BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kerja sama dalam mencapai sasaran dan tujuan, Dengan adanya sistem maka lebih

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

KONSEP SISTEM INFORMASI

PENGERTIAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB III LANDASAN TEORI. sistem informasi terbagi dalam dua kelompok, yaitu landasan teori tentang

BAB III LANDASAN TEORI

: ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. Pengadaan adalah proses untuk mendapatkan pasokan barang di bawah

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN SEPATU

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

5 BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

SISTEM INFORMASI ASURANSI

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. Sistem merupakan bagian-bagian atau prosedur-prosedur yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. ini, adapun teori-teori yang digunakan adalah sebagai berikut :

6 Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB III LANDASAN TEORI. digunakan dalam checking antara kinerja dan target yang telah ditentukan.

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

6 Bab II Tinjauan Pustaka

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III. Landasan Teori

6 Bab II Tinjauan Pustaka

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB III LANDASAN TEORI

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB III LANDASAN TEORI. Pengertian produksi menurut Sofyan Assauri(1980:7), definisi produksi

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem adalah meliputi dari berbagai aspek dan sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan keterangan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem memiliki ciri dan karakteristik tertentu. Pada umumnya sistem dibuat sebagai suatu alat untuk mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan. Sistem berfungsi sebagai alat untuk menangani fungsi secara terus-menerus dan berulang-ulang atau yang sering terjadi. 2.1.1. Pengertian Sistem Istilah tentang sistem, seperti sistem informasi, sistem kerja dan lainlainnya. Dibawah ini terdapat berbagai macam sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Mulyani (2016:2) menyatakan bahwa sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem, komponen ataupun element yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya. Sedangkan Menurut Djahir dan Pratita (2015:7) mengemukakan bahwa sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Lain pula menurut Hutahaean (2015:2) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau melakukan sasaran yang tertentu. 9

10 Dari pengertian para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur atau elemen-elemen dan prosedur yang saling berhubungan untuk mancapai suatu tujuan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu. A. Karakteristik Sistem Sistem memiliki beberapa karakteristik, karakteristik dari sistem ini harus di pahami terlebih dahulu sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan sistem tersebut. Adapun karakteristik sistem (Hutahaean, 2015:3) yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Komponen Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan sistem (boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 3. Lingkungan luar sistem (environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

11 4. Penghubung sistem (interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan sistem (input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). 6. Keluaran sistem (output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7. Pengolah sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran sistem Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

12 B. Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, adapun klasifikasi terhadap sistem (Hutahaean, 2015:6) tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik a. Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan antara Tuhan dengan manusia). b. Sistem fisik (physical system) diartikan sebagai sistem yang nampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan lain-lain. 2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia a. Sistem alamiah ( natural system) merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem tata surya, sistem galaksi, sistem reproduksi dan lain-lain. b. Sistem buatan manusia (human made system) merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan yang melibatkan interaksi manusia, misalnya sistem akuntansi, sistem informasi, dan lain-lain. 3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik a. Sistem deterministik ( deterministic system) merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan, misalnya sistem komputer, adalah contoh sistem

13 yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. b. Sistem probabilistik ( probabilistic system) merupakan sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem manusia. 4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup a. Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). b. Sistem terbuka ( open system) merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Lebih sepesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan beriteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya, misalnya sistem kebudayaan manusia. 2.1.2. Sistem Informasi Sistem informasi sering diterapkan oleh perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan informasi yang bersumber dari data-data yang telah diolah, dimana informasi tersebut akan digunakan sebagai dasar pertimbangan suatu perusahaan untuk menentukan langkah ke depan.

