BAB I PENDAHULUAN. International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat ,8% pada tahun 2012 (KemenKes RI, 2015).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

Kepekaan Reaksi berduka Supresi emosi Penundaan Putus asa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. terkait fisik tetapi juga masalah kesehatan jiwa masyarakat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Sedeangkan jumlah lansia Sumatera Barat pada tahun 2013 sebanyak 37,3795 jiwa

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERMINAL (KEPUTUSASAAN )

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

Menuju Desa Siaga Sehat Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Mardiyono, 2010). Autisme adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Friz Oktaliza, 2015). Menurut WHO (World Health Organization), remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun, menurut

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan bahwa jumlah penduduk lanjut usia (lansia) dari tahun ke. baik dari segi kualitas maupun kuantitas (Stanley, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang sering juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manic depresif

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. American Nurses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut

BAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. penduduk lanjut usia (Departemen Kesehatan [Depkes], 2008). Jumlah lansia

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB I PENDAHULUAN. perpecahan antara pemikiran, emosi dan perilaku. Stuart, (2013) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menua pada seseorang bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. umur harapan hidup tahun (Nugroho, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Psychiatric Association,1994). Gangguan jiwa menyebabkan penderitanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka. Salah satu tugas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia pada tahun 2012, kanker menjadi penyebab kematian sekitar 8,2 juta orang (GLOBOCAN, 2012). Berdasarkan Data yang diperoleh dari International Agency for Research on Cancer (IARC), terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia (GLOBOCAN, 2012). Sedangkan di Indonesia Kanker Payudara masih menempati urutan pertama dikalangan perempuan, sebanyak 43,3 % kasus baru kanker payudara dan yang mengalami kematian akibat kanker sebanyak 12,8% pada tahun 2012 (KemenKes RI, 2015). Prevalensi kanker payudara menempati urutan kedua tertinggi setelah kanker serviks di Indonesia pada tahun 2013 yaitu kanker serviks sebesar 0,8% dan kanker payudara sebesar 0,5% (Kemenkes RI, 2015). Prevalensi kanker payudara pada wanita di Sumatera Barat adalah sebesar 0,9%, lebih tinggi dari pada prevalensi kanker payudara di Indonesia dan menjadikan Sumatera Barat menempati urutan ketiga dari 33 Provinsi di Indonesia setelah provinsi DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur (Kemenkes RI, 2015). Kanker merupakan suatu golongan penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh abnormal dan tidak terkendali, sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Seiring dengan pertumbuhan perkembangbiakannya, sel-sel kanker

membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya (invasif) dan bisa menyebar (metastasis) ke seluruh tubuh seperti halnya payudara (Mulyani dan Nuryani, 2013). Sedangkan Kanker Payudara adalah kanker yang disebabkan oleh perkembangan sel-sel ganas pada payudara. Sel-sel ganas ini berasal dari lapisan kelenjer atau saluran payudara (ductal epitalium) yang membelah secara tidak terkontrol dan memiliki kemampuan untuk menyerang jaringan normal secara local atau menyebar ke seluruh tubuh (Metastase) (Thackry, 2002 dikutip dalam Hermanto, 2017). Dampak dari kanker payudara tidak hanya fisik namun juga berdampak terhadap psikologis. Berdasarkan penelitian Oetami (2013) mengatakan bahwa dampak dari kanker payudara terhadap psikologis pengobatan kanker payudara mengalami ketidakberdayaan berupa gangguan emosi seperti menangis (68,0%), kecemasan berupa khawatir memikirkan dampak pengobatan (84,0%), merasa malu menderita kanker payudara (72,0%), merasa harga diri menurun dan keputusasaan dalam menjalani kehidupan (80,0%), mengalami stress (64,0%), dan mengalami reaksi amarah berupa tidak suka melaksanakan pengobatan (64,0%). Sehingga dapat disimpulkan distribusi dampak psikologis keputusasaan pada klien yang mengalami kanker payudara cukup tinggi. Keputusasaan merupakan kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan priobadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingannya sendiri (NANDA, 2011). Sedangkan menurut Herdman & Kamitsuru (2014), Keputusasaan merupakan pernyataan subjektif individu dimana seorang

