*) Mahasiswa Pendidikan Fisika UNIMED **) Dosen Fisika UNIMED Jurusan pendidikan fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Makmur Sirait dan Euodia Siaen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 16 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA NEGERI I PERCUT SEI TUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Nita Pani dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELEJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA FISIKA SMP

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Julianti Saragih dan Ida Wahyuni Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan, Sumatera Utara

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

The Effects of Inquiry Training Learning Model Assisted Mind Map for Conceptual Knowledge and Science Process Skills

ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DAN BELIEF SISWA

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI)

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWAPADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI SMA NEGERI 1 RANTAU UTARA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 BATANG KUIS T.P. 2014/2015 Sri Tuti*) dan Khairul Amdani**) (Sudah direvisi) *) Mahasiswa Pendidikan Fisika UNIMED **) Dosen Fisika UNIMED Srituti44@yahoo.co.id Jurusan pendidikan fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor kelas X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Pos-test. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas X-9 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian adalah pilihan berganda dan lembar aktivitas siswa. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes dan postes kelas eksperimen sebesar 30,89 dan 74,89. Dan nilai rata-rata pretes dan postes kelas kontrol sebesar 31,78 dan 66,67. Rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen dalam kategori sangat aktif dan rata-rata aktivitas siswa kelas kontrol dalam kategori cukup aktif. Hasil uji hipotesis menggambarkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P 2014/2015. Kata kunci : Model, aktivitas ABSTRACT The purpose of this research is to know the effect of guided inquiry learning model on student s learning outcomes in topic temperature, heat and moving heat class X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis academic year 2014/2015. The type of research is quasi experimental research with desain two group Pre-test dan Pos-test. The population is all students of class X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis Academic Year 2014/2015 consist of 9 classes. Sample selected by cluster random sampling with two class are X-9 as experiment class and X-7 class as control class. The instrument in this research is multiple choices and observation sheet student activity. From this research get average 1

pre-test and pos-test experiment class were increased at 30,89 and 74,89. And average pre-test and pos-test control class were increased at 31,78 dan 66,67. Average student learning activity experiment class was very active of category and average student learning activity control class was less active of category. Result the hypothesis using test t get there is the effect of guided Inquiry learning model on student s learning outcomes in topic temperature, heat and moving heat class X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis Academic Year 2014/2015. Key Word : Guided Inquiry Learning Model, activity PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting dalam menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas bahkan sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Sesuai dengan amanat Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses pendidikan yang dimaksud berlaku untuk setiap lembaga pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimana pun lembaga pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikian, seluruh sekolah seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti yang dirumuskan dalam proses pendidikan ini. Akan tetapi, proses pembelajaran yang terjadi dalam pendidikan dewasa ini menjadi salah satu masalah yang dihadapi lembaga pendidikan formal (Sanjaya, 2010:4). Masalah proses pembelajaran yang dihadapi dalam pendidikan formal sudah sering didengar baik di kota maupun di pedesaan, yang mengakibatkan rendahnya mutu lulusan. Dimana proses model pembelajaran konvensional dengan mengandalkan metode ceramah yang terjadi dimana-mana, tanpa mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar siswa yang senantiasa masih memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi model pembelajaran yang masih konvensional atau berpusat pada guru (teacher center) yang tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu sendiri. Seperti di ketahui, bahwa banyak mata pelajaran yang diikut sertakan dalam standar kompetensi lulusan UN (Ujian Nasional) salah satunya adalah mata pelajaran fisika. Hal yang sama juga dijumpai disekola SMA N.1 Batang Kuis dalam matapelajaran fisika masih rendah. Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan pola mengajar yang digunakan masih menggunakan metode ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal sehingga kurang variatif dan masih cenderung konvensional. siswa menjadi tidak aktif dalam proses pembelajaran. Siswa jarang mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, bahkan ada siswa yang tidak pernah mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Hal ini terjadi karena rendahnya minat siswa dalam belajar fisika. 2

