ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BERNAFAS TERHADAP KEMAJUAN PERSALINAN PRIMIGRAVIDA INPARTU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I FASE AKTIF CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF FIRST STAGE ACTIVE PHASE

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

MANFAAT PRENATAL YOGA TERHADAP PROSES PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

Kata Kunci: Posisi Dorsal Recumbent, Posisi litotomi, Keadaan Perineum

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

PENGARUH PENDAMPINGAN SUAMI, SAUDARA/IBU, DAN TEMAN TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI PUJON KABUPATEN MALANG

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

Hubungan antara Usia Ibu Hamil dengan Kesiapan Mental Menghadapi Persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE (ANC) DI RB SOEGIARTI SURABAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Keywords: Adaptation patterns of breath, pain in labor, delivery time

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE LATEN DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2013

UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL TERHADAP KUNJUNGAN KEHAMILAN PERTAMA (K-1)

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini adalah ibu inpartu kala I di BPM Ny. Umi Salamah Desa Kauman Kec.

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

DAFTAR PUSTAKA. APN, Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.Jakarta: JNPK-KR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

: Dukungan Keluarga, Tingkat Kecemasan, Ibu Hamil

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

HUBUNGAN ANTARA HYPNOBIRTHING DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA I DI KLINIK GRIYA HAMIL SEHAT TEGAL

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

EFFEKTIFITAS SENAM HAMIL TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I PRIMIPARA ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

PENDAMPINGAN SUAMI TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPM ARIFIN S SURABAYA. Irmah Nur Lailia*, Fauziyatun Nisa**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

Transkripsi:

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI BERNAFAS TERHADAP KEMAJUAN PERSALINAN PRIMIGRAVIDA INPARTU Nyna Puspita Ningrum Prodi DIII Kebidanan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Email : nyna_oliviano@yahoo.com ABSTRAK Rasa nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia dan kartisol yang menaikkan dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan menjadi lama atau memanjang. Relaksasi merupakan proses mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari segala beban fisik dan kejiwaan, sehingga ibu menjadi lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan dan membuat proses kontraksi berlangsung aman, alami, dan lancar. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi bernafas terhadap kemajuan persalinan pada primigravida inpartu kala I. Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional dan dihitung menggunakan metode Chi Square. Sampel penelitian merupakan 42 ibu hamil trimester III di BPM Enny Juniati pada bulan Agustus - September 2015. Setelah dilakukan uji analisa data dengan menggunakan metode Chi-square test, diketahui x² tabel : 3,841 dan besaran x² hitung : 6,109; diperoleh hasil x² hitung > x² tabel. Berdasarkan penelitian ini diketahui responden yang kemajuan persalinan sesuai yakni 15 responden (35.71%) dengan diajarkan teknik relaksasi bernafas, 7 responden (16.67%) dengan tidak diajarkan teknik relaksasi bernafas. Sedangkan yang tidak sesuai kemajuan persalinannya sebanyak 6 responden (14.29%) dengan diajarkan teknik relaksasi bernafas dan 14 responden (33.33%) dengan tidak diajarkan teknik relaksasi bernafas. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi bernafas terhadap kemajuan persalinan pada primigravida kala I di BPM Enny Juniati Surabaya. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan agar terus berupaya melaksanakan penyuluhan bagaimana cara mengatur nafas serta memberikan pendampingan. Sedangkan bagi ibu hamil dianjurkan untuk melatih teknik relaksasi bernafas dapat digunakan karena mudah dan tidak membutuhkan biaya. Kata Kunci : pernafasan, relaksasi, kemajuan persalinan PENDAHULUAN Hamil dan melahirkan adalah anugerah yang luar biasa bagi wanita, tetapi ibu hamil sering dihinggapi rasa takut dan cemas akan bayangan proses melahirkan yang sulit dan menyakitkan (nyeri). Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, peruabahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2004). Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia dan kartisol yang menaikkan dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama. (Varney, 2008). Ketenangan ibu menjadi kunci penting saat proses persalinan. Seorang ibu hamil bisa saja melahirkan tanpa rasa sakit, atau dengan rasa sakit yang minimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan teknik relaksasi. Angka kematian ibu masih cukup tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Sekitar 70% kematian maternal disebabkan oleh tekanan darah tinggi, 15% karena aborsi tidak aman, dan 15% karena persalinan lama. Persalinan lama salah satunya disebabkan karena power atau kekuatan ibu yang kurang efektif. Oleh karena itu Embrio, Jurnal Kebidanan Page 17

