PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN 2019 SMA NEGERI 11 KOTA BEKASI I. JALUR DAN KUOTA PPDB 1. Zonasi : 90 % (306 CPDB) a. Zonasi Jarak : 55 % = 187 CPDB b. Zonasi KETM & ABK : 20% = 68 CPDB c. Zonasi Kombinasi : 15% = 51 CPDB 2. Jalur Prestasi : 5 % (17 CPDB) a. NHUN : 2,5% = 8-9 CPDB b. Non NHUN : 2,5% = 8-9 CPDB 3. Jalur perpindahan Orang tua : 5 % (17 CPDB) II. PENERIMAAN CPD DI SMAN 11 KOTA BEKASI TAHUN 2019 1. Jumlah Rombongan belajar : 10 Rombel 2. Jumlah Peserta Didik per Rombel : 34 Peserta Didik III. JADWAL PPDB 1. Pendaftaran : 17 22 Juni 2019 2. Verifikasi/Uji Kompetensi : 24 26 Juni 2019 3. Pengumuman : 29 Juni 2019 4. Daftar Ulang : 1-2 Juli 2019 5. Awal Tahun Pelajaran 2019/2020 : 15 Juli 2019 6. MPLS : 16 18 Juli 2019 IV. SYARAT-SYARAT PPDB 1. Usia Maksimal 21 Tahun a. Dibuktikan dengan akta lahir b. Kecuali CPD penyandang disablilitas, CPD di daerah 3T dan KETM 2. Memiliki SHUN dan Ijazah SMP, a. Dibuktikan dengan Ijazah dan Surat Tanda Tamat Belajar SMP atau bentuk lainnya yang sederajat b. SHUN dikecualikan dari Sekolah Luar Negeri dan Disabilitas
c. CPD Luar Negeri harus dilengkapi surat Dirjen Dikdasmen dan wajib mengikuti matrikulasi bahasa Indonesia. 3. Memiliki Dokumen sesuai Jalur, a. Kartu penanggulangan kemiskinan bagi KETM b. Piagam/sertifikat/ piala bagi jalur prestasi c. Surat Keterangan Tempat bertugas orangtua/wali d. Hasil diagnosa/asesmen ahli bagi ABK (anak Berkebutuhan Khusus) V. KELENGKAPAN BERKAS YANG HARUS DISIAPKAN: 1. Foto copy dokumen yang telah dilegalisir pejabat yang berwenang (diserahkan pada saat verifikasi berkas) meliputi: 1) Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B / ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat SMP. 2) Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN). Calon Peserta Didik dapat melampirkan surat keterangan dari sekolah asal, jika SHUN belum diterima. 3) Piagam prestasi tertinggi yang dimiliki dan sesuai kriteria yang ditetapkan untuk jalur perestasi 4) Calon Peserta Didik dari daerah bencana alam atau bencana sosial yang ditetapkan sebagai bencana nasional maupun daerah, menyerahkan Surat Keterangan domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kades setempat. 2. Foto copy, serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas): 1) Akta Kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada awal tahun pelajaran 2019/2020 dan belum menikah. 2) Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari RT/RW diketahui kelurahan, yang menerangkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan PPDB. 3) Surat Penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang memberi tugas untuk jalur perpindahan tugas orang tua/wali 4) Kartu keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari pemerintah atau pemerintah daerah (Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Sehat dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah). 3. Persyaratan SHUN tidak diwajibkan bagi peserta didik dari sekolah luar negeri dan penyandang disabilitas.