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas X di SMA Negeri 1 Batang Kuis, fisika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang kurang menarik dan kurang menyenangkan. Hasil angket yang disebarkan kepada 35 siswa di kelas X, sebanyak 80% siswa menganggap fisika tidak menarik dan tidak menyenangkan, 88,47% siswa menganggap fisika sulit dipahami dan membosankan. Hanya 20% siswa yang menganggap fisika menarik dan menyenangkan, 11,43% siswa menganggap fisika tidak sulit dipahami dan tidak membosankan. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa menganggap fisika kurang menarik dan kurang menyenangkan adalah metode mengajar yang belum tepat untuk mengajarkan fisika yang menarik bagi siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika SMA Negeri 1 Batang Kuis yaitu Ibu Dameria, S.Pd bahwa dalam melaksanakan pembelajaran beliau masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil belajar yang siswa peroleh kurang memuaskan yaitu dengan nilai rata rata harian 65 yang tidak mencapai dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Batang Kuis yaitu 70. Bila masalah di atas dibiarkan terus berlanjut, dikhawatirkan tujuan pembelajaran Nasional Indonesia tidak akan tercapai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menvariasikan cara pembelajaran. Perlu dilakukan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan pembelajaran yang perpusat pada siswa atau student centre. (Joyce, 2011:200) Pembenahan dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training, permasalahan tersebut diharapkan dapat teratasi. Hal ini didasarkan karena model ini melibatkan siswa dalam proses pengkajian dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya. Melalui model ini siswa diharapkan aktif mengajukan pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual yang dapat digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa sesuatu terjadi. Inquiry training dimulai dengan menyajikan peristiwa yang mengandung teka-teki atau pengetahuan bersifat tentative (tidak pasti) kepada siswa. Berdasarkan uraian diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu, Kalor Dan Perpindahan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2014/2015. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batang Kuis yang beralamat di Jalan Pancasila Kec. Batang Kuis dimulai pada tanggal 3

26 Maret sampai dengan 27 April 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P. 2014/2015 yang terdiri dari kelas X -1 sampai kelas X -9. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Maka diperoleh kelas X -9 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 30 orang dan kelas X X -7 sebagai kelas control dengan jumlah siswa 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa dan observasi aktivitas siswa. Tes hasil belajar siswa berjumlah lima belas (15) soal dalam bentuk pilihan berganda. Tes ini diberikan sebanyak 2 kali yaitu pada saat pretes dan postes. Sedangkan observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah observasi yang dilakukan untuk mengamati keseluruhan aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran. Penelitian ini melibatkan dua kelas yang diberi perlakuan yang berbeda. Satu kelas dijadikan kelas eksperimen dan satu kelas lainnya dijadikan kelas kontrol. Untuk mengetahui hasil belajar siswa diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas tersebut. Rancangan penelitian ini sebagai berikut: Tabel 1. Two Group Pretes Posttest Design Kelas Pretes Perlakuan Postes Dengan: X1=Pembelajaran dengan menggunakan model X2=Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional. T 1 = Pretes diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan. T 2 =Postes diberikan setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas control Dari hasil pretest yang dipeoleh dilakukan uji Normalitas dan uji kesamaan rata-rata (uji t) untuk menentukan apakah data berdistribusi normal dan apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kedua kelas. Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. Setelah itu kedua kelas diberi postes. Dari hasil postes yang diperoleh dilakukan uji kesamaan rata-rata (uji t) untuk menunjukkan bahwa ada pengaruh atau tidak model terhadap hasil belajar siswa. Observasi dimaksudkan untuk mengamati keseluruhan aktivitas belajar siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran. Observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dilakukan agar mengetahui apakah model yang diterapkan mengakibatkan timbulnya berbagai aktivitas siswa. Untuk menentukan taraf aktivitas proses belajar siswa dengan nilai yang dicapai adalah : Eksperimen T 1 X 1 T 2 Kontrol T 1 X 2 T 2 4