14 Menurut Hutahaean (2015:13) mengemukakan bahwa: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan. Menurut Mulyani (2016:17) mengemukakan bahwa informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan. Sedangkan menurut Djahir dan Pratita (2015:10) mengemukakan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang paling berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang mendukung manajemen perusahaan dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan perusahaan dengan bantuan software, hardware, dan brainware. Sistem informasi ini terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Adapun uraian dari blok bangunan (Hutahaean, 2015:13) tersebut yaitu: 1. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

15 2. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan. 3. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi (technology block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsure utama yaitu: a. Teknisi (humanware atau brainware) b. Perangkat lunak (software) c. Perangkat keras (hardware) 5. Blok basis data (database block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali (control block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

16 2.1.3. Basis Data Basis data berkaitan erat dengan sistem informasi. Dimana basis data dijadikan sebagai media pengolah data-data yang ada, baik itu data yang dijadikan sebagai data masukan, kemudian diolah/manipulasi, dan digunakan kembali. Yanto (2016:5) menngemukakan bahwa: Basis data dipergunakan untuk mengatasi permasalahan pengolahan data dengan metode pengarsipan berkas dan basis data sangat diperlukan dalam membangun sistem informasi pada sebuah perusahaan sehingga dengan basis data dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Sukamto dan Shalahuddin (2015:43) mengemukakan bahwa sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia yang saat dibutuhkan. Sedangkan menurut Lubis (2016:3) basis data adalah tempat berkumpulnya data yang saling berhubungan dalam suatu wadah (organisasi/perusahaan) bertujuan agar dapat mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau pemanfaatan kembali data tersebut. Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa basis data merupakan sekumpulan informasi atau data yang bertujuan untuk mengelola data yang sudah diolah dan juga bisa untuk mengolah informasi yang dapat digunakan kembali. 2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak Pada pengembangan perangkat lunak yaitu ilmu yang sering digunakan sebagai dasar pemodelan pengembangan perangkat lunak menggunakan model air terjun (waterfall). Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:28) Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

17 terurut dimulai dari analisis,desain pengodean,pengujian dan tahap pendukung (support). Sistem/Rekayasa Informasi Analisis Desain Pengodean Pengujian Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2015:29) Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall Berikut ini beberapa metode air terjun menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2015:29) yaitu: 1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

18 3. Pembuatan Kode Program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secar adari segi logic dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan ( error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau Pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. 2.2. Teori Pendukung Selain teori-teori yang bersangkutan dengan sistem, basis data, dan model pengembangan perangkat lunak, penulis juga melampirkan teori-teori pendukung yang merupakan teori tambahan yang digunakan penulis dalam mendukung penulisan Tugas Akhir yang berlandaskan pendapat para ahli. Adapun teori pendukung yang digunakan pada Tugas Akhir yaitu:

19 2.2.1. Absensi Absensi karyawan sering digunakan oleh pihak manajemen sumber daya manusia (SDM) untuk membuat keputusan penting sehubungan dengan penempatan dan pengaturan sumber daya manusia (SDM) di dalam perusahaan yang dipimpinnya. Menurut Budihardjo (2015:94) mengemukakan bahwa absensi adalah jumlah hari tidak masuk kerja dari seseorang karyawan pada suatu periode tertentu. Karyawan melakukan absensi dalam rangka untuk menyatakan kehadiran dalam jam kerja (Tofik, 2010:7). Absensi karyawan dapat digunakan untuk menghitung tingkat kehadiran karyawan, ketepatan waktu datang dan pulang serta absensi lembur karyawan (Hartoko, 2011:176). Dapat disimpulkan bahwa absensi merupakan kumpulan data-data karyawan untuk kehadiran/ketidakhadiran karyawan dan dapat digunakan untuk mengukur ketepatan waktu datang dan pulang serta absensi lembur karyawan sesuai dengan jam kerja. 2.2.2. Penggajian Para manajer, pegawai administrasi, pegawai penjualan, maupun pegawai lainnya yang bekerja pada suatu organisasi/perusahaan mendapat imbalan berupa gaji. Menurut Tofik (2010:2) mengemukakan bahwa gaji adalah semua gaji dan upah yang dibayarkan perusahaan kepada para karyawannya. Sedangkan menurut Soegoto (2009:227) menyatakan bahwa gaji (salary) adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan secara periodik, seperti per bulan atau per tahun karena seseorang melaksanakan tanggung jawab pekerjaan. Begitu juga