VI. TATA CARA PENDAFTARAN 1. Calon peserta didik melakukan pendaftaran ke satuan pendidikan pilihan pertama; 2. Pendaftaran secara daring dengan bantuan operator satuan pendidikan dengan cara mengunjungi laman PPDB Provinsi Jawa Barat di htpp//ppdb.disdik.jabarprov.go.id. 3. Calon peserta didik hanya dapat memilih satu jalur PPDB dari 3 (tiga) jalur yaitu zonasi atau prestasi atau perpindahan; 4. Calon peserta didik SMA jalur zonasi (termasuk KETM) dapat memilih: a. Sekolah pilihan ke satu dan pilihan ke dua dalam zona yang sesuai tempat domisili; dan b. Sekolah pilihan ke tiga pada zona lain terdekat tempat domisili 5. Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi sesuai dengan domisili dalam zonasi yang telah ditetapkan, calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur prestasi di luar zonasi domisili peserta didik; 6. Calon peserta didik SMA jalur prestasi dapat memilih 3 (tiga) sekolah di dalam atau di luar zonasi domisili calon peserta didik; 7. Calon peserta didik jalur perpindahan dapat memilih 3 (tiga) sekolah pada satu atau dua zona di luar zona atau kecamatan domisili calon peserta didik; 8. Sekolah pilihan ke tiga pada poin 4.b, 6 dan 7 ditujukan untuk penyaluran jika kuota di sekolah pilihan ketiga belum terpenuhi. VII. SELEKSI PPDB SMA 1. Seleksi jalur zonasi a. Zonasi berbasis jarak dengan ketentuan: 1) Verifikasi dokumen persyaratan; 2) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA, dilakukan dengan prioritas utama jarak tempat tinggal terdekat ke satuan pendidikan dalam zonasi yang ditetapkan; 3) Jarak tempat tinggal terdekat dihitung berdasarkan jarak radius dari tempat tinggal ke satuan pendidikan menggunakan sistem teknologi informasi; 4) Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan jarak oleh sistem teknologi informasi hingga batas kuota;
5) Jika pada batas kuota terdapat beberapa calon peserta didik yang memiliki jarak sama, maka dilakukan seleksi selanjutnya dengan urutan prioritas adalah calon peserta didik yang mendaftar lebih awal ; 6) Jika di pilihan ke satu sampai batas kuota 55% tidak lolos karena daya tampung, pemeringkatan selanjutnya dilakukan di satuan pendidikan pilihan dua dalam zona yang sama; 7) Jika sampai batas kuota di sekolah pilihan dua tidak lolos, selanjutnya pemeringkatan di satuan pendidikan pilihan ke tiga untuk penyaluran jika di sekolah pilihan 3 masih tersedia kuota; b. Seleksi jalur zonasi Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) dan ABK. 1) Verifikasi dokumen bagi calon peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu dan atau anak berkebutuhan khusus; 2) Pengukuran jarak domisili ke satuan pendidikan yang dituju; 3) Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan jarak hingga batas kuota 20% dengan calon peserta didik berkebutuhan khusus; 4) Jika tidak lolos pada seleksi di satuan Pendidikan pilihan ke satu, selanjutnya dilakukan pemeringkatan jarak di satuan Pendidikan pilihan ke dua dalam zonasi yang sama; 5) Seleksi pilihan ketiga dilakukan di zona terdekat lainnya, jika di sekolah pilihan ketiga masih tersedia kuota. 6) Jika kuota KETM tidak terpenuhi, kuota dilimpahkan seluruhnya pada jalur zonasi berbasis jarak c. Seleksi jalur zonasi kombinasi 1) Verifikasi dokumen persyaratan; 2) Pengukuran jarak domisili ke satuan pendidikan yang dituju; 3) Seleksi jalur zonasi kombinasi, didasarkan pada hasil pemeringkatan hingga batas kuota 15 % dengan pertimbangan skor jarak domisili ke satuan pendidikan yang dituju dengan bobot 30% dan nilai ujian nasional dengan bobot 70%; 4) Jika tidak lolos pada seleksi di pilihan ke satu, pemeringkatan selanjutnya dilakukan di pilihan kedua; 5) Jika tidak lolos pada seleksi di pilihan ke dua, seleksi selanjutnya dilakukan untuk penyaluran di pilihan ke tiga jika kuota di pilihan tiga masih tersedia; 6) Jika kuota zonasi kombinasi tidak terpenuhi sebagaimana nomor 3), selanjutnya sisa kuota dilimpahkan ke jalur zonasi berbasis jarak;