Tabel 2. Taraf Aktivitas Siswa Interval Kriteria 541 720 Sangat Aktif 361-540 Cukup Aktif 181-360 Kurang Aktif 0 180 Tidak Aktif HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian diawali dengan memberikan pretes terhadap kedua sampel dengan jumlah soal 15 soal dalam bentuk pilhan berganda yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes siswa pada kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training sebesar 30,89 dengan standar deviasi 10,86. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 31,78 dengan standar deviasi 13,06. Kemudian pada kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, kedua kelas selanjutnya diberikan postes dengan soal yang sama dengan soal pretes. Hasil yang diperoleh adalah, nilai rata-rata postes kelas eksperimen setelah dibelajarkan model sebesar 74,89 dengan standar deviasi 13,30. Sedangkan di kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata postes siswa sebesar 66,67 dengan standar deviasi 12,98 Hasil uji normalitas untuk kedua sampel menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel dan berasal dari populasi yang homogen. Hasil uji hipotesis untuk postes menggunakan uji t pada taraf signifikan = 0,05 diperoleh thitung > ttabel (2,42 > 1,67) yang berarti bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Retno Sari P. (2014:1), diperoleh pembelajaran Inquiry Training Model dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pemahaman konsep fisika siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Trisno, dkk (2012:19), diperoleh hasil penelitian dengan menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran inquiry training dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga diamati. Aspek aktivitas yang dinilai antara lain: Menjawab Pertanyaan, Bertanya kepada Guru, Merumuskan Hipotesis, Mengumpulkan dan Menganalisis Data, Menyajikan hasil kerja, dan Membuat Kesimpulan. Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari empat kali pertemuan yang dilakukan oleh dua observer yaitu rekan sejawat. Dalam penelitian ini, peningkatan yang terjadi setiap pertemuan pembelajaran. 5

580 A 560 k 540 t i 520 v 500 i 480 t 460 a s I II III IV PERTEMUAN Eksperimen Kontrol Gambar 3. Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 3. dapat dilihat bahwa rata-rata peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol yaitu dengan model pembelajaran inqury training, dengan model ini aktivitas siswa meningkat karena dalam setiap tahap pembelajaran mengharuskan siswa untuk sangat aktif dalam belajar. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Toenas, dkk (2012:258), diperoleh bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training melalui teknik peta konsep dan teknik puzzle dengan keberagaman aktivitas belajar dan keberagaman kemampuan memori terhadap prestasi belajar. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Azizah dan Parmin (2012:11), Dari hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas keterampilan mahasiswa dapat ditingkatkan dengan menerapkan inquiry training. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut : (1) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pada materi suhu, kalor dan perpindahan kalor memperoleh nilai rata-rata 74,89 yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70 sebesar 76,67%. (2) Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model konvensional pada kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 66,67 yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 70 sebesar 40%. (3) Ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model dengan model pembelajaran konvensional. (4) Aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training yang memperoleh nilai rata rata keseluruhan sebesar 541,98 dengan kriteria sangat aktif dan aktivitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yang memperoleh nilai rata rata keseluruhan 522 dengan kriteria cukup aktif. Saran Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu: (1) Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran inquiry training ini agar peneliti lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, 6

dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi. (2) Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran Inquiry Training, ada baiknya memberikan motivasi agar siswa merasa percaya diri untuk bertanya dan menjawab persoalan di dalam kelas. (3) Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model yang sama disarankan melakukan penelitian pada lokasi dan materi pokok yang berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemahankelemahan dalam penelitian ini untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik DAFTAR PUSTAKA Azizah, A., dan Parmin,(2012), Online Physics Module : Inquiry Training Untuk Mengembangkan Keterampilan Meneliti Mahasiswa, Journal of Unnes Science Education 1(1):2252-6617 KARANGPLOSO, Jurnal Universitas Negeri Malang Toenas, (2012), Online Physics Module: Penerapan Model Inquiry Training Melalui Teknik Peta Konsep dan Teknik Puzzle Ditinjau dari Tingkat Keberagaman Aktivitas Belajar dan Kemampuan Memori, Jurnal. Pasca. Uns. Ac. Id 1(3):258-265 Trisno, Yusuf K., dan Marungkil P., (2012), Online Physics Module : Pengaruh Model Pembelajaran Training Inquiry Terhadap Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Kalor Siswa SMP Negeri 9 Palu, Journal of Tadulako Science Education 2(1 ):14-20 Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2011), Model Model Pembelajaran, Edisi Kedelapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta. Sanjaya,W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta. Sari, R. P., (2014), Online Physics Module : Penerapan Inquiry Training Model Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VIII F SMPN 1 7