Available online

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

INTERPRETASI DATA KONDUKTIVITAS LISTRIK DALAM PENENTUAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI: STUDI KASUS DAERAH TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun mahluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air.

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Einstein 2 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERSEBARAN INTRUSI AIR LAUT PADA AIRTANAH FREATIK DI DESA RUGEMUK KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB III METODE PENELITIAN

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah

OP-027 INDIKASI INTRUSI AIR LAUT DARI KONDUKTIVITAS AIR TANAH DANGKAL DI KECAMATAN PADANG UTARA

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Einstein 2 (2) (2014): Jurnal Einstein. Available online

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

Tugas Akhir Pemodelan Dan Analisis Kimia Airtanah Dengan Menggunakan Software Modflow Di Daerah Bekas TPA Pasir Impun Bandung, Jawa Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting di dunia sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

3. METODE PENELITIAN

mendirikan pabrik bertujuan untuk membantu kemudahan manusia. Namun, hal

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat penting kedua untuk hidup setelah oksigen. Setiap

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

Peta Sebaran Salinitas Pada Sumur Bor di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli serdang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan sehat. Kualitas air meliputi sifat air dengan segala komponen yang ada di

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas manusia memerlukan air, seperti

SINTESIS KARBON AKTIF DARI KULIT DURIAN UNTUK PEMURNIAN AIR GAMBUT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

PENGARUH INTRUSI AIR LAUT TERHADAP AKUIFER PANTAI PADA KAWASAN WISATA PANTAI IBOIH SABANG (187A)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Transkripsi:

Jurnal Einstein 2 (3) (2014): 1-7 Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein Analisis Intrusi Air Laut Dan Kandungan Logam Berat Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor Di Kecamatan Hamparan Perak Grace Lamtiar M Silitonga dan Togi Tampubolon* Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Indonesia Diterima Oktober 2014; Disetujui November 2014; Dipublikasikan Desember 2014 Abstrak Telah dilakukan penelitian di daerah Kecamatan Hamparan Perak dengan metode konduktivitas Listrik untuk mengetahui nilai daya hantar listrik (), keadaan kandungan logam berat pada sumur gali (SG), sumur bor (SB) dan hubungan jarak terhadap. Cara pengambilan sampel air laut dimulai dari bibir pantai hingga ke air laut murni dan sampel air sumur dimulai dari letak sumur yang dekat dengan bibir pantai. Hasil penelitian diperoleh SG12, kedalaman 2m, jarak 21604m dari garis pantai dengan 2520.325µmho/cm,25 0 C. SG2 dengan jarak 20703m, kedalaman 2m dengan 610.7955µmho/cm,25 0 C. Pada SB15 jarak 21402m, kedalaman 20m dengan 9500.00µmho/cm,25 0 C. SB9 pada jarak 21592m, kedalaman 72m dengan 687.74µmho/cm,25 0 C. Semua sampel air sumur telah mengandung logam berat Kadmium. Dari hasil penelitian didapatkan semua sampel air sumur telah terintrusi air laut, ada 1 sampel air sumur yang bisa dikonsumsi manusia dan tidak ada hubungan jarak dan. Kata Kunci : Hamparan Perak, Intrusi Air Laut, Knduktivitas Listrik How to Cite: Grace Lamtiar M Silitonga dan Togi Tampubolon (2014). Analisis Intrusi Air Laut Dan Kandungan Logam Berat Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor Di Kecamatan Hamparan Perak, Jurnal Einsten Prodi Fisika FMIPA Unimed, 2 (3): 1-7. *Corresponding author: p-issn : I2338-1981 E-mail : gracesilitonga71@yahoo.co.id 1