ibu membutuhkan relaksasi sehingga kebutuhan oksigen terpenuhi dan ibu memiliki cukup tenaga. Relaksasi merupakan proses mengistirahatkan tubuh dan pikiran dari segala beban fisik dan kejiwaan, sehingga ibu menjadi lebih tenang dalam menghadapi proses persalinan. Relaksasi juga membuat sirkulasi darah rahim, plasenta, dan janin menjadi lancar sehingga kebutuhan oksigen dan makanan sijanin terpenuhi. Sirkulasi darah yang lancar juga akan membuat otot-otot yang berhubungan dengan kandungan dan janin seperti otot panggul, punggug, dan perut menjadi rileks dan kendur. Sementara ketika persalinan, relaksasi membuat proses kontraksi berlangsung aman, alami, dan lancar (Maryati, 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu RS di Jakarta menunjukkan 48% ibu bersalin melakukan relaksasi sehingga mereka dapat beradaptasi dengan rasa sakit yang muncul saat persalinan. Menurut studi pendahuluan yang di lakukan di BPM Enny Juniati Surabaya menunjukkan jumlah persalinan sebanyak 22 pada bulan Mei 2015, ibu yang kurang benar dalam melakukan relaksasi sebanyak 13 (59%) dan yang benar-benar melakukan relaksasi sebanyak 9 (41%). Ternyata ibu yang melakukan tehnik relaksasi dengan benar dapat mengatasi rasa sakit yang berlebihan saat persalinan, sehingga ibu sangat kooperatif, tidak terjadi perpanjangan kala I, dan ibu memiliki tenaga (power) yang cukup untuk menjalani proses persalinannya dengan lancar,. Persalinan dapat berjalan lancar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, passage (jalan lahir), passenger, penolong, dan psikologi dari ibu. (Sondakh, 2013) Mengurangi rasa sakit dapat dilakukan dengan salah satu cara diantaranya adalah teknik relaksasi dan pernafasan. Adapun relaksasi bernafas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen system syaraf simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu agar ibu dapat beradaptasi dengan proses persalinan. Semakin meningkat jumlah persalinan,maka tanggung jawab tenaga kesehatan ditempat-tempat pelayanan kesehatan semakin berat. Khususnya bagaimana melaksanakan metode yang dapat membantu mengatasi masalah yang muncul saat proses persalinan Dengan melakukan teknik relaksasi bernafas akan membantu ibu dalam menghemat tenaga dan mengurangi keletihan, menenangkan pikiran dan mengurangi rasa sakit sehingga proses persalinan berjalan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar teknik relaksasi bernafas dapat mempengaruhi kemajuan persalinan pada primigravida inpartu kala I. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Relaksasi adalah seni melepaskan ketegangan otot yang merupakan kunci dari kenyamanan selama persalinan (Simkin dkk, 2007).Teknik relaksasi dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri (Henderson, Jones, 2005). Relaksasi Pernapasan adalah membebaskan pikiran dan beban dari ketegangan yang dengan sengaja diupayakakan dan dipraktekkan Relaksasi sadar telah ditemukan berkaitan dengan penurunan ketegangan otot dan menurunkan laju metabolisme. Relaksasi sadar terhadap seluruh tubuh selama persalinan tampak meningkatkan keefektifan kontraksi uterus. Ketika dikombinasikan dengan pernapasan, relaksasi dapat membantu ibu bersalin mengatasi nyeri lebih efektif pada setiap kontraksi dan istirahat lebih penuh di antara kontraksi. Teknik relaksasi bernafas merupakan tindakan pengendalian nyeri non farmakologis yang dapat membantu ibu mengendurkan seluruh tubuhnya kektika rahim berkontraksi. Beberapa jenis pernafasan bisa membantu ibu dalam menghadapi persalinan kala I (Sebelum diperbolehkan mengedan) antara lain : a. Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu rileks) dilakukan pada awal akhir kontraksi. b. Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada saat kontraksi mencapai puncaknya. c. Menarik nafas pendek dan cepat diikuti dengan menghembuskan nafas melalui mulut dan dilakukan untuk menahan keinginan untuk mengedan (sebelum terjadi pembukaan lengkap). Pada tahap ini, teknik pernafasan dapat memperbaiki relaksasi otot-otot abdomen dan dengan demikian meningkatkan ukuran rongga abdomen. Keadaaan ini mengurangi friksi (gesekan) dan rasa tidak nyaman antara rahim dan dinding abdomen karena otot-otot di daerah genitalia juga menjadi lebih rileks, otot-otot tersebut tidak mengganggu penurunan janin. Pada tahap II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi dengan manarik nafas cepat dan pendek. Pada tahap ini, pernafasan dipakai untuk menaikkan Embrio, Jurnal Kebidanan Page 18