7) Jika kuota jalur zonasi tidak terpenuhi, sisa kuota dilimpahkan pada jalur prestasi UN atau non UN berdasarkan pendaftar terbanyak 2. Seleksi jalur prestasi : a. Prestasi Ujian Nasional 1) Prestasi dibuktikan dengan Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN); 2) Seleksi nilai UN didasarkan pada pemeringkatan capaian nilai UN SMP/MTs sederajat dengan kuota sebanyak 2,5%; 3) Jika dalam pemeringkatan hingga batas kuota terdapat beberapa peserta didik dengan nilai UN yang sama, selanjutnya dilakukan pemeringkatan berdasarkan masing-masing nilai UN tiap mata pelajaran, dimulai dari bahasa Indonesia, PPKN, Matematika, dan IPA secara berturut-turut; 4) Jika sampai batas kuota 2,5% tidak lolos, pemeringkatan selanjutnya dilakukan di sekolah pilihan dua; 5) Jika di sekolah pilihan dua tidak lolos, pemeringkatan selanjutnya dilakukan di sekolah pilihan tiga untuk penyaluran jika kuota di pilihan tiga masih tersedia; 6) Calon peserta didik yang diterima merupakan hasil pemeringkatan hingga batas kuota; 7) Jika kuota jalur prestasi UN tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan kepada kuota jalur prestasi non UN. b. Seleksi jalur prestasi non UN 1) Verifikasi dokumen persyaratan dan sertifikat yang dimiliki calon peserta didik 2) Seleksi jalur prestasi non UN didasarkan pada pemeringkatan gabungan nilai hasil uji kompetensi sesuai prestasi dan tingkat capaian prestasi dari berbagai kejuaraan terutama kejuaraan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementrian Agama, hingga batas kuota sebanyak 2.5%. 3) Uji kompetensi dapat dilakukan oleh panitia PPDB di satuan pendidikan atau melibatkan kerjasama dengan pihak/ lembaga/organisasi yang relevan dengan prestasi yang akan diujikan; 4) Penilaian hasil uji kompetensi prestasi oleh panitia tingkat satuan pendidikan menggunakan nilai maksimum 100; 5) Prestasi non UN didasarkan pada perolehan hasil kejuaraan di tingkat internasional, nasional, provinsi dan/atau kabupaten/kota, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Juara Internasional 1, 2, 3 dan Juara Nasional 1 dapat langsung diterima; b) Selain kejuaraan pada angka 5) huruf a), akan diberikan penilaian prestasi sebagaimana terlampir pada petunjuk teknis; c) Jika jumlah calon peserta didik yang diterima sebagaimana huruf a) melebihi kuota prestasi non UN, maka dilakukan pemeringkatan berdasarkan nilai prestasi sebagaimana terlampir pada juknis; 6) Nilai akhir prestasi non UN didasarkan pada pembobotan nilai uji kompetensi (50%) dan nilai prestasi kejuaraan (50%); 7) Kejuaraan yang dinilai harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a) nilai kejuaraan hanya diperhitungkan dari salah satu prestasi tertinggi dari jenis cabang/bidang dari kejuaraan yang diperoleh; b) nilai kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat diutamakan dari kejuaraan yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kementerian Agama yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan; c) kejuaraan tingkat kabupaten/kota diselenggarakan oleh instansi di tingkat kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai agenda pemerintah kabupaten/ kota atau melibatkan lembaga/ instansi/ organisasi resmi yang relevan dengan prestasi; d) Kejuaraan tingkat provinsi diselenggarakan oleh instansi di tingkat provinsi yang ditetapkan sebagai agenda pemerintah provinsi atau melibatkan