PENDAHULUAN Air merupakan salah satu sumber utama bagi manusia. Manusia tidak bisa dipisahkan oleh air. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan air untuk melakukan berbagai aktivitas, misalnya dalam hal mandi, memasak, mencuci, dll. Air yang digunakan manusia biasanya adalah air permukaan yaitu air tawar dan air murni. Air tanah merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan air bagi mahkluk hidup, sehingga sangat diperlukan pemanfaatan air tanah. Air tanah merupakan sumber daya alam yang bersifat dapat diperbaharui (renewable), karena air tanah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari siklus hidrologi di bumi, yang ditemukan pada reservoir air tanah. Reservoir ini berasal dari peresapan air hujan yang turun ke bumi (Wuryantoro,2007). Air tanah merupakan salah satu sumberdaya air yang baik untuk air bersih dan air minum, dibandingkan dengan sumber air lainnya. Kebutuhan air tanah selalu meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk. Kebutuhan air yang selalu meningkat sering membuat orang lupa bahwa daya dukung alam ada batasnya dalam memenuhi kebutuhan air. Kebutuhan air manusia terutama untuk kebutuhan domestik sehari-hari, industri, irigasi, jasa, penyediaan air perkotaan, dan sebagainya (Sriyono, 2000). Masyarakat di Indonesia hampir seluruhnya masih menggunakan air tanah dalam kegiatan sehari-hari, khususnya di kota Sumatera Utara. Di dalam air tanah juga sering ditemukan kandungan besi dan mangan. Kandungan logam berat ini selalu ada bersama-sama terdapat dalam air tanah. Dengan konsentrasi Fe atau Mn sedikitnya 1 mg/l, air terasa pahit-asam, berbau tidak enak dan berwarna kuning kecoklatan (Lee, 1990 ). Daerah kecamatan Hamparan Perak terletak diketinggian berkisar 0-2,5m dari permukaan laut dan penduduk sekitar daerah tersebut masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih dari PDAM. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maka penduduk daerah tersebut membuat sumur gali dan sumur bor. Hal ini dilakukan warga karena cara tersebut sangat mudah dan lebih ekonomis. Pengembilan air tanah secara berlebihan di kawasan daerah yang dekat dengan pantai Belawan akan menyebabkan terjadi penyusupan air laut ke daratan. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan kualitas air tanah dan sejauh mana intrusi air laut sudah menyusup ke dataran pantai Kota Belawan (Situmorang.2003). Besarnya nilai intrusi air laut tersebut dapat dilihat dari nilai daya hantar listrik () air di daerah tersebut. Air yang sudah terintrusi air laut kualitas airnya akan menurun. Perembesan (intrusi) air laut menjadi hal yang sangat serius, mengingat bahwa wilayah Indonesia dikelilingi laut yang luas. Sehingga dari uraian diatas, penulis berkeinginan melakukan penelitian mengenai intrusi air laut pada air sumur gali dan sumur bor. Serta beberapa kandungan logam berat pada air sumur gali dan sumur bor di kecamatan Hamparan Perak. METODE Bahan Air laut, air sumur gali dan air sumur bor, aquades, larutan standar Pb, larutan standar Fe, larutan standar Cd Alat GPS (Global Position System), Konduktivitimeter, AAS, Gelas kimia, Erlenmeyer, Tabung reaksi, Pipet tetes, Pipet Volume, Corong, Kertas saring, Pemanas Listrik. 2.1. Teknik Pengumpulan Sampel Untuk pengambilan sampel air laut dimulai dari garis pantai sebagai titik acuan sampai titik air laut murni. Untuk pengambilan sampel air sumur gali dan sumur bor dimulai dari jarak terdekat garis pantai. 2