tekanan abdomen dan dengan demikian membantu mengeluarkan janin. Keadaan ini juga dipakai untuk merelaksasikan otot-otot fundamental untuk mencegah pengeluaran dini kepala janin. Persalinan adalah suatu proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah prose dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2008). Persalinan adalah proses pengeluaran (kelahiran) hasil konsepsi yang dapat hidup diluar uterus melalui jalan lahir (Sondakh, 2013). Faktor-faktor yang yang mempengaruhi proses persalinan antara lain : a. Jalan lahir (passage) Keadaan panggul merupakan faktor penting dalam kelangsungan persalinan, tetapi yang tidak kurang penting adalah hubungan antara kepala janin dengan panggul ibu. Besarnya kepala janin dalam perbandingan dengan luasnya panggul ibu menentukkan apakah ada disproporsi sefalopelvik atau tidak. b. Penumpang (passager) Penumpang dalam persalinan adalah janin dan plasenta. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran kepala janin, presentasi,letak, sikap, dan posisi janin; sedangkan yang perlu diperhatikan pada plasenta adalah letak, besar, dan luas. c. Tenaga atau kekuatan (power) Faktor kekuatan dalam persalinan dibagi atas dua, yaitu : 1. Kekuatan primer dari segmen atas uterus yang menebal dan dihantarkan ke uterus bawah dalam bentuk gelombang. Kekuatan primer ini mengakibatkan serviks menipis (affacement) dan berdilatasi sehingga janin turun. 2. Kekuatan sekunder, pada kekuatan ini otot-otot diafragma dan abdomen ibu berkontraksi dan mendorong keluar isi (janin dan plasenta) kejalan lahir sehingga menimbulkan tekanan intraabdomen. d. Posisi ibu (Positioning) Posisi ibu dapat mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Perubahan posisi yang diberikan pada ibu bertujuan untuk menghilangkan rasa letih, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi. e. Respon Psikologi (Psychology Response) - Respon psikologi ibu dapat dipengaruhi oleh: 1. Dukungan ayah bayi/ pasangan selama proses persalinan 2. Dukungan kakek-nenek (saudara dekat) selama persalinan 3. Saudara kandung bayi selama persalinan METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah analitik karena metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama menganalisa pengaruh teknik relaksasi bernafas terhadap kemajuan persalinan dengan pendekatan cross sectional (toatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primigravida kala 1 di BPM Enny Juniati Surabaya periode bulan Agustus September 2015. Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan lembar partograf. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan analisa data dan diuji dengan menggunakan Uji Chi Square. (fo fh)² x² = fh Dimana, x² = chi kuadrat fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data fh = frekuensi yang diharapkan HASIL DAN PEMBAHASAN Data umum berupa karakteristik ibu bersalin yang meliputi umur ibu, tinggi badan ibu, berat badan ibu, ukuran lingkaran lengan atas (lila), ukuran tinggi fundus uteri (TFU), fase kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul (PAP), dan tafsiran berat janin (TBJ). Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Umur n % 1 20 25 tahun 19 45.24 2 26 30 tahun 21 50.00 3 > 30 tahun 2 4.76 Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Umur Pada penyajian tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan umur responden, umur 20 25 tahun sebanyak 19 responden (45.24%). Embrio, Jurnal Kebidanan Page 19