individu melihat keterbatasan atau tidak ada alternative atau pilihan-pilihan yang tersedia dan tidak dapat memobilisasi energi atau masalahnya secara mandiri. Keputusasaan termasuk kondisi resiko gangguan jiwa yang memiliki penyebab bermacam-macam. Tanda dan gejala yang terjadi seseorang ketika mengalami keputusasaan anatara lain yaitu mengatakan isi pembicaraan yang pesimis misalnya saya tidak tahu, menutup mata, tidak nafsu makan, penurunan afek, penurunan respon terhadap stimulus, penurunan pengungkapan verbal, kurang inisiatif, kurang terlibat dalam perawatan, pasif, mengangkat bahu sebagai respon terhadap pembicaraan, gangguan pola tidur, meninggaalkan pembicaraan, menghidanri Kontak Mata (Herdman dan kamtsuru, 2014), Hal ini berdampak dengan kondisi dimana seseorang yang mengalami keputusasaan akibat penyakit kanker beresiko untuk mencelakai diri atau mengakhiri dirinya sendiri. Hasil penelitian Gooding, dkk (2015) mengatakan bahwa pengaruh keputusasaan dengan hubungan antara gangguan jiwa dan rentan bunuh diri pada populasi resiko bunuh diri, menunjukkan bahwa keputusasaan memiliki kekuatan hubungan positif antara gangguan jiwa umumnya problabilitas bunuh diri. Sehingga perlunya peran perawat dalam menangani asuhan keperawtaan jiwa terhadap seseorang yang mengalami keputusasaan di masyarakat atau komunitas Program CMHN merupakan ruang lingkup dari keperawatan jiwa di komunitas. Menurut Stuart (2011), tujuan dari CMHN yaitu memberikan pelayanan, konsultasi, edukasi, dan informasi mengenai prinsip-prinsip kesehatan jiwa kepada masayarakat, menurunkan angka resiko terjadinya

gangguan jiwa, dan meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap praktik kesehatan jiwa. Di dalam CMHN (Community Mental Health Nursing) terdiri dari 4 Pilar yaitu Pilar 1 berfokus kepada Manajemen pelayanan, Pilar II berfokus pada Pemberdayaan masyarakat, Pilar III berfokus kepada Kemitraan Lintas Sektor dan Lintas Program, serta Pilar IV berfokus kepada Asuhan keperawatan Kesehatan jiwa dimana pemberian asuhan keperawatan meliputi asuhan keperawatan jiwa sehat, resiko, dan gangguan jiwa (Keliat, 2009). Dari hasil Survey yang dilakukan mahasiswa pada tanggal 6-8 Agustus 2018 didapatkan RW 06 Kelurahan Parak Gadang Kampung Durian terdiri dari 3 RT yang masing-masing diketuai oleh ketua RT. Jumlah penduduk saat ini 9152 jiwa yang terdiri dari 268 KK dengan jumlah 80 KK pada RT 01, RT 02 berjumlah 88 KK, RT 03 berjumlah 100 KK. Masyarakat RW 06 Kampung Durian merupakan masyarakat yang berkaum, kurang aktif dalam kegiatan kemasyarakat, dan banyaknya masalah-masalah yang terjadi di Kampung durian terkait masalah Kesehatan jiwa. Di Kampung Durian memiliki masalah kesehatan secara umum yang terbanyak adalah Hipertensi sebanyak 2028 jiwa, ISPA sebanyak 7719 jiwa, rematik sebanyak 1873 jiwa, diabetes mellitus sebanyak 527 jiwa, dan OA sebanyak 792 jiwa. Sedangkan kasus gangguan jiwa yang ditemukan dari hasil observasi dan wawancara sebanyak 7 orang yang berada di RT 03 Kampung Durian. Sedangkan masalah resiko kesehatan jiwa terdiri dari, 11 orang keputusasaan, 15 orang harga diri rendah situsional, 7 orang gangguan citra tubuh, 35 orang ansietas, 5 orang ketidakberdayaan. Selain itu jumlah anak usia sekolah yang berada

Di RW 06 Kampung Durian sebanyak 122 jiwa, remaja 131 jiwa, lansia sebanyak 103 jiwa. Sedangkan masalah didalam masyarakat terdiri dari resiko kesehatan jiwa di masyarakat terkait dampak psikologis terhadap penggunaan gadget terhadap psikologis anak usia sekolah. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang ikut terlibat dalam kemajuan media informasi dan teknologi (Ameliola & Nugraha, 2013). Gadget merupakan teknologi yang sangat populer sekarang ini, orang dewasa maupun anak-anak menggunakan gadget, dimana banyak produk-produk gadget yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka dan anakanak kini telah menjadi konsumen aktif pengguna gadget (Fathoni, 2017). Berdasarkan data yang didapatkan dari Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) terkait pengguna internet pada 2016 mengklasifikasikan Sembilan kategori usia dari anak-anak hingga orang tua dengan hasilnya, generasi produktif dengan umur 25-29 tahun menjadi yang teratas dengan jumlah 24 juta, angka 24 juta pada umur 35-39 tahun, umur 30-34 tahun yang mencapai 23,3 juta, Umur 20-24 tahun (22,3 juta), 40-44 tahun (16,9 juta), 15-19 tahun (12,5 juta), 45-49 (7,2 juta), 50 tahun ke atas (1,5 juta), dan 10-14 tahun dengan 768 ribu (Palar, dkk. 2018). Penggunaan gadget pada anak usia sekolah dimana anak usia sekolah lebih cepat beradaptasi dengan teknologi yang ada sehingga anak-anak menggunakan gadget dan seringkali lupa dengan lingkungan sekitarnya (Warsiyah, 2014). Mereka lebih memilih bermain dengan menggunakan gadget dari pada bermain bersama dengan teman lingkungannya, sehingga interaksi sosial antara anak dengan masyarakat, lingkungan sekitar berkurang