2.2. Variabel Penelitian Variabel bebas adalah jarak sumur gali dan sumur bor dari garis pantai, kedalaman sumur. Variabel terikat adalah Daya Hantar Listrik dan air sumur gali dan sumur bor. 2.3. Penentuan 1. Dihidupkan alat konduktivitimeter yang sudah dibilas dengan air suling 2. Konduktivitimeter dicelupkan kedalam gelas ukur yang berisi sampel. 3. Ditunggu 2-5 menit, sampai pada pembacaan alat stabil 4. Dicatat hasil tanpa mengangkat Konduktivitimeter dari permukaan sampel. 2.4.Klasifikasi Air Laut Berdasarkan Konduktivitas Listrik Berdasarkan buku Davis dan Wiest, 1996 intrusi air laut diklasifikasikan menurut tingkat. Adapun klasifikasi tersebut adalah: No Batas Klasifikasi Intrusi Konduktivitas(µmho /cm,25ºc) 1. 200,00 Tidak Terintrusi 2. 200,01-229,24 Terintrusi sedikit 3. 229,25-387,43 Terintrusi sedang 4. 387,44 534,67 Terintrusi agak tinggi 5. 534,67 Terintrusi tinggi 2.5. Pengujian logam berat 1. Memasukkan sampel air sumur gali dan sumur bor sebanyak 50ml ke dalam gelas kimia. 2. Memasukkan asam Nitrat pekat sebanyak 5ml. 3. Mengaduk campuran sampai larutan tercampur semua. 4. Memanaskan larutan sampai larutan tersisa 15ml. 5. Menyaring larutan dengan menggunakan kertas saring 6. Tambahkan aquades sampai larutan menjadi 50ml. 7. Mengaduk larutan sampai larutan benar-benar tercampur. 8. Mulai mengukur kandungan logam dengan menggunakan alat AAS. 3 1. Hasil Dan Pembahasan 1.1. Perhitungan Daya Hantar Listrik () Air Laut Pada Suhu 25 0 C Tabel 1. Analisis Air Laut No. Kode Sampel Jarak 1. Titik Acuan - 28663.00 2. AL 1 1600 34706.95 3. AL 2 3200 39272.38 4. AL 3 6400 39705.88 5. AL 4 14400 40533.08 6. AL 5 19200 42657.99 7. AL 6 24000 42216.11 8. AL 7 27200 43173.43 9. AL 8 30400 43223.44 10. AL 9 35200 45055.97 11. AL 10 36800 45318.35 12. AL 11 38400 46415.09 Dari data diatas, maka di ambil data jarak dan untuk melihat hubungan antara jarak dan nilai daya hantar listrik. Gambar 1 : Grafik Regresi Linear antara air laut terhadap jarak Dari gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jarak dan nilai daya hantar listrik. Semakin jauh jarak air laut, maka semakin besar pula nilai daya hantar listrik air laut tersebut. 1.2. Perhitungan Daya Hantar Listrik () Air Sumur Gali Pada Suhu 25 0 C Tabel 2. Analisis Air Sumur Gali No. Jarak Kedalaman

1. 19522 3 1688.931 2. 20703 2 610.7955 3. 21504 2 1150 4. 21614 4 1590.734 5. 21663 4 1194.867 6. 21748 3 959.3023 7. 21908 3 1333.654 8. 22190 4 735.8491 9. 22204 4 1437.977 10. 22287 1 927.3256 11. 19522 6 1416.318 12. 21054 4 1704.453 13. 21076 6 1395.062 14. 21244 5 1124.477 15. 21401 4 1564.583 16. 21547 5 1921.107 17. 21604 2 2520.325 18. 21835 4 1526.316 19. 21922 5 663.1799 20. 22016 2 1883.745 Dari hasil perhitungan nilai ( pada sumur gali diperoleh harga ( lebih kecil dari harga ( air laut pada garis pantai. Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya intrusi air laut ke daratan. 1.3. Perhitungan Daya Hantar Listrik () Air Sumur Bor Pada Suhu 25 0 C Tabel 3. Analisis ( Air Sumur Bor No. Jarak Kedalaman 1. 16782 66 848.28 2. 17971 18 990.35 3. 20703 72 743.35 4. 20876 18 1520.19 5. 21357 18 1634.54 6. 21394 18 1574.81 7. 21405 18 1684.62 8. 21504 10 1751.93 9. 21592 72 687.74 10. 22623 30 744.32 11. 20982 30 791.00 12. 21014 9 5451.81 13. 21128 18 8320.00 14. 21189 18 2500.00 15. 21402 20 9500.00 16. 21504 30 777.78 17. 21592 66 821.15 18. 21684 10 6900.00 19. 21977 12 2612.24 20. 22623 72 897.59 Dari hasil perhitungan nilai ( pada sumur bor diperoleh harga ( lebil besar dari harga ( air laut pada garis pantai. Hal ini menunjukkan kemungkinan terjadinya intrusi air laut ke daratan. Dan ada faktorfaktor lain yang menyebabkan tingginya nilai pada sampel air sumur bor. Misalnya struktur lapisan tanah sumur gali tersebut berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan struktur lapisan tanah tersebut dapat berpengaruh terhadap besarnya nilai daya hantar listrik dari air sumur tersebut. Kemudian perbedaan jenis akuifer juga dapat mempengaruhi besarnya daya hantar listrik sampel air sumur tersebut. 1.4. Analisis Air Sumur Gali dan Air Sumur Bor Tabel 4. Analisis () pada suhu 25 0 C di Laboratorium No. Aquades ppm (ml/l) ( 1. 20 13800 412299640 2. 60 10300 230236615 3. 120 6430 135456984 4. 200 4390 54159540 5. 300 3590 42394177 6. 450 2540 10489859 7. 650 1850 3940714.7 8. 900 1290 2342002 9. 1200 993 1841776.3 10. 1550 809 712318.72 11. 1950 669 464405.76 12. 2250 587 341312.56 13. 2500 460 229724.13 14. 2700 427 188567.22 15. 2850 414 160190.66 16. 3000 399 135684.17 17. 3100 378 122252.85 18. 3250 355 136836.22 19. 3350 320 126352.25 20. 3550 283 87174.245 21. 3700 246 60111.874 22. 3850 215 48879.621 23. 4000 198 38657.094 Untuk melihat seberapa besar hubungan antara dan salinitas (ppm) dapat dilihat pada gambar 2 4