Responden berumur 26 30 tahun sebanyak 21 responden (50.00%), dan responden umur > 30 tahun sebanyak 2 responden (4.76%). Tinggi Badan n % 1 150 155 cm 21 50.00 2 156 160 cm 18 42.86 3 > 160 cm 3 7.14 Tabel 4.2 Distribusi Berdasarkan Tinggi Badan Pada penyajian tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan tinggi badan responden, tinggi badan 150 155 tahun sebanyak 21 responden (50.00%). Responden bertinggi badan 156 160 tahun sebanyak 18 responden (42.86%), dan responden dengan tinggi badan > 160 tahun sebanyak 3 responden (7.14%). Berat Badan N % 1 55 65 kg 7 16.67 2 66 75 kg 26 61.90 3 > 75 kg 9 21.43 Tabel 4.3 Distribusi Berdasarkan Berat Badan Berdasarkan tabel diatas responden yang memiliki berat badan rentang 55 65 kg sebanyak 7 responden (16.67%), responden dengan berat badan rentang 66 75 kg sebanyak 26 responden (61.90%), sedangkan respon dengan berat badan lebih dari 75 kg sebanyak 9 responden (21.43%). Lingkar Lengan Atas N % 1 < 23.5 cm 0 0.00 2 > 23.5 cm 42 100.00 Tabel 4.4 Distribusi Berdasarkan Lingkar Lengan Atas Pada penyajian tabel diatas menunjukkan bahwa berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, responden, seluruh sampel (42 responden, 100%) dengan ukuran lebih dari 23.5 cm. Tinggi Fundus Uteri N % 1 25 30 cm 38 90.48 2 > 30 cm 4 9.52 Tabel 4.5 Distribusi Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan tabel diatas karakteristik responden berdasarkan ukuran tinggi fundus uteri, responden dengan tinggi fundus uteri antara 25 30 cm sebanyak 38 responden (90.48%), dan dengan ukuran tinggi fundus uteri lebih dari 30 cm sebanyak 4 responden (9.52%). Kepala Janin Memasuki Pintu Atas Panggul N % 1 Belum Memasuki PAP 9 21.43 2 Sudah Memasuki PAP 33 78.57 Tabel 4.6 Distribusi Berdasarkan Fase Kepala Janin Memasuki Pintu Atas Panggul Berdasarkan tabel diatas karakteristik responden berdasarkan fase kepala janin memasuki pintu atas panggul, responden yang belum memasuki pintu atas panggul 9 responden (21.43%), dan yang sudah sebanyak 33 responden (78.57%). Tafsiran Berat Janin n % 1 < 2500 gr 15 35.71 2 > 2500 gr 27 64.29 Tabel 4.7 Distribusi Berdasarkan Tafsiran Berat Janin Tabel diatas menunjukkan berdasarkan tafsiran berat janin responden, 15 responden (35.71%) kurang dari 2500 gram, dan yang lebih dari 2500 gram sebanyak 27 responden (64.29%). Embrio, Jurnal Kebidanan Page 20

Pelatihan Teknik Relaksasi Bernafas n % 1 Tidak Diajarkan 21 50.00 2 Diajarkan 21 50.00 Tabel 4.8 Distribusi Responden Pelatihan Teknik Relaksasi Bernafas Responden yang diikutkan pelatihan teknik relaksasi bernafas sebanyak 21 responden (50.00%), dan yang tidak diikutkan pelatihan teknik relaksasi bernafas sebanyak 21 responden (50.00%). Kemajuan Persalinan % 1 Tidak Sesuai 20 47.62 2 Sesuai 22 52.38 Tabel 4.9 Distribusi Berdasarkan Kemajuan Persalinan Berdasarkan kemajuan persalinan, responden yang tidak sesuai sebanyak 20 responden (47.62%), dan yang sesuai 22 responden (52.38%). Kemajuan Persalinan Penerapan Teknik RelaksasiBernafas Sesuai % Tidak Sesuai % Jumlah (%) 1 Diajarkan 15 35.71 6 14.29 21 50.00 2 Tidak Diajarkan 7 16.67 14 33.33 21 50.00 Total 22 52.38 20 47.62 30 100.00 Tabel 4.10 - Tabulasi Silang Pengaruh TeknikRelaksasi Bernafas Terhadap Kemajuan Persalinan Berdasarkan tabel diatas, yang menunjukkan bahwa dari 42 responden dalam penelitian ini responden yang kemajuan persalinan sesuai yakni 15 responden (35.71%) dengan diajarkan teknik relaksasi bernafas, 7 responden (16.67%) dengan tidak diajarkan teknik relaksasi bernafas. Sedangkan resonden yang tidak sesuai kemajuan persalinannya sebanyak 6 responden (14.29%) dengan diajarkan teknik relaksasi bernafas dan 14 responden (33.33%) dengan tidak diajarkan teknik relaksasi bernafas. Setelah dilakukan uji statistik pada tabulasi silang diatas dengan menggunakan metode Chi-square test, dengan berdasarkan x² tabel : 3,841 dan besaran x² hitung : 6,109; maka x² hitung 6,109 > x² tabel 3.841. dengan demikian H 1 diterima dan H 0 ditolak yakni ada pengaruh teknik relaksasi bernafas terhadap kemajuan persalinan pada primigravida kala I di BPM Enny Juniati Surabaya. Embrio, Jurnal Kebidanan Page 21