lembaga/instansi/organisasi resmi yang relevan dengan prestasi; e) Kejuaraan tingkat nasional diselenggarakan oleh kementerian/ lembaga pemerintah non kementerian yang ditetapkan sebagai agenda nasional; f) Kejuaraan tingkat internasional yang diakui oleh kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang ditetapkan sebagai agenda internasional atau melibatkan lembaga/instansi/organisasi resmi yang relevan dengan prestasi; 8) Sertifikat penghargaan kejuaraan, diverifikasi dan dilegalisasi dengan ketentuan sebagai berikut : a) Kejuaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tingkat kabupaten/kota pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat, tingkat provinsi, nasional, dan/atau internasional disahkan oleh Cabang Dinas setempat dan/atau Dinas Pendidikan Provinsi; b) Kejuaraan dalam bidang olah raga, legalisasi sertifikat dilakukan oleh organisasi cabang olah raga/koni tingkat kabupaten/kota/provinsi sesuai tingkat kejuaraan;
c) Kejuaraan bidang lainnya, legalisasi sertifikat dilakukan oleh panitia penyelenggara atau lembaga yang relevan dan terlibat dalam kejuaraan tersebut; 9) Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan piagam/sertifikat sesuai ketentuan dan dapat menguji calon peserta didik sesuai kejuaraan yang diperolehnya. 10) Prestasi bidang keagamaan berupa kemampuan hafiz Qur an memperoleh penghargaan prestasi berdasarkan jumlah Juz yang dikuasai calon peserta didik. Prestasi hafiz Qur an dibuktikan dengan surat keterangan dari kantor kemenag sesuai tempat domisili calon peseta didik. Penyetaraan penghargaan prestasi hafiz Qur an sebagai berikut : a) Kemampuan hafiz 11-30 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat Nasional; b) Kemampuan hafiz 6-10 Juz setara dengan prestasi juara tingkat propinsi; c) Kemampuan hafiz 2-5 Juz setara dengan prestasi juara 1 tingkat kabupaten; 11) Prestasi bidang agama lainnya dibuktikan dengan sertifikat atau surat keterangan dari kantor atau lembaga keagamaan penyelenggara; 12) Jika hasil pemeringkatan nilai prestasi pada batas kuota terdapat beberapa calon peserta didik yang sama, selanjutnya pemeringkatan berdasarkan jarak domisili terdekat; 13) Jika kuota jalur prestasi non UN tidak terpenuhi, sisa kuota dilimpahkan kepada kuota jalur prestasi UN; 14) Jika kuota jalur UN dan non UN tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan kepada jalur zonasi. 3. Seleksi jalur perpindahan tugas orang tua Seleksi jalur perpindahan tugas orang tua, melalui tahapan : 1) Verifikasi dokumen mengikuti tempat kerja orang tua; 2) Tempat tinggal (berdasarkan tugas orang tua) calon peserta didik diprioritaskan pada wilayah kabupaten/kota atau provinsi yang sama dengan SMA yang dituju; 3) Seleksi dilakukan melalui pemeringkatan jarak domisili ke satuan pendidikan; 4) Jika pada batas kuota terdapat jarak yang sama, pemeringkatan calon peserta didik selanjutnya berdasarkan usia tertinggi; 5) Jika kuota jalur perpindahan tidak terpenuhi, maka sisa kuota dilimpahkan kepada jalur prestasi.
VIII. PENGUMUMAM PENDAFTARAN Pengumuman PPDB dapat diperoleh melalui: 1. Papan Pengumuman Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB 2. Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3. Website resmi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan alamat: www//disdik.jabarprov.go.id; atau 4. Website resmi PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan alamat: http://ppdb.disdik.jabarprov.go.id *Catatan tambahan: Pada saat proses pendaftaran: 1. Calon Peserta Didik didampingi orang tua/wali 2. Berpakaian sopan dan rapi Informasi PPDB bisa diakses di: *Web SMA Negeri 11 Kota Bekasi: http://sman11-kotabekasi.sch.id