BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Blok I Blok II Blok III. c 3 P 0 V 1 P 1 V 5 P 0 V 1 P 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

Lampiran 1. Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Lampiran 2. Tabel Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST (cm)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, klasifikasi, dan syarat tumbuh tanaman jagung. Jagung manis (Zea mays saccharata) termasuk tanaman semusim dari jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Botani Tanaman Jagung Manis. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

TINJAUAN PUSTAKA Botani Jagung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika dari tanaman jagung manis dalam (Purwono dan Hartono, 2007) adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharma (2002) dalam taksonomi tumbuhan, tanaman jagung. Sistem perakaran tanaman jagung mempunyai perakaran yang tersebar

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), klasifikasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kombinasi Pupuk Kimia dan Pupuk Organik terhadap Tanaman Jagung Manis

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk

TINJAUAN PUSTAKA. kelas : Monocotyledoneae, ordo : poales, famili : poaceae, genus : Zea, dan

Peluang Investasi Agribisnis Jagung

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 161/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA TB 8701 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA DK - 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 164/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA NT 6651 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 81

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk fase vegetatif dan paruh kedua untuk fase generatif. Jagung memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 77/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR JAGUNG HIBRIDA SU 3545 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA N 35

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 167/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 99

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 166/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 88

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 165/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA 02ALL SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA NK 82

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 375/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 155 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA SHS 11

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 377/Kpts/SR.120/6/2004 TENTANG PELEPASAN JAGUNG HIBRIDA H 275 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA R - 01

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

PEMBENTUKAN VARIETAS UNGGUL BARU SEREALIA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk Class Monocotyledone, ordo Graminae,

Varietas Menentukan Hasil Produksi

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Klasifikasi dan Morfologi Jagung Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kerajaan: Plantae Divisio: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Ordo: Poales Familia: Poaceae Genus: Zea Spesies: Zea mays L. Gambar 1. Jagung (Zea mays, L) Sumber: (http://id.wikipedia.org/wiki/jagung) Jagung (Zea mays, L) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Jagung merupakan sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, selain itu jagung juga menjadi alternatif sumber pangan. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok, selain sebagai 4

sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Jagung merupakan tanaman semusim (Annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi, meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1 m sampai 3 m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6 m. Kataren (1986), menggolongkan tanaman jagung (Zea mays, L) termasuk dalam family rumput-rumputan (Graminae) dan menurut jenisnya dibagi dalam beberapa golongan: a) Dent Corn (Zea mays indenrata) b) Flint Corn (Zea mays indurata) c) Sweet Corn (Zea mays saccharata) d) Pop Corn (Zea mays everta) e) Waxy Corn (Zea mays tumicata) f) Solf atau Foloue Corn (Zea mays anylaceal) Jagung berasal dari daerah tropis, tapi karena banyak tipe jagung dengan variasi sifatsifat yang dimilikinya dan sifat sifat adaptasi yang tinggi maka jagung dapat menyebar luas dan dapat hidup baik diberbagai tipe iklim. Berdasarkan Morfologinya, Tanaman Jagung Trbagi atas: Gambar 2. Bunga Jantan dan Bunga Betina Jagung 5

2.1.1 Akar Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m, meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Tanaman jagung mempunyai akar serabut dengan tiga jenis akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti 10-18 hari setelah berkecambah. Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku diujung mesokotil, kemudian akar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus keatas antara 7-10 buku, semuanya dibawah permukaan tanah. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Akar adventif berkembang menjadi serabut akar tebal. Akar seminal hanya sedikit berperan dalam pengambilan air dan hara. Akar kait atau penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku diatas permukaan tanah. Fungsi dari akar penyangga adalah menjaga tanaman agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air (WcWilliams et al, 1999). Perkembangan akar jagung (kedalam dan penyebarannya) bergantung pada varietas, pengolahan tanah, fisik dan kimia tanah, keadaan air tanah, dan pemupukan. Akar jagung dapat dijadikan indikator toleransi tanaman terhadap cekaman aluminium. Pemupukan nitrogen dengan takaran berbeda menyebabkan perbedaan perkembangan (Plasticity) system perakaran dan jagung (Smith et al. 1995). 2.1.2 Batang Batang jagung tegak dan mudah terlihat. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus 6

pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Batang jagung berwarna hijau sampai keunguan, berbentuk bulat dengan penampang melintang selebar 125 250 cm. Batang berbuku buku yang dibatasi oleh ruas ruas. Daun terdiri atas pelepah dan helaian daun. Helaian daun memanjang dengan ujung daun meruncing. Antara pelepah daun dan helaian daun dibatasi oleh spikulasi yang berguna untuk menghalangi masuknya air hujan atau embun ke dalam pelepah daun. Jumlah daun berkisar 10 20 helai pertanaman. Daun berada pada setiap ruas batang dengan kedudukan yang saling berlawanan. (Purwono dan Hartono, 2006) 2.1.3 Daun Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Ligula ini berbulu dan berlemak, fungsi ligula adalah mencegah air masuk kedalam kelopak daun dan batang, tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut (Purwono dan Hartono, 2006). 2.1.4 Bunga Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Tanaman jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (Monoecious). Bunga betina berwarna putih panjang dan biasa disebut rambut jagung. Bunga betina dapat menerima tepung sari disepanjang rambutnya. Tiap kuntum memiliki struktur khas bunga dari suku Poeceae yang disebut flore. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh dibagian pucuk tanaman berupa karangan bunga (Inflorescence), serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, diantara batang dan 7

pelepah daun (ketiak daun). Bunga jantan cenderung siap untuk penyerbukan 2 5 hari lebih dini dari bunga betinanya (Protandri). Penyerbukan pada jagung terjadi bila serbuk sari dari bunga jantan jatuh dan menempel pada rambut tongkol (bunga betina). Pada jagung umumnya terjadi penyerbukan silang (Cross pollinated crop). Penyerbukan terjadi dari serbuk sari tanaman lain. Sangat jarang penyerbukn yang serbuk sarinya dari tanaman sendiri (Purwono dan Hartono, 2006). 2.1.5 Biji Panen jagung mulai dapat dilakukan jika biji sudah masak secara fisiologi yaitu pada waktu kandungan bahan kimia dalam biji telah mencapai jumlah optimal. Kadar air biji merupakan kriteria untuk saat panen yang tepat dimana biji jagung yang telah masak secara fisiologis jika kandungan air dalam biji sekitar 25-30 %. Selain dari kadar air juga dapat dilihat dari tanda-tanda luar tanaman yaitu menguningnya daun dan kelobot, biji berwarna kuning emas, mengkilat dan keras (untuk jagung kuning). Umur tanaman kurang baik digunakan sebagai pedoman untuk menentukan umur panen, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah curah hujan, suhu udara dan kesuburan tanah. Sekalipun demikian, umumnya saat panen dicapai pada usia 7-8 minggu setelah tanaman jagung berbunga (Sudjana, 1978). Dalam penyimpanan, masalah kadar air sangat menentukan daya simpan selain faktor lainnya. Penyimpanan jagung dapat dilaksanakan dalam beberapa bentuk; berkulit, tongkol terkelupas, dan pipilan. Bahan disimpan dalam keadaan kering dengan kadar air maksimum 14% (Subandi, 1988) Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Varietas Hibrida Bisi Dua rata rata memiliki 2 tongkol. Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelebot. Tongkol jagung yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 10 8

