswa putera Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi Tahun 2012. F. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Dapat berguna bagi pembina dan pelatih dalam meningkatkan prestasi bola voli. Khususnya di Perguruan Taman Siswa Tebing Tinggi. 2. Sebagai informasi tambahan bagi siswa atau atlit yang dapat digunakan menjadi bahan pertimbangan dalam kegiatan latihan guna meningkatkan prestasi olahraga bola voli. 3. Sebagai sumbangan pikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.