KESIMPULAN Berdasarkan landasan teori dan didukung oleh data yang diperoleh saat penelitian, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : a. Kemajuan persalinan pada primigravida inpartu kala I tanpa melakukan teknik relaksasi bernafas di BPM Enny Juniarti sebagian besar tidak sesuai atau memanjang dengan dimana 7 responsen kemajuan persalinan sesuai dan 14 responden kemajuan persalinan tidak sesuai. b. Kemajuan persalinan pada primigravida inpartu kala I dengan melakukan teknik relaksasi bernafas di BPM Enny Juniarti sebagian besar sesuai atau tidak memanjang dengan 15 responsen keamajuan persalinan sesuai dan 6 responden kemajuan persalinan tidak sesuai). c. Ada pengaruh teknik relaksasi bernafas terhadap kemajuan persalinan pada primigravida inpartu kala I setelah dilakukan uji dengan metode Chi-square test, dimana x 2 tabel = 3.841 < x 2 hitung = 6.109. Dalam rangka turut menyumbangkan pemikiran yang berkenaan dengan melatih teknik relaksasi bernafas maka disarankan hal-hal sebagai berikut. a. Bagi tenaga kesehatan Perlu adanya peningkatan pelaksanaan teknik relaksasi pada ibu bersalin. Pengarahan atau penyuluhan dari petugas kesehatan kepada ibu hamil masih sangat diperlukan misalnya dengan penyuluhan bagaimana cara mengatur nafas. Selain itu pendampingan dari tenaga kesehatan sangat berperan dalam keberhasilan pelaksanaan teknik relaksasi ini. b. Bagi pasien Proses persalinan merupakan hal yang fisiologis bagi setiap wanita. Tetapi sebagian wanita merasa takut dan cemas karena rasa sakit yang muncul. Oleh karena itu teknik relaksasi bernafas dapat digunakan karena mudah dan tidak membutuhkan biaya. Sehingga ibu bersalin dapat beradaptasi dengan persalinannya. c. Bagi Keluarga Peran serta dan dukungan dari suami atau keluarga sangat diperlukan oleh ibu dalam menghadapi proses persalinan diharapkan suami atau keluarga dapat membantu ibu dalam pelaksanaan teknik relaksasi, misalnya dengan membantu ibu dalam mengatur nafas atau membantu merubah posisi. Hal ini dapat menyebabkan ibu bersalin menghemat tenaga sehingga proses persalinan berjalan lancar. REFERENSI Alimul, A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Anonimous (2008). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. http://www.hanyawanita.com. (Diakses,17 Pebruari 2012). Enkin. (2010). Asuhan Sayang Ibu. Jakarta: Salemba Medika. Evany, A. (2007). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineke Cipta. Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas. Alih bahasa: Maria A. Wijayarini, Peter I. Anugerah. Jakarta: EGC. Danuatmadja, B. (2004). Persalinan Tanpa RasaSakit. Jakarta : Puspa Swara. Depkes RI. (2012). Buku Acuan Persalinan rmal Bersih dan Aman. Jakarta : JNP-KR. Henderson, J. (2005). Relaksasi dan Adaptasi Nyeri. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Jenny J. S. Sondakh. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru lahir. Jakarta : Erlangga. Maryati, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. toatmodjo, S. (2011). Pendidikan dan Perilaku. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep-konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Saifuddin, A. (2012). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sarwono. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta.Yayasan Bina Pustaka. Simkin, P. (2007). Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta : PT Arkan. Varney,H. dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta:EGC. WHO. (2009). Angka Kematian Ibu Menurut WHO. http://www.antaranews.com diakses pada tanggal 15 Januari 2013. Embrio, Jurnal Kebidanan Page 22

Wiknjosastro, H. (2002). Buku Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo. Embrio, Jurnal Kebidanan Page 23