16 baris biji jagung yang terdiri dari 200 400 butir biji jagung. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian paling luar disebut pericrap. Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga (Purwono dan Hartono, 2006). 2.2.Syarat Tumbuh Jagung Di Indonesia, jagung umumnya ditanam di dataran rendah baik di tegalan, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi, sebagian juga terdapat di daerah pegunungan pada ketinggian 1000-1800 meter diatas permukaan laut (Kataren, 1986). Jagung tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang khusus karena tanaman ini dapat tumbuh dihampir semua jenis tanah. Tanah yang subur, gembur dan kaya akan humus merupakan syarat pertumbuhan jagung yang baik, keasaman tanah (ph) yang baik untuk jagung adalah 5,5-7,0. Suprapto (1986), mengemukakan faktor-faktor iklim yang penting untuk pertumbuhan jagung adalah jumlah dan distribusi sinar matahari, curah hujan temperatur, kelembaban dan angin. Daerah penanaman jagung harus mendapat sinar matahari yang cukup dan tidak terlindung dari pohon dan bangunan dengan suhu optimum 23-27 C. Kelebihan, kekurangan atau kelembaban merupakan faktor penghambat. Distribusi air yang merata selama pertumbuhan penting untuk jagung, karena jagung memerlukan air untuk tumbuh, terutama saat menjelang berbunga dan saat tumbuhnya biji. 2.3.Deskripsi Jagung Varietas Bima 2 Jagung varietas Bima 2 adalah adalah salah satu varietas hibrida yang sangat unggul saat ini. Dengan potensi hasil produksi tanaman setiap hektarnya mencapai 8.5 ton hingga 11 ton. Saat ini, jagung varietas bima 2 cukup diunggulkan sebagai salah satu pilihan bagi petani dalam membudidayakan tanaman jagung. 9

Jagung Varietas Bima 2 mempunyai deskripsi sebagai berikut: Tanggal dilepas : 7 Februari 2007 Umur : masak fisiologi 100 hari Batang : besar, tegak dan berwarna hijau Tinggi tanaman : 200 cm Jumlah daun : 12 14 helai Bentuk malai : terbuka Perakaran : sangat baik dan tahan rebah Tongkol : besar, panjang dan silindris Biji : semi mutiara, kuning dan bobot 378 gram Jumlah baris/ tongkol : 12 14 baris Hasil : 8.5 11 ton/ ha Ketahanan : agak toleran terhadap penyakit bulai Sumber: (Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Serealia Makassar Tahun, 2010) 2.4. Deksripsi dan morfologi tanaman Jagung Hibrida Bisi-2 Jagung Hibrida Bisi 2 merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dengan 120 hari setelah tanam (HST). Paruh pertama siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif (Anonim, 2010). Jagung Varietas Bisi 2 mempunyai deskripsi sebagai berikut: Tanggal dilepas : 1995 Asal : F1 dari silang tunggal antara FS 4 dengan FS 9. FS 4 dan FS 9 merupakan tropical inbred yang dikembangkan oleh Charoen Seed Co., Ltd. Thailand dan Dekalb Plant Genetic, USA Umur : 50% keluar rambut: ± 56 hari Panen : ± 103 hari Batang : Tinggi dan tegap Warna batang : Hijau Tinggi tanaman : ± 232 cm Daun : Panjang, lebar dan terkulai Warna daun : Hijau cerah Keragaman tanaman : Seragam Perakaran : Baik Kerebahan : Tahan Tongkol : Sedang, silindris dan seragam Kedudukan tongkol : Ditengah-tengah batang Kelobot : Menutup tongkol dengan baik Tipe biji : Setengah mutiara (semi flint) Warna biji : Kuning oranye Jumlah baris/ tongkol : 12 14 baris Bobot 1000 biji : ± 265 gram 10

Rata-rata hasil Potensi hasil Ketahanan Keterangan : 8.9 ton/ ha pipilan kering : 13 ton/ha pipilan kering : Toleran terhadap penyakit bulai dan karat daun : Baik ditanam didataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. Sumber: (Kementerian Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Serealia Makassar Tahun, 2010) Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi berkisar antara 1-3 meter. Tinggi tanaman bisa diukur dari permukaan tanah hingga teratas sebelum bunga jantan. Pada umumnya tanaman Jagung Hibrida Bisi 2 tidak memiliki kemampuan untuk membentuk anakan. Batang beruas-ruas, ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin (Purwono dan Hartono, 2006). 11