BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BLITAR

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 30 TAHUN 2010

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN SUBANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 36 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 116 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 98 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN TAPIN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 49 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-S TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

Perda No.36 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magelang

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 T E N T A N G

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 75 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 84 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN : 2008 SERI : D

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 26 TAHUN 2016 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN BUPATI BONDOWOSO NOMOR 31 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 8 ayat (1) Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bondowoso; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 2Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak-hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886) ; 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4251) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bondowoso Tahun 2010 Nomor 2 Seri D) ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KABUPATEN BONDOWOSO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Bondowoso. 2. Bupati adalah Bupati Bondowoso. 3. Badan adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bondowoso. 4. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bondowoso. 5. Sekretaris adalah Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bondowoso. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yaitu Badan. 7. Kelompok Jabatan Fungsional, adalah sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi kelompok untuk melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai bidang keahlian dan ketrampilannya. 8. Kesatuan Bangsa adalah perwujudan kebersamaan dari suatu bangsa atau penyatuan wujud yang hanya satu dan utuh, yaitu satu bangsa yang utuh dan wilayah yang utuh. 9. Politik adalah serangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. 10. Lembaga Legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disebut DPRD adalah lembaga rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang mempunyai fungsi legislatif. 11. Lembaga Eksekutif adalah Lembaga penyelenggara pemerintahan daerah yang mempunyai fungsi sebagai pelaksana pemerintahan.

12. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 13. Organisasi Profesi adalah Organisasi yang dibentuk oleh masyarakat Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan profesi untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. 14. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan sesuai dengan bidang kegiatan profesi dan fungsi yang diminati oleh lembaga yang bersangkutan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. 15. Lembaga Penyelenggara Pemilu adalah Komisi Pemilihan Umum disebut KPU yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. 16. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 17. Sistem Politik adalah serangkaian azas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan Negara. 18. Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. 19. Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. 20. Integrasi Bangsa adalah pemanduan berbagai urusan kekuatan bangsa kedalam satu jiwa kebangsaan dengan konstitusi. 21. Pembauran Bangsa adalah proses integrasi anggota masyarakat dari berbagai ras, etnis dan suku, melalui penyerbukan silang budaya terdiri dari bahasa, tradisi, adat istiadat dan seni dalam rangka mewujudkan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghapuskan identitas ras, etnis, dan suku masing masing dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

22. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang mendasar dan konfrehensif bagi bangsa Indonesia, sebagai cara pandang bangsa berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 mengenai diri dan lingkungan, mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah, meningkatkan kesejahteraan dan melindungi segenap warga negara, serta berperan aktif dalam pergaulan dunia. 23. Ketahanan Bangsa adalah kondisi dinamis suatu konsep bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan bagi perkembangan kekuatan bangsa di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun luar negeri dalam bentuk apapun yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan identitas, integritas dan eksistensi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 24. Demokratisasi adalah merupakan partisipasi aktif setiap warga Negara terlibat dalam kehidupan politik, sebab Negara merupakan wadah pelaksanaan demokrasi yang pada dasarnya merupakan cerminan ekpresi politik dan kehendak rakyat yang menempatkan hak hak dasar dan prinsip kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi masing-masing. BAB II PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Badan Pasal 2 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksananan kebijakan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Badan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis pembangunan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam jangka pendek serta jangka menengah. b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik ; c. pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi penyelenggaraan hubungan antar lembaga ; d. pelaksanaan fasilitasi penegakan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia ; e. pelaksanaan fasilitasi kegiatan integrasi bangsa ; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Kesatuan Bangsa dan Politik g. penyusunan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan ; h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Kepala Badan Pasal 4 Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi dan pemantauan dalam penyelenggaraan kegiatan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat yang meliputi Hubungan Antar Lembaga, Pemajuan Hak Asasi Manusia dan Integrasi Bangsa. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 5 Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan keprotokolan; b. pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, penyajian informasi dan hubungan masyarakat serta pengelolaan perpustakaan; c. pengelolaan administrasi kepagawaian dan kesejahteraan pegawai; d. pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai; e. pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor; f. pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Kepala Badan dan semua unit organisasi di lingkungan badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan Kepala Badan. Paragraf 1 Sub Bagian Perencanaan Pasal 7 Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas : a. mengumpulkan data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Badan ; b. mengolah data dalam rangka penysunan program c. menyiapkan bahan penyusunan peraturan perundang undangan di bidang kesatuan bangsa, Politik dan perlindungan masyarakat; d. melakukan penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka perencanaan dan program pengembangan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang;