(Warsiyah, 2014). Perkembangan anak-anak yang semakin individualis ini menyebabkan anak-anak kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga sosialisasi dimasyarakat tidak terjalin dengan baik (Lioni, 2014). Padahal proses sosialisasi ini akan berkelanjutan sampai anak tumbuh dewasa, sehingga anak-anak masih terpaku dengan kecanggihan teknologi maka anak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya (Lioni, 2014). Peningkatan jumlah gadget serta cara berkomunikasi yang berubah serta memunculkan suatu kesenangan tetapi satu sisi menurunkan intensitas hubungan individu (Harfiyanto, 2015). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2009) menyebutkan terdapat beberapa masalah perkembangan psikososial (emosional dan sosial) anak yang sering muncul yaitu, ledakan amarah, takut, iri hati ingin memiliki barang milik orang lain, adanya perasaan cemburu, umumnya anak terlihat agak malas dan pasif, jarang berpartisipasi secara aktif serta muncul perbedaan pemahaman antara kepercayaan dan keinginan seoran anak pada saat anak melakukan aktivitas bersama teman sebayanya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Palar (2018) mengatakan bahwa dampak negative penggunaan gadget terhadap prilaku anak dan peran keluarga, diana peran keluarga kurang baik dengan perilaku anak kurang baik sebanyak (5,6%) dan peran keluarga kurang baik dengan perilaku anak baik (2,7%). Apabila peran keluarga baik maka besar perilaku anak dalam menggunakan gadget juga baik, hal itu dikarenakan orang tua banyak memberikan pengarahan bagaimana menggunakan gadget yang tepat dan baik Markustianto (2017)

Dari hasil wawancara dan observasi ketua RW dan ketua RT mengatakan banyak sekali anak-anak usia sekolah yang menggunakan gadget dan dibiarkan begitu saja oleh orang tua. Dari hasil observasi, dari 15 orang anak usia sekolah ditemukan 10 anak yang memiliki gadget pribadi tanpa dikontrol oleh orang tua. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membuat suatu karya tulis ilmiah dengan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan keputusasaan dan Manajemen Kasus : Pendidikan kesehatan tentang bahaya penggunaan gadget terhadap psikologis anak usia sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung Durian RW 06 Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang 2018 B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mampu memberikan asuhan keperawatan pada Klien dengan keputusasaan dan Manajemen Kasus : Pendidikan kesehatan tentang bahaya gadget terhadap psikologis anak usia sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung Durian RW 06 Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penulisan karya ilmiah akhir ini adalah penulis mampu : a. Melakukan pengkajian keperawatan pada Klien dengan keputusasaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung

b. Menegakkan diagnose keperawatan pada klien dengan keputusasaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung Durian RW 06 Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang c. Merencanakan intervensi keperawatan pada klien yang mengalami keputusasaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung d. Melakukan implementasi keperawatan pada klien yang mengalami keputusasaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung e. Melakukan evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami kanker keputusasaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung f. Memaparkan analisa kasus pada klien yang mengalami keputusasaan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kampung Durian RW 06 Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang g. Memaparkan pelaksanaan manajemen pelayanan kesehatan jiwa masyarakat dengan pendekatan CMHN (Community Mental Health Nursing) di wilayah kerja Puskesmas Andalas h. Melaksanakan Manajemen Kasus : Pendidikan kesehatan tentang bahaya gadget terhadap psikologis anak usia sekolah di Kampung

C. MANFAAT PENULISAN 1. Puskesmas Andalas Hasil penulisan laporan ilmiah diharapkan dapat memberikan informasi bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan pelayanan keperawatan jiwa di masyarakat yang bersifat promotif, prevntif kearah yang lebih baik 2. Pendidikan Hasil penulisan Laporan ilmiah hendaknya digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan bagi isntitusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada mata ajar keperawatan jiwa komunitas tentang manajemen asuhan keperawatan pada klien yang mengalami kanker payudara dengan keputusasaan 3. Penulis Penulis mendapatkan pengetahuan terkait tentang bagaimana melakukan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami kanker payudara dengan keputusasaan serta mendapatkan pengetahuan melakukan manajemen kasus pelayanan keperawatan jiwa : Penyuluhan bahaya gadget terhadap psikologis anak usia sekolah Di Kampung Durian Kelurahan Parak Gadang Timur Kota Padang.