20 menurut Aqimuddin dan Kusmagi (2010:174) mengemukakan bahwa gaji adalah bentuk balas jasa atas penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seseorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Berdasarkan kutipan dari para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa gaji adalah bentuk balas jasa berupa uang yang dibayarkan secara periodik atas hasil kerjanya. Sumber: Tofik (2010:6) Gambar II.2. Alur Penggajian Kebijakan gaji biasanya memiliki dasar-dasar tertentu. Adapun dasar penentu dalam kebijakan gaji (Soegoto, 2009:228), yaitu:

21 1. Kemampuan keuangan perusahaan. 2. Produktivitas karyawan. 3. Biaya hidup. 4. Peraturan pemerintah (upah minimum). 5. Gaji di perusahaan lain, untuk pekerjaan yang sama. 2.2.3. Diagram Alir Data (DAD) Diagram alir data sering disebut juga data flow diagram (DFD). data flow diagram (DFD) digunakan sebagai alat untuk membuat model yang menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dibutuhkan satu sama lain dengan alur data baik secara manual ataupun terkomputerisasi. McLeod dan Schell (2008:214) mengemukakan bahwa diagram alir data: Adalah penyajian grafis dari sebuah ssitem yang mempergunakan empat bentuk simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung. Simbol-simbol tersebut mencerminkan (1) unsur -unsur lingkungan dengan mana sistem berinteraksi, (2) proses, (3) arus data, dan (4) penyimpanan data. Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:70) DFD tidak sesuai untuk memodelkan sistem yang menggunakan pemrograman berorientasi objek. Sedangkan, menurut Indrajani (2011 :11) Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai, dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut. Menurut pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Data Flow Diagram atau Diagram Alir Data merupakan suatu gambaran gratis dan suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang berkaitan.

22 Simbol yang digunakan dalam membuat Data Flow Diagram atau diagram Alir Data yang sering digunakan, menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:71) DFD terdiri dari empat buah simbol yaitu: 1. Entitas/Lingkungan Luar (External Entity) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem, dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima input dari sistem atau keduanya digunakan dengan simbol empat perseg. Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:71) Gambar II.3. External Entity 2. Proses (Process) Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data, menunjukkan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dan hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluara dari proses. Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:71) Gambar II.4. Process

23 3. Arus Data (Data Flow) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan, menunjukan arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem yang mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan entitas (external entity) digambarkan dengan arah panah. Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:71) Gambar II.5. Data Flow 4. Simpanan Data (Data Store) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow yang sudah disimpan, menunjukan suatu tempat penyimpanan data yang dapat berupa suatu file di sistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel acuan dan lain-lain digambarkan dengan sepasang garis horizontal. Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:71) Gambar II.6. Data Store 2.2.4. Kamus Data Pada pembuatan diagram alir data (DAD) atau data flow diagram (DFD) terdapat data yang disalurkan melalui arus data yang biasanya ditulis atau digambarkan dengan singkatan. Maka diperlukan penjelasan yang lengkap

24 terhadap data tersebut, penjelasan terhadap data tersebut dapat menggunakan kamus data. Dalam kamus data menjelaskan suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store. Menurut Djahir dan Pratita (2015:199) mengemukakan bahwa kamus data adalah suatu ensiklopedi dari informasi yang berkenaan dengan data organisasi/perusahaan, dan penjelasan ini dikombinasikan kepada komputer melalui data description language-ddl, yang menghasilkan skema. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:70) kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Lain pula menurut McLeod dan Schell (2008:171), kamus data ( data dictionary) mencakup definisi-definisi dari data yang tersimpan dalam basis data dan dikendalikan oleh sistem manajemen basis data. Menurut pendapat para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kumpulan simbol yang digunakan dalam penggambaran diagram alir data (DAD) dan yang berfungsi sebagai pengidentifikasian setiap data secara detail yang mengalir di dalam sistem. Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur. Biasanya kamus data (Sukamto dan Shalahuddin, 2015:74) berisikan:

25 1. Nama Kamus data berisikan nama data yang mengalir di DAD. 2. Digunakan Kamus data digunakan pada proses-proses terkait aliran data. 3. Deskripsi Deskripsi disini menguraikan data-data yang mengalir menjadi lebih detail. 4. Informasi tambahan Kamus data biasa berisikan informasi tambahan seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data tersebut. Kamus data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan tersebut. Adapun simbol-simbol tersebut menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:74) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel II.1. Simbol-Simbol Kamus Data Simbol Keterangan = Disusun atau terdiri dari + Dan [ ] Baik atau. { } n n kali diulang/bernilai banyak ( ) Data opsional * * Batas komentar Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:74) 2.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) Pada perancangan basis data, ERD merupakan teknik pemodelan yang biasanya digunakan dalam menggambarkan suatu basis data yang sedang dirancang.

26 A. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD) ERD juga termasuk dalam suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak yang menggambarkan relasi antar entitas dari basis data yang dirancang. Menurut Ladjamudin (2013:142) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Sedangkan, menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:53) ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODMBS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan. Lain pula menurut McLeod dan Schell (2008:172), diagram relasi entitas digunakan untuk menguraikan hubungan antara kumpulan-kumpulan data konseptual. ERD dapat disimpulkan bahwa bentuk awal perancangan basis data yang menggunakan simbol-simbol yang terdiri dari entitas dan hubungannya. B. Komponen Entity Relationship Diagram (ERD) Suatu simbol atau komponen yang digunakan pada entity relationship diagram (ERD) Sukamto dan Shalahuddin (2015:50) seperti tabel di bawah ini. Tabel II.2. Komponen-Komponen Entity Relationship Diagram (ERD) Notasi Keterangan 1. Entitas/entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh nama_entitas aplikasi komputer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel. 2. Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam nama_atribu t suatu entitas.

27 3. Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id. Kunci nama_kunci_primer primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat 4. Atribut multinilai/ multivalue nama_atribu t bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama). Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki lebih dari satu. 5. Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja. nama_relasi 6. Asosiasi/association Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang N lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B. Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:50) 2.2.6. Logical Record Structure (LRS) Teknik yang dapat menggambarkan hubungan basis data relasional selain entity relationship diagram (ERD) yaitu logical record structure (LRS). Yang sering digunakan untuk merepresentasikan struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas adalah Logical record structure (LRS). Menurut Ladjamudin (2013:159), logical record structure (LRS) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang melalui proses kardinalitas dan menghasilkan atribut-atribut yang saling berelasi. Logical record structure (LRS) merupakan model sistem yang digambarkan diagram-er yang mengikuti aturan pemodelan tertentu sesuai dengan aturan penggambaran LRS (Solichin dan Hasibuan, 2012:608).

28 Menurut Iskandar dan Rangkuti (2008:126) mengemukakan bahwa: LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda fieldfield yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Menurut pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa logical record structure (LRS) merupakan teknik penggambaran basis data yang mentransformasikan ERD ke LRS melalui proses kardinalitas. Aturan pokok dalam melakukan transformasi E-R Diagram ke logical record structure sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama pada langkah transformasi dengan proses kardinalitas, yang terdiri dari tiga (3) kardinalitas (Ladjamudin, 2013:159) adalah: 1. One to One Yaitu proses kardinalitas yang panahnya lebih diarahkan di entity dengan jumlah atribut yang lebih sedikit. 2. One to Many Relasi harus diagbungkan dengan entity pada pihak many, dan tidak perlu melihat banyak sedikitnya pada entity tersebut. 3. Many to Many Yaitu proses kardinalitas pada relationship berubah status menjadi file konektor, sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record sendiri.