Gambar 2. Grafik (µmhos/cm, 25 C) Terhadap ppm (ml/l) pada Uji Laboratorium Hasil analisis grafik pada gambar 4.2 diperoleh bahwa hubungan daya hantar listrik () sangatlah berpengaruh terhadap salinitas (ppm), dengan nilai koefisien determinasi 0,945 atau sekitar 94,4%. 1.5. Hubungan antara Jarak dan Intrusi Air Laut 1.5.1. Hubungan antara Jarak dan Intrusi Air Laut Sumur Gali Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan daya hantar listrik dengan jarak sampel air sumur gali dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini: Tabel 5. Daya Hantar Listrik terhadap Jarak No. Jarak 1. 19522 1688.931 2. 20703 610.7955 3. 21504 1150 4. 21614 1590.734 5. 21663 1194.867 6. 21748 959.3023 7. 21908 1333.654 8. 22190 735.8491 9. 22204 1437.977 10. 22287 927.3256 11. 19522 1416.318 12. 21054 1704.453 13. 21076 1395.062 14. 21244 1124.477 15. 21401 1564.583 16. 21547 1921.107 17. 21604 2520.325 18. 21835 1526.316 19. 21922 663.1799 20. 22016 1883.745 Grafik hubungan jarak terhadap dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Hubungan Jarak terhadap (µmhos/cm, 25 C) sumur gali 1.5.2. Hubungan antara Jarak dan Intrusi Air Laut Sumur Bor Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan daya hantar listrik dengan jarak sampel air sumur bor dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini: Tabel 6. Daya Hantar Listrik terhadap Jarak No. Jarak 1. 16782 848.28 2. 17971 990.35 3. 20703 743.35 4. 20876 1520.19 5. 21357 1634.54 6. 21394 1574.81 7. 21405 1684.62 8. 21504 1751.93 9. 21592 687.74 10. 22623 744.32 11. 20982 791.00 12. 21014 5451.81 13. 21128 8320.00 14. 21189 2500.00 15. 21402 9500.00 16. 21504 777.78 17. 21592 821.15 18. 21684 6900.00 19. 21977 2612.24 20. 22623 897.59 Grafik hubungan jarak terhadap dapat dilihat pada gambar 4. 5