e melakukan pengelolaan dan menyusun serta menyiapkan laporan kegiatan kesatuan bangsa, Politik dan perlindungan masyarakat; f. melakukan tugas tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 8 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. mengumpulkan data dan menyiapkan bahan dalam rangka pengelolaan keuangan; b melakukan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan barang; c. mengurus dan melakukan pembayaran gaji pegawai ; d. menyusun laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan ; e. melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Sekretaris. Paragraf 3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 9 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. melakukan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan kearsipan; b. melakukan ketatausahaan kepegawaian, formasi pegawai, kesejahteraan pegawai dan peningkatan sumber daya pegawai; c. menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan serta pemeliharaan perlengkapan peralatan kantor; d. menyusun perencanaan, pemeliharaan kebersihan, keamanan kantor, keprotokolan dan perjalanan dinas; e. menyajikan informasi dan melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; f. melakukan tugas tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Keempat Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Politik Pasal 10 Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi kegiatan Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Hubungan Lembaga Legislatif dan Eksekutif ; Hubungan Partai Politik, Hubungan Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat; Hubungan Partai Politik, Hubungan Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Pasal 11 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, Bidang Hubungan Antar Lembaga Dan Politik mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan dalam rangka koordinasi dan sikronisasi, penyusunan program di bidang hubungan antar lembaga legislatif, eksekutif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga penyelenggara pemilu, dan partai politik; b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang hubungan antar lembaga legislatif, eksekutif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga penyelenggara pemilu, partai politik; c. penyusunan program fasilitas pelaksanaan hubungan di bidang hubungan antar lembaga legislatif, eksekutif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga penyelenggara pemilu,partai politik; d. pelaksanaan penyiapan koordinasi tugas dan program hubungan di bidang hubungan antar lembaga legislatif, eksekutif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga penyelenggara pemilu, partai politik; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas di bidang hubungan antar lembaga legislatif, eksekutif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga penyelenggara pemilu, partai politik; f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan. Paragraf 4 Sub Bidang Hubungan Antar Legislatif dan Eksekutif Pasal 12 Sub Bidang Hubungan Antar Legislatif dan Eksekutif mempunyai tugas : a. melakukan fasilitasi, mediasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan lembaga legislatif, eksekutif dan atau lembaga terkait dalam rangka: 1. penciptaan harmonisasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan di daerah ; 2. pengembangan sistem politik ; 3. pelaksanaan penyelenggaraan pemilihan umum ; 4. pengumpulan, penataan, dan pemeliharaan data ; b. melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Politik.

Paragraf 5 Sub Bidang Hubungan Antar Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Organisasi Profesional dan Lembaga Swadaya Masyarakat Pasal 13 Sub Bidang Hubungan Antar Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Organisasi Profesional dan Lembaga Swadaya Masyarakat mempunyai tugas : a. melakukan fasilitasi, mediasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dalam rangka: 1. pengumpulan dan pengolahan data untuk menyusun kegiatan hubungan dengan partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat ; 2. pemberdayaan lembaga infra dan supra struktur politik untuk menyusun kegiatan hubungan dengan partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, dan lembaga swadaya masyarakat ; 3. penghimpunan dan penyusunan data keberadaan jumlah dan kegiatan partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat ; 4. evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan partai politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat ; b. melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Politik. Bagian Kelima Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia Pasal 14 Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian kegiatan Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Pemasyarakatan Hak Asasi Manusia, serta Pemantauan dan Evaluasi. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi di bidang pemasyarakatan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia; b. perumusan kebijakan di bidang pemasyarakatan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia; c. penyusunan program pemasyarakatan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia; d. pengkoordinasian tugas dan program kegiatan pemasyarakatan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia dengan instansi dan atau lembaga terkait;

e. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan pemasyarakatan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia. f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan. Paragraf 6 Sub Bidang Pemasyarakatan Pasal 16 Sub Bidang Pemasyarakatan mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka menyusun kegiatan pemasyarakatan hak asasi manusia; b. melakukan pemasyarakatan hak asasi manusia di lingkungan aparat pemerintah, lembaga, organisasi masyarakat, organisasi politik, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat; c. melakukan fasilitasi, mediasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan aparat pemerintah, lembaga, organisasi masyarakat, organisasi politik, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat di bidang pemasyarakatan hak asasi manusia; d. melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan di bidang pemasyarakatan hak asasi manusia; e. melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia. Paragraf 7 Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Pasal 17 Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data untuk menyusun kegiatan pemantauan dan evaluasi di bidang penegakan dan penghormatan hak asasi manusia; b. melakukan pemantauan dan evaluasi di bidang penegakan dan penghormatan di bidang hak asasi manusia; c. melakukan fasilitasi, mediasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan, penegakan dan penghormatan hak asasi manusia; d. melakukan pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penegakan dan penghormatan hak asasi manusia; e. melakukan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia; f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan Kepala Bidang Pemajuan Hak Asasi Manusia.

Bagian Keenam Bidang Integrasi Bangsa Pasal 18 Bidang Integrasi Bangsa mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian kegiatan Kesatuan Bangsa dan Politik di bidang Pembauran Bangsa, Politik dan Wawasan Kebangsaan, serta Ketahanan Bangsa dan Demokratisasi. Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidang Integrasi Bangsa mempunyai fungsi : a. pengumpulan data dan penyiapan bahan dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi penyusunan program di bidang pembauran bangsa, wawasan kebangsaan, ketahanan bangsa dan demokratisasi meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya; b. perumusan kebijakan di bidang pembauran bangsa, wawasan kebangsaan, ketahanan bangsa, dan demokratisasi meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya; c. penyusunan program fasilitasi kegiatan di bidang pembauran bangsa, wawasan kebangsaan, ketahanan bangsa dan demokratisasi meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya; d. pengkoordinasian tugas dan program kegiatan di bidang pembauran bangsa, wawasan kebangsaan, ketahanan bangsa, dan demokratisasi meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya dengan intansi dan atau lembaga terkait; e. pelaksanaan pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pembauran bangsa, wawasan kebangsaan, ketahanan bangsa dan demokratisasi meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya; f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan. Paragraf 8 Sub Bidang Pembauran Bangsa dan Wawasan Kebangsaan Pasal 20 Sub Bidang Pembauran Bangsa dan Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemantapan dan peningkatan pembauran bangsa dan wawasan kebangsaan meliputi, ideologi, sosial dan budaya ; b. melakukan fasilitasi, mediasi, koordinsi, konsultasi dan sinkronisasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait dalam rangka pemantapan dan peningkatan kualitas pembauran bangsa dan wawasan kebangsaan meliputi, ideologi, sosial dan budaya;

c. melakukan evaluasi dan pelaporan dalam rangka kegiatan pemantapan dan peningkatan pembauran bangsa serta wawasan kebangsaan meliputi, Ideologi, sosial dan budaya; d. melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Integrasi Bangsa. Paragraf 9 Sub Bidang Ketahanan Bangsa dan Demokratisasi Pasal 21 Sub Bidang Ketahanan Bangsa dan Demokratisasi mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah data untuk menyusun kegiatan di bidang pemantapan dan peningkatan ketahanan bangsa dan demokratisasi meliputi, ideologi, politik, ekonomi sosial dan budaya; b. melakukan fasilitasi, mediasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan instansi dan atau lembaga terkait dalam rangka kegiatan di bidang pemantapan dan peningkatan ketahanan bangsa dan demokratisasi meliputi, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya; c. melakukan pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pemantapan dan peningkatan ketahanan bangsa dan demokratisasi meliputi, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya; d. melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Integrasi Bangsa. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 22 tugas dan fungsi Kelompok Jabatan fungsional Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bondowos ditetapkan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. BAB III PENUTUP Pasal 23 Pada saat peraturan ini mulai berlaku maka Peraturan Bupati Nomor 20 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bondowoso dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 24 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bondowoso. Ditetapkan di Bondowoso pada tanggal 3 Desember 2010 BUPATI BONDOWOSO, ttd AMIN SAID HUSNI Diundangkan di Bondowoso pada tanggal 3 Desember 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO ttd MARSITO BERITA DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2010 NOMOR 31