Gambar 4. Hubungan Jarak terhadap (µmhos/cm, 25 C) sumur bor Dari gambar grafik 3 dan 4 di atas dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara jarak dan besarnya nilai daya hantar listrik. Besarnya nilai daya hantar listrik dapat dipengaruhi oleh akuifer-akuifer tanah. Perbedaan akuifer-akuifer tanah yang menyebabkan besarnya nilai daya hantar listrik. 1.6. Hasil Penelitian Logam Berat Berdasarkan hasil penelitian pengujian sampel air sumur gali di desa Sei Baharu Dusun 2 dilakukan dengan menguji dua sampel air sumur. Air SG1 dengan nilai tinggi mengandung logam besi (Fe) adalah 0,069mg/l, kadmium (Cd) adalah 0,0055mg/l, timbal (Pb) adalah -0,039mg/l. Pada sampel air SG2 yang memiliki nilai yang rendah di Desa Sei Baharu Dusun 2 mengandung logam (Fe) adalah 0,049mg/l, (Cd) adalah 0,0045 mg/l dan (Pb) adalah -0,079 mg/l. Pada sampel air SG17 yang memiliki nilai yang tinggi di desa Sei Baharu Dusun 5 mengandung logam (Fe) adalah 1,94mg/l, (Cd) adalah 0,006 mg/l dan logam pada timbal adalah -0,043mg/l. Pada sampel air sumur gali 19 yang memiliki nilai yang rendah di desa Sei Baharu Dusun 5 mengandung logam (Fe) adalah 0,08 mg/l, (Cd) adalah 0,009 mg/l dan (Pb) adalah -0,022 mg/l. Pada sampel air SB8 yang memiliki nilai yang tinggi di desa Sei Baharu Dusun 2 mengandung logam (Fe) adalah 0,118 mg/l, (Cd) adalah 0,004 mg/l dan (Pb) adalah -0,050 mg/l. Dari hasil penelitian yang di dapat disimpulkan bahwa air sumur bor 8 tidak memenuhi syarat baku mutu air minum. Pada sampel air SB9 yang memiliki nilai yang rendah di desa Sei Baharu Dusun 2 mengandung logam (Fe) adalah 0,07mg/l, (Cd) adalah 0,004mg/l dan (Pb) adalah -0,021mg/l. Pada sampel SB15 yang memiliki nilai yang tinggi di desa Sei Baharu Dusun 5 mengandung logam (Fe) adalah 0,105mg/l, (Cd) adalah 0,0045mg/l dan (Pb) adalah -0,064mg/l. Pada sampel SB16 yang memiliki nilai yang rendah di desa Sei Baharu Dusun 5 mengandung logam (Fe) adalah 0,082 mg/l, (Cd) adalah 0,003 mg/l dan (Pb) adalah -0,087 mg/l. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010 peryaratan kualitas air minum maka air sumur bor 16 memenuhi syarat baku mutu air minum. Hal ini dapat diartikan bahwa air sumur bor tersebut memenuhi syarat baku muru air minum. Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa semua air sumur gali dan sumur bor sudah terintrusi air laut dengan tingkat intrusi air laut tinggi. 2. Berdasarkan hasil pengujian sampel logam berat hanya ada 1 sampel air sumur yang tidak melewati batas kadar baku mutu air yaitu SB16 (Desa Sei Baharu 5). Artinya air sumur bor tersebut layak untuk di minum. 3. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan antara jarak terhadap besarnya nilai daya hantar listrik. Besarnya nilai daya hantar listrik dipengaruhi oleh akuifer-akuifer tanah. Saran 1. Kepada Pemerintah khususnya untuk Pemerintah Kecamatan Hamparan Perak agar memperketat izin untuk membuat sumur gali dan sumur bor di daerah batas antara air tawar dan air payau. 2. Kepada Pemerintah khususnya untuk Pemerintah Kecamatan Hamparan Perak agar menyedikan fasilitas air bersih (PDAM) untuk keperluan masyarakat. 3. Kepada masyarakat setempat agar menggunakan air bawah tanah 6

seperlunya. Dan tidak menggunakan air sumur gali sebagai sumber air minum. 4. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk meneliti faktor-faktor lain yang menyebabkan tingginya nilai air bawah tanah dan mencari metodemetode yang dapat mengurangi nilai dan kandungan logam berat. DAFTAR PUSTAKA 1. Wuryantoro., (2007), Aplikasi metode geolistrik tahanan jenis untuk menentukan letak dan kedalaman aquifer tanah (studi kasus di area tempera kecamatan sarang kabupaten rembang Jawa Tengah). FMIPA. Universitas Semarang http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/colle ct/skripsi/index/assoc/hash0174/ 3ff6be90.dir/doc/pdf. Diakses tanggal 21 Januari 2014 2. Sriyono Nur Qudus,dkk., (2000), model spasial ketersediaan air tanah dan instrusi air laut untuk menentukan zona konversi air tanah, Skripsi: Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang 3. Lee, R.., (1990), Hidrologi Hutan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 4. Situmorang, R., (2003).,Pendeteksian Intrusi Air Laut Di Sekitar Kawasan Industri Kimia Medan (KIM) Dengan Metode Konduktivitas Listrik, Tesis USU, Medan. 5. Davis, S.N, dan Wiest, R.J.M, (1996), Hydrogeology, Jhon Willey dan Sons, Inc, New York.Surdia, T, dan Saito S., (1985), Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta: PT Pradnya Paramita 7